Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

UPAYA GURU BK DALAM MEMBINA AKHLAK SISWA PADA ERA DIGITALISASI DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 MEDAN Wanda Hafnizah; Saiful Akhyar Lubis; Purbatua Manurung
Al-Mursyid : Jurnal Ikatan Alumni Bimbingan dan Konseling Islam (IKABKI) Vol 3, No 2 (2021): JURNAL AL-MURSYID EDISI JULI-DESEMBER
Publisher : UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/mrs.v3i2.1204

Abstract

Membina akhlak merupakan upaya yang dilakukan untuk membantu, serta membimbing siswa agar memperoleh akhlak mahmuda (baik) dan menjauhi akhlak mazmumah (buruk). Pada era digitalisasi akhlak menjadi sorotan, sebab pada era digitalisasi manusia khususnya siswa hidup berdampingan dengan teknologi, internet dan media sosial, yang menyebabkan perubahan akhlak. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi akhlak siswa pada era digitalisasi, Upaya guru BK dalam membina akhlak siswa pada era digitalisasi, serta faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan upaya guru BK dalam membina akhlak siswa pada era digitalisasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan subyek penelitian adalah tiga guru BK, kepala madrasah dan enam siswa. Metode pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Penelitian menunjukkan bahwa kondisi akhlak siswa pada era digitalisasi di MadrasahTsanawiyah Negeri 2 Medan beragam, yaitu terdapat siswa yang memiliki akhlak mahmuda dan juga akhlak mazmumah. Upaya yang dilakukan guru BK dalam membina akhlak siswa pada era digitalisasi saat ini menggunakan layanan informasi, layanan bimbingan kelompok dan kegiatan kunjungan rumah (home visit). Factor pendukung pelaksanaan upaya guru BK dalam membina akhlak siswa pada era digitalisasi yaitu pihak sekolah yang mendukung guru BK, orang tua siswa yang mau ikut bekerja sama dengan guru BK, dan wali kelas yang mengumpulkan data siswa yang melakukan pelanggaran akhlak. Selanjutnya, faktor penghambat dalam membina akhlak pada era digitalisasi adalah jaringan internet pada saat pemberian layanan melalui Zoom Meeting.Kata Kunci : Guru BK, Membina Akhlak, Era Digitalisasi 
Solution focused brief therapy(SFBT): strategies to reduce cyberbullying behavior student Lenni Dalimunthe; Nurussakinah Daulay; Purbatua Manurung
KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal) Vol 10, No 1 (2023): KONSELI : Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-journal)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/kons.v10i1.16468

Abstract

The problem in this study is the high behaviour of cyberbullying among adolescents. This research focuses on group counselling with the Solution Focused Brief Therapy (SFBT) approach which aims to reduce cyberbullying behaviour in friends by helping them calm down to achieve their educational goals. This study uses a quantitative research design with quasi-experiments. To collect respondents used a purposive sampling method to obtain 30 students from all students of class XI. The instrument used in this study is the cyberbullying scale. The results of the study show that it is concluded that Solution Focused Brief Therapy (SFBT) can reduce cyberbullying behaviour, the approach used uses a more positive perspective on the counselee so that the counselee is treated as a "player" who actively determines the desired direction of change rather than a "patient" who must be handled.
Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok Untuk Membentuk Percaya Diri Tanpa Insecure Pada Siswa SMA Fuji Ayda Lestari Saragih; Purbatua Manurung
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 7 No. 03: Agustus 2023, G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v7i03.4936

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan bimbingan kelompok untuk membentuk percaya diri tanpa insecure di kelas XI MAN 1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Subyek dalam kajian ini adalah 8 siswa kelas XI MAN 1 Medan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu peneliti menentukan standar yang dapat dipilih responden sebagai tes. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, ditemukan bahwa penerapan layanan bimbingan kelompok untuk membentuk percaya diri pada siswa kelas XI MAN 1 Medan yang dilakukan sebanyak 8 orang sangat efektif dilakukan untuk membentuk percaya diri siswa. Dan pemberian layanan bimbingan kelompok ini menunjukkan bahwa ada perubahan dalam diri siswa. Jadi kepercayaan diri adalah kualitas pribadi yang harus dimiliki siswa. Namun, ketika siswa memiliki harga diri yang rendah, siswa menarik diri dan lebih cenderung mengasingkan diri. Kata kunci: bimbingan kelompok, percaya diri, siswa SMA
Penerapan Layanan Informasi Untuk Meningkatkan Perhatian Masyarakat Terhadap Pendidikan TPQ Di Desa Lalang Kecamatan Tanjung Pura Purbatua Manurung; Rahmad Yazidsyah; Rita Nurmalia Lubis; Rispan Rispan; Siti Afnijar; Siti Komariah
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1738

