Eka Nada Shofa Alkhajar, Eka Nada Shofa
Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UNS

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : WAHANA

Rubrikasi Anti Hoaks Pada Media Online Di Indonesia Alkhajar, Eka Nada Shofa; Wijaya, Sri Herwindya Baskara; Pawito; Yudiningrum, Firdastin Ruthnia; Sulihyantoro, Aryanto Budhy
WAHANA Vol 73 No 1 (2021): Wahana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/wahana.v73i1.3624

Abstract

Saat ini hoaks telah menjadi masalah bagi kebanyakan negara terutama para netizen yang akrab dengan media sosial atau dunia internet. Hoaks adalah sejenis informasi bohong atau tidak benar mengenai sesuatu hal yang dibuat secara sengaja oleh pihak tertentu. Tujuannya bervariasi dari sekadar iseng hingga kebencian pada pihak lain. Belakangan ini hoaks menjadi fenomena tersendiri karena mewabah di seluruh dunia terutama sejak kehadiran media social. Di Indonesia, hoaks merupakan salah satu masalah serius terutama hoaks terkait isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Hoaks meningkat terutama menjelang pesta demokrasi. Artikel ini menganalisis mengenai rubrikasi anti hoaks yang dimiliki oleh Tirto.id sebagai salah satu pers online nasional. Dari hasil analisis dengan perspektif teori kekayaan media ditemukan bahwa Tirto.id dalam beberapa aspek telah memenuhi prasyarat kekayaan media namun di sisi lain masih terdapat aspek-aspek yang belum dipenuhi.
Tantangan Implementasi Pemerintahan Terbuka (Open Government) di Indonesia Luthfia, Agusniar Rizka; Alkhajar, Eka Nada Shofa; Sofyan, Agus
WAHANA Vol 73 No 2 (2021): Wahana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/wahana.v73i2.4269

Abstract

Kebebasan untuk dapat mengakses informasi publik merupakan prasarat pertama terciptanya masyarakat yang partisipatif. Di mana partisipasi masyarakat menjadi ciri suksesnya desentralisasi dan demokratisasi. Indonesia menjadi salah satu negara yang dengan segera melakukan upaya pemerintahan terbuka (open government) dengan memberlakukan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, disingkat menjadi UU KIP. Harapannya, akan tercipta partisipasi publik, pencegahan maladministrasi serta korupsi. Artikel ini membahas mengenai pelaksanaan KIP sebagai landasan terciptanya open goverment di Indonesia, hambatan-hambatan yang menyertainya beserta solusi yang ditawarkan. Tulisan ini merupakan hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif berupa riset kepustakaan (library research). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan KIP. Penelitian ini juga melihat bahwa media memiliki peran yang krusial sebagai anjing penjaga (watch dog) yang dapat mendorong dan mengawal atmosfer keterbukaan informasi publik yang ideal.
The News Coverage of the Islamic Defenders Front (FPI) ban in Indonesian Print Media Alkhajar, Eka Nada Shofa; Wijaya, Sri Herwindya Baskara; Pawito, Pawito; Arifin, Hamid; Yudiningrum, Firdastin Ruthnia
WAHANA Vol 73 No 2 (2021): Wahana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/wahana.v73i2.4538

Abstract

In late 2020, the Indonesian government has decided to ban the Islamic Defenders Front (FPI) and its activities. The ban was based on a joint decree (SKB) issued by six officials, i.e.: Minister of Home Affairs, Minister of Legal Affairs and Human Rights. Minister of Communications and Informatics, Attorney General, Indonesian National Police Chief, and National Counterterrorism Agency Head. The ban has caught the attention of Indonesian people, including being the subject of news in various media, i.e.: print, electronic and online. This research aims to examine the news coverage of the FPI ban in the selected Indonesian print media. This research used the qualitative content analysis method. The results found that there were some differences between the selected Indonesian print media in their news coverage practices.