Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Edukasi Bahan dan Penggunaan Kosmetik yang Aman di Desa Suka Banjar Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Andi Nafisah Tendri Adjeng; Yuni Aryani Koedoes; Nur Fitriana Muhammad Ali; Afna Nur Afni Palogan; Ervina Damayanti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i1.8041

Abstract

ABSTRAK Kosmetik adalah produk kecantikan yang dimaksudkan untuk digunakan pada kulit, rambut, kuku, bibir, organ genital luar, gigi, dan mukosa mulut. Pengetahuan tentang pemilihan kosmetik yang tepat diperlukan karena banyaknya kalangan masyarakat yang melakukan kesalahan dalam menentukan jenis kosmetik yang akan digunakan, jenis bahan yang digunakan, dan aturan kosmetik. Salah satu langkah untuk meningkatkan kesadaran bahan dan penggunaan kosmetik yang aman adalah dengan memberikan edukasi dan pendampingan masyarakat melalui kegiatan tridharma universitas yaitu Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), khususnya di Desa Suka Banjar, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran. Kegiatan ini adalah membantu dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan untuk mengenal bahan aman dan cara penggunaan kosmetik yang baik dan benar pada masyarakat setempat. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat metode yang digunakan adalah dengan memberikan edukasi dan pendampingan berupa ceramah dan tanya jawab, serta informasi mengenai pengenalan, penggunaan, dan aturan-aturan penting untuk produk kosmetika. Pertanyaan yang diberikan untuk pre dan post-test adalah sama yaitu Mengerti Apa itu Kosmetik, Pengguna Kosmetik, Memperhatikan Bahan Kosmetik, Mengetahui Bahan Kosmetik Berbahaya, Melihat ED Kosmetik, Cara Menyimpan Kosmetik, Efek samping Kosmetik Tidak Tepat, Mengetahui Kosmetik Legal, Cara Mengecek Izin Edar Kosmetik, serta Penggunaan Kosmetik Baik dan Benar. Setelah pemberian dan pendampingan materi tentang bahan dan penggunaan kosmetik yang aman, pengetahuan warga meningkat saat kembali mengisi kuesioner yang sama dan berbeda cukup signifikan dibandingkan sebelumnya. Seperti Penggunaan Kosmetik Baik dan Benar yang sebelum penyuluhan adalah 43,3% meningkat menjadi 76,7%; Mengetahui Bahan Kosmetik Berbahaya adalah 36,7% menjadi 93,3%; dan untuk pertanyaan lain adalah terjadi peningkatan hingga 100% setelah penyuluhan. Sehingga dapat dikatakan bahwa Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang telah dilakukan mampu menambah wawasan dan memberi kontribusi. Kata Kunci: Desa Suka Banjar, Edukasi dan Pendampingan, Kosmetik Aman, Kabupaten Pesawaran. ABSTRACT Cosmetics are products that are intended for use on the skin, hair, nails, lips, external genital organs, teeth, and oral mucosa. Knowledge of cosmetic selection is required since many individuals make the incorrect decision in deciding the type of cosmetics in terms of how to use it, the type of material utilized, and cosmetic rules. One step toward improving awareness of ingredients and the safe use of cosmetics was to give education and community support, particularly in Suka Banjar Village, Gedong Tataan District, Pesawaran Regency.The goal of this activity was to raise awareness and understanding in the local community about safe ingredients and how to use cosmetics properly and appropriately. In community service activities, the technique was to give counseling and instruction in the form of lectures and question and answer sessions, as well as aid with the introduction, usage, and cosmetic regulations. Understanding What Cosmetics Are, Cosmetic Users, Paying Attention to Cosmetic Ingredients, Knowing Dangerous Cosmetic Ingredients, Seeing Cosmetic EDs, How to Store Cosmetics, Side Effects of Improper Cosmetics, Knowing Legal Cosmetics, How to Check Permits Cosmetics Marketing, and Good and Correct Use of Cosmetics were the questions given for the pre and post-test. When the inhabitants returned to fill out the same questionnaire after receiving information and support in presenting theories on substances and safe cosmetics usage, their knowledge had grown significantly compared to before. For example, the usage of excellent and accurate cosmetics climbed from 43.3% to 76.7% before counseling; knowing hazardous cosmetic ingredients went from 36.7% to 93.3%; and another question increased by up to 100% after counseling. As a result, the Community Service Activities that have been completed can be considered to provide insight and contribute. Keywords: Suka Banjar Village, Education and Mentoring, Safe Cosmetics, Pesawaran Regency.
Medication Error pada Tahap Prescribing, Transcribing, Dispensing dan Administration Eka Ananda Laksana Putri; Asep Sukohar; Ervina Damayanti
Medula Vol 13 No 4 (2023): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v13i4.667

Abstract

Medication Error is any error that occurs in the treatment process, endangers the patient and can actually be prevented. According to WHO, the number of incidents of medication errors shows that this is a global problem. This error occurs both in the process of prescribing (prescribing), reading the prescription (transcribing), preparation to drug delivery (dispensing), as well as in the process of drug use (administering). In this journal review, issues related to Medication Errors are collected and then reviewed again to see definitions, terminology, events, influencing factors, ways of prevention and legal consequences related to Medication Errors. Medication error can be a very fundamental clinical problem. Factors that influence Medication Error include the complexity of clinical cases, lack of knowledge of doctors and pharmacists, factors related to drugs, communication, workload and unsupportive work systems. In prevention, pharmacists have an important role because they collaborate directly with doctors who write prescriptions. Automation and computers, rules and policies, standards and protocols, checklists and double check systems, and greater caution and vigilance can be used to reduce medication Error. Patients are protected by law because they are consumers of health services. The relationship between doctors and patients involves legal aspects, namely civil and criminal. Criminal law only applies to errors and negligence if the patient dies or becomes disabled as a result of the medical treatment provided whereas civil lawsuits can be filed when the patient suffers a loss even if the fault is minor.
Kejadian Drug Induced Renal Disease pada Pasien Pediatri Ervina Damayanti; Afriyani Afriyani; Femmy Andrifianie; Suryadi Islami; Ergidona Nurizqi; Syiffatulhaya Syiffatulhaya; Winda Winda; Luhut Uji Arto Naenggolan; Natasya Karren Zeta
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 7, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jkunila7137-42

