Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DENGAN SETTING PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATAKULIAH METODE NUMERIK Sri Subarinah
Jurnal Pijar Mipa Vol. 5 No. 1 (2010): MARET
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.816 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v5i1.164

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar mata kuliah Metode Numerik melalui penerapan problem posing dengan setting pembelajaran kooperatif. Penelitian ini dilakukan dalam 3 siklus pada mahasiswa semester IV program studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Mataram tahun ajaran 2006/2007. Pada penelitian ini problem posing yang diimplementasikan dikombinasikan dengan model kooperatif saat mahasiswa menyusun problem, mencari solusi dan penyajian hasil. Pada akhir siklus ketiga, pembelajaran Metode Numerik yang menerapkan problem posing yang telah terlaksana secara optimal dengan tingkat pencapaian indikator PBM sebesar 92,4%. Hasil ini merupakan indikasi bahwa model pembelajaran problem posing dengan setting kooperatif yang diterapkan pada siklus terakhir dapat dijadikan salah satu model pembelajaran di perguruan tinggi, terutama untuk perkuliahan Metode Numerik.Kata-kata kunci : Problem posing, pembelajaran kooperatif, metode numerik Abstract: This study is done to improve learning achievement students for numerical method subject by applying problem posing approach using cooperative learning setting. This research done by three cycles for fourth semester students in Mathematics Education program study FKIP Universitas Mataram 2006/2007. In this research, The students construct problems, solve problems and present the result of discussion in cooperatively. At the last cycle, problem posing model was implemented optimally with 92.4% indicator satisfied. This result indicates that problem posing implemented in the last cycle can be made as one of instruction model in university, especially for numerical method subject.Keywords: problem posing, cooperative learning, numerical method
Analisis Kesalahan Penyelesaian Soal Cerita pada Materi Persamaan Linier Satu Variabel terhadap Efikasi Diri Siswa Muhammad Yamin; Amrullah; Tabita Wahyu Triutami; Sri Subarinah
Journal of Classroom Action Research Vol. 4 No. 4 (2022): November
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v4i4.2150

Abstract

Errors that are often made by students in solving math problems in the form of stories are such as errors in understanding concepts, errors in changing story problems in mathematical form and operating errors. Lack of self-confidence of students is one of the contributing factors. This study aims to describe the level of self-efficacy and student errors in solving story problems and to find out the relationship between self-efficacy and student errors in solving math story problems. This research uses mixed methods with quantitative and qualitative approaches. The research population was 330 students with a research sample of 32 students. The sampling technique used purposive random sampling and the determination of the number of samples using the Sloven formula. Collecting data using a questionnaire instrument, test questions, and interview guidelines. Data analysis techniques in the form of correlation test and descriptive statistics. The results showed the value of atau , dimana hasil tersebut lebih dari atau . This means that between self-efficacy and student errors in solving mathematical story problems with linear equations one variable has a negative relationship, namely the higher the student's self-efficacy, the lower the errors made by students. On the other hand, the lower the student's self-efficacy level, the higher the errors made by students in solving the story problems of the one-variable linear equation material
Analisis Kesalahan Konseptual dan Prosedural Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Penerapan Turunan Fungsi Aljabar Ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa di SMA Negeri 1 Gunungsari Nurhasanah; Sudi Prayitno; Nurul Hikmah; Sri Subarinah
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Jakarta Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Riset Pendidikan Matematika Jakarta Volume 4, Nomor 2, Tahun 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika jenjang Magister, FMIPA, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.927 KB) | DOI: 10.21009/jrpmj.v4i2.25087

Abstract

The purpose of the research is to identify the conceptual and procedural error of eleventh grade students in solving problems in the Applications of Derivatives of Algebraic Functions based on Cognitive Style. The subjects of this research are eleventh grade students of SMA Negeri 1 Gunungsari. The four selected subjects consist of two field independent students and two field dependent students. This research is included in the type of descriptive qualitative research. Data collection techniques were carried out in three stages, namely the GEFT test, a written test about the description of Mathematics for the application of Algebraic Function Derivatives, and interviews. The result of this study shows that the field independent students committed one conceptual error and four procedural errors with different indicators. Meanwhile the field dependent students committed three conceptual errors and three procedural errors with different indicators. The differences between the field independent and field dependent students error are be able to know based on the error type. The field independent students tend to make procedural errors. Meanwhile the field dependent students tend to make conceptual errors.
Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Pada Materi Trigonometri Ditinjau Dari Kepercayaan Diri Siswa Widiami Sayidah; Sri Subarinah; Nurul Hikmah; Baidowi Baidowi
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. 2 (2023): Mei
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5i2.3039

