Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN OBESITAS PADA ORANG DEWASA DI KOTA PADANG PANJANG Maria Nova; Rahmita Yanti
Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ns.2017.1.1.1957

Abstract

Nowadays,estimated about 500 millions people (12%) of the population wolrldwide are obese. In Padang Panjang city, found obese category in adults 18 years and over as much as 37%, which is the highest prevalence compared with other districts or cities in West Sumatra. The purpose of this study was to assess factors related to obesity in adults in Padang Panjang. It is a cross sectional research. The population is the entire number of adults in Padang Panjang. The sample size is 178 people, taken by Simple Random Sampling. Data were collected by questionnaire and interview using Food Frequency Quantitative (FFQ). Data processing was done by SPSS and analyzed by Chi-square test at p value 0,05. The result showed that there were significant correlation between knowledge level (p =0,023), physical activity (p= 0,026), mean intake of energy (p=0,000)with obesity and no signiicant correlation between smoking habbits and obesity (p=0,344). We concluded that low physical activity and knowledge, as well as high energy intake were risk factors for obesity. 
Studi Kasus Pada Pasien Diabetes Melitus Maria Nova; Rahmita Yanti
REAL in Nursing Journal Vol 3, No 3 (2020): REAL in Nursing Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/rnj.v3i3.1060

Abstract

Background: According to the International of Diabetic Federation there has been an increase in cases. The incidence of diabetes mellitus according to Riskesdas (2013) data increased from 1.1% in 2007 to 2.1% in 2013 from a total population of 250 million people. This research aims to carry out the process of standard nutritional care in care management clinical nutrition in diabetes millitus patients. Methods: This type of research is descriptive observational and uses purposive sampling method. Results: Patients were diagnosed with diabetes mellitus, the nutritional status of obese patients and the patient's diet was high in energy and fat. Conclusion: Based on the results of monitoring and evaluation on patients and the nutritional status of obese patients, intake before and after the intervention energy deficit is heavy, moderate protein deficit, good fat and carbohydrate deficit is heavy.Keywords: Nutritional Status, Patients, Diabetes Mellitus
PENGARUH SUBSTITUSI ALPUKAT (Persea Americana Mill) DAN TEPUNG IKAN LELE (Clarias gariepinus Burchell) TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KADAR PROTEIN PADA BISKUIT MPASI Sepni Asmira; Maria Nova; Dzulfa Hanum
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 8 No. 1 (2019)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jtp.v8i1.536

Abstract

Masalah gizi kurang pada bayi dan anak-anak dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan anak. Untuk mengatasinya perlu perbaikan pola makan masyarakat melalui diversifikasi dan substitusi pangan. Alpukat dan ikan lele merupakan bahan pangan potensial pada pembuatan biskuit kaya akan protein. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi alpukat dan tepung ikan lele terhadap kadar protein dan mutu organoleptik pada biskuit. Penelitian eksperimental ini menggunakan desain rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga perlakuan dan dua kali ulangan. Pengamatan yang dilakukan adalah uji subjektif yang dilakukan terhadap cita rasa (uji organoleptik) dengan 25 panelis agak terlatih dan analisis protein menggunakan metode Kjedahl berdasarkan SNI 01-2891-1992. Data dianalisis statistik dengan menggunakana SPSS 16. Hasil uji organoleptik didapatkan perlakuan yang paling disukai adalah perlakuan B (10 g alpukat: 20 g tepung ikan lele) dengan indikator penilaian berdasarkan kesukaan terhadap warna, tekstur, aroma serta rasa. Hasil kadar protein terbaik adalah pada perlakuan A (5 g alpukat: 25 g tepung ikan lele) yaitu sebesar 12,37 % , seluruh biskuit dengan ketiga perlakuan telah memenuhi kriteria biskuit MPASI berdasarkan Menkes 2007.
PENGARUH PENAMBAHAN MADU TERHADAP ASAM LAURAT DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA VIRGIN COCONUT OIL (VCO) SEBAGAI PENINGKATAN DAYA TAHAN TUBUH Maria Nova; Wilda Laila
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jtp.v11i1.1720

