Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kajian Peranan Depo Petikemas Guna Mereduksi Penumpukan Petikemas di PT Jakarta International Container Terminal Pelabuhan Tanjung Priok Agus Pramono; Kusharyanto; Yunke Setya Devianti; Ageng Premadi; Niky Asih Winarno
E-Journal Marine Inside Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : Politeknik Pelayaran Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.257 KB) | DOI: 10.56943/ejmi.v1i1.7

Abstract

Berdasarkan data tahun 2018 Pelabuhan Tanjung Priok menangani bongkar muat sekitar 4.000.000 teus per tahun, 70% merupakan arus bongkar muat petikemas. Salah satu terminal khusus petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok yang sangat padat tingkat penumpukannya adalah terminal petikemas yang dikelola oleh PT. Jakarta International Container Terminal (JICT). Setiap harinya diperkirakan 11.281 petikemas yang dibongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok. Tingkat kepadatan penumpukan petikemas di PT. JICT sudah sangat tinggi. Secara teoritis dilihat dari indikator YOR melebihi 65% seharusnya sudah Overbrengen, namun Overbrengen di PT. JICT dilakukan setelah mencapai 85%, rata-rata setiap hari OB 50 box/teus. Tingkat kepadatan tersebut, bila tidak dilakukan Overbrengen ke depo petikemas, akan mengganggu kelancaran arus bongkar muat, akhirnya akan terjadi stagnasi di terminal JICT. Dengan demikian peranan depo petikemas sangat penting karena dapat mengurangi tingkat kepadatan petikemas di PT. JICT. Depo petikemas harus ditunjang dengan dukungan fasilitas baik berupa fasilitas aspek administrasi maupun aspek peralatan operasional. Fasilitas kewajiban untuk mendapatkan izin usaha bagi depo petikemas yang diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 47 Tahun 2008 dan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 119 Tahun 2011. Sumber daya manusia dalam mengelola depo petikemas mutlak dipenuhi, kualifikasi sumber daya manusia untuk menjamin beroperasinya peralatan dengan selamat, guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas kinerja depo petikemas. Penelitian ini dilakukan sebagai bahan masukan untuk mengatasi kepadatan di terminal petikemas di JICT dan menata keberadaan depo petikemas dalam menjalankan fungsinya dan menghindari kemacetan lalu lintas.
Analisis Perbandingan Sewa Kapal menggunakan Model Penyewaan Time Charter dan Voyage Charter oleh PT Minamas Plantation Ageng Premadi; Kusharyanto
E-Journal Marine Inside Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Politeknik Pelayaran Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.262 KB) | DOI: 10.56943/ejmi.v2i2.20

Abstract

Minyak kelapa sawitr termasuk contoh dari muatan curah cair (liquid bulk cargo) yakni muatan curah yang berbentuk cairan yang diangkut dengan menggunakan kapal-kapal khusus. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam penjualan minyak kelapa sawit yaitu PT. Minamas Plantation. Dalam melakukan penjualan, perusahaan ini menggunakan sarana transportasi laut berupa kapal sebagai alat angkut untuk mengirimkan muatan tersebut kepada buyer. Kapal yang akan digunakan PT. Minamas Plantation merupakan transportasi yang disewa dengan menggunakan perjanjian time charter dan voyage charter. Mengingat produksi minyak kelapa sawit yang tidak menentu setiap bulannya menyebabkan kurang efisiennya penggunaan kapal sewa time charter. Hal ini dilihat dari kapasitas ruang muat yang ada tidak digunakan secara maksimal, sehingga terjadi tingginya idle capacity dalam pengiriman crude palm oil. Dengan latar belakang masalah tersebut, dapat dijadikan suatu rumusan masalah dalam penelitian tentang hubungan efisiensi penggunaan kapal sewa terhadap biaya sewa dan operasional yang ditanggung oleh PT. Minamas Plantation. Dari penelitian tersebut, diharapkan mendapatkan manfaat berupa bahan pertimbangan praktis ketika mengambil keputusan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, terutama ketika perusahaan bertemu dengan permasalahan dilematis yang sama sedemikian halnya.
Pengaruh Pelayanan PT. Pertamina International Shipping terhadap Kru Kapal di Masa Pandemi Covid-19 Kusharyanto; Ageng Premadi; Jhonfri Bonardo Damanik
E-Journal Marine Inside Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Politeknik Pelayaran Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.224 KB) | DOI: 10.56943/ejmi.v3i2.29

Abstract

Pelayanan berasal dari kata dasar layan, pelayanan adalah sebuah tindakan yang berkaitan dengan cara melayani. Pengaruh pelayanan PT Pertamina Internasional Shipping terhadap kru kapal dimasa pandemi merupakan permasalahan krusial yang perlu diperhatikan. Karena hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja para kru yang tentunya memiliki hubungan kausalitas dengan PT Pertamina International Shipping terutama di masa pandemi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang nantinya akan menghasilkan data deskriptif berupa uraian kata-kata yang membentuk kalimat dari orang serta perilaku yang diamati. Penelitian ini dilakukan di PT Pertamina International Shipping Jakarta semasa melakukan Praktek Darat (PRADA) untuk mendapatkan data primer melalui riset langsung ke lapangan. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui pendekatan terhadap objek melalui observasi, wawancara serta mengamati langsung objek berdasarkan data dan dokumen yang berhubungan dengan penelitian.
PENGARUH PRE CLEARANCE DAN POST CLEARANCE TERHADAP DWELLING TIME DI PELABUHAN PETI KEMAS JICT TANJUNG PRIOK Kusharyanto; Cholis Imam Nawawi; Ade Mardani Putra; Astri Kustina Dewi
E-Journal Marine Inside Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Politeknik Pelayaran Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56943/ejmi.v5i1.54

