Sripatmi
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Journal of Classroom Action Research

Pemahaman Konsep Bangun Ruang Sisi Datar ditinjau dari Perbedaan Jenis Kelamin Intan Lestari; Sudi Prayitno; Baidowi; Sripatmi
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5i1.2639

Abstract

Kemampuan spasial penting dalam mempelajari geometri bangun ruang. Seseorang yang memiliki kemampuan spasial yang baik akan mudah membayangkan benda dalam dimensi tiga. Faktor yang mempengaruhi adanya perbedaan kemampuan siswa, salah satunya ialah perbedaan gender. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman konsep bangun ruang sisi datar pada siswa kelas VIII SMPN 1 Masbagik tahun ajaran 2021/2022 pada materi bangun ruang sisi datar. Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Masbagik yang berjumlah 320 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sample. Sampel penelitian ini berjumlah 32 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode tes pemahaman konsep dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan uji aiken’s V dan uji deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika siswa perempuan berkategori tinggi sebanyak 9,37%, berkategori sedang sebanyak 50% dan berkategori rendah sebanyak 3,12%. Sedangkan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa laki-laki berkategori tinggi sebanyak 3,12%, berkategori sedang sebesar 18,75% dan berkategori rendah sebesar 15,62%. Perempuan lebih memahami konsep matematika dibandingkan dengan laki-laki, ini dibuktikan dari nilai rata-rata yang didapat siswa perempuan lebih tinggi yakni 64,00 sedangkan siswa laki-laki hanya 56,69. Serta saat dilakukannya wawancara siswa perempuan lebih dominan dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan peneliti.
Analisis Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa Ditinjau Dari Gaya Belajar Nabilah; Amrullah; Ulfa Lu’luilmaknun; Sripatmi
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. 1 (2023): Februari
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5i1.2643

Abstract

Kemampuan berpikir reflektif matematis adalah suatu kegiatan siswa secara aktif dalam menghubungkan pengetahuan yang pernah diperolehnya dalam menyelesaikan permasalahan untuk mendapatkan kesimpulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsi kemampuan berpikir reflektif matematis siswa ditinjau dari gaya belajar kelas VII A SMP Negeri 2 Mataram tahun pelajaran 2022/2023. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Mataram dengan jumlah 39 siswa. Subjek ditentukan dengan tehnik purposive sampling sehingga diperoleh 2 dari masing-masing gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrument tes kemampuan berpikir reflektif matematis, angket gaya belajar dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis model Miles and Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik mampu memenuhi semua indikator kemampuan berpikir reflektif matematis. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa dengan gaya belajar kinestetik memiliki kemampuan berpikir reflektif matematis yang lebih bagus dibanding siswa dengan gaya belajar visual dan auditorial.
Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Bentuk Aljabar Ditinjau Dari Gaya Belajar Fifin Asmaliyah; Sripatmi; Nilza Humaira Salsabila; Arjudin
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. 2 (2023): Mei (First Online)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5i2.2937

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis kesalahan, tingkat kesalahan dan penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita bentuk aljabar. Analisis kesalahan dilakukan berdasarkan prosedur Newman dan ditinjau dari gaya belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIA SMPN 17 Mataram tahun ajaran 2022/2023 yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling, kemudian dipilih masing-masing 2 siswa dari setiap tipe gaya belajar. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner, tes, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah (i) siswa gaya belajar visual cenderung melakukan kesalahan pada tahap transformasi dan penulisan kesimpulan dengan persentase kesalahan berturut-turut sebesar 80,56% dan 83,33% kategori sangat tinggi dan siswa gaya belajar visual memperoleh persentase kesalahan sebesar 48,33 ketegori sedang, (ii) siswa gaya belajar auditorial cenderung melakukan kesalahan tahap transformasi, keterampilan proses dan penulisan kesimpulan dengan persentase kesalahan berturut-turut sebesar 67,47%, 67,47% dan 66,67% kategori tinggi dan siswa gaya belajar auditorial memperoleh persentase kesalahan sebesar 47,46% kategori sedang, (iii) siswa tipe gaya belajar kinestetik cenderung melakukan kesalahan pada tahap memahami sebesar 46,67% kategori rendah, kesalahan transformasi sebesar 73,33% kategori tinggi, keterampilan proses sebesar 70% kategori tinggi dan penulisan kesimpulan sebesar 70% kategori tinggi dan siswa gaya belajar kinestetik memperoleh persentase kesalahan sebesar 60% kategori tinggi. Penyebab kesalahan yang dilakukan siswa gaya belajar visual yaitu kurang memahami materi bentuk aljabar, tidak mengetahui cara mengubah informasi pada soal ke dalam bentuk matematika, lupa rumus, ingin mempersingkat waktu dan kesalahan pada tahap sebelumnya. Penyebab kesalahan yang dilakukan siswa gaya belajar auditorial yaitu tidak terbiasa menuliskan informasi yang terdapat pada soal, tidak mengetahui rumus, terburu-buru dan kurang teliti. Penyebab kesalahan yang dilakukan siswa gaya belajar kinestetik yaitu siswa kurang memahami maksud dari soal, tidak terbiasa menuliskan informasi pada soal, kurang fokus sehingga kurang teliti saat mengerjakan soal, dan kurang memahami materi.
Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning Bernuansa Etnomatematika Terhadap Hasil Belajar Siswa Ida Royani; Sripatmi; Dwi Novitasari; Nani Kurniati
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. SpecialIssue (2023): Mei
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5iSpecialIssue.3900

