Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)

Perbedaan Tingkat Pengetahuan, Tingkat Konsumsi Energi, dan Aktivitas Fisik Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Gizi Seimbang : Diffrrences in knowledge Level, Energi Consumption Level, and Physical Activity Before and After Balanced Nutrition Education Sri Handayani; Sugeng Iwan Setyobudi; Juin Hadisuyitno; Hasan Aroni
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 11: NOVEMBER 2022 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i11.2756

Abstract

Latar belakang: Kegemukan menjadi salah satu masalah gizi di Indonesia. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegemukan yaitu tingkat pengetahuan, tingkat konsumsi, dan aktivitas fisik. Berdasarkan studi pendahuluan status gizi yang dilakukan pada siswa kelas V di SDN Kaliwungu 1 Jombang menggunakan penilaian IMT/U ditemukan sebanyak 14.28% gemuk, 25% obesitas, dan 60.7% dengan status gizi normal. Tujuan: Mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan, tingkat konsumsi energi, dan aktivitas fisik sebelum dan sesudah penyuluhan gizi seimbang dengan media komik pada siswa yang mengalami kegemukan di SDN Kaliwungu 1 Jombang sebagai tambahan pengetahuan Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pre eksperimen dengan desain one group pretest posttest. Total sampel penelitian sebanyak 21 responden. Pengumpulan data tingkat konsumsi energi responden dengan melakukan recall 2x24 jam, tingkat pengetahuan dengan kuesioner gizi seimbang, dan aktivitas fisik dengan kuesioner Physical Activity Questionnaire for Children (PAQ-C). Analisis data menggunakan uji Paired Sample T Test jika data berdistribusi normal dan uji Wilcoxon Signed Ranked Test. Hasil: Hasil uji Wilcoxon Signed Ranked Test pengetahuan menunjukkan p=0.00 (p<0.05), tingkat konsumsi energi p=0.023 (p<0.05), dan aktivitas fisik p=0.060 (p<0.05) Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan untuk konsumsi energi responden sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan gizi seimbang dan tidak terdapat perbedaan signifikan untuk aktivitas fisik sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan gizi seimbang.
Perbedaan Pengetahuan, Sikap, dan Pola Makan Penderita Hiperkolesterolemia dan Non Hiperkolesterolemia : Differences in Knowledge, Attitude, and Diet Hypercholesterolemic and Non-Hypercholesterolemic Patients Miftahul Aisyah; I Nengah Tanu Komalyna; Sugeng Iwan Setyobudi
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 11: NOVEMBER 2022 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i11.2764

Abstract

Latar belakang: Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi kadar kolesterol darah di atas 200 mg/dL. Hiperkolesterolemia dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang kolesterol, sikap negatif, dan pola makan yang tidak baik. Tujuan: Menganalisis perbedaan pengetahuan, sikap, dan pola makan penderita hiperkolesterolemia dan non hiperkolesterolemia di Wilayah Kerja Puskesmas Bululawang. Metode: Jenis penelitian observasional analitik dengan desain case control study. Populasi penelitian adalah masyarakat usia 20 – 60 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Bululawang yang melakukan pemeriksaan laboratorium dalam 4 bulan terakhir. Pengambilan sampel berdasarkan teknik Purposive Sample. Data diperoleh melalui metode dokumentasi, kuesioner, dan wawancara kemudian dianalisis menggunakan uji Independent Sample T-test. Hasil: Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada perbedaan pengetahuan (p-value 0,388; OR 4,3; 95% CI 0,708 – 26,531) dan sikap (p-value 0,708; OR 1,714; 95% CI 0,403 – 7,292), namun ada perbedaan pola makan (p-value 0,03; OR 11; 95% CI 1,998 – 60,572) pada penderita hiperkolesterolemia dan non hiperkolesterolemia di Wilayah Kerja Puskesmas Bululawang. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan pengetahuan dan sikap, namun ada perbedaan pola makan pada penderita hiperkolesterolemia dan non hiperkolesterolemia di Wilayah Kerja Puskesmas Bululawang Kabupaten Malang.