Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Etika Terapan dalam Menuntut Ilmu Perspektif Syeikh Az-Zarnuji Muhammad Nasir; Marudin Marudin; Khalilurrahman Khalilurrahman
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 16, No 6 : Al Qalam (November 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v16i6.1471

Abstract

Etika dalam menuntut ilmu bagi seorang muslim harus harus bersumber dari kajian etika Islam. Oleh karena itu, penuntut ilmu harus memahami bagaimana etika Islam mengaturnya. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan (library research) dengan fokus kajiannya adalah etika terapan dalam menuntut ilmu perspektif Syiekh Az-Zarnuji dalam kitab Ta’lim Al-Muta’allim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perspektif Syiekh Az-Zarnuji tentang etika terapan dalam menuntut ilmu yaitu; 1) etika individual seorang penuntut ilmu adalah; memahami kewajiban menuntut ilmu, niat menuntut ilmu, memilih ilmu yang akan dipelajari, tekun dalam menuntut ilmu, kesungguhan belajar untuk mengapai cita-cita, memulai mengaji, ukuran dan urutannya, tawakkal kepada Allah SWT, 2) etika sosial yang harus dimiliki penuntut ilmu adalah memilih guru, menghormati ilmu dan ahli ilmu, kasih sayang dan saling menasehati, memilih kawan yang baik dalam menuntut ilmu, 3) etika lingkungan hidup yang harus dimiliki seorang penuntut ilmu adalah menjaga kebersihan lingkungan belajar aga menjadi indah dan sehat.
PENDIDIKAN ISLAM OMAR MUHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY FALSAFAH AL-TARBIYAH AL-ASLAMIYYAH Khalilurrahman Khalilurrahman
Tarbiyah Darussalam: Jurnal Ilmiah Kependidikan dan Keagamaan Vol 5, No 2 (2021): Tarbiyah Darussalam
Publisher : Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Darussalam Martapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.767 KB) | DOI: 10.58791/tadrs.v5i2.190

Abstract

Mohammad Al-Syaibany mengungkap aspek-aspek pelaksanaan dari prinsip-prinsip tersebut dalam falsafah pendidikan Islam yang dikemukakan oleh Al-Syaibany, diantaranya adalah tentang konsep tujuan dalam pendidikan Islam, kurikulum pendidikan Islam, dan metode mengajar dalam pendidikan Islam. Al-Syaibani, mengemukakan bahwa tujuan tertinggi pendidikan Islam adalah mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat. Semetara tujuan akhir yang akan dicapai adalah mengembangkan fitrah peserta didik, baik ruh, fisik, kemauan, dan akalnya secara dinamis, sehingga akan terbentuk pribadi yang utuh dan mendukung bagi pelaksanaan fungsinya sebagai khalifah fil ardh, maka kewajiban baginya yaitu mengembngakan segala asapek yang ada pada dirinya melalui belajar, baik dari aspek jasmaniyah, aqliyah, maupun khuluqiyah. Setelah semua aspek itu telah dikembangkan dengan baik, maka akan memberi dampak pada lingkungan sosial atau masyarakat.    Kata Kunci : Al-Syaibani, Falsafah Al-Tarbiyah Al-Islamiyyah.
FILSAFAT ISYRAQI SUHRAWARDI AL-MAQTUL (1153-1191) (ANALISIS TOKOH, PEMIKIRAN, DAN PENDIDIKAN) Muhammad Nasir; Khalilurrahman Khalilurrahman
Tarbiyah Darussalam: Jurnal Ilmiah Kependidikan dan Keagamaan Vol 5, No 1 (2021): Tarbiyah Darussalam
Publisher : Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Darussalam Martapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.275 KB) | DOI: 10.58791/tadrs.v5i1.191

Abstract

Suhrawardi “السهراوردى” merupakan gelar atau nama yang diberikan kepada tokoh yang berasal dari daerah Suhrawardi di kawasan Jibal, Iran Barat Laut berdekatan dengan Kota Zanjan, ada tiga tokoh Islam yang menyandang gelar Suhrawardi: Lima sumber aliran pemikiran Suhrawardi yaitu : 1) Pemikiran-pemikiran ahli sufi, seperit al-Hallaj, al-Ghazali, 2) Pemikiran paripatetik Islam khususnya Ibnu Sina, 2) Pemikiran filsafat pra Islam, yaitu aliran Pyitaghoras, Platonisme dan Hermenisme, 4) Pemikiran Iran Kuno (hikmah), 5) ajaran Zoroaster. Suhrawardi menulis berbagai macam buku baik dalam bahasa Arab Maupun Persia, diantaranya: Tawihat, Muqawamat, Muthatahat, Hikmat al-Isyaq, Hayakil al-Nur, Patraw Nawah, Fi I’tiqad al-Hukama’, al-Lamahat, Bustan al-Qulub, Yazdan Shinikht, ‘Aql-isurkh, Awaz-i par-i Jibrail, al-Ghurbat al-Gharbiyah, Risalat fi Halat at-Thufuliyah, dan Risalat al-Abraj. Prinsip filsafat Isyraqiyyah adalah mendapatkan kebenaran melalui pengalaman intuitif, kemudian mengelaborasi dan memverifikasinya secara logis-rasional. Kata Kunci: Fislafat, Isyraqi, Suhrawardi.
PERAN GURU AQIDAH AKHLAK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH PANGERAN ANTASARI MARTAPURA khalilurrahman khalilurrahman
Darussalam Vol 24, No 02 (2023): Darussalam : Jurnal Ilmiah dan Sosial
Publisher : Institut Agama Islam Darussalam Martapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58791/drs.v24i02.448

Abstract

Guru aqidah akhlak tidak hanya dituntut untuk menguasai materi yang disampaikan namun, juga dituntut untuk mengembangkan materi yang akan disampaikan. selanjutnya dalam proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran di harapkan guru Akidah akhlak dapat mengamati dan mengerti kesulitan-kesulitan yang di alami siswa pada mata pelajaran yang diajarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kesulitan belajar yang dialami siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak, mendeskripsikan peran guru aqidah akhlak dalam mengatasi kesulitan belajar pada siswa kelas VIII, dan mengidentifikasi kendala yang dialami guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Pangeran Antasari Martapura. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan melakukan redukasi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa yaitu sikap acuh tak acuh siswa seperti siswa yang tidak memperhatikan pada saat guru menjelaskan pelajaran di depan kelas, siswa sibuk sendiri, dan juga gangguan belajar pada siswa seperti kurang fokus contohnya ada teman yang mengajak bicara pada saat guru menerangkan di depan kelas, sehingga membuat siswa tersebut tidak fokus lagi dengan apa yang di sampaikan oleh guru. Peran yang dilakukan guru mata pelajaran aqidah akhlak dalam mengatasi kesulitan belajar siswa yaitu, sebagai pembimbing seperti memberikan arahan dan membina peserta didik sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, peran guru sebagai motivator seperti memberikan motivasi atau dorongan kepada siswa sehingga menjadikan siswa semangat dalam mengikuti pembelajaran di kelas, peran guru sebagai pengelola kelas seperti seorang guru harus bisa menciptakan suasana belajar yang tenang dan juga menyenangkan sehingga menjadikan siswa tidak cepat bosen pada saat belajar.Kata kunci: Peran, Aqidah Akhlak, Kesulitan Belajar.