Abstract

Kontribusi moda transportasi laut dalam perdagangan dunia mencapai 77%. Dominannya transportasi laut mengindikasikan bahwa kemajuan perekonomian dan perdagangan nasional adalah dengan menciptakan transportasi laut yang baik dan unggul. Salah satu cara untuk menciptakan transportasi laut yang baik dan unggul adalah dengan memperbaiki pelayanan yang ada di pelabuhan. Oleh karena itu dibutuhkan pengelolaan pelabuhan yang dilakukan secara efektif, efisien, dan profesional sehingga pelayanan pelabuhan menjadi lancar, aman, dan cepat. Performa atau kinerja pelabuhan secara internasional dalam memberikan pelayanan diukur melalui indikator dwelling time adalah waktu yang dihitung mulai dari suatu petikemas dibongkar dan diangkat dari kapal sampai petikemas tersebut meninggalkan terminal pelabuhan melalui pintu utama. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan dan pengaruh dari waktu pre clearance, dan post clearance terhadap total waktu Dwelling Time peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. Analisa data hasil estimasi dilakukan dengan metode analisa regresi linier berganda (Multiple Linear Regression Analysis) dengan bantuan program SPSS kemudian ditabulasi untuk memudahkan perhitungan pada tahap estimasi serta dilakukan pembahasan atas hasil estimasi. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa angka rata-rata dwelling time di Pelabuhan Tj Priok pada kisaran 4 hari sedangkan standar pemerintah adalah 3 hari. Hasil perhitungan statistik yang membandingkan model dwelling time variasi antara X1,X2, ; memperlihatkan bahwa model 1 (X1,X2,) adalah yang terbaik dengan nilai R2 = 0,997 dan Signifikansi < 0,05. Faktor yang paling dominan mempengaruhi dwelling time peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok adalah variabel pre clearance.
Prosedur Jasa Keagenan Kapal Dengan Sistem Inaportnet Untuk Efisiensi Waktu Kusharyanto Kusharyanto; Ageng Premadi; Susiarni Magdalen; Desy Sakinatu Syifa
Zona Laut : Jurnal Inovasi Sains Dan Teknologi Kelautan Volume 4, Number 2, July 2023 Edition
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/zl.v4i2.26929

Abstract

This research aims to know agency service implementation flow by inaportnet system. This research use qualitative descriptive design. This research is conducted in the port of PT. Pelindo II (Persero) and PT. Adi Bahari Nuansa Banten. Method of collecting data such as literature review, documentation, observation and interview. The result of this research is agency service implementation flow with inaportnet system and vessel management system (VMS) by PT. Adi Bahari Nuansa is complicated by operational staff of PT. Adi Bahari Nuansa. Agency service with inaportnet system and Vessel Management System (VMS) have a delays in sending ship document, so that hampering the entire process of agency activities using the inaportnet system and vessel management system (VMS). In addition, making billing for payment of signs, and vessel traffic system money has not been able to use the inaportnet system, so that the implementation of agency services not run effectively and optimally.
Development Strategy of Edutourism Pantai Prestasi of Politeknik Pelayaran Banten Kusharyanto Kusharyanto; Indah Purnaningratri; Muliawati Handayani; Fauzi Syahputra; Denta Tirtana
Berkala Perikanan Terubuk Vol 51, No 3 (2023): November
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/terubuk.51.1.2093-2106

Abstract

The BLU (Public Service Agency) higher education financial management system provides opportunities for agencies to manage and maximize assets for various activities within the scope of educational substance. The Banten Sailing Polytechnic's Achievement Beach Edutourism has been open since 2020 as an implementation of the SDGs goals to contribute to improving the quality of education, environmental protection and improving the community's economy. The development of edutourism located to the north of the campus area with a 1 km long landscape is expected to be able to support the preservation of the coastal environment and increase participation from the surrounding community. The aim of this research is to examine edutourism development strategies based on SWOT analysis. This research uses a survey and interview method, collection data includes primary data and secondary data. The study was carried out in a qualitative descriptive manner. Observations aspects include; assessing natural tourist objects and attractions, biological attractions, physical attractions, socio-cultural attractions, accessibility, socio-economic environmental conditions of communities around the area, management and services, accommodation, supporting facilities and infrastructure, relationships with tourist attractions in the area. surroundings and safety factors. Based on the SWOT analysis results of Banten Polytechnic Achievement Beach Eduwisata SWOT analysis, the development strategy is in quadrant I position which can be interpreted as meaning that this area has the potential to be developed more optimally. Achievement Beach Eduwisata has strengths and opportunities that can cover existing weaknesses and threats, so the development strategy should prioritize expand opportunities to become a new source of strength.