Abstract

Kemampuan pemahaman matematis merupakan salah satu kemampuan dasar yang penting dimiliki siswa serta harus dikembangkan dalam pembelajaran matematika. Kepercayaan diri merupakan faktor penting terhadap pemahaman matematis seseorang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman matematispada materi trigonometri dengan tingkat kepercayaan diri tinggi, sedang, dan rendah pada siswa kelas XI SMAN 1 Terara. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Instrument tes yang digunakan berupa angket kepercayaan diri, tes kemampuan pemahaman matematis, dan pedoman wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis Miles dan Huberman. Hasil penelitian mennjukkan bahwa siswa demgan tingkat kepercayaan diri tinggi mampu menyelesaikan 6 dari 7 indikator kemampuan pemahaman matematis dengan benar dan lengkap sehingga siswa tersebut masuk dalam kategori kemampuan pemahaman matematis tinggi. Siswa dengan tingkat kepercayaan diri sedang hanya mampu menyelesaikan satu indikator kemampuan pemahaman matematis dengan benar dan lengkap. Sedangkan pada 6 indikator lainnya, siswa sudah mampu menyelesaikan indikator-indikator tersebut, akan tetapi belum sepenuhnya atau belum lengkap sehingga siswa tersebut masuk dalam katgori kemampuan pemahaman matematis sedang. Siswa dengan tingkat kepercayaan diri rendah hanya mampu menyelesaikan 1 dari 7 indikator pemahaman matematis sehingga siswa tersebut masuk dalam kategori kemampuan pemahaman matematis rendah. Sehingga di dapatkan bahwa, siswa dengan kepercan diri tinggi memiliki kemampuan pemahaman matematis tinggi, siswa dengan kepercan diri sedang memiliki kemampuan pemahaman matematis sedang, dan siswa dengan kepercan diri rendah memiliki kemampuan pemahaman matematis rendah.
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel Ditinjau Dari Gaya Kognitif Siswa Baiq Handini Lora Padian; Sri Subarinah; Ratna Yulis Tyaningsih; Harry Soepriyanto
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. 2 (2023): Mei
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5i2.3050

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah materi sistem persamaan linier tiga variabel ditinjau dari gaya kognitif siswa kelas X SMAN 1 Praya Timur. Jenis penelitian ini adalah deskripsi kualitatif dan kuantitatif. Instrumen yang digunakan berupa tes gaya kognitif yaitu MFFT  (Matching Familiar Figure Test), tes kemampuan pemecahan masalah, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan gaya kognitif fast accurate mampu menjalankan 5 indikator Newman dengan benar dan lengkap, dengan tingkat kemampuan tinggi dan sedang dengan persentase 25% dan 75%. Siswa dengan gaya kognitif slow inaccurate hanya mampu menjalankan satu indikator Newman. Sedangkan pada 4 indikator lainnya, belum sepenuhnya tepat dan lengkap, dengan tingkat kemampuan sedang dan rendah dengan persentase 40% dan 60%. Siswa dengan gaya kognitif reflektif mampu menjalankan  5 indikator Newman dengan benar dan lengkap, dengan tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah dengan persentase 41,7%, 25% dan 33,3%. Siswa dengan gaya kognitif impulsif mampu menjalankan 3 indikator Newman dengan benar. Sedangkan pada 2 indikator lainnya, belum sepenuhnya tepat dan lengkap, dengan tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah dengan persentase 21,4%, 28,6% dan 50%.
PEMANTAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA INOVATIF BERBASIS HOTS BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR Arjudin Arjudin; Sudi Prayitno; Sri Subarinah; Baidowi Baidowi; Sripatmi Sripatmi
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.479 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i1.996

