p-Index From 2019 - 2024
3.047
P-Index
This Author published in this journals
All Journal TEKNO
Tisano Tj. Arsjad
Universitas Sam Ratulangi

Published : 23 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Dan Waktu Pelaksanaan Pada Proyek Pembangunan Gedung Kantor Inspektorat Daerah Bolaang Mongondow Muh. F. Sumantri; Tisano Tj. Arsjad; Grace Y. Malingkas
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek Pembangunan Gedung Kantor Inspektorat Daerah Bolaang Mongondow ini dibangun 1 lantai dengan luas bangunan 787,5 m2, yang lokasinya berada di Desa Lolak Tombolango Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow Propinsi Sulawesi Utara. Sehubungan dengan hal tersebut dibutuhkan estimasi rencana anggaran biaya yang harus disiapkan. Rencana Anggaran Biaya dalam sebuah proyek konstruksi perlu dipersiapkan untuk mengetahui biaya yang dibutuhkan dalam proyek konstruksi tersebut. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya pada proyek akhir ini mengacu pada AHSP, survey material bangunan dan gambar bestek yang disediakan. Selain untuk mengetahui anggaran biaya yang diperlukan, Penelitian ini membahas Tentang Penjadwalan dari Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Inspektorat Daerah. Hasil perhitungan rencana anggaran biaya yang dibutuhkan untuk Proyek Pembangunan Gedung Kantor Inspektorat Daerah Bolaang Mongondow adalah sebesar Rp. 1.310.909.00,00-. waktu pelaksanaan dalam kurva S selama 2 Bulan 4 minggu atau 92 hari kerja, dengan durasi 1 minggu sama dengan 7 hari kerja. Kata kunci – perhitungan Rencana Anggaran Biaya, AHSP, kurva S
Earned Value Analysis Pada Proyek Pembangunan Gedung Barang Bukti Kejari Di Kabupaten Kepulauan Talaud Joshua A. Goha; Tisano Tj. Arsjad; Pingkan A. K. Pratasis
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam sebuah proyek konstruksi pengendalian proyek adalah hal yang paling pokok dalam berhasilnya proyek. Salah satu cara mengetahuinya dengan menggunakan analisis Nilai hasil atau Earned Value Analysis dengan menggunakan beberapa indikator komponen seperti BCWS, BCWP, dan ACWP. Konsep nilai hasil adalah suatu metode yang digunakan unuk menghitung besarnya biaya menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan atau dilaksanakan dalam penelitian ini untuk mengendalikan pelaksanaan proyek dengan menggunakan Microsoft Excel. Tujuan dari penelitian Analysis Earned Value pada pembangunan gedung barang bukti Kejari di Kabupaten Kepulauan Talaud ini adalah untuk menghitung perkiraan biaya dan waktu pada minggu ke-10. Dari hasil perhitungan analysis earned value pada minggu ke-10 didapat BCWS = Rp 138.784.000, BCWP Rp 153.940.000, ACWP Rp 139.685.477,3 nilai Schedule varians sebesar Rp 15.156.000 bernilai positif berarti pekerjaan terlaksana lebih cepat dari jadwal perencanaan. Sedangkan Cost Varians sebesar Rp 14.254.522,7 (CV) bernilai positif berarti pekerjaan terlaksana dengan biaya kurang dari anggaran perencanaan atau disebut juga Cost Underrun. Diperkirakan waktu penyelesaian proyek ini (ECD) = 15,4093 minggu, berarti pekerjaan proyek tidak mengalami penambahan waktu , dimana penyelesaian proyek pada perencanaan hanya memakan waktu selama 16 minggu. Kata kunci – EARNED VALUE ANALYSIS, BCWS, BCWP, ACWP, SV, CV, ECD
Optimalisasi Waktu Pelaksanaan Pada Proyek Pembangunan Jalan PLTU Kema III Esra S. Mengko; Tisano Tj. Arsjad; D. R. O. Walangitan
