Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

TINDAK ELISITASI DALAM WACANA KELAS: KAJIAN MIKROETNOGRAFI TERHADAP BAHASA GURU Wahyuniarti, Fitri Resti
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 2, No 1 (2016): April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.11 KB) | DOI: 10.22219/kembara.v2i1.4041

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan (1) bentuk tindak elisitasi guru dalam wacana kelas, (2) fungsi tindak elisitasi guru dalam wacana kelas, dan (3) makna tindak elisitasi guru dalam wacana kelas. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan mikro etnografi yang berorientasi pada teori pragmatik. Data penelitian ini berupa tuturan guru yang diindikasikan sebagai tindak elisitasi. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman, yang dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, sampai penarikan kesimpulan (verifikasi) dengan memanfaatkan triangulasi sebagai teknik pengecekan keabsahan data temuan. Hasil penelitian menunjukkan (1) bentuk, yang meliputi bentuk interogatif, bentuk deklaratif, dan bentuk imperatif, (2) fungsi, yang meliputi fungsi menanyakan, fungsi menyatakan, dan fungsi memerintah, dan (3) makna, yang meliputi makna bertanya, makna menyatakan, dan makna memerintah.
MAKNA KONTEKSTUAL DALAM NOVEL PASUKAN MATAHARI KARYA GOL A GONG Juniarti, Ika Wahyu; Wahyuniarti, Fitri Resti
SASTRANESIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 1 (2019): JURNAL SASTRANESIA PRODI PBSI STKIP PGRI JOMBANG
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/sastranesia.v7i1.1026

Abstract

ABSTRAKBahasa sangatlah penting bagi kehidupan sehari-hari, dalam dunia sastra perihal berbahasa digunakan sebagai alat komunikasi dan alat interaksi yang hanya dimiliki manusiadapat dikaji secara internal maupun eksternal. Kajian secara internal, artinya pengajian itu hanya dilakukan terhadap struktur intern bahasa itu saja, seperti struktur fonologisnya, srtruktur morfologisnya, atau struktur sintaksisnya. Bahasa juga dibentuk dari bahasa lisan dan non lisan, di dalam bahasa lisan cenderung lebih memperhatikan konteks dan ujaran sehingga maksud dan tujuan pembicara tersampaikan dengan baik. Berdasarkan rumusan masalah tersebut peneliti tertarik untuk membahas tentang makna kontekstual konteks objek tersebut menggunakan objek novel berjudul makna kontekstual dalam novel Pasukan Mataharikarya Gol A Gong. Menyesuaikan dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyusunan makna kontekstual konteks objek.Metode penelitian yang dipakai adalah metode deskriptif kualitatif.Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif ini adalah karena dalam penelitian, peneliti hanya mendeskripsikan penyusunan makna kontekstual konteks objek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam novel Pasukan Mataharikarya Gol A Gong terdapat makna kontekstual konteks objek seperti rumah sakit, dunia maya, facebook, penginapan, doa kepada tuhan. Kata kunci : Makna Kontekstual, Konteks Objek, Novel Pasukan Matahari Karya Gol A Gong. 
Tindak Elisitasi Interogatif Bahasa Guru dalam Wacana Kelas di SDN Jombatan 5 Jombang Wahyuniarti, Fitri Resti
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2020): August 2020
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.034 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v4i2.550

Abstract

Guru memegang peran penting dalam proses pembelajaran. Fungsi dan kedudukan guru dalam kelas tidak dapat digantikan oleh media lain seperti: televisi, internet dan lain-lain. Kualitas guru yang dibutuhkan adalah yang memiliki perhatian terhadap kemanusiaan, penuh pengabdian untuk menambah pengetahuan dan keterampilan. Guru berperan sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Oleh kaena itu, guru harus mampu menggunakan bahasa yang tepat untuk menjadi fasilitator yang baik sesuai dengan konteks. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk tindak interogatif guru dalam wacana kelas. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hal ini sesuai dengan ciri penelitian kualitatif, (1) penelitian ini menggunakan setting alamiah atau pada konteks suatu keutuhan yang berasal dari tuturan guru di dalam kelas; (2) peneliti sebagai instrumen utama (kunci) dalam memperoleh data, memahami data, menganalisis data, menginterpretasi data, dan menyimpulkan data; (3) penelitian ini bersifat deskriptif karena data penelitian ini berupa kata-kata atau kalimat; dan (4) analisis data dilakukan dengan cara menjabarkan atau mendeskripsikan data yang diperoleh. Hasil penelitian berupa bentuk tindak elisitasi interogatif. Bentuk tindak interogatif diikuti dengan beberapa kata tanya meliputi apa, siapa, kapan, berapa, kenapa, mengapa, dan gimana. Selain itu, bentuk interogatif ditandai dengan intonasi interogatif atau tinggi, dan bentuk interogatif dengan intonasi interogatif dan menghilangkan sebagian suku kata.
Deiksis dalam Percakapan Film Perempuan di Pinggir Jalan Wahyuniarti, Fitri Resti
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.717 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v5i2.1303