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan, pemahaman, dan keterampilan guru-guru SD Negeri 45 Mataram dalam mengimplementasikan pembelajaran Matematika  Inovatif yang berbasis HOTS (High Order Thinking Skills). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk diskusi terfokus FGD (Focus Group Discussion) yang terdiri dari (1) pemantapan wawasan pembelajaran matematika inovatif, dan (2) penyusunan rencana pembelajaran dan penyiapan media pembelajaran berbasis HOTS. Kegiatan ini diharapkan bermanfaat bagi guru dan berdampak pada terjadinya peningkatan kompetensi pedagogik dan profesional guru-guru SDN 45 Mataram. Dari hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, diperoleh hasil bahwa: (1) Bertambahnya wawasan guru-guru SDN 45 Mataram tentang pembelajaran Matematika inovatif yang berbasis HOTS, (2) Meningkatnya pemahaman guru-guru SDN 45 Mataram dalam memecahkan masalah Matematika yang menuntut berpikir tingkat tinggi, (3) Meningkatnya ketrampilan guru-guru SDN 45 Mataram dalam membuat perencanaan pembelajaran Matematika inovatif yang berbasis HOTS.
PELATIHAN PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA MATEMATIKA PADA GURU-GURU SDN 13 AMPENAN Sri Subarinah; Sripatmi Sripatmi; Sudi Prayitno; Eka Kurniawan
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2019): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.84 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i1.1013

Abstract

Banyak guru sekolah dasar kesulitan dalam mengajarkan matematika, khususnya untuk materi geometri. Pembelajaran geometri di SDN 13 Ampenan selama ini diajarkan secara verbal, jarang menggunakan alat peraga matematika (APM). Hal ini dikarenakan kurangnya ketersediaan APM dan APM yang tersedia tidak dilengkapi cara penggunaannya. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini untuk melatih guru-guru SDN 13 Ampenan untuk membuat dan menggunakan APM di kelas, khususnya untuk materi geometri bidang datar. Metode yang digunakan dalam pengabdian adalah penyampaian materi secara ceramah dan demonstrasi, praktik pembuatan alat peraga oleh para guru, dan praktik simulasi penggunaan alat peraga oleh kelompok-kelompok guru. Produk yang dihasilkan selama pengabdian adalah alat peraga matematika untuk membelajarkan materi luas daerah persegipanjang, persegi, jajargenjang, trapesium, layang-layang, belah ketupat, dan segitiga. Setelah selesai kegiatan, para guru peserta pelatihan diminta mengisi angket. Berdasarkan hasil pengisian angket didapatkan fakta bahwa guru-guru jarang mendapatkan pelatihan sehingga pelatihan ini dinilai sangat bermanfaat untuk mengembangkan profesionalitas guru. Namun para guru menilai bahwa materi yang dilatihkan masih sedikit sehingga mereka berharap untuk diadakan lagi di waktu yang akan datang.
PELATIHAN PEMBUATAN ALAT PERAGA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU-GURU SD GUGUS II AMPENAN UTARA Syahrul Azmi; Sripatmi Sripatmi; Sri Subarinah; Amrullah Amrullah; Muhammad Turmuzi
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2019): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.403 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i4.1495

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa pelatihan pembuatan dan penggunaan alat peraga matematika sederhana bagi guru-guru SD Gugus II Ampenan Utara. Kegiatan ini perlu dilakukan mengingat banyak para guru yang kesulitan membuat dan menggunakan alat peraga yang sesuai dalam pembelajaran matematika. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah (a) memberikan pelatihan tentang cara pembuatan dan penggunaan alat peraga sederhana yang digunakan dalam proses pembelajaran matematika di SD, (b) memberikan tambahan pengetahuan bagi para peserta tentang cara pembuatan dan penggunaan alat peraga matematika, dan (c) untuk mengetahui respon para guru terhadap kegiatan pengabdian yang dilakukan. Metode yang digunakan adalah berupa ceramah, demonstrasi, pemberian tes (pretest dan postest),  dan pemberian angket. Dari hasil kegiatan, didapatkan data tentang nilai rata-rata hasil pretest dan posttest berturut-turut yaitu 38,67 dan 61,75. Terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil test sebesar 59,68%. Sedangkan data tentang respon peserta pengabdian adalah semua peserta pengabdian (100%) merasakan manfaat setelah mengikuti kegiatan pengabdian, para peserta mendapatkan tambahan pengetahuan dan keterampilan tentang cara membuat dan menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika. Hasil yang diperoleh para peserta diharapkan dapat diterapkan dan disebarluaskan pada teman-teman sejawatnya dalam rangka menunjang profesionalisme dan meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.
Analisis Kemampuan Koneksi Matematis Dalam Menyelesaikan Soal Investigasi Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau Dari Jenis Kelamin Pada Siswa Marlina Septiana; Sri Subarinah; Tabita Wahyu Triutami; Arjudin
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. 4 (2023): November
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5i4.5886