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan berkembang dunia industri, maka tingkat kesulitan untuk mengelola dan menjalankan sebuah proyek pembangunan jalan semakin tinggi. Semakin tinggi kesulitannya, berarti semakin panjang durasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Oleh karena itu disini sangat diperlukan suatu manajemen waktu (time manajemen) yang disamping mempertajam prioritas, juga mengusahakan peningkatan efisiensi pengolahan proyek agar dicapai hasil maksimal dari sumber daya yang tersedia. Semua itu untuk mencapai tujuan dari sebuah proyek pembangunan jalan yang memenuhi kriteria waktu (jadwal), biaya (anggaran), dan mutu (kualitas). Selain manajemen waktu, tentu juga harus diikuti dengan pelaksanaan proyek yang baik dan sesuai dengan perencanaannya. Dengan manajemen waktu dan pelaksanaan yang baik, maka resiko sebuah proyek konstruksi jalan tersebut akan mengalami keterlambatan menjadi kecil. Saat ini banyak dijumpai proyek jalan yang mempunyai performa yang kurang baik untuk penyelesaian tepat waktu, maka diperlukan suatu analisa tentang pelaksanaan manajemen waktu proyek jalan pada perusahaan kontraktor, sehingga dapat diketahui kelemahan yang dilakukan selama ini, yang nantinya dapat menjadi masukan bagi kontraktor, untuk dapat lebih baik lagi dalam pelaksanaan manajemen waktu suatu proyek jalan. Dalam penelitian ini untuk mengendalikan pelaksanaan proyek dengan menggunakan ( Microsoft Project 2016), sehingga dapat diketahui kemajuan proyek dan melakukan langkah penyelesaian masalah jika terdapat keterlambatan dalam pelaksanaan proyek kontruksi berupa penjadwalan ulang. Pada Proyek Pembangunan Jalan PLTU Kema III. Dari hasil penerapan PDM (Precedence Diagram Method) dalam analisis optimalsasi waktu pada proyek Pembangunan Jalan PLTU Kema III, durasi jadwal pekerjaan yang awalnya 60 hari kerja berkurang menjadi 44 hari kerja. Dapat disimpulkan bahwa PDM padaadasarnya merupakan metode yang berorientasi padaawaktu, dalamaarti bahwa PDM mengarah pada penentuan mencari nilai waktu optimal dan jalur kritis pada pekerjaan, agar pekerjaan dapat berjalan lebih efisien, serta PDM juga memliki kelebihan pada pemilihan akonstrain atau hubungan antara kegiatan-kegiatan yang lebih lengkap, sehingga lebih mudah diterapkanakhususnya untuk kegiatan yang tumpang tindih. Kata kunci – PDM, Precedence Diagram Method, optimal, efisien, Microsoft Project 2016
Analisis Perbandingan Rencana Anggaran Biaya Dengan Anggaran Pelaksanaan Proyek Pembangunan Rumah Susun Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara Brando Munaiseche; Tisano Tj. Arsjad; D. R. O. Walangitan
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor utama suatu proyek adalah biaya. Untuk berlangsungnya kegiatan proyek, dimana kontraktor akan mengestimasi biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan proyek sehingga kontraktor dapat memberikan penawaran yang optimal, untuk memenangkan proyek. Umumnya kontraktor membuat rencana anggaran biaya tidak seluruhnya berpedoman pada analisa SNI, kontraktor menghitung rencana anggaran biaya (RAB) dengan perkiraan mereka sendiri berdasarkan dengan biaya besaran lapangan sehingga dapat memperkirakan besaran biaya pengerjaan proyek tersebut. RAB didefinisikan sebagai perhitungan biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya tidak langsung yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek. Namun dalam pelaksanaan proyek dikenal juga dengan anggaran pelaksanaan (Biaya Nyata). AP adalah biaya nyata yang digunakan kontraktor di lapangan selama berlangsungnya proyek sampai kegiatan selesai. Pada penelitian ini penulis bertujuan untuk menganalisa selisih rencana rencana anggaran biaya (RAB) berdasarkan SNI dengan rencana anggaran pelaksanaan (Biaya Nyata), serta menghitung profit yang diperoleh kontraktor pada Proyek Pembangunan Rumah Susun Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara. Dari hasil wawancara, survey, dan perhitungan, terdapat selisih biaya antara RAB dan AP, dimana anggaran pelaksanaan (Biaya Nyata) lebih kecil dari rencana anggaran biaya (RAB). dengan selisih harga adalah Rp. 260,800,000.00 dengan persentase profit yang diperoleh kontraktor 4.20% dari total Rencana Anggaran Biaya (RAB). Kata kunci – Rencana Anggaran Biaya, Rencana Anggaran Pelaksanaan, biaya nyata
Penjadwalan Menggunakan Aplikasi Komputer Pada Proyek Peningkatan Jalan Hotmix Kecamatan Ranowulu Immanuel M. S. Bawole; Tisano Tj. Arsjad; Ariestides K. T. Dundu
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penjadwalan yang baik adalah panduan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi secara efektif dan efisien. Penggunaan aplikasi program komputer (software) merupakan solusi untuk meminimalisir kesalahan dalam proses penjadwalan. Pada proyek Peningkatan Jalan Hotmix Kecamatan Ranowulu hanya menggunakan aplikasi Microsoft Excel dalam penjadwalan proyek dengan metode barchart, dimana penjadwalan tersebut tidak memberi informasi yang detail. Sehingga pada penelitian akan dilakukan penjadwalan dengan menggunakan aplikasi yang terkenal dan banyak digunakan dalam penjadwalan proyek ialah Microsoft Project dan Oracle Primavera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami penjadwalan proyek menggunakan aplikasi Oracle Primavera P6 dan Microsoft Project, dan untuk mengetahui perbandingannya dalam penjadwalan proyek. Analisis data pada penelitian ini menggunakan aplikasi Oracle Primavera P6 dan Microsoft Project dalam penjadwalan proyek dan data yang digunakan berupa time schedule yang didapat dari Kurva S proyek. Berdasarkan analisis data dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa Penjadwalan proyek menggunakan aplikasi Oracle Primavera P6 dan Microsoft Project relatif sama dimana hasil dari kedua aplikasi ini sangat baik karena menampilkan hubungan ketergantungan antar pekerjaan, lintasan kritis pada pekerjaan Mobilisasi – Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) – Galian Untuk Selokan Drainase Dan Saluran Air – Pasangan Batu Mortar – Lapis Pondasi Agregat Kelas A – Lapis Resap Pengikat-Aspal Cair – Laston Lapis Aus (AC-WC) – Bahan Anti Pengelupasan – Beton fc’15 Mpa – Unit Lampu Penerangan Jalan Lengan Tunggal - Mobilisasi dan lintasan non kritis pada pekerjaan Galian Biasa dan Penyiapan Badan Jalan. Dan perbandingan dari aplikasi Oracle Primavera P6 dan Microsoft Project dalam penjadwalan proyek hanya pada penggunaanya saja, dimana dapat disimpulkan aplikasi Oracle Primavera P6 lebih rumit dalam penggunaanya dibandingkan aplikasi Microsoft Project lebih user friendly atau lebih mudah penggunaannya. Kata Kunci - Oracle Primavera P6, Microsoft Project, penjadwalan proyek
