Kegiatan produksi daging panggang pada UMKM warung makan dengan penggunaan alat Panggang manual yang berada di kota Yogyakarta dalam sehari dapat memproduksi 50 kg sampai 80 kg daging panggang, jumlah pesanan terkadang meningkat hingga 100 kg atau lebih hingga terkadang UMKM menolak pesmesanan tesebut. Kurangnya produksi dikarenakan alat panggang yang digunakan untuk 4 kg daging saja dibutuhkan waktu 25 menit sehingga kurang efisien dalam jumlah produksi dan waktu baku produksi. Perancangan alat panggangan daging otomatis ini bertujuan untuk memudahkan karyawan dalam proses produksi sehingga waktu baku menjadi lebih efektif dan target produksi disetiap UMKM dapat tercapai. Dalam penelitian ini digunakan metode Quality Function Deployment (QFD). QFD merupakan metode yang digunakan untuk menentukan prioritas kebutuhan dan keinginan konsumen serta mengelompokannya, QFD dapat digunakan baik pada perusahaan atau UMKM yang menawarkan produk ataupun jasa. Dalam penelitian ini metode QFD digunakan untuk mengetahui tingkat kebutuhan dan kepentingan yang diperlukan oleh para karyawan produksi di UMKM warung makan mengenai alat panggangan daging yang dipakai saat ini. Setelah dilakukan tahapan analisis kebutuhan karyawan menggunakan metode QFD, pemilihan alat panggangan daging yang dirancang dan desain yaitu sesuai dengan kebutuhan Voice of Customer (VoC) dengan mempertimbangan kepentingan atribut yaitu Rancangan Alat Aman (A1), Mudah Digunakan(A2), Dimensi Alat Praktis (A3), Ketahanan Bagian Alat, (A4) Ketahanan Bahan Baku (A5), dan Ramah lingkungan (A6). Alat usulan yang sudah dirancang sesuai kepentingan atribut mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan menjadi meningkat. Dalam proses bakaran 4 kg daging dengan alat yang telah dirancang dibutuhkan waktu 14 menit.