Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Identifikasi Bakat Olahraga Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Se-Kabupaten Boyolali Sayid Fariz; Agung Widodo; Zulfa Sadidah Salsabila
Physical Activity Journal (PAJU) Vol 4 No 2 (2023): Physical Activity Journal (PAJU)
Publisher : Department of Physical Education, Faculty of Health Sciences, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.paju.2023.4.2.8080

Abstract

Pemanduan Bakat olahraga bagi siswa Sekolah Menengah Pertama merupakan Langkah yang penting untuk mengetahui minat dan bakat siswa dalam bidang olahraga, sehingga dapat diidentifikasi secara tepat apakah siswa berbakat dalam olahraga atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui identifikasi bakat dan potensi olahraga yang dimiliki siswa dan siswi SMP se- Kabupaten Boyolali. Penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan analisis kuantitatif. Dalam penelitian ini populasinya yaitu siswa dan siswi SMP se- Kabupaten Boyolali yang berjumlah 400 siswa. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu total sampling. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa tes pemanduan bakat yang terdiri dari sepuluh tes sport isearch, yaitu tinggi duduk, tinggi badan, rentang lengan, berate badan, lempar bola basket, lempar tangkap bola tenis, lari kelincahan, loncat tegak, lari multi tahap, lari cepat 40meter. iAnalisis data menggunakan program software sport search. Hasil penelitian menunjukan pemanduan bakat cabang olahraga siswa dan siswi iSMP se- Kabupaten Boyolali berada pada kategori berpotensi olahraga hanya 2 siswa atau 0,50%, cukup berpotensi di iolahraga sebanyak 65 isiswa atau 16,25% dan kurang berpotensi olahraga sebanyak 208 siswa atau 52,00%, tidak berpotensi di iolahraga sebanyak 125 siswa atau 31,25%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, masih banyak siswa di tingkat SMP di Kabupaten Boyolali yang teridentifikasi kurang berbakat dibidang olahraga, sehingga perlu adanya program pembinaan dan kebijakan yang dapat memfasilitasi siswa untuk dapat mengembangkan bakat olahraga secara lebih optimal
Pelatihan Manajemen Penyelenggaraan Pertandingan Futsal Bagi Pengurus Organisasi Mahasiswa Agung Widodo; Titis Nurina; Tasya Suhandi Putri
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 2 (2023): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i2.92

Abstract

Latar belakang: Belum idealnya penyelenggaraan kejuaraan futsal di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Terlihat dari beberapa kondisi yang tidak ideal sejak pada tahap persiapan (technical meeting), tahap pelaksanaan tidak tepat waktu dari jadwal yang ditentukan, dan tahap setelah pertandingan tidak ada laporan pertandingan. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait tanggungjawab dan wewenang panitia sebagai penyelenggara kejuaraan futsal dimulai sejak masa persiapan, saat pelaksanaan, dan seusai pertandingan futsal dengan membuat laporan pertanggungjawaban. Metode: Melalui kegiatan pelatihan dengan metode: (1) ceramah; (2) diskusi; (3) studi kasus; (4) simulasi; (5) praktek; dan (6) tes/ujian tertulis. Materi pelatihan yang disampaikan kepada khalayak sasaran meliputi: (1) tanggungjawab dan wewenang panitia penyelenggara; (2) pengetahuan dasar futsal; (3) peraturan pertandingan futsal; (4) administrasi dan organisasi pertandingan futsal; (5) sistem pertandingan futsal; serta (6) technical meeting kejuaraan futsal. Hasil: Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta tentang manajemen penyelenggaraan pertandingan futsal sebesar 30.80% dihitung dari perbandingan skor pre-test dan post-test. Kesimpulan: Kegiatan ini membekali peserta dengan pengetahuan dan pemahaman penyelenggaraan pertandingan futsal yang dapat diterapkan dalam penyelenggaraan kejuaraan futsal yang akan dilaksanakan. Sehingga, diharapkan pelaksanaan kejuaraan futsal nantinya dapat berjalan dengan baik, lancar, aman, dan tertib. Kata kunci: futsal, manajemen, pelatihan, pertandingan ____________________________________________________________________________________________ Abstract Background: The holding of the futsal championship in Sukabumi City, West Java has not been ideal. It can be seen from several conditions that were not ideal since the preparation stage (technical meeting), the implementation stage not being on time from the specified schedule, and the post-match stage, no match report. Objective: Increase knowledge and skills related to the responsibilities and authorities of the committee as the organizer of the futsal championship starting from the preparation period, during the implementation, and after the futsal match by making an accountability report. Method: Through training activities with methods: (1) lectures; (2) discussion; (3) case studies; (4) simulation; (5) practice; and (6) written test/examination. The training materials delivered to the target audience include (1) responsibilities and authorities of the organizing committee; (2) basic knowledge of futsal; (3) futsal competition rules; (4) administration and organization of futsal matches; (5) futsal match system; and (6) futsal championship technical meeting. Result: Increased knowledge and skills of participants regarding the management of futsal matches by 30.80% calculated from the comparison of pre-test and post-test scores. Conclusion: This activity equips participants with knowledge and understanding of organizing futsal matches that can be applied in organizing the upcoming futsal championship. So, it is hoped that the implementation of the futsal championship will run well, smoothly, safely, and in an orderly manner. Keywords: futsal, management, match, training
Edukasi Kesehatan dan Olahraga Sebagai Pencegahan Obesitas dan Perilaku Sedentari Pada Siswa Ahad Agafian Dhuha; Andre Yogaswara; Sayid Fariz bin Seh Abu Bakar; Agung Widodo; Muhammad Muhibbi; Mifbakhuddin; Diki Bima Prasetio; Sayono; Didik Sumanto
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 3 (2023): Juli
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i3.112