Metode Pelaksanaan Konstruksi Abutment Pada Jembatan Sosongian Tumpaan Rando R. V. Kare; Tisano Tj. Arsjad; Grace Y. Malingkas
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jembatan Sosongian Tumpaan adalah jembatan yang dibangun sebagai penghubung jalan trans Sulawesi, tepatnya di Tumpaan, Minahasa Selatan, Sulawesi utara. Jalan trans Sulawesi merupakan jalan yang sering dilalui kendaraan yang ramai karena jalan ini akses utama. Pelebaran jembatan sosongian ini direncanakan menggunakan konstruksi beton bertulang dengan bentang jembatan 46.6 m dan lebar 15 meter. Penelitian ini difokuskan pada pekerjaan abutment yang merupakan struktur bawah jembatan. Abutment berfungsi memikul seluruh beban yang bekerja pada bagian atas jembatan, serta meneruskan beban tersebut ke pondasi. Tipe abutment pada proyek ini adalah tipe T terbalik. Hasil dari penilitian ini dapat mengetahui pelaksanaan konstruksi abutment,dengan tinggi abutment 5.34 meter, lebar 1.20 meter dan panjang 18 meter. Pondasi yang digunakan dalam konstruksi ini adalah pondasi tiang pancang dengan jumlah tiang pancang 27 tiang pancang dengan jarak masing-masing 2.10 meter. Kata kunci - jembatan, abutment
Metode Pelaksanaan Konstruksi Pengecoran Pelat Lantai Pada Pembangunan Jembatan Boulevard II Andika; D. R. O. Walangitan; Tisano Tj. Arsjad
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peranan metode pelaksanaan pengerjaan konstruksi yaitu untuk menyusun cara-cara kerja dalam melaksanakan suatu pekerjaan dan suatu cara untuk memenuhi, menentukan sarana-sarana pekerjaan yang mendukung terlaksananya suatu pekerjaan misalnya: menetapkan, memilih peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang efektif dan efisien dalam biaya operasi. Dalam suatu pekerjaan sebuah proyek konstruksi akan selalu dimulai dengan 3 hal utama, yaitu perencanaan, penyusuanan jadwal dan pengendalian. Tahapan pekerjaan suatu bangunan mempunyai metode pelaksanaan konstruksi yang berbeda disetiap pekerjaannya. Dalam pelaksanaan pengerjaan plat lantai diperlukan suatu metode untuk menyelesaikan pengerjaan dilapangan. Khususnya pada saat menghadapi kendala-kendala yang diakibatkan oleh kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya. Untuk itu, penerapan metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai dengan kondisi lapangan akan sangat membantu dalam proses penyelesaian proyek konstruksi. Penelitian ini mengetahui metode pelaksanaan konstruksi pada pekerjaan pengecoran plat lantai pembangunan jembatan boulevard II, dengan melakukan observasi langsung, wawancara dan pengambilan data sekunder berupa gambar rencana. Hasil dari penelitian ini didapatkan metode pelaksanaan pada pekerjaan pengecoran plat lantai pada Pembangunan Jembatan Boulevard II dengan menggunakan plat deck lebih efisien jika dibandingkan dengan metode lainnya. Serta untuk waktu pekerjaan menjadi lebih efisien, karena tidak perlu lagi pemasangan dan pembongkaran bekisting multipleks karena plat deck telah menggantikan fungsi bekisting dan mempermudah dalam pelaksanaan. Pengaruh plat deck terhadap Plat Lantai adalah menyalurkan beban yang diterima Plat Lantai ke balok girder. Plat deck juga berfungsi untuk menahan gaya tekan. Keuntungan menggunakan play wood ini adalah lebih efisien, juga praktis karena bisa langsung disesuaikan dengan kebutuhan, dan lebih murah dari bekisting kayu. Kata kunci – metode pelaksanaan, jembatan, plat lantai.
