Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KESUKAAN NYAMUK Aedes aegypti BERTELUR PADA KONTAINER BERWARNA GELAP DAN KONTAINER TIDAK BERWARNA GELAP Setiyabudi, Ragil; Hikmawati, Isna
medisains Vol 4, No 2 (2006)
Publisher : medisains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a disease that one still becomes a problem in Indonesia. It can become anoutbreak disease.Objective: To investigate Aedes aegypti behavior for spawn in the dark container and non dark container. Methods: The study method is quasi experimental research with the one shot case study design. Data analysis is using thedescriptive analysis and analytical analysis (t-test). Results: The study results shown the difference of Aedes aegypti larva mean in the dark container and non dark containerwhere p value = 0.001 (p<0.05, 95% CI).Conclusions: Aedes aegypti much more like for spawn in the dark container compare with non dark container.
Systematic review faktor risiko malaria sebagai salah satu penyakit menular di Indonesia Setiyabudi, Ragil
MEDISAINS Vol 14, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v14i1.1045

Abstract

Latar belakang: Malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius. Banyak faktor risiko yang diduga menyebabkan terjadinya penyakit Malaria. Tujuan :Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor risiko Malaria di Indonesia. Metode: Systematic review dari sembilan tesis dengan rancangan penelitian epidemiologi observasi dengan pendekatan kasus kontrol. Hasil: Berdasarkan kesamaan variabel antar peneliti terdapat 21 faktor risiko yang bermakna secara secara statistik, yaitu adanya tempat perindukan nyamuk,tanpa kasa/penghalang pada ventilasi rumah, tidak menggunakan obat nyamuk,keberadaan semak,adanya genangan air,adanya sawah,adanya parit/selokan,keberadaan kandang hewan,kebersihan rumah yang buruk,dinding rumah tidak rapat,tanpa langit-langit rumah,konstruksi lantai rumah tak permanen,sering beraktifitas di luar rumah pada malam hari,tidak menggunakan kelambu pada saat tidur,menggantung pakaian di dalam rumah,tidak memakai pestisida/insektisida,tidak memakai reppelant/obat oles penolak nyamuk,pendidikan rendah,pendapatan di bawah upah minimum,ketidakpatuhan minum obat,status gizi kurang dengan rata-rata OR=5,30. Nilai minimal OR=0,26 dan nilai maksimal OR=16,92. Hanya ada dua faktor protektif yaitu sering menggunakan kelambu di tempat tidur (OR=0,26) dan adanya langit-langit rumah (OR=0,69). Simpulan: Terdapat dua puluh dua variabel yang menjadi faktor risiko dan dua faktor protektif Malaria. Faktor protektif yaitu sering menggunakan kelambu di tempat tidur dan adanya langit-langit rumah. Kata kunci : Faktor risiko, malaria, penyakit menular
Metode praktek dapat meningkatkan kompetensi guru dalam penanganan cedera pada siswa sekolah dasar Setiyabudi, Ragil
MEDISAINS Vol 16, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v16i1.2560