Abstract

Sebaran kasus Covid-19 di Sumatera Barat berdasarkan laporan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dengan daerah yang menduduki tiga peringkat terbesar salah satunya yaitu Padang 567. Agar terhindar dari paparan virus, harus menjaga daya tahan tubuh/ sistem imun tubuh (imunogen), yaitu senyawa yang dapat merangsang pembentukan kekebalan/imunitas. Salah satu bahan yang mengandung antioksidan yang cukup tinggi yaitu VCO. pengembangan minuman berenergi dengan menggunakan VCO dan Madu bertujuan membuat minuman berenergi yang sehat bahkan dapat berfungsi sebagai minuman fungsional. Jenis penelitian ini adalah eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 kontrol dan 3 perlakuan serta 2 kali pengulangan. Perlakuan yang dilakukan yaitu perlakuan A (Kontrol, VCO 20 ml), perlakuan B (VCO 25 ml dan 20 ml madu), perlakuan C (VCO 30 ml dan 25 ml madu) dan Perlakuan D (VCO 35 ml dan 30 ml madu). Penelitian dilakukan pada Mei 2020 – Maret 2021. Pengamatan dilakukan terhadap uji labor asam laurat di laboraturium Baristand dan Aktifitas Antioksidan di Labor Pertanian UNNES. Jika data berdistribusi normal makan dilakukan uji ANOVA dengan taraf 5%. Hasil uji asam laurat didapatkan adanya peningkatan kadar asam laurat namun, setelah dilakukan uji normalitas data berdistribusi normal dan dilanjutkan ke uji ANOVA dan didapat tidak adanya perbedaan yang nyata (p value > 0.05 yaitu 0.075) sedangkan Aktifitas Antioksidan didapatkan data berdistribusi normal dan dilanjutkan ke uji ANOVA dengan hasil adanya perbedaan nyata (p value < 0.05 yaitu 0.000) karena terdapat perbedaan nyata dilanjutkan dengan uji lanjutan yaitu uji Post Hoc.
HUBUNGAN DUKUNGAN LAYANAN KESEHATAN DARI PERSEPSI IBU, BBLR, ASI EKSLUSIF DAN ASUPAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANAK AIR KOTA PADANG Dezi Ilham; Maria Nova
Ensiklopedia of Journal Vol 4, No 4 (2022): Vol 4 No. 4 Edisi 2 Juli 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.448 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v4i4.1213

Abstract

Stunting is a chronic malnutrition problem caused by insufficient intake of nutrients for a long time due to feeding that is not in accordance with nutritional needs. The purpose of this study was to determine the relationship of health care support from the perception of mothers, LBW, exclusive breastfeeding, and intake with the incidence of stunting in toddlers in the work area of the Air Child Health Center in Padang City in 2021. This type of research is observational with a cross sectional research design. The population is 3,221 people, the research sample is 97 people using stratified random sampling technique. The data collected includes height with a digital height measuring device (digital wireless), Questionnaire, SQ FFQ. Univariate statistical test results show that stunting toddlers have health service support from mothers' perceptions of less than 37%, low birth weight toddlers 6%, not exclusive breastfeeding 56%, calcium intake less 73%, phosphorus intake 74%, Iodine intake 71.1%, zinc intake 68 %. Bivariate results showed that there was no significant relationship between stunting and health care support (p=0.762), low birth weight (p= 0.183), exclusive breastfeeding (p= 0.658), phosphorus intake (p= 0.173), and a significant relationship between stunting incidence with calcium intake (p= 0.018), iodine intake (p= 0.017), zinc intake (p= 0.008). It is expected that families, especially mothers, can pay more attention to the food consumed by toddlers, not only providing foods that are liked by toddlers but also providing varied foods so that the nutritional needs of toddlers can be met thereby reducing the risk of stunting.
HUBUNGAN GAKY DENGAN KECERDASANANAK SD DI KOTA PADANG Rahmita Yanti; Maria Nova
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 2 No 2 (2015): DESEMBER 2015 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Padang tahun 2009, Kecamatan Koto Tangah prevalensi Total Goiter Rate (TGR) anak sekolahnya adalah sebanyak 37,5%. Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan di SD 05 Padang Pasir dan SD 37 Sungai Bangek didapatkan rata rata nilai untuk mata pelajaran kelas V dan VI ke 2 SD tersebut sangat berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa SD 05 Padang Pasir (lokasi di pusat kota) didapatkan rata-rata nilai yang lebih tinggi. Tujuan penelitian ini untuk menilai hubungan GAKY dengan kecerdasan anak pada anak Sekolah Dasar di kota Padang tahun 2015. Disain penelitian adalah case control study. Populasi adalah seluruh anak kelas V dan VI SD 05 Padang Pasir dan SD 37 Sungai Bangek.Jumlah sampel sebanyak 80 orang, yang diambil secara Simple Random Sampling.Data dikumpulkan dengan kuesioner dan Food Frekuensi Quantitatif (FFQ) secara wawancara. Pengolahan data dilakukan secara SPSS dan dianalisis dengan uji Chi-square pada p value < 0,05.
HUBUNGAN BERAT BADAN, ASI EKSKLUSIF, MP-ASI DAN ASUPAN ENERGI DENGAN STUNTING PADA BALITA USIA 24–59 BULAN DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA Maria Nova; Olivia Afriyanti
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 5 No 1 (2018): JUNI 2018 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis'S Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v5i1.92