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model problem based learning bernuansa etnomatematika terhadap hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Darul Muhajirin Praya tahun ajaran 2022/2023. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah Darul Muhajirin Praya tahun ajaran 2022/2023. Sampel penelitian sebanyak 59 siswa yang terdiri dari 30 siswa kelompok eksperimen dan 29 siswa kelompok kontrol yang ditentukan dengan probability sampling. Pengumpulan data hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan menggunakan instrumen tes. Uji prasyarat pada penelitian ini adalah uji normalitas dengan menggunakan uji liliefors dan uji homogenitas dengan menggunakan uji harley. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji t. Hasil analisis data menunjukkan  dan   sehingga  maka  ditolak dan   diterima, artinya bahwa ada perbedaan penggunaan model problem based learning bernuansa etnomatematika dengan model pembelajaran langsung bernuansa etnomatematika pada hasil belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa model problem based learning bernuansa etnomatematika berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah Darul Muhajirin Praya tahun ajaran 2022/2023. Uji effect size menunjukkan besar artinya pengaruh yang diberikan memiliki kategori sedang dengan persentase sebesar 33%.
Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Articulate Storyline 3 Pada Materi Unsur-unsur dan Bagian-bagian Lingkaran Untuk Siswa SMP Ni Luh Niken Ayu Putri; Ketut Sarjana; Nurul Hikmah; Sripatmi
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. 4 (2023): November
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5i4.5607

Abstract

Pembelajaran matematika memerlukan bantuan media pembelajaran untuk memvisualisasikan materi yang bersifat abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 pada materi unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran untuk siswa SMP yang valid, praktis, dan efektif untuk digunakan dalam pembelajaran. Pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 dilakukan dengan prosedur penelitian model ADDIE dengan lima langkah yakni analisis, perancangan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 telah diujicoba oleh siswa kelas VIII-G SMPN 5 Mataram. Kevalidan media pembelajaran diperoleh pada tahap pengembangan melalui analisis hasil angket validasi dengan skor 0,87 dan kategori sangat valid. Kepraktisan media pembelajaran diperoleh pada tahap ujicoba melalui analisis angket kepraktisan dengan skor 87% dan kategori sangat praktis. Keefektifan media pembelajaran dilihat dari persentase ketuntasan klasikal siswa. Diperoleh persentase ketuntasan klasikal siswa sebesar 86%, sehingga media pembelajaran memenuhi kriteria keefektifan. Media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 dinyatakan valid, praktis dan efektif untuk digunakan dalam pembelajaran.
Prestasi Belajar Ditinjau dari Kemampuan Representasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Statistika Miftahul Janah; Sripatmi; Syahrul Azmi; Nani Kurniati
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. 4 (2023): November
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5i4.5701

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prestasi belajar ditinjau dari kemampuan representasi matematis siswa kelas XI MAN 2 Mataram dalam menyelesaikan soal statistika. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Teknik penarikan sampel pada penelitian ini adalah Purposive Sampling, diperoleh kelas XI MIPA 5 sebanyak 32 orang dengan subjek wawancara sebanyak 6 orang. Metode pengumpulan data menggunakan tes prestasi belajar, tes kemampuan representasi matematis dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak ada siswa yang memiliki prestasi belajar dengan kategori tinggi, prestasi belajar kategori sedang hanya 1 orang dan sisa lainnya berada pada prestasi belajar kategori rendah sebanyak 31 orang. Siswa dengan kemampuan representasi matematis kategori tinggi terdapat 10 orang, kategori sedang terdapat 17 orang siswa dan kategori rendah terdapat 5 orang siswa. (2) Kemampuan representasi matematis kategori tinggi hanya terdapat 1 orang siswa yang berada pada prestasi belajar kategori sedang dan sisa lainnya berada pada prestasi belajar kategori rendah. Siswa yang memiliki kemampuan representasi matematis kategori sedang dan kategori rendah juga berada pada prestasi belajar kategori rendah.
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Pokok Bilangan Pecahan Ditinjau dari Tipe Kepribadian Siswa Baharunnisa; Arjudin; Eka Kurniawan; Sripatmi
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. 4 (2023): November
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5i4.5756