Abstract

Penelitian di lakukan untuk menarik dan meningkatkan perhatian warga pada pendidikan TPQ di desa lalang. Lebih mudah untuk memperoleh data objektif ketika menggunakan teknik kualitatif, yang kami gunakan dalam penelitian kami untuk menentukan atau mengkarakterisasi aktualitas kejadian yang diteliti. Memanfaatkan wawancara, observasi, dan dokumentasi sebagai metode pengumpulan data. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, display data, dan verifikasi serta penarikan kesimpulan. Dari hasil yang peniliti lakukan ada sebagaian anak yang kekurangan pemahaman tentang keagamaan, faktor yang menyebabkan ini ialah karena kurangnya perhatian masyarakat terhadap pendidikan agama di TPQ . Hasil pemberian layanan informasi yang di berikan peneliti di maksudkan untuk meningkatkan perhatian warga terhadap pendidikan TPQ di desa lalang agar dapat meningkatkan minat anak-anak dalam belajar agama dan Al-Qur’an dengan begitu TPQ di desa lalang dapat berkembang dan maju lebih baik lagi.
Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi Kecenderungan Perilaku Agresif Peserta Didik di MAN Asahan Miftahur Rahmi Sitompul; Purbatua Manurung

Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/mu'allim.v5i2.3825

Abstract

Aggressive behavior is behavior carried out by individuals or groups that is intended to hurt, injure, and harm other people, both individuals and groups, with intention or on purpose, both verbally and nonverbally. The aims of this study were (1) to describe the factors that cause students to behave aggressively at MAN Asahan, (2) to describe the role of the counseling teacher in dealing with the aggressive behavior of students at MAN Asahan. This study uses a qualitative descriptive research method. The subjects and objects in the study were guidance and counseling teachers and students. Research instruments are interviews, observation and documentation. The results of the study show that (1) the causes of aggressive student behavior are largely due to the hard character of students and tend to assume that the behavior they are doing is normal and due to a lack of supervision, attention and affection from parents so that children tend to feel they can do anything desired and (2) the role of the guidance and counseling teacher in reducing the aggressive behavior of students is quite good, namely by investigating the student's problems. As well as carrying out counseling services, in the form of: individual counseling services, group counseling services, etc.
Upaya Peningkatan Partisipasi Remaja dalam Kegiatan Keagamaan dengan Mengadakan Perlombaan Keagamaan di Desa Lalang Purbatua Manurung; Stariah Stariah; Tuti Wildani; Yana Yupita Sitompul; Zia Azkia
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi remaja dalam mengikuti kegiatan keagamaan dengan memberi pemahaman kepada remaja tentang pentingnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan social keagamaan. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pokok masalah tentang minat remaja dalam kegiatan keagamaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi dengan para remaja. Dari hasil analisis data diketahui bahwa dalam kegiatan yasinan, memperingati hari besar Islam dan gotong royong tidak semua remaja berpartisipasi. Sedangkan faktor yang menyebabkan remaja kurang berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan yaitu dari faktor intern dan ekstern dimana faktor intern yang berasal dari dalam diri remaja yaitu kurangnya kesadaran remaja akan pentingnya berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan, remaja belum memiliki pemahaman yang baik tentang partisipasinya dalam kegiatan social keagamaan. Sedangkan dari faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja yaitu keluarga, tempat bermain, dan lingkungan sekitar.
Penerapan Layanan Konseling Kelompok dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Akuntansi Kelas XI di SMK Negeri 1 Kutacane Khanza Azahaara Pertiwi; Purbatua Manurung; Afrahul Fadhila Daulai
Tut Wuri Handayani : Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol. 2 No. 2 (2023): Juni 2023
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jkip.v2i2.356

Abstract

In the current era where the era is competitive, all countries are trying to improve the quality of their education, because the quality of education can improve the welfare of society in a country. The purpose of this study was to find out the applcation of group counseling services for students' learning difficulties at SMK Negeri 1 Kutacane. This research uses Qualitative Research Methods through observation and interviews. Based on the research conducted, it can be concluded that there are still many who underestimate the understanding of difficulties in learning, and the implementation of group counseling has not reached perfection. , because some students take it seriously and some of them follow it as a formality and consider it useless. In addition, the implementation of group counseling is also carried out by supervising teachers by only providing services to students with problems and achievements.
Kegiatan Perlombaan Keagamaan bagi Anak-Anak: Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Mengikuti Perlombaan Purbatua Manurung; Lu'lu' Ul Jannah; Khofifah Tanjung; Marini Kurniati; Masdura Siregar; Maslan Maslan
El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat  Vol. 4 No. 2 (2024): El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/elmujtama.v4i2.893

Abstract

One of the factors that can affect a child's lack of confidence is an unsupportive environment. From the religious competition held in Lalang Village, it was apparent that some children lacked confidence when participating in religious competitions. Lack of skills can also be a cause of a child's lack of confidence. Therefore, motivation from parents and support from the environment are very important for the development of a child's confidence. Confidence is an attitude or belief in one's own abilities. One way to boost a child's confidence is through group guidance. Through group guidance activities, individuals can experience positive changes or effects. It is proven that students' confidence increases after participating in group guidance.