Abstract

Latar Belakang: Sekolah merupakan lembaga yang dengan sengaja didirikan untuk membina dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik fisik, mental, moral, maupun intelektual. Sekolah melakukan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru. Namun kegiatan belajar mengajar tersebut dapat menimbulkan kecelakaan dan cederaTujuan: Penelitian ini bertujuan agar para guru memiliki kompetensi penanganan cedera pada siswa sekolah dasar.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pre experiment dengan desain one group pre test – post test. Populasi penelitian adalah seluruh guru SD Muhammadiyah Pasir Kidul Purwokerto dengan dengan teknik pengambilan sampel total sampling sebesar delapan. Subjek diintervensi dengan metode praktek penanganan cedera pada siswa SD. Instrumen penelitian berupa lembar observasi untuk membandingkan skor praktek sebelum dan sesudah intervensi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji statistik Wilcoxon.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode praktek dapat meningkatkan kemampuan guru menangani cedera pada siswa. Skor praktek sebelum intervensi lebih tinggi daripada sesudahnya, yaitu pada praktek menekan dengan tangan dan elevasi dalam menghentikan perdarahan (p=0,010), menekan dengan kain bersih dalam menghentikan perdarahan (p=0,011), memasang balut tekan dalam menghentikan perdarahan (p=0,10), dan pengelolaan patah tulang (p=0,008).Kesimpulan: Metode Praktek dapat meningkatkan kompetensi guru dalam penanganan cedera pada siswa sekolah dasar.
PENINGKATAN PENGETAHUAN GURU-GURU SD TENTANG DEMAM CHIKUNGUNYA SEBAGAI PENYAKIT YANG DAPAT MENULAR DI KALANGAN SISWA Setiyabudi, Ragil
MEDISAINS Vol 13, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v13i3.1611

Abstract

Latar belakang: Murid murid SD yang bersekolah di daerah endemis Demam Chikungunya dapat berpotensi tertular penyakit Demam Chikungunya. Peningkatan pengetahuan guru SD tentang Demam Chikungunya perlu dilakukan, sebab dengan pengetahuan tentang Demam Chikungunya yang baik, guru-guru SD dapat berperan aktif untuk mencegah penularan Demam Chikungunya kepada peserta didik. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan pengetahuan guru SD tentang Penyakit Demam Chikungunya. Metode: Penelitian ini berdesain pre eksperimen dengan intervensi pendidikan kesehatan bermetode ceramah dan dan tanya jawab disertai pemberian booklet terhadap 40 guru-guru SD. Statistik Paired sample t test digunakan untuk menganalisis efektifitas intervensinya. Hasil: Terdapat perbedaan skor yang signifikan tentang pengertian, masa inkubasi, gejala, pengobatan, dan cara mencegah Demam Chikungunya antara sebelum dengan sesudah intervensi, yaitu masing-masing materi tersebut memiliki p value paired sample t test=0,0001 Kesimpulan: Pengetahuan guru-guru SD tentang Demam Chikungunya dapat ditingkatkan dengan pendidikan kesehatan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab disertai pemberian booklet.
PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PRAKTEK ANGGOTA HIMPAUDI MENANGANI KEDARURATAN PADA PESERTA DIDIK Setiyabudi, Ragil
MEDISAINS Vol 13, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v13i2.1602

Abstract

Latar belakang: Kecelakaan/kedaruratan pada peserta didik PAUD kerap datang dalam waktu yang tak terduga dan mengakibatkan kesedihan dan kepanikan luar biasa pada pendidik/guru dan orang tua. Apabila lambat tertangani, bisa menimbulkan gangguan kesehatan peserta didik yang lebih serius, yang sebetulnya dapat dicegah. Jika dilakukan pelatihan peningkatan pengetahuan dan demonstrasi/praktek penanganan kedaruratan peserta didik PAUD, maka pendidik PAUD se-Kecamatan Purwokerto Barat bisa memiliki pemahaman dan praktik penanganan kedaruratan pada peserta didik PAUD, dan pengetahuan serta praktek tersebut dapat ditularkan kepada teman sejawat/sesama pendidik PAUD di PAUD-nya masing-masing. Tujuan: Meningkatkan peningkatan pengetahuan dan praktek penanganan kedaruratan. Metode: Metode pelatihan ini adalah ceramah, tanya jawab, pembagian booklet dan demonstrasi penanganan kedaruratan pada peserta didik. Statistik uji t berpasangan digunakan untuk menilai efektifitas peningkatan skor pengetahuan dan praktek. Hasil: Terjadi peningkatan skor pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan dengan selisih 24,34 poin, begitu juga dengan skor praktek menunjukkan peningkatan sebesar 26,41 poin. Hasil p value uji t berpasangan skor pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan sebesar 0,0001 dan p value uji t skor praktek sebelum dan sesudah pelatihan sebesar 0,0001. Kesimpulan: Metode ceramah, tanya jawab dan simulasi disertai pembagian booklet dapat merubah pengetahuan dan praktek anggota Himpaudi Purwokerto Barat dalam menangani kedaruratan pada peserta didik.
Penyediaan air bersih, penggunaan jamban keluarga, pengelolaan sampah, sanitasi makanan dan kebiasaan mencuci tangan berpengaruh terhadap kejadian diare umur 15-50 th Setiyabudi, Ragil; Setyowati, Veronika
MEDISAINS Vol 14, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v14i2.1054

