Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ESTIMASI SUMBERDAYA BATUBARA SEAM 1 MENGGUNAKAN METODE CIRCULAR 891 USGS DAERAH TANAH MERAH, KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Muhammad Dahlan Balfas; Retno Anjarwati; Koeshadi Sasmito; Muhammad Zaenal Muhtadin; Yuyun Giska Oviandari
JURNAL GEOCELEBES Vol. 5 No. 1: April 2021
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v5i1.13131

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tonase batubara berdasarkan tingkat kepercayaan geologi ke dalam kategori sumberdaya tereka, tertunjuk, dan terukur menggunakan metode Circular 891 USGS. Penelitian ini juga dilakukan melalui pemetaan geologi detail daerah penelitian yaitu di Desa Tanah Merah, Kota Samarinda, kemudian dilakukan korelasi antar singkapan batubara guna mengetahui sebaran batubara tersebut. Setelah mengetahui sebaran batubara dapat dilakukan perhitungan sumberdaya tereka, tertunjuk dan terukur. Data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu data singkapan batubara yang ditemukan di daerah penelitian. Data hasil pengamatan lapangan yang telah didapatkan kemudian diolah menggunakan rumus perhitungan volume dan tonase batubara, untuk sumberdaya tereka diperoleh hasil 945.468,74 m3, tertunjuk diperoleh hasil 700.020,23 m3, sedangkan untuk sumberdaya terukur diperoleh hasil 349.335,77 m3, kemudian dikalikan dengan densitas batubara yaitu 1,3 ton/m3. Estimasi sumberdaya tereka dengan radius 750 m diperoleh tonase sebesar 1.229.109,36 ton, sumberdaya tertunjuk dengan radius 500 m diperoleh tonase sebesar 910.026,30 ton. Sedangkan sumberdaya terukur dengan radius 250 m diperoleh tonase sebesar 454.136,50 ton.
STUDI FASIES PENGENDAPAN FORMASI PULAU BALANG DAERAH BENANGA LEMPAKE KECAMATAN SAMARINDA UTARA, KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Hamzah Umar; Muhammad Dahlan Balfas; Ilham Wahyudi; Ikhzan .
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (873.097 KB)

Abstract

Lingkungan pengendapan adalah karakteristik dari suatu tatanan atau sistem geomorfik dengan proses fisik, kimia, dan biologi berlangsung akan menghasilkan suatu jenis endapan sedimen tertentu. Lingkungan pengendapan secara umur dibagi menjadi 3 macam yaitu lingkungan pengendapan darat, transisi dan laut.Fasies  merupakan suatu  tubuh  batuan  yang  memiliki  kombinasi  karakteristik dilihat  dari litologi, struktur sedimen dan biologi yang memperlihatkan aspek fasies yang berbeda dari tubuh batuan yang ada di bawah, atas dan di sekitarnya. Metode yang digunakan dalam melakukan analisis fasies dengan cara pengamatan struktur sedimen pada litogi yang ada, tekstur sedimen dengan melakukan sayatan tipis pada sampel batuan dan melakukan pengamatan kehadiran fosil jejek pada litologi.Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada daerah penelitian didapatkan 4 asosiasi fasies dan 2 ichnofasies, dari data tersebut didapatkan 2 lingkungan pengendapan yaitu dataran pasang surut (Tidal Flat) merupakan lingkungan pengendapan yang dipengaruhi oleh arus pasang-surut (tidal) dan pantai (Shoreface-0ffshore) yang merupakan lingkungan pengendapan yang dipengaruhi oleh gelombang.
INTERPRETASI SEISMIK REFRAKSI 2D UNTUK MENGIDENTIFIKASI GEOMETRI MUD VOLCANO DI DAERAH BERAMBAI, SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR Muhammad Amin Syam; Muhammad Dahlan Balfas; Hamzah Umar; Yoga Tri Wardana
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1609.812 KB)

