Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Phinisi Integration Review

Clubbing: Lifestyle Para Remaja di Kota Makassar Dyan Paramitha Darmayanti; M Iqbal Arifin; Husain Husain
Phinisi Integration Review Volume 5 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v5i3.39378

Abstract

At present the development of urban areas in Indonesia is growing very rapidly, this is marked by the emergence of various tall buildings to the development of the entertainment industry, one of which is Makassar City. Various types of entertainment venues are starting to emerge in the city of Makassar at this time, ranging from children's and youth entertainment venues to entertainment venues that are visited by certain groups and are in demand by some young people, such as nightclubs, namely clubs or so-called discotheques. This study aims to find out about clubbing which has now become a lifestyle for some teenagers in Makassar City. The research used qualitative research and used observation methods and in-depth interviews with 7 informants who were in their early teens to late teens, both from high school and those who had an identity as a student in university. The results of this study explain that these teenagers lead a lifestyle caused by internal factors and external factors. Internal factors consist of boredom with monotonous activities and the notion that clubbing is something that can only be done by cool kids and clubbing is a place to calm down, while external factors are due to association with social circles and curiosity because many clubbing activities have sprung up on social media.Saat ini perkembangan daerah perkotaan di Indonesia semakin bertumbuh dengan sangat cepat hal ini ditandai  , salah satunya Kota Makassar. Berbagai jenis tempat hiburan mulai bermunculan di Kota Makassar saat ini, mulai dari tempat hiburan anak dan remaja hingga tempat hiburan yang dikunjungi oleh kalangan tertentu saja dan diminati oleh beberapa kaum muda, seperti tempat hiburan malam yaitu club atau biasa disebut diskotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai clubbing yang dimana saat ini telah menjadi gaya hidup beberapa remaja di Kota Makassar. Dalam penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif dan menggunakan metode observasi dan wawancara mendalam terhadap 7 orang informan yang berusia remaja awal hingga remaja akhir baik dari bangku sekolah menengah atas, hingga yang memiliki identitas sebagai mahasiswa. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa para remaja ini menjalani gaya hidup disebabkan karena berbagai faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri rasa bosan terhadap aktivitas yang monoton serta anggapan bahwa clubbing adalah hal yang hanya dapat dilakukan oleh anak gaul dan menjadi clubbing sebagai tempat untuk menenangkan diri, sementara faktor eksternal adalah karena pergaulan lingkaran pergaulan dan rasa penasaran karena banyaknya kegiatan clubbing bermunculan di media social.
KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT JAWA DI KECAMATAN WONOMULYO KABUPATEN POLEWALI MANDAR Iqbal Arifin; Dyan Paramitha Darmayanti
Phinisi Integration Review Volume 6 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v6i1.43761

Abstract

This study aims to determine the economic activities of the Javanese community in Wonomulyo District, Polewali Mandar District. This type of research uses qualitative research. The data collection techniques used were observation, recording and in-depth interviews with 10 informants, while the selection criteria for informants were those who had lived in Wonomulyo District, Sidodadi Village. for more than 5-10 years. In this study, the informant selection is used purposive sampling while the data validation technique used is membership check. Research results show that in economic terms, indigenous peoples and indigenous people of Mandar are very likely to accept the community, especially Javanese, in carrying out economic activities in different fields. for this area to grow. more developed than it. Today. Javanese economic activities have also made the area the core of the Polewali Mandar Regency's economy today. The way Javanese can take advantage of the economic opportunities in Wonomulyo is to participate in all the cultural activities of the local community with the aim of Javanese being noticed and possibly becoming a development opportunity as well. such as interacting with native people (Mandar) so that Javanese culture can also be received with kindness. In addition, Javanese people also seize the opportunity of integration by collaborating with the Mandarin community on major events such as religious events and Indonesian independence day to create a sense of interdependence and need. each other.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kegiatan Ekonomi  pada Masyarakat Jawa di Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar  Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam dengan melibatkan 10 orang informan, adapun syarat pemilihan informan yaitu mereka yang tinggal di daerah Kecamatan Wonomulyo Kelurahan Sidodadi selama 5-10 tahun keatas. Dalam penelitian ini pemilihan informan menggunakan purposive sampling sedangkan teknik pengabsahan data yang digunakan adalah member check. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berkaitan dengan perekonomian, masyarakat adat dan masyarakat asli mandar dapat menerima masyarakat khususnya masyarakat jawa sangat baik dalam menjalankan kegiatan perekonomian diberbagai bidang yang menjadikan daerah ini menjadi lebih berkembang seperti saat ini. Kegiatan ekonomi masyarakat jawa juga menjadikan daerah tersebut menjadi daerah sentral perekonomian yang ada di Kabupaten Polewali Mandar saat ini. Cara masyarakat jawa dapat memanfaatkan peluang dalam hal perekonomian di Wonomulyo adalah dengan mengikuti semua kegiatan kebudayaan masyarakat setempat dengan tujuan agar masyarakat jawa mendapat perhatian dan dapat menjadi peluang untuk perkembangan dan juga interaksi dengan masyarakat asli (Mandar) sehingga kebudayaan masyarakat jawa juga bisa di terima dengan baik. Selain itu masyarakat jawa juga merangkul peluang integrasi dengan berkolaborasi dengan komunitas mandar di acara-acara besar seperti keagamaan dan hari kemerdekaan Indonesia untuk menciptakan rasa saling ketergantungan dan saling membutuhkan.