Devi Nuralinah
Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN BANGUNAN PADA GEDUNG SABANG MERAUKE EYE CENTER (SMEC) TEBET MENGGUNAKAN STRUKTUR BALOK KOMPOSIT Hilmi Hakim Wanda Pradana; M. Taufik Hidayat; Devi Nuralinah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SMEC Tebet merupakan klinik mata yang terletak di Tebet, Jakarta Selatan. Gedung Klinik mata ini dibangun dengan menggunakan struktur beton bertulang. Tipe struktur ini lebih banyak menahan beban mati yang cukup besar dan mengakibatkan bertambahnya gaya geser ditambah pengaruh beban gempa yang cukup besar juga. Dengan dilakukannya perencanaan ulang menggunakan struktur komposit diharapkan dapat terjadi kerjasama yang lebih baik antara balok baja dan pelat beton dibandingkan penggunaan struktur beton bertulang. Gedung klinik mata SMEC Tebet direncanakan ulang dengan menggunakan elemen-elemen berikut: tebal pelat lantai 12 cm; tebal pelat beton atap 10 cm; dimensi balok anak yang digunakan adalah WF 175×90×5×8; dimensi dari balok induk menggunakan profil baja WF 250×175×7×11; dan dimensi kolom menggunakan WF 350×350×14×22. Analisis gedung SMEC Tebet mengacu pada metode LRFD (Load and Resistance Factor Design), SNI 1726:2019, dan SNI 1729:2020. Diperoleh hasil bahwa beban hidup, beban mati dan beban gempa pengaruhnya lebih signifikan pada daerah tumpuan. Berdasarkan hasil analisis pada balok induk dan anak terjadi pembesaran momen pada kondisi setelah komposit. untuk balok induk terjadi pembesaran momen sebesar 76% dan balok anak mengalami pembesaran momen sebesar 94%. Hal ini menunjukkan bahwa pembesaran momen pada struktur komposit bervariatif tergantung dengan variable analisis.
STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN BETON BERAGREGAT DAUR ULANG TERHADAP SERANGAN NATRIUM KLORIDA DENGAN SIKLUS KERING-BASAH Farhan Aditya; Devi Nuralinah; Eva Arifi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang saat ini dihadapi oleh bangunan lepas pantai adalah rentan akan kerusakan yang disebabkan oleh air laut, dimana kandungan NaCl pada air laut mengandung 1-5%. Garam yang terkandung pada air laut menyebabkan penurunan kualitas beton. Beton dapat rusak secara perlahan jika terpapar air laut secara terus-menerus. Selain itu limbah material konstruksi menjadi masalah serius dan mengancam. Pada penelitian ini beton yang digunakan tersusun dari dua jenis penggunaan agregat kasar, yaitu agregat kasar alami dan agregat kasar daur ulang, agregat kasar daur ulang diambil dari limbah mutu K-300. Bentuk dari benda uji yang digunakan adalah silinder dengan ukuran 15 cm x 30 cm. penelitian ini menggunakan metode perendaman kering-basah dengan rasio 3:1 dimana dalam 1 siklus terdiri dari 3 hari kering dan 1 hari basah, larutan perendaman menggunakan natrium klorida (NaCl) 4%. Pengambilan data akan dilakukan setelah 28 hari proses curing yaitu pada umur beton ke-28, 84, dan 168 hari. Dan dilakukan pengujian kuat tekan, modulus elastisitas beton, dan penuruunan massa. Dari penelitian ini diketahui bahwa nilai dari modulus elastisitas berbanding lurus dengan nilai kuat tekan beton. Dan efek dari perendaman dengan siklus keriing-basah menggunakan larutan NaCl 4 mengakibatkan penurunan kuat tekan pada nilai pengujian hari ke-168 dan didapatkan hasil nilai kuat tekan dan modulus elastisitas yang lebih tinggi pada beton beragregat normal
STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN BETON BERAGREGAT DAUR ULANG TERHADAP SERANGAN NATRIUM SULFAT DENGAN SIKLUS KERING-BASAH Rivo Arrohman Fauzi; Devi Nuralinah; Eva Arifi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infrastructure development in Indonesia is currently growing rapidly in coastal areas because Indonesia has the second longest coastline in the world, development in coastal areas has a high risk of damage due to sodium sulfate contained in seawater. The ebb and flow of seawater cause parts of the concrete to be submerged during high tide and exposed to air during low tide. Sodium sulfate attack with dry-wet cycle 3:1 is known to be the most damaging to concrete. The use of recycled coarse aggregate is also expected to be a solution to the increasing amount of concrete waste from construction. This study used cylindrical specimens measuring 15 x 30 cm using normal coarse aggregate (NCA) and recycled coarse aggregate (RCA). The dry-wet cycle begins when the concrete is 28 days old with 3 dry days and 1 wet day using 4% Na2SO4 by weight of water. The tests were carried out at the age of the concrete at 28, 84, and 168 days. From this study, it is known that the value of compressive strength of concrete is directly proportional to the value of the modulus of elasticity of concrete, where the value of the compressive strength and modulus of elasticity in RCA concrete is lower than that of NCA concrete. In addition, there is a decrease in mass in both variations with the largest decrease in RCA concrete. Keyword: Sodium sulfate, Wet-dry ratio, Recycled Coarse Aggregate (RCA)
Studi Eksperimen Pengaruh Penambahan Serat Polypropylene Pada Limbah Masker Terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah, Modulus Elastisitas, dan Poisson Ratio Beton Normal Gabrielle Pramesti Cahyaning Ramadhani; Devi Nuralinah; Desy Setyowulan
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi Covid-19 membuat pemerintah menetapkan beberapa peraturan baru seperti PSBB dan wajibnya penggunaan masker. Hal tersebut menyebabkan banyaknya tumpukan limbah masker yang tidak dikelola dengan baik. Limbah masker sulit terurai karena mengandung polypropylene. Polypropylene merupakan sebuah polimer termo plastik yang biasa digunakan dalam industri tekstil, alat pengemasan, bahkan sampai alat laboratorium. Karena sifatnya yang mirip seperti plastik, polypropylene diinovasikan sebagai bahan tambah dalam campuran beton dan tertuang dalam ACI Commite 522 1982. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh penambahan serat polypropylene pada limbah masker terhadap kuat tekan, kuat tarik belah, modulus elastisitas, dan poisson ratio beton normal serta untuk mengurangi banyaknya tumpukan limbah masker. Adapun studi ini menujukkan bahwa rata-rata kuat tekan beton tertinggi adalah pada penambahan serat 1% dari total volume beton yaitu 21,617 Mpa, bertambah sekitar 25,91% dari beton normal tanpa serat. Begitupun kuat tarik belahnya maksimum pada penambahan 1% dari total volume beton yaitu 5,404 Mpa, bertambah sekitar 25,90% dari beton normal. Modulus elastisitas juga demikian, maksimum pada penambahan 1% dari total volume beton yaitu 21852,089 Mpa bertambah sebesar 13,94% dari beton normal. Namun, untuk nilai rata-rata poisson ratio masih berkisar antara 0,1-0,3 yaitu berada dalam kisaran nilai poisson ratio beton normal.Kata Kunci : Serat Polypropylene Pada Limbah Masker, Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah, Modulus Elastisitas, Poisson Ratio
