Ariyanti Jalal
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Khairun

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa pada Materi Operasi Himpunan Alfan Idris; Joko Suratno; Ariyanti Jalal
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 3, No 1 (2023): Januari
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.897 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui: 1) Mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran berbasis masalah. 2) Untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis setelah diterapkannya model pembelajaran berbasis masalah pada materi operasi himpunan. Desain penelitian ini adalah One-Group Pretest-Posttest Design eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning diperoleh 10 siswa (84%) memperoleh kualifikasi sangat tinggi, 1 siswa (8%) memperoleh kualifikasi tinggi, 1 (8%) memperoleh kualifikasi sangat rendah. 2) terdapat peningkatan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa, diperoleh  ????ℎ????????????????????=18,256  > ????????????????????????=2.201. Jika ????ℎ???????????????????? > ???????????????????????? maka ????1 diterima. Sehingga Ho ditolak. Dengan demikian terdapat peningkatan model pembelajaran Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis matematis.
Komunikasi Matematis: Jenis, Standar, Peranan, Pengembangan, dan Keefektifannya Joko Suratno; Ariyanti Jalal; Marwia Tamrin Bakar
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 2, No 2 (2022): Mei
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.814 KB)

Abstract

Komunikasi matematis merupakan salah satu cara untuk bertukar gagasan atau memperjelas pengetahuan. Komunikasi matematis memiliki tiga aspek yang berbeda. Ketiga aspek tersebut adalah komunikasi tentang matematika (communication about mathematics), komunikasi di dalam matematika (communication in mathematics), dan komunikasi dengan matematika (communication with mathematics). Selain itu, artikel ini juga membahas tiga cara yang dapat dilakukan siswa untuk berkomunikasi dengan gurunya, yaitu dengan cara lisan, tertulis, dan perilaku fisik. Standar komunikasi juga dibahas dalam tulisan ini, karena kemampuan komunikasi di setiap jenjang pendidikan tentunya berbeda-beda. Peranan komunikasi, cara mengembangkan komunikasi, dan keefektifan komunikasi penting untuk diketahui karena komunikasi yang baik akan terjadi apabila penerima pesan memahami apa yang disampaikan oleh pengirim pesan. Oleh karena itu, perlu kiranya seluruh komponen yang terlibat dalam sebuah komunikasi memainkan peranannya agar terjadi komunikasi yang baik.
Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP Negeri 5 Kota ternate pada Materi Lingkaran Fajri Rahman; Ariyanti Jalal; Joko Suratno
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 2, No 1 (2022): Januari
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.265 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Jenis penelitian kualitatif ini dengan 22 siswa sebagai subjek dengan kategori kemampuan pemahaman konsep matematis tinggi, sedang dan rendah sebagai subjek penelitian. Data kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dieproleh melalui tes tertulis, wawancara, dokumentasi dan dianalisis berdasarkan model Miles dan Huberman melalui tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; a) terdapat 1 siswa (4,54%) dengan kualifikasi kemampuan pemahaman konsep matematis dalam kategori tinggi, 12 siswa (54,48%)  dengan kategori sedang, dan terdapat 9 siswa (40,86%) dengan kategori rendah; b) siswa dengan kategori tinggi dapat menyatakan ulang sebuah konsep, menyatakan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah pada materi pemahaman konsep matematis; c) siswa dengan kategori sedang belum dapat menyatakan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis soal pada materi tersebut; d) siswa dengan kategori rendah belum dapat mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah yang ada pada soal. Hal ini menunjukkan siswa SMP Negeri 5 Kota Ternate kelas VIII-1 telah memiliki kemampuan pemahaman konsep matematis.
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa pada Materi Matriks Ditinjau dari Minat Belajar Siswa SMA Risda Macica Malik; Ariyanti Jalal; Ida Kurnia Waliyanti
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 2, No 3 (2022): September
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.507 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi matriks ditinjau dari minat belajar siswa SMA Negeri 4 Kota ternate. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Pengumpulan data kemampuan pemecahan masalah matematis siswa menggunakan teknik observasi, tes kemampuan pemecahan masalah dan angket minat belajar. Instrumen tes yang digunakan adalah 2 butir soal tentang kemampuan pemecahan masalah dan angket minat belajar siswa yang terdiri dari 20 pernyataan yang telah divalidasi. Data kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang kumpulkan dianalisis secara kualitatif dengan cara mereduksi data, penyajian data, tringulasi data dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 4 Kota Ternate sebanyak 25 siswa, dengan 9 subjek sebagai perwakilan subjek penelitian berdasarkan kemampuan pemecahan masalah (3 Tinggi, 3 Sedang dan 3 Rendah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis pada materi matriks ditinjau dari minat belajar siswa. kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada kategori tinggi terdapat 3 siswa, kemampuan pemecahan masalah matematis kategori sedang sebanyak 7 siswa dan pada kemampuan pemecahan masalah matematis kategori rendah sebanyak 15 siswa. sedangkan pada minat belajar siswa pada kategori tinggi terdapat 7 siswa, minat belajar kategori sedang sebanyak 13 dan minat belajar pada kategori rendah sebanyak 5 siswa.
Kesulitan Berpikir Reflektif Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel Ditinjau dari Gaya Belajar Meidayanti Buyung; Nurma Angkotasan; Ariyanti Jalal
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 3, No 2 (2023): Mei
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jpgm.v3i2.6134