Abstract

Lokasi penelitian terletak di Cekungan Kutai dengan luas wilayah pemetaan geologi 6,25 km2. Fenomena geologi yang dapat dijumpai di lokasi penelitian sebagai efek tektonik di masa lampau adalah mud volcano yang terbentuk di perbukitan antiklin. Analisis yang digunakan adalah dengan melakukan interpretasi lapisan batuan di bawah permukaan yang terekam oleh alat seismik refraksi. Mekanisme akuisisi seismik refraksi di lapangan adalah dengan menentukan lintasan geophone yang berada di sekitar mud volcano. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan software geosstru easyrefract diperoleh nilai cepat rambat gelombang pada tiap lapisan batuan. Lapisan pertama memiliki kecepatan rambat gelombang 194.6 m/s - 379.6 m/s diinterpretasi sebagai lapisan sand (unsaturated), lapisan kedua memiliki kecepatan rambat gelombang 500.8 m/s - 857.2 m/s yang diinterpretasi sebagai lapisan sand and gravel saturated, dan lapisan ketiga memiliki kecepatan rambat gelombang 1006.0 m/s - 1130.3 m/s diinterpretasi sebagai lapisan clay. Geometri mud volcano yang dapat diinterpretasi tersusun atas 3 lapisan batuan yang mengindikasikan lapisan dari mud volcano dengan kedalaman maksimal yang mampu dicapai adalah 38 meter di bawah permukaan.
GEOLOGI DAN PEMANFAATAN TAMBANG BAHAN GALIAN C DESA BUKIT RAYA, KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG, KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Muhammad Dahlan Balfas; Koeshadi Sasmito; Jefry Septinus Pangloro; Septia Hadi Wardana
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.18 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat kebutuhan, pemanfaatan, sebaran, kualitas batulempung dalam dunia industri pembuatan batu bata dikecamatan tenggarong seberang yakni Desa Bukit Raya yang mencakup kegiatan lapangan dan laboratorium. Penelitian lapangan meliputi membahas geologi daerah penelitian sedangkan penelitian laboratorium mencakup analisis XRD menggunakan alat RINT2000 dan penelitian ini menggunakan uji granulometri dengan menentukan ukuran butir pada setiap sampel. Lempung pada daerah penelitian tersebar pada 4 lokasi dengan formasi lembar Samarinda yakni formasi Balikpapan dan formasi pulau balang. Analisis XRD, lempung mengandung mineral kaolinit, monmorilonit, dan illit. Kualitas mineral lempung pada Lp 24, Lp 9, dan Lp 11 memiliki karakteristik dan spesifikasi untuk pembuatan batu bata dengan kandungan Kaolinite mencapai 52,2%. Sedangkan mineral monmorilonit tidak memiliki karakteristik untuk pembuatan batu bata. Berdasarkan hasil Analisis yang dilakukan dalam penelitian menggunakan analisis XRD Lp 24, Lp 9, dan Lp 11 disimpulkan bahwa jenis mineral lempung ialah kaolinite mencapai 52,4% berdasarkan kandungan mineral kaolinite direkomendasikan untuk menmanfaatkan lempung pada desa Bukit Raya sebagai bahan industry pembuatan batu bata dan tanah urug, sedangkan mineral monmorillonite dan illite tidak mempunyai karakteristik untuk pembuatan batu bata dan lebih ke bahan idustri pembuatan keramik serta sebagai bahan penyangga katalis.
GEOLOGI DAN INVENTARISASI BATUPASIR DAERAH SUNGAI SIRING KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Muhammad Dahlan Balfas; Heriyanto .; Muhammad Asadullah; Evelyn Tontey
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (935.25 KB)

Abstract

Daerah Sungai Siring merupakan daerah yang memiliki banyak tambang batubara, namun daerah ini juga memiliki potensi batupasir yang besar. Akan tetapi, potensi batupasir yang dimiliki di daerah ini tidak dieksplorasi dan dieksploitasi. Oleh karena itu, penelitian pada daerah Sungai Siring dilakukan untuk mengetahui potensi batupasir yang dimiliki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui volume, tonase, dan nilai batupasir yang dimiliki pada daerah teliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data topografi, data lokasi pengamatan termasuk kedudukan batuan, ketebalan, dan struktur. Data yang digunakan merupakan estimasi ketebalan batuan,estimasi kedalaman,dan estimasi sebaran berdasarkan data singkapan. Penentuan perhitungan sumberdaya menggunakan metode cross section. Hasil penelitian menunjukan bahwa volume pada daerah teliti dengan batas sumberdaya 1 Km2 adalah ± 4.957.355,71 M3 dengan nilai sumberdaya sebesar Rp 743.603.250.000. Dengan potensi yang besar, daerah teliti mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi untuk dieksplorasi dan dieksploitasi. Diharapkan penelitian selanjutnya melakukan penelitian dan pengambilan titik sampel yang lebih detail serta menyebar titik bor untuk meningkatkan keyakinan geologi pada sebaran batupasir yang dimiliki.
ESTIMASI SUMBERDAYA BATUBARA SEAM 4 PT. YUF KALIMANTAN KECAMATAN KENOHAN, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Muhammad Dahlan Balfas; Heriyanto .; Iswan Arsidi; Humam Hanafi
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.501 KB)