Abstract

Drug induced renal disease adalah penyakit ginjal yang diinduksi oleh obat – obatan. Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan gagal ginjal akut, obstruksi intrarenal, nefritis interstitial, sindrom nefrotik serta gangguan kesetimbangan asam basa dan cairan elektrolit. Obat-obatan seperti antimikroba, obat antiinflamasi non steroid (OAINS) dan agen kemoterapi dapat menginduksi terjadinya gagal ginjal pada anak – anak. Artikel ini akan membahas lebih lanjut terkait informasi mengenai kejadian dan mekanisme drug-induced renal disease yang penting diketahui untuk mencegah kejadian gagal ginjal pada anak - anak. Penelusuran artikel ilmiah dilakukan melalui database elektronik dari berbagai terbitan jurnal nasional maupun internasional seperti PubMed/MEDLINE, EMBASE, EBSCO, Scopus, Cochrane Central Register of Controlled Trials, dan database pencarian Google Scholardengan kata kunci seperti obat induksi, gagal ginjal, nefrotoksisitas, dan anak-anak. Sumber data yang digunakan adalah hasil publikasi dari tahun 2013 sampai 2022.Berdasarkan hasil reviu dari 25 artikel, didapatkan bahwa kejadian gagal ginjal pada anak dapat disebabkan oleh beberapa obat-obatan seperti antimikroba (aminoglikosida dan amfoterisin B), obat antiinflamasi non steroid (OAINS) dan agen kemoterapi (ifosfamid, sisplatin dan metotreksat). Kerusakan ginjal yang diinduksi oleh obat biasanya melibatkan sel-sel tubular ginjal karena sebagian besar berada pada kondisi hipoksia untuk mengatasi kebutuhan metabolisme yang tinggi yang diperlukan dalam proses reabsorpsi elektrolit dan mengendalikan hidrasi.Kata Kunci: gagal ginjal, nefrotoksisitas, induksi obat, pediatri
Studi Literatur Gambaran Kejadian Adverse Drug Reaction (ADR) Pada Obat Substandar dan Obat Palsu Afriyani Afriyani; Dwi Aulia Ramdini; Ervina Damayanti; Anastasya Dian Nurrarti; Arini Puspita Sari; Eka Ananda Laksana Putri; Era Yesica Damanik; Siti Khalimatus Sa'diah; Mesa Sukmadani Rusdi
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 7, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jkunila71%p

Abstract

Tanpa disadari produk obat substandar dan palsu telah banyak beredar dan digunakan oleh sebagian besar orang. Obat substandard dan palsu dapat memberi dampak buruk terhadap indivdu, keluargam sistem kesehatan nasional dan ekonomi. Banyak liputan media mengenai obat-obatan palsu terutama produk yang berfokus sebagai obat gaya hidup, seperti tablet pelangsing. Namun, selama empat tahun terakhir database Global Surveillance and Monitoring System for Substandard and Falsiflied Medical Product menerima pemberitahuan mulai dari antibiotik hingga vaksin. Ketika obat-obatan tidak bekerja sebagaimana mestinya, mereka dapat memperpanjang penyakit, memberi ketidaknyamanan dan efek buruk lainnya. Dalam kasus terburuk, beberapa orang meninggal karena penyakit yang tidak diobati atau karena produk obat itu sendiri yang membunuh mereka. Obat substandar dan palsu memiliki potensi akan efek samping/ adverse drug reaction. Penulisan studi pustaka ini bertujuan untuk mengetahui kejadian Adverse Drug Reaction (ADR) yang berkaitan dengan obat substandar dan palsu. Penelusuran pustaka dilakukan dengan menggunakan basis data elektronik Google Scholar, Pubmed, dan Science Direct. Kata kunci yang digunakan “Adverse Drug Reaction”, “Obat substandar”, “pharmacovigilance”. Kriteria inklusi tinjauan pustaka kami adalah jurnal penelitian berbahasa Indonesia dan Inggris dalam rentang penerbitan jurnal 10 tahun terakhir (2013- 2022). Adapun kriteria eksklusi dalam tinjauan pustaka kami adalah jurnal penelitian berbahasa Indonesia dan Inggris yang tidak dapat diakses dan berbayar. Berdasarkan hasil studi pustaka yang termasuk obat substandard dan palsu serta menimbulkan efek samping diantaranya yaitu betalaktam, turunan kloroquin dan artemisin, heroin yang terkontaminasi fentanyl, methylprednisolone, kokain yang terkontaminasi levamisole, amoxicillin, antihipertensi (hidroklorotiazid  diuretik), antimalaria, etinil estradiol/norgestrel kombinasi dan dengan salbutamol, clopidogrel dan obat berbasis artemisinin. Adverse Drug Reaction (ADR) dari obat-obat substandar dan palsu dimulai dari infeksi, manifestasi kulit dan meningkatkan mortalitas. Kata Kunci :  adverse drug reaction, obat substandar, obat palsu, pharmacovigilance.