Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Transformasi Besar untuk Bangkit dari Pandemi di Desa Melung Melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP) Kholidiyah Masykuroh; Anggih Wisnu Wardana; Izhanggani Izhanggani; Thirafi Dzaky Fadilah; Ferdy Rakhman Ibrahim; Mochammad Ikbal Nanda Rizqy Asshauf; Novi Melawati
Indonesian Journal of Community Service and Innovation (IJCOSIN) Vol 3 No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : LPPM IT Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/ijcosin.v3i1.432

Abstract

Desa Melung kecamatan Kedungbanteng merupakan desa yang berada di lereng Gunung Slamet. Desa Melung merupakan desa yang memiliki keindahan alam. Desa ini memiliki pemandangan indah sehingga cocok untuk dijadikan tempat tujuan wisata. Salah satu tempat wisata alam yang terkenal di Desa Melung adalah Pagubugan. Wisata yang ditawarkan di Pagubugan ini adalah wisata edukasi. Ketika berada di Pagubugan akan disajikan pemandangan Gunung Slamet. Pagubugan ini memiliki kolam pemandian yang berasal dari mata air Gunung Slamet. Selain itu, banyak hasil bumi yang dihasilkan Desa Melung, seperti biji kopi, pala, padi, jahe dan masih banyak lainnya. Kekayaan alam alam yang dimiliki Desa Melung memberikan peluang desa ini untuk dikembangkan. Hanya saja karena lokasi Desa Melung yang cukup jauh dari pusat kota menyebabkan keterbatasan akses, baik berupa jaringan listrik ataupun internet. Selain itu, kesadaran dari masyarakat Desa Melung terutama pemuda masih kurang maksimal dalam mengembangkan potensi desanya. Sehingga potensi yang ada belum digali lebih jauh lagi. Keberadaan Pagubungan menjadikan sektor pariwisata sebagai sumber utama pendapatan desa. Institut Teknologi Telkom Purwokerto telah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) sebagai salah satu kegiatan MBKM. Dosen dan Mahasiswa berkolaborasi melalui kegiatan KKNT, salah satunya yaitu mengembangkan UMKM. Langkah pengembangan yang diambil adalah membantu pemasaran dengan teknologi, melaui migrasi dari pemasaran offline ke online. Selain itu, juga memberikan edukasi kepada warga dari segi pendidikan, kesehatan, pengelolaan sampah, dan IPTEK seperti pelaksanaan pelatihan computer. Kegiatan KKNT sebagian besar merupakan kegiatan sosial, kemanusiaan dan penerapan IPTEK. Berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan upaya konkrit untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di Desa Melung. Pembangunan karakter menjadi hal penting yang diharapkan setelah pelaksanaan kegiatan KKNT. Kegiatan KKNT ini tidak terlepas dari dukungan dari berbagai pihak baik institusi, mitra, dosen dan mahasiswa, dan stakeholder.
Peningkatan Kapasitas Pemahaman Warga Desa Melung Terhadap Pemasaran Melalui Internet Kholidiyah Masykuroh; Ummi Athiyah; Irmayatul Hikmah; Andreas Rony Wijaya
Indonesian Journal of Community Service and Innovation (IJCOSIN) Vol 3 No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : LPPM IT Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/ijcosin.v3i1.941

Abstract

Internet merupakan hal penting yang tidak terelakkan lagi, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Masyarakat cenderung membutuhkan internet untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari baik itu sebagai media komunikasi melalui jaringan komunikasi elektronik maupun sebagai media pemenuhan mata pencaharian pokok. Desa melung merupakan desa wisata dan memiliki banyak UMKM yang dikelola oleh masyarakat desa. Masyarakat Desa Melung memiliki permasalahan yaitu belum memiliki pemahaman mengenai pemanfaatan internet secara maksimal terutama dalam hal melakukan pemasaran untuk desa wisata dan pemasaran produk UMKM masyarakat. Belum maksimalnya pemahaman warga desa melung dalam memanfaatkan internet serta kurangnya pemahaman warga mengenai internet terutama dalam hal pemasaran, melatar belakangi kegiatan sosialisasi dalam pengabdian masyarakat ini. Metode yang digunakan adalah workshop, dengan materi mengenai literasi teknologi, pengenalan internet, dan internet marketing. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan dan juga hasil survei, diperoleh kesimpulan bahwa pemahaman masyarakat sesudah dilaksanakan workshop menunjukan baik sekali, ditunjukan dengan nilai rata-rata pemahaman 4.3 dari skala 1-5 dan terjadi peningkatan pemahaman peserta tentang pemasaran menggunakan internet ditunjukan dengan kenaikan persentase kenaikan pemahaman masyarakat berkisar dari 10 – 24 % dan rata-rata peningkatan sebesar 17.2%, peningkatan persentase terkecil yaitu pada pernyataan ketiga sebanyak 10% tentang keaktifan masyarakat dalam menggunakan internet, sedangkan peningkatan persentase terbesar pada penyataan keempat sebanyak 24% tentang pemahaman internet dapat digunakan dalam proses pemasaran. Dengan demikian, warga masih perlu diberikan sosialiasi dan pelatihan mendalam sehingga masyarakat Desa Melung dapat menggunakan internet untuk pemasaran
Kegiatan Pengabdian Masyarakat IT Telkom Purwokerto Berupa Optimasi Produk Kopi Di Desa Melung Pasca Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) Nanda Iryani; Sarah Astiti; Kholidiyah Masykuroh
Magistrorum et Scholarium: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1518.695 KB) | DOI: 10.24246/jms.v1i32021p347-360

Abstract

Desa Melung memiliki produksi kopi yang disebut Kopi Melung, namun datangnya COVID-19 berdampak langsung pada petani dan produk kopi. Hal inilah yang menjadi latar belakang kegiatan, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui "Optimalisasi Produk Kopi di Desa Melung Pasca Pandemi Penyakit Virus Corona (COVID-19)". Upaya peningkatan kualitas dan kuantitas penjualan Kopi Melung dilakukan melalui program rebranding, perbaikan kemasan, dan pendirian usaha perdagangan kopi di desa Melung. Program rebranding dan repackaging bertujuan untuk membuat nama, logo, desain kemasan baru yang unik yang menambah daya tarik pembeli. Output yang diperoleh adalah produksi kopi dan tempat usaha, nama produk baru, IPR, dan PIRT sesuai standar peredaran.