Abstract

Perhitungan sumberdaya batubara merupakan hal dasar yang harus dilakukan dalam setiap kegiatan tambang, hal tersebut merupakan awal yang nantinya akan digunakan sebagai kajian dalam tahapan selanjutnya (eksploitasi). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kompleksitas geologi daerah penelitian, mengetahui pola sebaran lapisan batubara, dan mengetahui besaran sumberdaya tereka, tertunjuk, dan terukur pada seam 4 PT. Yufa Kalimantan, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan data geologi regional daerah penelitian, termasuk ke dalam Formasi Balikpapan yang berumur Miosen Tengah sampai Miosen Akhir dan Endapan Aluvium yang berumur Holosen.Metode yang digunakan dalam perhitungan sumberdaya batubara adalah metode Circular USGS. Data yang digunakan yaitu data pemboran sebanyak 12 titik bor, data geologi regional daerah penelitian, dan data koordinat izin usaha pertambangan (IUP). Data hasil pemboran yang telah didapatkan kemudian diolah menggunakan rumus perhitungan Volume dan Tonase Batubara, yaitu dengan mengalikan tebal rata-rata seam batubara dengan luas sumberdaya batubara, sehingga diperoleh hasil volume sumberdaya tereka sebesar 17.011.515,70 m3, volume sumberdaya tertunjuk 8.356.656,17 m3, dan volume sumberdaya terukur 2.663.942,77 m3, kemudian dikalikan dengan densitas batubara yaitu 1,3 ton/ m3. Estimasi sumberdaya tereka dengan radius 500 m diperoleh Tonase sebesar 22.114.969,11 ton, Tonase sumberdaya tertunjuk 10.863.653,02 ton, dan Tonase sumberdaya terukur sebesar 3.463.125,61 ton.
GEOLOGI DAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK DAERAH BAHAYA BANJIR DENGAN METODE AHP DI DESA BANGUN REJO KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG, KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR Hamzah Umar; Muhammad Dahlan Balfas; Dewi Arum Pertiwi; Fajar Muhammad Iqbal
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.621 KB) | DOI: 10.30872/jtg.v4i1.6483

Abstract

Banjir merupakan genangan air yang mengalir deras dengan ketinggian melebihi batas normal. Pada saat banjir akan menggenangi sebagian besar daratan yang biasanya tidak tergenangi air. Ketika musim hujan tiba, sebagian wilayah mengalami banjir curah hujan yang tinggimerupakan salahsatu faktor penyebab banjir. daerah yang sering mengalami banjir antara lain pantai, daerah dataran banjir, daerah sepadan sungai, daerah cekungan. Pada daerah penelitian didapatkan daerah aman, rawan, sangat rawan dengan metode AHP serta memanfaatkan SIG (Sitem Informasi Geografis) untuk analisis secara spasial. Parameter banjir yang digunakan antara lain Curah hujan, litologi, kemiringan lereng, tutupan lahan, jarak sungai, Elevasi. Dengan klasifikasi bahaya banjir wilayah yang termasuk daerah aman memiliki luas 11.866 m 2 menempati 38,93 % pada peta, yang termasuk daerah rawan memiliki luas 13.242 m 2 menempati 43,44% pada peta, dan yang termasuk daerah sangat rawan memiliki luas 5.370 m2 menempati 17,61% pada peta.
GEOLOGI DAN ANALISIS LINGKUNGAN PENGENDAPAN DENGAN METODE ANALISIS GRANULOMETRI DAERAH BATU CERMIN KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Resty Intan Putri; Koeshadi Sasmito; Muhammad Dahlan Balfas; Bella Safira; Elma Sari
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.841 KB)

Abstract

Batupasir Formasi Balikpapan yang berumur Miosen Akhir merupakan salah satu elemen penting dalam kaitannya lingkungan pengendapan pada Cekungan Kutai. Lingkungan pengendapan merupakan lokasi/tempat mengendapnya material sedimen beserta kondisi fisik, kimia, dan biologi yang mencirikan terjadinya mekanisme pengendapan tertentu. Lingkungan pengendapan secara umum dibagi menjadi 3 macam yaitu lingkungan pengendapan darat, transisi dan laut. Pengamatan fisik sedimen dilakukan melalui 2 (dua) pengamatan struktur dan tekstur sedimen. Pengamatan struktur sedimen dapat dilakukan melalui interpretasi informasi geologi dari data lapangan atau peta geologi yang dicocokkan dengan keadaan lapangan. Pengamatan tekstur sedimen dapat menggunakan analisis ukuran butir sedimen yakni granulometri. Analisis granulometri dilakukan secara grafis dan matematis pada sampel Batupasir daerah penelitian. Analisis granulometri memperlihatkan mean dengan ukuran butir pasir kasar dengan nilai 0,46 phi, memiliki sortasi very well sorted dengan nilai 0.29 phi, skewness strongly fine skewed dengan nilai 0,22, kurtosis very lepto kurtic dengan nilai0,71. Jenis mekanisme trasportasi sedimen yang ada pada daerah penelitian yang terjadi yaitu proses traksi. Penentuan jenis lingkungan pengendapan daerah penelitian memakai 2 perbandingan yakni penentuan dari analisis profil Stratigrafi dan penentuan analisis ukuran butir (Granulometri). Pada analisa profil singkapan yang dilakukan pada 3 LP, yakni LP 11, LP, 6 dan Lp 22. Pada analisis lingkungan pengendapan dengan analisis granulometri didapatkan dari metode grafis dan metode matematis hasil jenis lingkungan pengendapan sampel Batupasir G.1-G.7B pada daerah penelitian yaitu lingkungan pengendapan transisi.
GEOLOGI DAN ANALISIS KUALITAS AIR PADA GOA BATU GELAP UNTUK AIR MINUM DESA SUKAMAJU KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Muhammad Dahlan Balfas; Hamzah Umar; Muhammad Amin Syam; Robert Royda Adi Wardana; Berlin .
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1022.391 KB) | DOI: 10.30872/jtg.v4i1.6511

