Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sikap Peternak Ayam Petelur terhadap Kredit Program pada Lembaga Pembiayaan Formal di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa Aslina Asnawi; A. Nurul Izzah Hirdan; Astrid A. Bakri; Sitti Asika
Media Agribisnis Vol 6 No 2 (2022): November
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/agribisnis.v6i2.2841

Abstract

Salah satu kendala bagi peternak adalah kepemilikan modal yang rendah, bahkan saat beternak ayam petelur. Kepemilikan modal yang rendah salah satunya ditentukan oleh aksesiblitas pembiayaan terhadap lembaga formal. Namun, tidak semua peternak memiliki akses pembiayaan ke pembiayaan formal. Hal ini disebabkan karena belum layak untuk dibiayai namun tidak jarang pula peternak belum mau memanfaatkan kredit yang disediakan oleh perbankan. Hal ini tentu tergantung pada sikap peternak terhadap lembaga pembiayaan tersebut. Sikap yang positif tentu akan mempengaruhi keputusan pembiayaan untuk memilih bank sebagai alternatif sumber pembiayaan. Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis sikap peternak ayam petelur terhadap kredit pada lembaga pembiayaan formal di Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa. Penelitian ini menggunakan pendekatan survei yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian dengan pengamatan langsung terhadap keadaan usaha peternakan ayam petelur. Sebanyak 25 orang peternak diperoleh sebagai sampel penelitian (sampel jenuh) dari beberapa peternak lebih dari 1000 ekor di wilayah Manuju. Ada tiga dimensi pembentuk sikap yang akan diteliti yaitu aspek pengetahuan (kognitf), afektif dan konatif/psikomotoriknya. Skala pengukuran menggunakan skala Likert. Dalam penelitian ini digunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 86,98 persen peternak sangat setuju dengan program pinjaman dari lembaga keuangan resmi. Keberadaan kredit program pada lembaga pembiayaan formal dikatakan dapat memudahkan peternak dalam menjalankan usaha peternakan yang dijalankan. Dari beberapa segi yaitu adanya peningkatan pendapatan, pertumbuhan modal dan peningkatan skala usaha yang dialami oleh peternak mandiri sejak menggunakan kredit program.
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan peternak itik melalui budidaya maggot sebagai sumber pakan ternak itik di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan Kasmiyati Kasim; St. Rohani; Muh. Ridwan; Ilham Syarif; Muh Zulkifli; A. Nurul Izzah Hirdan; Windiana Windiana
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jatirenov.v1i2.478

Abstract

Permasalahan mitra pengabdian yaitu penyediaan pakan untuk ternak itik masih terbatas pada saat musim tanam di sawah, sehingga peternak harus menjamin ternak itiknya dengan pakan pabrikan yang harganya mahal dan juga mengandalkan sisa makanan di dapur. Adanya keterbatasan biaya pakan, sehingga peternak itik harus mencari alternatif untuk menekan biaya pakan tersebut. Salah satu solusi yang diberikan adalah melakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan mengenai budidaya maggot. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat khususnya kelompok Tani Samalewae dalam budidaya maggot. Diharapkan, hasil akhir dari kegiatan ini, peternak bisa menambah populasi ternak itiknya dengan mengurangi pembelian pakan pabrikan dan pada kondisi tidak ada panen di sawah. Metode pengabdian yang dilakukan yaitu ceramah, diskusi dan praktek. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini terlihat bahwa selama pemberian materi berlangsung dari awal sampai akhir, para peserta terlihat sangat serius dan antusias dalam menerima dan menanggapi materi yang disampaikan. Begitu Pula pada saat praktek, terlihat partisipasi peserta membantu tim pengabdian membuat kandang maggot dan mengatur peralatan bahan dan peralatan di kandang maggot. Hasil monitoring pasca kegiatan pengabdian terlihat bahwa sudah ada pengetahuan peternak mengenai budidaya maggot, walaupun belum maksimal. Untuk keberlanjutannya diharapkan pihak pemerintah setempat melakukan pendampingan dengan tujuan budidaya maggot ini dapat berkembang di daerahnya.