Abstract

Latar belakang: Obesitas sudah menjadi epidemi global penyakit tidak menular yang mengancam seluruh penduduk dunia. Obesitas merupakan kondisi yang diakibatkan oleh tidak seimbangnya intake makanan yang masuk dengan energi yang dikeluarkan sehingga menyebabkan tumpukan lemak di dalam tubuh. Tujuan: untuk melakukan edukasi remaja terkait kebugaran dan kesehatan agar tidak terjebak dalam perangkap kemajuan teknologi yang membawa pada perilaku sedentary. Metode:  Pengabdian dilaksanakan dalam bentuk edukasi melalui ceramah dan praktik latihan langsung di kelas. Pengetahuan responden diambil dengan kuesioner sebelum dan setelah kegiatan berlangsung. Hasil: siswa hanya melakukan aktivitas fisik 1 kali dalam seminggu yaitu saat jam pelajaran penjaskes di sekolah. Rerata denyut nadi siswa berkisar antara 90-100 kali per menit. Pada latihan kebugaran push up, kategori kurang sebanyak 28 siswa, kategori cukup 7 siswa, dan kategori baik 3 siswa.  Tes kebugaran sit up, kategori kurang sebanyak 26 siswa, kategori cukup 6 siswa, kategori baik 6 siswa. Kesimpulan: Sebagian besar tingkat kebugaran jasmani siswa SMA MIBS Kebumen dalam kategori kurang. Edukasi meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan dan kebugaran. Kata kunci: obesitas, sedentari, kebugaran _______________________________________________________________________________________ Abstract Background: Obesity has become a global epidemic of non-communicable diseases threatening the entire world's population. Obesity is caused by an imbalance between incoming food intake and expended energy, causing fat deposits in the body. Objective: educate youth about fitness and health so they don't get caught in the trap of technological advances that lead to sedentary behavior. Method: Community service is done through education through lectures and hands-on practice in class. Respondents' knowledge was taken with a questionnaire before and after the activity. Result: students only do physical activity once a week at school, namely during physical education lessons. The average student's pulse ranges from 90-100 beats per minute. In the push-up fitness exercise, there were 28 students in the less category, seven students in the sufficient, and three in the good. Sit-up fitness test, 26 students were lacking, six were adequate, and six students were good. Conclusion: Most of the physical fitness levels of SMA MIBS Kebumen students are in the poor category. Education increases students' knowledge about health and wellness. Keywords: obesity, sedentary, fitness
Pelatihan Olahraga Bolatangan sebagai Alternatif Pembelajaran Pendidikan Jasmani bagi Guru PJOK di Kota Sukabumi Ahmad Alwi Nurudin; Agung Widodo; Firman Maulana
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 1 No September (2023): Suplemen Pra Seminar
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/pskm.v1iSeptember.190

Abstract

Latar Belakang: Bolatangan merupakan olahraga yang belum banyak dikenal oleh masyarakat di Kota Sukabumi, Jawa Barat, sehingga beberapa masyarakat menganggap bolatangan adalah olahraga baru. Tujuan pelatihan ini adalah untuk memassalkan olahraga bolatangan khususnya melalui mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK). Metode: Pelatihan bolatangan dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu: (1) Tahap 1. Sosialisasi Peraturan Permainan Bolatangan; (2) Tahap 2. Pelatihan Implementasi Bolatangan dalam Pembelajaran PJOK; dan (3) Pratek Teknik Dasar dan Taktik Bermain Bolatangan. Hasil: Meningkatnya pengetahuan peserta pelatihan terhadap olahraga bolatangan sebesar 12,5% dihitung dari perbandingan skor pre-test dan post-test. Kesimpulan: Kegiatan pelatihan ini efektif meningkatkan pengetahuan guru dalam memahami ap aitu olahraga bolatangan, bagaimana cara memainkannya dan juga cara mengajarkannya agar menjadi materi yang menarik dalam pembelajaran PJOK di sekolah.