Abstract

Secara administratif daerah penelitian dilaksanakan di daerah Desa Sukamaju, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Secara geografis daerah penelitian berada di Luas daerah penelitian adalah kurang lebih 9 km 2 lebar dari utara ke selatan tiga kilometer (km) dan panjang dari timur ke barat tiga km. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi meliputi tatanan geologi baik kondisi geomorfologi struktur geologi, stratigrafi dan mekanisme struktur geologi dari daerah penelitian dan dipetakan pada peta berskala 1:15,000. Metode pengambilan data difokuskan pada pengambilan data-data geologi permukaan, yang terdiri atas studi literatur, akuisisi data, analisa data dan hasil yang pada akhirnya menjadi sebuah tulisan ilmiah berupa skripsi. Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi 3 (tiga) bentuk lahan yakni, bentuk lahan punggungan homoklin, lembah antiklin dan punggungan hockbag. Yang termasuk kedalam bentuk asal struktural . Di daerah penelitian terdapat 3 satuan batuan yaitu satuan Batupasir greywacke, Batugamping Goa Batu Gelap dan Batupasir Sukamaju. Struktur Geologi yang berkembang pada daerah penelitian adalah Antiklin Separi,. Berdasarkan hasil analisis pengujian sampel air Goa Batu Gelap secara Fisik, Kimia, dan Mikrobiologi, diperoleh beberapa parameter yang sangat melampui kadar maksimum baku mutu, di antaranya parameter TDS, Kekeruhan dan Bakteri Total Coliform yang menyebabkan air menjadi tercemar. Metode Indeks Pencemaran, menunjukkan bahwa tingkat pencemaran air pada Goa Batu Gelap tergolong cemar ringan hingga Cemar Sedang untuk kualitas air minum, itu nilai Pij dari ketiga parameter nilainya kurang dari 10 maka Kategori mutu kualitas Air Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 adalah memenuhi Baku Mutu (kondisi Baik).
SOSIALISASI MENUJU KONSERVASI GEOLOGI SEBAGAI WARISAN GEOWISATA KOTA SAMARINDA (STUDI KASUS : GUNUNG BATU PUTIH DAN BATU CERMIN) Diana Rahmawati; Hamzah Umar; Muhammad Dahlan Balfas; Dian Mangalik; Harga Putri Sitohang; Muhammad Panglima Bagus; Raden Naufal
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 6 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Juni 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i6.564

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat dilakukan di Bukit Batu Putih dan Batu Cermin di Samarinda merupakan daerah yang terletak di tengah kota Samarinda. Penambangan batugamping pada Bukit Batu Putih dan Batu Cermin telah terjadi sejak 2016 hingga sekarang. Data aktual yang kami miliki adalah berkurangnya ketebalan ±5 meter lapisan atas dalam kurun waktu hanya satu bulan. Konservasi geologi Bukit Batu Putih dan Batu Cermin sebagai langkah nyata kontribusi Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman sangat diperlukan terhadap perlindungan sumber daya alam berupa batugamping yang juga menjadi salah satu geological Carbon Capture and Storage (CCS) atau yang biasa disebut dengan carbon sequestration. Pengabdian ini akan mencoba melakukan pendekatan kepada Pemerintah Kota Samarinda, BKSDA dan ESDM Kalimantan Timur sesuai dengan tupoksi masing-masing. Selanjutnya, akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan outcrop profile berupa video yang akan diunggah di kanal youtube Fakultas Teknik Universitas Mulawarman sebagai bentuk nyata kontribusi terhadap masyarakat geologi dalam perspektif yang lebih luas.