Abstract

Kemampuan koneksi matematis merupakan kemampuan yang perlu dimiliki oleh siswa. Terdapat 3 aspek kemampuan koneksi matematis yang digunakan dalam penelitian yaitu 1) menghubungkan antara konsep matematika yang sudah dipelajari dengan yang sedang dipelajari, 2) menghubungkan koneksi antar konsep suatu matematika dengan konsep bidang ilmu yang lain, dan 3) menghubungkan antara konsep matematika dengan kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan koneksi matematis dalam menyelesaikan soal investigasi pada materi bangun ruang sisi datar ditinjau dari jenis kelamin pada siswa SMP Negeri 1 Keruak tahun ajaran 2022/2023. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian menggunakan soal tes koneksi matematika dan pedoman wawancara. Teknik analisi data melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan kemampuan koneksi matematis pada siswa laki-laki dan perempuan berkemampuan tinggi memenuhi ketiga aspek koneksi matematis. Siswa laki-laki berkemampuan sedang mampu memenuhi 3 aspek koneksi matematis, walaupun kurang dalam aspek kedua dan siswa perempuan berkemampuan sedang memenuhi 3 aspek koneksi matematis. Siswa laki-laki dan perempuan berkemampuan rendah tidak mampu memenuhi ketiga aspek koneksi matematis. Perbedaan kemampuan koneksi matematis antara laki-laki dan perempuan terletak pada kemampuan siswa perempuan lebih unggul daripada siswa laki-laki dalam aspek kedua dan lebih teliti dan detail dalam menuliskan prosedur penyelesaian matematika.
Kemampuan Penalaran Proporsional ditinjau dari Gaya Belajar pada Siswa M. Tata Aulia Rahman; Sri Subarinah; Tabita Wahyu Triutami; Sripatmi
Journal of Classroom Action Research Vol. 5 No. 4 (2023): November
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v5i4.5951

Abstract

Penalaran proporsional merupakan penalaran yang mencakup pemahaman tentang keserupaan struktur dua relasi dalam masalah proporsional. Kemampuan Penalaran proporsional merupakan salah satu kemampuan yang harus dipahami dan dikuasai oleh siswa dalam mempelajari matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran proporsional pada materi perbandingan ditinjau dari gaya belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Narmada Tahun Ajaran 2023/2024. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian terdiri dari 6 orang. Teknik pengumpulan data meliputi kuesioner, tes, dan wawancara. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh; (1) Siswa dengan gaya belajar visual mampu dalam mengenali perbedaan antara perubahan absolut (aditif), relatif (multiplikatif) dan mampu menentukan penggunaan rasio yang masuk akal atau tepat. Tetapi belum mampu dalam menginterpretasikan angka rasional tetap, tidak berubah atau invariant dan juga belum mampu membangun struktur unit (pengelompokkan); (2) Siswa dengan gaya belajar auditorial mampu dalam mengenali perbedaan antara perubahan absolut (aditif), relatif (multiplikatif), mampu menentukan penggunaan rasio yang masuk akal atau tepat dan mampu menginterpretasikan angka rasional tetap, tidak berubah atau invariant. Tetapi belum mampu membangun struktur unit (pengelompokkan); (3) Siswa dengan gaya belajar kinestetik hanya mampu dalam membangun struktur unit (pengelompokkan). Tetapi belum mampu dalam mengenali perbedaan antara perubahan absolut (aditif), relatif (multiplikatif), menentukan penggunaan rasio yang masuk akal atau tepat dan menginterpretasikan angka rasional tetap, tidak berubah atau invariant.