Abstract

Bahasa merupakan alat manusia untuk berinteraksi dalam menyampaikan informasi. Oleh karena itu, bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi arbiter yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerjasama dan identifikasi diri. Penggunaan bahasa dalam interaksi/ percakapan berlangsung pada umumnya dapat dikaji dari ilmu semantik. Kajian semantik adalah studi yang menelaah hubungan-hubungan tanda-tanda dengan objek yang merupakan wadah penerapan tanda-tanda tersebut. Penelitian ini peneliti menggunakan kajian semantik untuk menemukan data yang mengandung deiksis. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi (1) bentuk deiksis pronomina orangan (persona), (2) deiksis menyangkut nama diri, dan (3) deiksis menyangkut pronomina demonstratif (penunjuk) dalam percakapan di film Perempuan di Pinggir Jalan. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan tahapan mengumpulkan data yaitu: (1) observasi, (2) dokumentasi, dan (3) wawancara. Adapun tahap analisis data yang dilakukan yaitu: (1) mendeskripsikan data, (2) menginterpretasi data, (3) menganalisis data, (4) dan menyimpulkan data. Sumber data berupa data percakapan antara aktor dalam film. Hasil penelitian berupa deiksis persona yaitu meliputi kata aku, saya, gue, kami atau kita, kamu, loe, anda, kalian, dia, dan mereka. Penggunaan nama diri juga berguna untuk menunjukkan tingkat keakraban pembicara dengan lawan bicaranya seperti halnya bapak, ibu, tante, nama acuan dan nama sapaan. Deiksis menyangkut petunjuk yaitu ini dan itu adalah merupakan penunjukkan yang bersifat demonstratif, sini, situ dan sana bersifat lokatif
PENGGUNAAN DISFEMIA DALAM QUOTES PADA VIDEO CAPTION TIKTOK Rizka, Alifiyah Mila; Wahyuniarti, Fitri Resti
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyaknya penggunaan kata yang memiliki nilai rasa yang keras dan kasar menyebabkan masyarakat yang masih awam dan kurang memahami akan perkembangan bahasa menjadi salah paham dalam mengartikan maksud dan tujuannya. Terlebih lagi penggunaan kata kasar tersebut lebih banyak digunakan dalam bentuk tulisan yang setiap orang akan berbeda dalam membacanya. Hal ini dipengaruhi oleh suasana hati sang pembaca. Saat ini penggunaan kata kasar sudah seperti kebutuhan dalam berbahasa, terutama pada media sosial. Kata kasar tersebutlah yang dapat menjadi bumbu dalam pembicaraan, dapat menegaskan maksud dan tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk disfemia berdasarkan faktor penyebab terjadinya dan juga mendeskripsikan fungsi penggunaan disfemia dalam quotes pada video caption TikTok. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan cara mengumpulkan data dan menganalisis data tersebut. Pencarian data dilakukan melalui observasi dan dokumentasi. Menganalisis data dilakukan dengan langkah mendeskripsikan data, menganalisis, hingga menyimpulkan. Analisisnya terfokus pada dua rumusan masalah, yaitu bentuk disfemia berdasarkan faktor penyebabnya dan fungsi disfemia yang ada pada quotes dalam video caption TikTok. Objek penelitian ini adalah media sosial TikTok. Data penelitian ini adalah berupa kata-kata yang bersifat kasar atau keras. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya penggunaan disfemia pada media sosial, khususnya media sosial TikTok yang penulisannya menganduk maksud atau tujuan tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor penyebab disfemia yang ada pada quotes dalam video caption TikTok diantaranya adalah faktor sosial budaya, asosiasi, pengembangan istilah, perbedaan tanggapan, pertukaran tanggapan indera, dan penyingkatan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa fungsi disfemia pada quotes dalam video caption TikTok diantaranya adalah untuk menunjukkan rasa kesal atau jengkel, memberikan penekanan, menegaskan makna, dan menunjukkan rasa marah
TINDAK ELISITASI DALAM WACANA KELAS: KAJIAN MIKROETNOGRAFI TERHADAP BAHASA GURU Fitri Resti Wahyuniarti
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 2 No. 1 (2016): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v2i1.4041

