Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN DAN PEMANFAATAN ECO-ENZYME DARI SAMPAH ORGANIK (BUAH DAN SAYURAN) DI RW. 12 KELURAHAN DURI KOSAMBI CENGKARENG JAKARTA BARAT Hermanus Ehe Hurit; Inherni Marti Abna; Ratih Dyah Pertiwi; Alvianto Gautama; Winda Amelia Sari; Dimas Inggar Pramudya; Alno Kaldicson; Miftahul Hassanahl
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 9: February 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penanganan sampah di kota-kota besar khususnya di DKI Jakarta selalu menjadi masalah utama dari segi kesehatan lingkungan, karena jumlah penduduk yang sangat padat yang berkontribusi besar dalam menghasilkan sampah terutama dari rumah tangga. DKI Jakarta setiap harinya memproduksi 7.000 ton sampah, tentunya memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Dampaknya bisa menyebabkan polusi udara, tanah dan air, serta penularan penyakit dengan lalat sebagai vektornya. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tentunya menjadi penuh jika sebagian sampah tersebut tidak dikelola dan dimanfatkan secara maksimal. Dalam skala kecil khususnya rumah tangga, jika dibiasakan untuk memilah sampah dan mengolah serta memanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga, tentunya akan berdampak langsung dalam mereduksi pembuangan sampah ke TPA dan memperbaiki kualitas dari udara, tanah dan air yang tentunya berdampak sangat bagi kesehatan manusia. Metode yang digunakan adalah melakukan sosialisasi dan edukasi serta pelatihan secara langsung kepada masyarakat terkait pemilahan sampah dan pengolahannya menjadi Eco-enzyme. Hasil yang didapatkan bahwa peningkatan perilaku dalam pemilahan sampah dari 0% menjadi 100%, pengetahuan tentang dampak sampah terhadap kesehatan dan lingkungan dari 76,92% menjadi 100%, kesediaan responden untuk mengikuti ceramah dan pelatihan terkait eco-enzyme dari 15,31% menjadi 100%, pengetahuan tentang eco-enzyme dari 38,36% menjadi 100%, dari 23,81% menjadi 100%, pengetahuan tentang bahan dasar pembuatan eco-enzyme dari 0% menjadi 100% dan kesediaan responden untuk mengikuti pelatihan pengolahan hasil eco-enzyme menjadi produk yang bermanfaat dari 15,31% menjadi 76,19%. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Program Studi Farmasi Universitas Esa Unggul sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam dalam meningkatan kualitas kesehatan dan lingkungan dan bermanfaat secara ekonomi.
KOLABORASI APOTEKER DENGAN MULTIDISIPLIN ILMU DALAM PENGGUNAAN OBAT DAN EDUKASI PHBS DI LOKASI PENGUNGSIAN GEMPA BUMI CIANJUR Hermanus Ehe Hurit; Syurya Muhammad Nur; Sri Teguh Rahayu; Tyas Putri Utami; Robby Rijal Sauri; Muhammat Khairun Nafa; Agung Setiawan; Miftahul Ilmy Setiawan; Muh Dewa Putra
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 6: Nopember 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Earthquakes that often occur give rise to social problems such as property damage, loss of life, poverty, hunger, and people who are sick, both from illness and injuries due to collapses and stress due to prolonged trauma. The earthquake that occurred in Cianjur, West Java in November 2022 had a broad impact on the local community. A team of volunteers from Esa Unggul University consisting of multidisciplinary sciences who collaborated to be part of handling post-earthquake problems through basic health services and educating the public about Clean and Healthy Behavior (PHBS), to prevent diseases that will appear after the earthquake. This community service activity was carried out in the villages of Ciputri and Ciherang, Pacet District, Cianjur Regency, West Java, which is about 2 km from the epicenter of the earthquake. The method used was providing health services to earthquake victims at evacuation sites and educating them about Clean and Healthy Behavior (PHBS). The results obtained after providing PHBS health and education services were seen from the reduction in disease outbreaks that emerged after the earthquake and only three types of diseases, namely diarrhea 3%, acute respiratory infection 9.36% and allergic rhinitis 13.48% ten days after the earthquake. This community service activity can increase public awareness in preventing various diseases that arise after the earthquake