Abstract

Penelitian ini untuk mendeskripsikan kesulitan berpikir reflektif matematis siswa dalam menyelesaikan soal sistem pertidaksamaan linear dua variabel di tinjau dari gaya belajar pada siswa SMA Negeri 4 Kota Ternate. Pendekatan penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket atau kuisioner, instrument tes, dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, triangulasi data, dan penarikan simpulan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-8 di SMA Negeri 4 Kota Ternate, kemudian diambil 6 siswa sebagai subjek yang diwawancarai diantaranya 2 siswa dengan gaya belajar visual, 2 siswa dengan gaya belajar auditori, dan 2 siswa dengan gaya belajar kinestetik. Hasil penelitian menunjukan: 1) Subjek V-1 dan subjek V-2 dengan gaya belajar visual mengalami kesulitan berpikir reflektif matematis, diantaranya kesulitan menentukan daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel, menentukan titik-titik koordinat, mensubstitusikan nilai nol, membuat model matematika, membaca grafik, menjabarkan titik-titik koordinat pada grafik dalam bentuk kalimat matematis, mengingat rumus mencari sebuah persamaan, menentukan simbol pertidaksamaan, menggambar grafik, menentukan daerah himpunan penyelesaian, menentukan sistem pertidaksamaan linear variabel dari sebuah grafik, dan kesulitan memeriksa kebenaran jawaban. 2) Subjek A-1 dan subjek A-2 dengan gaya belajar auditori mengalami kesulitan berpikir reflektif matematis, diantaranya kesulitan menghitung dan menentukan titik-titik koordinat, membuat model matematika, membaca grafik, menjabarkan titik-titik koordinat pada grafik dalam bentuk kalimat matematika, mengingat rumus mencari sebuah persamaan, menentukan simbol pertidaksamaan, menggambar grafik, menentukan daerah himpunan penyeesaianl, menentukan pertidaksamaan linear dua variabel berdasarkan grafik dan kesulitan memeriksa kebenaran jawaban. 3) Subjek K-1 dan subjek K-2 dengan gaya belajar kinestetik mengalami kesulitan berpikir reflektif matematisa, diantaranya kesulitan menghitung dan menentukan titik-titik koordinat, membuat model matematika, membaca grafik, menjabarkan titik-titik koordinat pada grafik dalam bentuk kalimat matematika, mengingat rumus mencari sebuah persamaan, menentukan simbol pertidaksamaan, kesulitan menggambar grafik, menentukan daerah himpunan penyelesaian, mencari sistem pertidaksamaan linear dua variabel berdasarkan grafik yang diketahui dan kesulitan memeriksa kembali kebenaran jawaban.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa pada Materi Suku Banyak Ruslan La Sidi; Karman La Nani; Ariyanti Jalal
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 3, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jpgm.v3i3.6626

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui kemampuan pemahaman matematis siswa kelas XI IPA SMA AL Khairaat Kota Ternate Tahun Ajaran 2018/2019 pada materi Suku Banyak sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI; 2) mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa kelas XI IPA SMA AL Khairaat Kota Ternate Tahun Ajaran 2018/2019 pada materi Suku Banyak setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Penelitian kuantitatif ini menggunakan jenis penelitian quasi eksperimen dan desain One Group Pretest-Posttest. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI-IPA SMA AL-Khairaat Kota Ternate yang berjumlah 18 siswa, maka keseluruhan populasi dijadikan sebagai sampel penelitian. Teknik Pengumpulan data meliputi: tes kemampuan pemahaman matemats siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan instrumen soal berbentuk essay test berjumlah 9 butir soal untuk mengukur kemampuan pemahaman matematis siswa. Data kemampuan pemahaman matematis siswa yang diperoleh, dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) rata-rata tingkat kemampuan pemahaman matematis siswa pada materi suku banyak mencapai 54,78%. Kemampuan pemahaman matematis siswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TAI diperoleh 4 siswa (22,22%) dalam kualifikasi baik, 13 siswa (72,22%) kuaifikasi cukup, dan 2 siswa (5,56%) kualifikasi kurang, serta tidak terdapat siswa mencapai kualifikasi baik sekali dan gagal. 2) peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa tergolong sedang. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa kelas XI IPA SMA AL Khairaat Kota ternate yang signifikan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI). 
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization dalam Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa pada Operasi Aljabar Sheila Noviyanti Koloway; Ikram Hamid; Ariyanti Jalal
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 3, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jpgm.v3i3.6623

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran Team Assisted Individualization dan mendeskripsikan peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran Team Assisted Individualization. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain penelitian one group pretest-posttest design. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen tes kemampuan pemahaman konsep matematis berbentuk tes essay dan instrumen non tes berbentuk lembar pengamatan (daftar check list). Data dianalisis dengan menggunakan statistik inferensial dengan menggunakan uji One-sample T test, dan statistik deskriptif dengan menggunakan uji  peningkatan gain ternormalisasi (N-gain). Berdasarkan hasil uji One-Sample T test menggunakan SPSS for windows diperoleh nilai sig. 0,000 (sig. ˂ α = 0,05). Hal ini berarti terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran Team Assisted Individualization, Sedangkan berdasarkan statistik deskriptif menggunakan uji perhitungan gain ternormalisasi diperoleh nilai N-gain yaitu 0,59. Hal ini berarti peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran Team Assisted Individualization diinterpretasikan sedang.