Abstract

Penelitian ini mendeskripsikan (1) bentuk tindak elisitasi guru dalam wacana kelas, (2) fungsi tindak elisitasi guru dalam wacana kelas, dan (3) makna tindak elisitasi guru dalam wacana kelas. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan mikro etnografi yang berorientasi pada teori pragmatik. Data penelitian ini berupa tuturan guru yang diindikasikan sebagai tindak elisitasi. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman, yang dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, sampai penarikan kesimpulan (verifikasi) dengan memanfaatkan triangulasi sebagai teknik pengecekan keabsahan data temuan. Hasil penelitian menunjukkan (1) bentuk, yang meliputi bentuk interogatif, bentuk deklaratif, dan bentuk imperatif, (2) fungsi, yang meliputi fungsi menanyakan, fungsi menyatakan, dan fungsi memerintah, dan (3) makna, yang meliputi makna bertanya, makna menyatakan, dan makna memerintah.
Struktur kepribadian tokoh Lilian dalam novel Pink Cupcake karya Ramya Hayasrestha Sukardi (Sastra anak dalam perspektif psikoanalisis Sigmund Freud) Anita Kurnia Rachman; Fitri Resti Wahyuniarti
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 7 No. 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v7i2.17625

Abstract

Sastra anak tidak hanya ditulis oleh orang dewasa tetapi juga ditulis oleh anak-anak. Kecil-Kecil Punya Karya (KKPK) merupakan salah satu sastra anak yang ditulis oleh anak. Penelitian ini menggunakan novel Pink Cupcake Karya Ramya Hayasrestha Sukardi. Novel ini dipilih karena tokoh Lilian merupakan anak yang manja dan sulit bersosialisasi. Tujuan penelitian ini, untuk mendeskripsikan keadaan psikologis tokoh Lilian yang terdapat dalam novel anak Pink Cupcake Karya Ramya Hayasrestha Sukardi pada aspek struktur kepribadian tokoh yang meliputi id, ego, dan superego. Penelitian ini merupakan penelitian kajian pustaka dengan pendekatan psikoanalisis Sigmund Freud. Data penelitian berupa teks yang terdiri atas monolog, dialog, dan narasi yang mengambarkan sifat, tingkah laku, perbuatan, dan perkataan dalam bentuk paparan bahasa yang mendeskripsikan kepribadian tokoh Lilian dalam novel anak Pink Cupcake Karya Ramya Hayasrestha Sukardi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan membaca, mengidentifikasi, dan mengklasifikasikan data yang mengandung aspek struktur kepribadian, meliputi id, ego, dan superego tokoh Lilian. Instrumen dalam penelitian ini, yaitu peneliti sebagai instrumen utama dan kodifikasi data sebagai instrumen pendukung. Analisis data dilakukan dengan mengklasifikasi data, mendeskripsikan hasil klasifikasi data, menganalisis data, dan menginterpretasikan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur kepribadian yang meliputi id, ego, dan superego tokoh Lilian berkembang dengan baik sesuai dengan perkembangan tokoh Lilian. Perkembangan ini membuat tokoh Lilian mampu beradaptasi dengan kondisi di sekitarnya serta mampu menumbuhkan sikap positif.
Pemerolehan Makna Pragmatis Dalam Tindak Tutur Direktif pada Anak Usia 5 Tahun Fitri Resti Wahyuniarti
SASTRANESIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/sastranesia.v5i4.660