STUDI ANALISIS STRUKTUR BALOK KOMPOSIT BERONGGA MENGGUNAKAN BAJA COLD-FORMED TIPE DOUBLE C BERHADAPAN DENGAN VARIASI JARAK SAMBUNGAN SEKRUP TERHADAP KAPASITAS LENTUR Fadhila Nur Azizah; Desy Setyowulan; Devi Nuralinah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan konstruksi di Indonesia saat ini sangatlah pesat, dimana pemerataan pembangunan telah dilakukan diberbagai kota. Untuk itu pembangunan di Indonesia memerlukan berbagai macam inovasi seperti dari material yang digunakan. Dengan berbagai kelebihan yang dimiliki baja cold-formed seperti tipis, ringan, dan kuat dinilai efektif sebagai inovasi baru dalam komponen struktur utama seperti struktur balok dan kolom. Contohnya apabila ditambahkannya baja cold formed pada beton berongga sebagai suatu kesatuan struktur komposit, dimana profil baja cold formed akan mengisi lubang yang ada pada beton. Dalam penelitian ini digunakan baja cold-formed profil double C C80x30x9x0,75 berhadapan (toe to toe) membentuk box menggunakan bantuan sambungan sekrup SDS 12x20 yang dikompositkan menjadi struktur balok dengan beton berongga, dimana beton akan menyelimuti baja cold-formed. Digunakan variasi jarak sambungan 150 mm dan 300 mm. Pengujian dilakukan dengan cara bending test dimana diletakkan beban di satu titik ditengah bentang dengan menaikkan beban secara bertahap hingga mengalami kegagalan atau tidak dapat menerima beban lagi. Didapatkan hasil bahwa variasi jarak sambungan 150 mm memiliki kapasitas beban paling besar dibandingkan variasi lainnya. Kemudian jika ditinjau pada beban yang sama, diketahui bahwa variasi jarak sambungan sekrup 150 mm memiliki lendutan paling kecil diantara dua variasi tersebut. Selanjutnya kapasitas lentur pada variasi jarak sambungan sekrup 150 mm memiliki nilai paling besar diantara dua variasi tersebut. Kata kunci : Struktur Balok Komposit Berongga, Baja Cold-Formed, software ABAQUS, Kapasitas Lentur
Studi Eksperimen Pengaruh Penambahan Pilin Serat Polypropylene Pada Limbah Masker Terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah, Modulus Elastisitas, dan Poisson Ratio Beton Normal Lea Vanya Chamilani Azhari; Devi Nuralinah; Indra Waluyohadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan masker dalam kehidupan sehari-hari dapat menyebabkan menumpuknya limbah masker. Hal tersebut akan menimbulkan pencemaran pada lingkungan karena masker memiliki kandungan polypropylene. Sementara, serat polypropylene adalah jenis serat yang dapat meningkatkan sifat mekanis beton. Sehingga tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dampak dari penggunaan serat polypropylene limbah masker terhadap kuat tekan, kuat tarik belah, modulus elastisitas, dan poisson ratio beton normal. Pengujian dilakukan pada benda uji silinder dan variasi penambahan serat yaitu 0% ; 0,5% ; 1% ; 1,5% dari volume benda uji dengan ukuran panjang serat 50 mm dan lebar 3 mm yang dipilin 5 kali. Didapatkan hasil penelitian bahwa penggunaan serat pada campuran beton dapat meningkatkan sifat mekanis beton dengan nilai optimum pada variasi tertentu yaitu kuat tekan pada variasi 1%, kuat tarik belah pada variasi 0,5%, modulus elastisitas pada variasi 0,5% (ASTM C469) dan 1% (SNI 2847:2019), serta poisson ratio pada variasi 0,5%. Kata kunci: limbah masker, kuat tekan, kuat tarik belah, modulus elastisitas, poisson ratio
PENGARUH PENGGUNAAN OLAHAN LIMBAH EXPANDED POLYSTYRENE DALAM BENTUK LATEKS CAIR PADA BETON TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON Ibnu Ghufran Ardo Lolang Junior; Indra Waluyohadi; Devi Nuralinah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan bahan yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia konstruksi, dan styrofoam merupakan limbah yang paling sering ditemui pada kebutuhan sehari-hari yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Namun limbah styrofoam dapat diolah menjadi lateks yang bisa menjadikannya bahan tambah dalam campuran beton atau biasa disebut Latex Modified Concrete. Pada penelitian ini limbah styrofoam akan diolah menjadi lateks cair dengan cara mencampurkan styrofoam