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Diare merupakan penyakit endemis di Indonesia yang berpotensi KLB dan dapat disertai dengan kematian. Menurut laporan bulanan diare pergolongan umur Kabupaten Banyumas angka kejadian diare pada Bulan Januari sampai Agustus 2015 sebesar 17.081 kasus. Angka kejadian diare tertinggi terjadi pada usia >15 tahun sebanyak 7.719 kasus (45,19%). Pada bulan Januari sampai Agustus 2015 di wilayah Puskesmas Sokaraja I angka kejadian diare pada umur >15 tahun sebanyak 240 kasus. Tujuan: Penelitian mengetahui pengaruh faktor penyediaan air bersih, penggunaan jamban keluarga, pengelolaan sampah, sanitasi makanan dan kebiasaan mencuci tangan terhadap kejadian diare. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan Case Control Unmached. Sampel penelitian ini adalah masyarakat yang mengalami diare sebagai kasus sebanyak 31 responden dan tetangga penderita diare yang tidak mengalami diare sebagai kontrol sebanyak 31 responden. Instrumen penelitian berupa lembar kuesioner dan lembar observasi. Analisis data meliputi univariat, bivariat dan multivariat. Hasil: Ada pengaruh antara penyediaan air bersih dengan kejadian diare (p=0,0001) dan OR (95%CI)=73,333 (8,645-622,033). Ada pengaruh antara penggunaan jamban keluarga dengan kejadian diare (p=0,0001) dan OR 125,000 (95%CI=14,095-1108,582). Ada pengaruh antara pengolahan sampah dengan kejadian diare (p=0,0001) dan OR (95%CI)=60,417 (11,178-326,555). Ada pengaruh antara sanitasi makanan dengan kejadian diare (p=0,0001) dan OR (95%CI)=41,688 (8,060-215,614). Ada pengaruh antara kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian diare (p=0,0001) dan OR (95%CI)=49,714 (9,434-261,970). Tidak ada variabel yang paling dominan. Kesimpulan: Ada pengaruh antara penyediaan air bersih, penggunaan jamban keluarga, pengelolaan sampah, sanitasi makanan dan kebiasaan mencuci tangan terhadap kejadian diare. Kata kunci: Diare, Penyediaan Air Bersih, Penggunaan Jamban Keluarga, Pengelolaan Sampah, Sanitasi Makanan, Kebiasaan Mencuci Tangan
Identifikasi kesalahan penyajian data pada profil kesehatan kabupaten/kota di Indonesia Setiyabudi, Ragil; Yuliarti, Yuliarti
MEDISAINS Vol 14, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v14i3.1617