Abstract

Pemerolehan bahasa merupakan fenomena yang hanya dimiliki oleh manusia. Namun, dalam menyikapi fenomena tersebut terdapat perbedaan dudut pandang di antara para ahli. Ada yang memandang bahasa seseorang merupakan hasil pajanan yang diperoleh dari lingkungannya. Sebaliknya, ada yang memandang bahasa merupakan kapasitas sejak lahir. Oleh karena itu, pemerolehan makna bahasa pada anak sangat esensial bagi perkembangan kemampuan komunikatifnya. Dalam kegiatan komunikasi, makna berperan dan berkedudukan sangat penting dalam penyusunan dan pemahaman pesan karena pada hakekatnya tujuan berbahasa adalah untuk mengkomunikasikan makna.Penelitian ini mendeskripsikan bentuk pemerolehan makna pragmatis dalam tindak tutur direktif pada anak usia 5 tahun. Bentuk-bentuk tuturan yang dideskripsikan dan dimaknai berdasarkan konteks tuturan dalam peristiwa tutur yang sedang terjadi.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang digunakan untuk memotret pemerolehan makna pragmatis dalam tindak tutur direktif. Data penelitian ini berupa tuturan anak usia 5 tahun yang diindikasikan sebagai pemerolehan makna pragmatis dalam tindak tutur direktif. Data tersebut diperoleh dari tuturan anak usia 5 tahun di Jombang. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen kunci. Oleh karena itu, kehadirannya wajib dalam pengumpulan data. Pengumpulan data menggunakan alat perekam untuk merekam tuturan anak dan alat tulis untuk mencatat konteks peristiwa tutur. Pada pengumpulan data, peneliti hanya mengamati tanpa terlibat dalam interaksi. Analisis data dengan memperhatikan konteks peristiwa tutur untuk memaknai semua data sampai memperoleh data temuan dan simpulan
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SPARKOL VIDEOSCRIBE BERBASIS BLOG MATERI MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS X IPS-A DI MA AL-ANWAR DIWEK JOMBANG Nurul Ulfa; Fitri Resti Wahyuniarti
SASTRANESIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 3 (2019): September 2019
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1285.727 KB) | DOI: 10.32682/sastranesia.v7i3.1273

Abstract

This research is motivated by the increasingly rapid technological advances in the world of education and the widespread use of social media among adolescents. In addition, there is no media in the form of blog-based videoscribe that is used to support Indonesian language learning especially poetry writing material. This study aims to explain the process of developing, quality and implementation of blog-based videoscribe media. Research the type of research and development uses Sadiman's model which has seven steps in the development procedure, namely identification of student needs, formulation of instructional goals, formulation of material points, formulation of measuring instruments for success, writing media scripts, validating and revising, conducting trials and revision. Based on the validation process, blog-based video subscription media obtained an overall average yield of 82.6% with very valid qualifications. The results of validation by media experts obtained a value of 72.15% with valid qualifications, while from material experts obtained a value of 88% with very valid qualifications. Indonesian linguists1 scored 80% with valid qualifications, while Indonesian linguists2 scored 84% with highly valid qualifications. The results of validation by IT experts (graphic design) obtained 92% results with very valid qualifications and blogger experts obtained 80% results with valid qualifications. Based on the results of field trials there are significant differences. This was evidenced by the pre-test and post-test values that showed X2 results more than X1 (80.2 ≥ 73.3). So, blog-based video subscription learning media has been proven to significantly improve Indonesian language learning especially for poetry writing material.
GAYA BAHASA RETORIS DALAM NASKAH DRAMA TRILOGI GAMBUS MISRI PART 1 DAN 2 Indah Rahmawati; Fitri Resti Wahyuniarti
SASTRANESIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6, No 4 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/sastranesia.v6i4.967

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa retoris anastrof dalam naskah drama Gambus Misri part 1 dan 2. Penelitian gaya bahasa dalam naskah drama Gambus Misri Part 1 dan 2 dilatarbelakangi bahwa stilistika adalah ilmu yang berkaitan dengan gaya bahasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data pada penelitian ini adalah kata pada bulan Januari awal. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, dokumentasi, pemberian tanda, pengkodean. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam naskah drama Gambus Misri terdapat penggunaan anastrof diperoleh dengan pembalikan susunan kata dari  predikat ke subjek, antara lain:  (bernyanyi, orang), (mengurusi, prajurit), (Banyak omong, kamu), (tembakan, Sarip), (Pementasan, kita), (ikut, Pak Sudi), (membungkam, aku), (ngamuk, yuk), (tangkap, Benadzir). Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa, pendidik, dan masyarakat dengan kajian stilistika khususnya gaya bahasa anastrof.