Analisis Rencana Anggaran Biaya dan Anggaran Pelaksanaan Pada Proyek Pembangunan Puskesmas Remboken Rawat Inap Vanesha M. J. Koilam; Tisano Tj. Arsjad; Pingkan A. K. Pratasis
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam suatu proyek, biaya menjadi faktor utama berlangsungnya kegiatan proyek, dimana kontraktor akan mengestimasi biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan proyek sehingga kontraktor dapat memberikan penawaran yang optimal untuk memenangkan tender. Dalam perhitungan biaya proyek dikenal istilah Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang merupakan perhitungan atau perkiraan biaya-biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Adapun Anggaran Pelaksanaan yaitu perhitungan berapa biaya sesungguhnya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kontrak kerja proyek konstruksi. Secara garis besar Anggaran Pelaksanaan merupakan biaya nyata yang dikeluarkan dalam suatu proyek konstruksi, sedangkan Rencana Anggaran Biaya adalah anggaran rencana proyek konstruksi yang dibuat oleh konsultan perencana sebagai dasar untuk melakukan kontrak kerja konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa selisish antara Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan Anggaran Pelaksanaan atau biaya nyata pada Proyek Pembangunan Puskesmas Remboken Rawat Inap. Dari hasil wawancara, survey, dan perhitungan yang dilakukan, terdapat selisih biaya antara RAB dan Anggaran Pelaksanaan, dimana Anggaran Pelaksanaan lebih kecil daripada Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan selisih harga sebesar Rp. 131.403.000,-. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kontraktor memperoleh keuntungan sebesar 15 % dari total nilai RAB. Kata Kunci: RAB, anggaran pelaksanaan, biaya nyata
Analisis Faktor – Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek Konstruksi Pada Pembangunan Christian Center Tahap II Elvina Anjellia Mamesah; Deane R. O. Walangitan; Tisano Tj. Arsjad
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada dasarnya, pelaksanaan sebuah proyek pasti memiliki perencanaan dan jadwal pelaksanaan. Walaupun setiap kegiatan sudah direncanakan, pasti tidak akan terlepas dari risiko. Risiko yang dimaksud adalah keterlambatan. Keterlambatan dapat diartikan sebagai perbedaan antara progres rencana dan progres aktual, hal ini tentunya disebabkan oleh berbagai faktor yang berakibat dapat merugikan baik pengguna jasa maupun penyedia jasa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang paling mempengaruhi penyebab keterlambatan penyelesaian proyek Pembangunan Christian Center Tahap II. Metode penelitian merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan dan menyebarkan kuesioner kepada pihak - pihak yang terlibat langsung dalam Pembangunan Christian Center. Pengolahan data kuesioner menggunakan program SPSS yang meliputi uji validitas, uji reliabilitas, analisis nilai mean dan analisis ranking. Dari hasil penelitian ini didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan penyelesaian Pembangunan Christian Center tahap II yaitu : Kekurangan tenaga kerja, adanya permintaan perubahan atas pekerjaan yang telah selesai, terlambat menyetujui gambar kerja dan contoh material yang diajukan dan cuaca buruk (hujan) pada aktivitas konstruksi. Kata kunci: faktor–faktor keterlambatan, Christian Center, kuesioiner, SPSS
Analisis Penerapan SOP Sistem Manajemen Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada Pelaksanaan Proyek Rumah Susun Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara Fransiska Deysi Zeke; Deane R. O. Walangitan; Tisano Tj. Arsjad
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan SOP Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada pelaksanaan proyek Pembangunan Rumah Susun Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara beserta apa saja kendala yang terjadi dalam penerapan SOP Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada pelaksanaan proyek Pembangunan Rumah Susun Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara. Pegumpulan data dilakukan pada pekerjaan atap dan pekerjaan pengecetan dinding luar pada proyek pembangunan rumah susun kejaksaan tinggi Sulawesi Utara. Pengolahan data dilakukan dengan cara observasi lapangan dan wawancara. Dengan metode wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa standart operasional prosedur sistem manajemen kesehtan dan keselamatan kerja telah terlaksana di proyek tersebut, penyediaan peralatan alat pelindung diri dan alat pelindung kerja tersebut telah disediakan sesuai dengan kebutuhan, kendala yang didapat dalam penelitian di proyek tersebut yaitu sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja terletak pada realita dilapangan yang kurang memiliki kesadaran akan keselamatan dan kesehatan pada dirinya dan orang-orang sekitar. Kata kunci - SOP, sistem manajemen K3, wawancara, APD, APK