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkatan dan mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis dalam menyelesaikan soal cerita materi bilangan pecahan ditinjau dari tipe kepribadian siswa kelas VII SMPN 17 Mataram. Jenis penelitian ini adalah menggunakan mix method. Instrumen yang digunakan berupa tes tipe kepribadian yaitu tes kepribadian berstandar berstandar Myers Briggs Type Indicator (MBTI), tes kemampuan berpikir kritis, dan pedoman wawancara. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII-A yang berjumlah 32 siswa. Dari kelas tersebut kemudian diambil 8 subjek yaitu kategori tinggi, sedang, dan rendah dari masing-masing tipe kepribadian extrovert, introvert, dan ambivert untuk dilakukan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kemampuan berpikir kritis siswa berkepribadian extrovert adalah 27,31% yaitu berkategori rendah. Persentase kemampuan berpikir kritis siswa berkepribadian introvert adalah 57,54% yaitu berkategori sedang. Persentase kemampuan berpikir kritis siswa berkepribadian ambiovert adalah 50,23% yaitu berkategori sedang. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa siswa berkepribadian extrovert dengankemampuan berpikir kritis kategori sedang dapat melalui tahap klarifikasi dan assesmen sedangkan  siswa  berkepribadian extrovert kategori rendah cenderung hanya melalui tahap klarifikasi saja. Siswa berkepribadian introvert dengan kemampuan berpikir kritis kategori tinggi cenderung melalui tahap klarifikasi, assesmen, strategi, dan kesimpulan. Kemudian siswa berkepribadian introvert kategori sedang cenderung melalui tahap klarifikasi dan strategi. Sedangkan siswa berkepribadian introvert dengan kategori rendah cenderung hanya melalui tahap klarifikasi saja. Siswa berkepribadian ambivert dengan kemampuan berpikir kritis kategori tinggi cenderung melalui tahap klarifikasi, assesmen, strategi, dan kesimpulan. Kemudian  siswa berkepribadian ambivert kategori sedang cenderung melalui tahap klarifikasi dan strategi. Sedangkan siswa berkepribadian ambivert kategori rendah cenderung hanya melalui tahap klarifikasi saja.
Analisis Kemampuan Literasi Matematika Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa SMA pada Materi Rasio Trigonometri Sri Ayu Prabawati; Baidowi; Nourma Pramestie Wulandari; Sripatmi
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. 4 (2023): November
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5i4.5806

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi matematika berdasarkan jenis kelamin siswa pada materi rasio trigonometri. Indikator kemampuan literasi matematika yang diukur meliputi komunikasi matematis, representasi matematis, penalaran matematis, memecahkan masalah, menggunakan simbol, operasi, dan teknik serta alat matematika, dan argumentasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sampel penelitian adalah siswa kelas X SMA NW Mataram tahun ajaran 2022/2023 yang berjumlah 25 siswa dengan subjek penelitian sebanyak 4 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan soal tes kemampuan literasi matematika, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data, kemampuan literasi matematika siswa laki-laki dan siswa perempuan tidak ada yang berada pada kategori tinggi, 5 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan pada kategori sedang. Sedangkan kemampuan literasi matematika siswa pada kategori rendah, terdapat 8 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Secara keseluruhan rata-rata kemampuan literasi matematika siswa laki-laki yaitu 17,38, sedangkan siswa perempuan sebesar 12,33. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan literasi matematika siswa laki-laki lebih tinggi daripada siswa perempuan.
Kemampuan Penalaran Proporsional ditinjau dari Gaya Belajar pada Siswa M. Tata Aulia Rahman; Sri Subarinah; Tabita Wahyu Triutami; Sripatmi
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. 4 (2023): November
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5i4.5951

Abstract

Penalaran proporsional merupakan penalaran yang mencakup pemahaman tentang keserupaan struktur dua relasi dalam masalah proporsional. Kemampuan Penalaran proporsional merupakan salah satu kemampuan yang harus dipahami dan dikuasai oleh siswa dalam mempelajari matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran proporsional pada materi perbandingan ditinjau dari gaya belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Narmada Tahun Ajaran 2023/2024. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian terdiri dari 6 orang. Teknik pengumpulan data meliputi kuesioner, tes, dan wawancara. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh; (1) Siswa dengan gaya belajar visual mampu dalam mengenali perbedaan antara perubahan absolut (aditif), relatif (multiplikatif) dan mampu menentukan penggunaan rasio yang masuk akal atau tepat. Tetapi belum mampu dalam menginterpretasikan angka rasional tetap, tidak berubah atau invariant dan juga belum mampu membangun struktur unit (pengelompokkan); (2) Siswa dengan gaya belajar auditorial mampu dalam mengenali perbedaan antara perubahan absolut (aditif), relatif (multiplikatif), mampu menentukan penggunaan rasio yang masuk akal atau tepat dan mampu menginterpretasikan angka rasional tetap, tidak berubah atau invariant. Tetapi belum mampu membangun struktur unit (pengelompokkan); (3) Siswa dengan gaya belajar kinestetik hanya mampu dalam membangun struktur unit (pengelompokkan). Tetapi belum mampu dalam mengenali perbedaan antara perubahan absolut (aditif), relatif (multiplikatif), menentukan penggunaan rasio yang masuk akal atau tepat dan menginterpretasikan angka rasional tetap, tidak berubah atau invariant.