Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Concept of Islamic Character Education According to The Thoughts of Khalid Bin Hamid Al-Hazami And Hasyim Ali Al-Ahdal Fadhlurrahman Fadhlurrahman; Tri Yaumil Falikah; Zalik Nuryana; Reza Amin Nur Ihsan; Asih Kartika Putri; Roihanah Roihanah
At-Ta'dib Vol 17, No 2 (2022): Islamic Education and Its Methods
Publisher : Fakultas Tarbiyah, Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/at-tadib.v17i2.8808

Abstract

The development and refinement of the concept of character education between characters continue to interact and reinforce each other. This study aims to describe the idea of character education between Khalid Bin Hamid Al-Hazami and Hasyim Ali Al-Ahdal. They are both Muslim leaders and developed the concept of Islamic character education. The research methodology was carried out by taking primary data from books written by the two figures, then translating and interpreting by strengthening the thoughts of various other figures. The findings of this study are several factors that influence the formation of Islamic character, the purpose of forming Islamic character to the values contained in Islamic character. There are three stages in the cultivation of Islamic character education. First, instill in the students' hearts the burden of law from God. Second, students must be enthusiastic about undergoing God's punishment. Third, the emergence of students' strong desire to get a great reward from Allah. In addition, Khalid bin Hamid al-Hazami explained that the cultivation of character education is not hereditary but is instilled through education. If students make mistakes during the character education process, there are five stages of punishment—implementation of this concept in formal and non-formal educational institutions. The implications of this research will be a new color for the idea of character education that has existed so far.
Concept of Islamic Character Education According to The Thoughts of Khalid Bin Hamid Al-Hazami And Hasyim Ali Al-Ahdal Fadhlurrahman Fadhlurrahman; Tri Yaumil Falikah; Zalik Nuryana; Reza Amin Nur Ihsan; Asih Kartika Putri; Roihanah Roihanah
At-Ta'dib Vol. 17 No. 2 (2022): Islamic Education and Its Methods
Publisher : Fakultas Tarbiyah, Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/at-tadib.v17i2.8808

Abstract

The development and refinement of the concept of character education between characters continue to interact and reinforce each other. This study aims to describe the idea of character education between Khalid Bin Hamid Al-Hazami and Hasyim Ali Al-Ahdal. They are both Muslim leaders and developed the concept of Islamic character education. The research methodology was carried out by taking primary data from books written by the two figures, then translating and interpreting by strengthening the thoughts of various other figures. The findings of this study are several factors that influence the formation of Islamic character, the purpose of forming Islamic character to the values contained in Islamic character. There are three stages in the cultivation of Islamic character education. First, instill in the students' hearts the burden of law from God. Second, students must be enthusiastic about undergoing God's punishment. Third, the emergence of students' strong desire to get a great reward from Allah. In addition, Khalid bin Hamid al-Hazami explained that the cultivation of character education is not hereditary but is instilled through education. If students make mistakes during the character education process, there are five stages of punishment—implementation of this concept in formal and non-formal educational institutions. The implications of this research will be a new color for the idea of character education that has existed so far.
PELUANG DAN TANTANGAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE BAGI GURU TENAGA KEPENDIDIKAN MA ALAM MUHAMMADIYAH 5 SIDOHARJO, PULUNG, PONOROGO Fadhlurrahman; Yusuf Hanafiah; Qaem Aulassyahied; Asih Kartika Putri; Roihanah; Rahma Sabilla
SEMINAR NASIONAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 5 No 1 (2023): SNPPM 5 Universitas Muhammadiyah Metro
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MA Alam Muhammadiyah 5 Sidoharjo, Pulung, Ponorogo merupakan satu-satunya lembaga pendidikan yangberbasis alam di Pulung, Ponorogo hingga saat ini. Beberapa guru dan tenaga kependidikan berasal dari daerahsetempat. Mayoritas dari bapak ibu guru selain mengajar juga berprofesi sebagai petani, berkebun dan peternaksehingga waktu mereka sudah habis dan tidak banyak berfokus kepada perkembangan artificial intelligence.Padahal masa sekarang kemajuan digital dan literasi harus terus digalakkan hingga pelosok negeri. Maka kamihadir berusaha membantu bapak ibu guru untuk memahami secara utuh artificial intelligence sehingga gurumampu mengontrol kelebihan dan kelemahan artificial intelligence dan bisa lebih akrab dengan duniapendidikan digital yang terus berkembang. Artificial intelligence ini sebenarnya sangat mudah untuk dipelajari,dengan syarat harus lebih sering berinteraksi dengan artificial intelligence yang ada. Solusi bagi bapak ibu guruadalah dengan pelatihan peluang dan tantangan artificial intelligence yang bersifat intensif. Metodepelaksanaannya dengan diawali assessment guna mengukur tingkat pemahaman awal guru tentang artificialintelligence. Kedua, penyuluhan dan pelatihan. Pada tahap ini guru diberikan penjelasan secara umum tentangartificial intelligence dan penggunaannya. Ketiga, proses pendampingan. Tim pakar mendampingi secaramendalam setiap guru untuk memahami dan mempraktekkan artificial intelligence. Keempat, workshoppembuatan media pembelajaran menggunakan artificial intelligence di setiap mata pelajaran yang diampumasing-masing guru di sekolah. Rencana kegiatan sudah kami mulai dengan menghubungi mitra, dan mitrasudah menyatakan kesiapannya. Kemudian akan kami mulai program pengabdian ini setelah penandatangankontrak. Kami sudah mendapatkan dukungan dari Pimpinan Cabang Aisyiah Pulung dalam kegiatan pengabdiankepada masyarakat ini. Mitra akan membantu mengumpulkan guru-guru baik internal maupun eksternallembaga. Sedangkan PCA membantu mensosialisasikan adanya program pengabdian masyarakat ini. Programpengabdian kepada masyarakat (PKM) ini mempunyai dua target yaitu mitra PKM dapat meningkatkanpelayanan sekolah khususnya bagi proses dan kreatifitas pembelajaran serta bagi pelaksana yaitu artikelproceeding ISBN dari seminar nasinal pengabdian masyarakat UAD, video Ringkasan proposal pengabdiandibuat 3 alenia tidak lebih dari 500 kata yang berisi: (a) alenia pertama memuat permasalahan dan tujuanpengabdian, (b) alenia kedua memuat solusi, metode pelaksanaan, rencana kegiatan, dengan menyertakanbentuk keterlibatan dan peran serta AUM dan (c) alenia ketiga memuat target luaran yang akan dicapai sesuaidengan skema PkM dan mengintegrasikan nilai AIK. Ringkasan juga memuat uraian secara cermat dan singkatrencana kegiatan yang diusulkan, ditulis dengan jarak satu spasi. saat pelatihan yang diupload di YouTubeLPPM UAD, dan pemberitaan di media massa Kedaulatan Rakyat. Program pengabdian kepada masyarakat(PKM) ini mengintegrasikan dengan nilai AIK 4; Islam dan Ilmu Pengetahuan.