Abstract

Latar Belakang: Perkembangan epidemologi penyakit dan masalah kesehatan di daerah dapat dilihat pada profil kesehatan kabupaten/kota yang memuat penyajian data dalam bentuk teks, tabel, grafik, peta atau kombinasi yang tergantung dari analisa data, apakah analisa deskriptif, komparatif, kecenderungan atau hubungan. Kementrian kesehatan RI telah mengelurkan petunjuk teknis penyusunan profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2011, namun evaluasi penyusunannya belum pernah dilakukan terutama dalam hal penyajian data Tujuan penelitian: Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah memberikan masukan kepada pusat data dan informasi di Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tentang bentuk-bentuk kesalahan penyajian data dalam penyusunan profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2012-2014 yang dapat di unduh di laman dinas kabupaten/kota. Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah memberikan contoh-contoh kesalahan penyajian data kepada mahasiswa dalam mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan 6 sub pokok bahasan penyajian data. Metode Penelitian: Metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut adalah riset deskriptif menggunakan teknik pengumpulan dokumentasi. Profil Kesehatan Kabupaten/kota dikumpulkan melalui pencarian di laman mesin pencari dengan kata kunci “profil kesehatan kota” atau “profil kesehatan kabupaten”. Hanya profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2012-2014 yang masuk dalam analisis deskriptif data penelitia ini, karena pedoman penyusunan dikeluarkan tahun 2011. Kesalahan penyajian data ditemukan dengan kesesuaian bentuk penyajian data dengan analisis data. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan teridentifikasi kesalahan-kesalahan penyajian data sebagai berikut ; tanpa keterangan satuan/ukuran epidemiologi yang tepat pada skala grafik garis, skala pada grafik batang terlalu pendek intervalnya, grafik peta tanpa keterangan dan tidak jelas, tabel memotong halaman. Kesimpulan: Teridentifikasi kesalahan-kesalahan penyajian data yaitu tanpa keterangan satuan/ukuran epidemiologi yang tepat pada skala grafik garis, skala pada grafik batang terlalu pendek intervalnya, grafik peta tanpa keterangan dan tidak jelas, tabel memotong halaman pada Profil Kesehatan Indonesia periode 2012-2014. Hendaknya tiap kepala dinas provinsi di Indonesia mengadakan pelatihan tentang teknik cara menyajikan data, sehingga kesalahan-kesalahan penyajian data dapat diminimalisir bahkan dihilangkan
Stunting, risk factor, effect and prevention Setiyabudi, Ragil
MEDISAINS Vol 17, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v17i2.5656

Abstract

Stunting still becomes a problem for Indonesian today. There are many risk factors which cause stunting, whether in short and long term effect. It can be overcome by a national nutrition awareness movement which involves multiple sectors which addresses to pregnant/childbirth women, toddlers, school-age children, teenagers and young adults and family empowerment.
Faktor ISPA pada pekerja penggilingan padi ningsih, johar afitri; Setiyabudi, Ragil
Jurnal Kesehatan - Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.078 KB) | DOI: 10.35730/jk.v11i2.526

Abstract

Latar Belakang: Pekerjaan di dalam proses penggilingan padi yang terpapar bahan bahan yang berbahaya dapat menyebabkan penyakit, diantaranya ISPA. Pekerja penggilingan padi yang terkena ISPA dapat disebabkan oleh banyak faktor. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ISPA pada pekerja penggilingan padi di Desa Kaliwungu Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap. Metode: Jenis penelitian ini adalahanalitik observasional dengan rancangan penelitian menggunakan desain pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di Desa Kaliwungu Kecamatan Kedungreja Kabupaten Cilacap.Sampel berjumlah 30 pekerja penggilingan padi.Pengumpulan data dengan mengunakan kuesioner dan lembar observasi.Analisis data menggunakan Chi-Square, Odds Ratio dan Regresi logistik ganda. Hasil: Hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan (p = 0,030), usia (p = 0,030), merokok (p = 0,001), masa kerja (p = 0,007), penggunaan APD (masker)(p = 0,012) dan tidak terdapat hubungan status gizi (p = 0,269), dengan penyakit ISPA pada pekerja penggilingan padi. Kesimpulan: Ada hubungan antara pengetahuan, usia, status merokok, dan penggunaan APD (masker) dengan penyakit ISPA. Tidak ada hubungan antara status gizi dengan penyakit ISPA pada pekerja.Status merokok merupakan faktor dominan terjadinya ISPA pada pekerja.