Abstract

The incidence of stunting in infants is one of the global nutritional problems. When compared with the limit of "non public health problems" WHO recruited for the problem of stunting by 20%, then almost all countries in the world experience public health problems. This study aims to determine the relationship between birth weight, exclusive breastfeeding, giving complementary feeding and energy intake with the incidence of stunting in infants aged 24-59 months in the working area of ​​the Lubuk Buaya Health Center in Padang City. The design in this study was Cross Sectional (cross-sectional data. Birth weight data, Giving Exclusive ASI and Giving MP-ASI was obtained through interviews using a questionnaire. Energy Intake data was obtained through interviews using Quantitative Food Frequency (FFQ). with a total sample of 94 toddlers aged 24 - 59 months, the following results were obtained according to Lameshow (1997): in the group of toddlers aged 24 - 59 months who experienced stunting 60% of them had low birth weight as much as 17.4% of toddlers stunting no exclusive breastfeeding, 34.6% lack of complementary breastfeeding and 36.8% lack of energy intake in the stunting under-five group, stunting in 24 - 59 months of age with birth weight had a significant relationship ( p = 0.002) The provision of exclusive breastfeeding with the incidence of stunting in infants has a non-significant relationship (p = 0.327). MP-ASI supplementation with the incidence of stunting in infants aged 24 - 59 months had a significant relationship (p = 0.001). Energy intake with the incidence of stunting in infants has a significant relationship (p = 0.005). The conclusion of birth weight, complementary feeding, and energy intake had a significant relationship with the incidence of stunting in infants aged 24 - 59 months and exclusive breastfeeding did not have an insignificant relationship with the incidence of stunting in infants aged 24 - 59 months.
HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA MTs.S AN-NURKOTA PADANG Maria Nova; Rahmita Yanti
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 5 No 2 (2018): DESEMBER 2018 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v5i2.145

Abstract

Ketidakseimbangan antara makanan yang dikonsumsi dengan kebutuhan pada remaja akan menimbulkan masalah gizi kurang atau masalah gizi lebih. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi apabila tubuh mendapat asupan zat gizi yang cukup.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan zat gizi makro dan pengetahuan gizi dengan status gizi pada siswa MTs.S AN-NUR Kota Padang tahun 2018. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain Cross Section Study. Analisa bivariat dilakukan dengan uji statistik dengan menggunakan uji Chi-square dengan tingka kepercayaan 95%. Hasil penelitian distribusi frekuensi status gizi (28,1%) berstatus tidak normal dan (71,9%) berstatus gizi normal, distribusi frekuensi asupan energi terdapat (93%) yang memiliki asupan energi cukup dan (7%) yang memiliki asupan energi kurang, distribusi frekuensi asupan protein terdapat (94,7%) yang memiliki asupan protein cukup dan (5,3%) yang memiliki asupan protein kurang, distribusi frekuensi asupan lemak terdapat (64,9%) yang memiliki asupan lemak cukup dan (35,1%) yang memiliki asupan lemak kurang, distribusi frekuensi asupan karbohidrat terdapat (94,7%) yang memiliki asupan karbohidrat cukup dan (5,3%) yang memiliki asupan karbohidrat kurang, distribusi frekuensi pengetahuan terdapat (94,7%) yang berpengetahuan gizi tinggi dan (5,3%) berpengetahuan gizi rendah. Hasil penelitian ini tidak ada hubungan antara asupan zat gizi makro dan pengetahuan gizi dengan status gizi pada siswa MTs.S AN-NUR Kota Padang tahun 2018. Untuk penelitian lebih lanjut dalam mempertahankan status gizi yang optimal diharapkan kepada siswa lebih memperhatikan pola makan yang seimbang dan memakan makanan yang bervariasi setiap harinya
HUBUNGAN GAKY DENGAN KECERDASANANAK SD DI KOTA PADANG Rahmita Yanti; Maria Nova
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 2 No 2 (2015): DESEMBER 2015 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.845 KB)