dan bensin dengan rasio 4 gr styrofoam : 1 ml bensin. Lateks yang dihasilkan kemudian akan dicampurkan pada campuran beton yang direncanakan bermutu K-250 atau 20,75 MPa dengan benda uji berbentuk silinder yang akan diuji kuat tekan dan kuat tarik belah dengan alat Compression Testing Machine (CTM) saat benda uji mencapai umur 28 hari. Variasi benda uji difokuskan pada persentase campuran lateks 0%, 5%, 10%, dan 15% terhadap jumlah semen, di mana setiap variasi memiliki 3 benda uji. terjadi penurunan kuat tekan dan kuat tarik belah beton yang berbanding lurus dengan penambahan kadar lateks pada campuran beton. Sehingga dapat disimpulkan penambahan lateks cair dari olahan limbah Styrofoam tidak meningkatkan kekuatan beton. Kata Kunci: Lateks, Styrofoam, Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah ,Limbah
Pengaruh Penggunaan Recycled Coarse Aggregate (RCA) terhadap Kuat Tekan Beton Polimer Porous Oktavianto Dwi Wicaksono; Eva Arifi; Devi Nuralinah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesatnya pertumbuhan populasi global menciptakan permintaan besar untukpembangunan gedung sehingga menyebabkan eksploitasi besar-besaran pada alam danpeningkatkanya limbah konstruksi. Salah satu solusinya dengan menggunakaan kembalilimbah konstruksi. Agregat kasar daur ulang (RCA) memiliki kualitas yang lebih rendahdibandingkan dengan agregat kasar alami atau Natural Coarse Aggregate (NCA) dikarenakanpori-pori yang ada menyebabkan penyerapan yang besar sehingga menghasilkan kuat tekanyang lebih rendah. Beton polimer dikenal kekuatannya yang sangat baik, penggunaan polimersebagai pengganti semen diharapkan dapat meningkatkan kuat tekan dan modulus elastisitasdari beton. Pada penelitian ini beton porous dibuat dengan polimer sebagai pengganti semendan menggunakan RCA. Langkah pertama pada penelitian ini adalah membandingkan antarabeton porous yang sama-sama menggunakan semen beragregat NCA dan RCA. Langkah keduamembandingkan beton porous yang sama-sama menggunakan RCA dengan bahan perekatsemen dan polimer. Selain itu ada variasi untuk meningkatkan persentase polimer danpenambahan fly ash pada beton. Didapatkan hasil kuat tekan yang dihasilkan dari beton yangmenggunakan NCA menghasilkan kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan RCA. Betondengan bahan perekat polimer memiliki kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengansemen. Peningkatan persentase polimer dan penambahan fly ash menghasilkan peningkatankuat tekan pada beton porous. Kata Kunci : agregat kasar daur ulang, polimer, beton porous, kuat tekan
Pengaruh Penambahan Olahan Limbah Expanded Polystyrene Dalam Bentuk Lateks Butiran Pada Beton Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Beton Dengan Metode Destructive Test Jonathan Steven Asido; Indra Waluyohadi; Devi Nuralinah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara pengguna expanded polystyrene atau styrofoam terbesar di dunia. Besarnya penggunaan styrofoam berbanding lurus dengan besarnya limbah yang ditimbulkan akibat styrofoam itu sendiri. Limbah styforoam merupakan limbah yang memiliki dampak sangat buruk bagi kesehatan dan lingkungan. Maka dari itu, penelitian ini merupakan suatu upaya untuk mengurangi limbah styrofoam dengan cara mengubah limbah styrofoam menjadi lateks dan ditambahkan pada beton sebagai bahan tambah (admixture). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh olahan limbah styrofoam terhadap kuat tekan beton, kuat tarik belah beton, dan berapa kadar lateks yang paling optimum sebagai bahan tambah beton. Lateks yang digunakan dalam penelitian berupa butiran. Cara mendapatkan lateks butiran adalah pertama mencampurkan styrofoam pada bensin dengan perbandingan 1gr styrofoam : 4 ml bensin, pencampuran ini akan menghasilkan lateks cair. Selanjutnya, lateks cair didiamkan selama 3 hari hingga mengeras dan kering, lalu setelah mengeras lateks tersebut dipotong-potong menjadi butiran-butiran yang berukuran sama seperti agregat kasar. Butiran-butiran tersebut yang disebut dengan lateks butiran. Penelitian ini memiliki 4 variasi benda uji dengan masing-masing variasi memiliki 6 buah benda uji, jadi total 24 benda uji. Variasi tersebut adalah beton dengan kandungan 0%, 5%, 10%, dan 15% lateks butiran. Benda uji berupa silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Hasil dari pengujian menyimpulkan bahwa penambahan lateks butiran menurunkan kuat tekan dan kuat tarik belah beton. Penambahan lateks butiran berbanding lurus dengan penurunan kualitas beton. Jadi semakin banyak jumlah lateks butiran yang terkandung pada beton maka kualitas beton semakin menurun. Dan kadar optimum lateks yang memberikan kuat tekan dan kuat tarik belah yang paling tinggi adalah 0%. Kata Kunci : Beton, styrofoam, Kuat tekan, Kuat tarik belah, lateks butiran
Pengaruh Bakteri Bacillus Subtilis yang Diinokulasi pada Agregat Daur Ulang terhadap Penyusutan Kering Beton Aldhico Satria Firmansyah; Eva Arifi; Devi Nuralinah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri konstruksi bertanggung jawab atas beberapa masalah lingkungan yaitu eksploitasi bahan baku alam dalam jumlah besar seperti agregat untuk produksi semen dan beton mengakibatkan ketersediaan sumber daya alam yang terus menerus tersubgradasi. Salah satu alternatif untuk mengurangi masalah yang ditimbulkan oleh industri konstruksi tersebut adalah dengan menggunakan agregat kasar daur ulang atau recycled coarse aggregate (RCA) yang berasal dari limbah konstruksi dan pembongkaran sehingga menghasilkan produk beton baru dan berkontribusi terhadap perlindungan lingkungan. Namun RCA memiliki kekurangan dibanding NCA, karena RCA masih memiliki kandungan mortar yang melekat pada permukaannya, porositas yang tinggi, kemungkinan terjadinya retakan mikro, serta zona transisi antarmuka atau interface transition zones yang lemah. Maka dari itu, dilakukan perbaikan pada RCA dengan metode pengisian pori-pori dengan presipitat kalsium karbonat (CaCO3) dengan Bakteri Bacillus subtilis. Kalsium karbonat yang terbentuk dari biodeposisi yang terjadi pada permukaan RCA yang mampu mengisi pori-pori dan meningkatkan nilai ITZ antara RCA dengan mortar. Pengunaan material memiliki pengaruh terhadap mutu beton karena perbedaan sifat mekanis materialnya, oleh karena itu, dilakukan pengujian penyusutan kering beton untuk mengetahui pengaruh material tersebut, penyusutan kering beton akan menyebabkan keretakan dan pengurangan dimensi pada struktur yang akan mempengaruhi dari kekuatan struktur. Penelitian ini menggunakan benda uji balok dengan ukuran 7,5 x 7,5 x 28 cm. Pada benda uji ditanamkan gauge stud dengan ukuran 2,25 cm di kedua belah sisi untuk memudahkan pengujian pada alat vertical length comparator. Kesimpulan penelitian ini adalah Penggunaan beton yang menggunakan material RCA yang telah diinokulasi bakteri Bacillus subtilis menunjukkan hasil penyusutan kering yang lebih kecil jika dibandingkan dengan beton yang menggunakan material Natural Coarse Aggregate (NCA) dan recycle coarse aggregate (RCA). limbah beton dengan minimal mutu beton K-300 yang diperbaiki dengan bakteri Bacillus subtilis dapat dimanfaatkan untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan kualitas beton yang baik. Kata Kunci: Penyusutan kering beton, Recycled Coarse Aggregate, Bacillus subtilis