Abstract

Kota Padang tahun 2009, Kecamatan Koto Tangah prevalensi Total Goiter Rate (TGR) anak sekolahnya adalah sebanyak 37,5%. Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan di SD 05 Padang Pasir dan SD 37 Sungai Bangek didapatkan rata rata nilai untuk mata pelajaran kelas V dan VI ke 2 SD tersebut sangat berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa SD 05 Padang Pasir (lokasi di pusat kota) didapatkan rata-rata nilai yang lebih tinggi. Tujuan penelitian ini untuk menilai hubungan GAKY dengan kecerdasan anak pada anak Sekolah Dasar di kota Padang tahun 2015. Disain penelitian adalah case control study. Populasi adalah seluruh anak kelas V dan VI SD 05 Padang Pasir dan SD 37 Sungai Bangek.Jumlah sampel sebanyak 80 orang, yang diambil secara Simple Random Sampling.Data dikumpulkan dengan kuesioner dan Food Frekuensi Quantitatif (FFQ) secara wawancara. Pengolahan data dilakukan secara SPSS dan dianalisis dengan uji Chi-square pada p value < 0,05.
HUBUNGAN BERAT BADAN, ASI EKSKLUSIF, MP-ASI DAN ASUPAN ENERGI DENGAN STUNTING PADA BALITA USIA 24–59 BULAN DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA Maria Nova; Olivia Afriyanti
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 5 No 1 (2018): JUNI 2018 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis'S Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.997 KB) | DOI: 10.33653/jkp.v5i1.92

Abstract

The incidence of stunting in infants is one of the global nutritional problems. When compared with the limit of "non public health problems" WHO recruited for the problem of stunting by 20%, then almost all countries in the world experience public health problems. This study aims to determine the relationship between birth weight, exclusive breastfeeding, giving complementary feeding and energy intake with the incidence of stunting in infants aged 24-59 months in the working area of ​​the Lubuk Buaya Health Center in Padang City. The design in this study was Cross Sectional (cross-sectional data. Birth weight data, Giving Exclusive ASI and Giving MP-ASI was obtained through interviews using a questionnaire. Energy Intake data was obtained through interviews using Quantitative Food Frequency (FFQ). with a total sample of 94 toddlers aged 24 - 59 months, the following results were obtained according to Lameshow (1997): in the group of toddlers aged 24 - 59 months who experienced stunting 60% of them had low birth weight as much as 17.4% of toddlers stunting no exclusive breastfeeding, 34.6% lack of complementary breastfeeding and 36.8% lack of energy intake in the stunting under-five group, stunting in 24 - 59 months of age with birth weight had a significant relationship ( p = 0.002) The provision of exclusive breastfeeding with the incidence of stunting in infants has a non-significant relationship (p = 0.327). MP-ASI supplementation with the incidence of stunting in infants aged 24 - 59 months had a significant relationship (p = 0.001). Energy intake with the incidence of stunting in infants has a significant relationship (p = 0.005). The conclusion of birth weight, complementary feeding, and energy intake had a significant relationship with the incidence of stunting in infants aged 24 - 59 months and exclusive breastfeeding did not have an insignificant relationship with the incidence of stunting in infants aged 24 - 59 months.