Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PAHLAWANKU KEBANGGAANKU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE DI KELAS IV SDN KELAMPAIAN ILIR 1 KECAMATAN ASTAMBUL KABUPATEN BANJAR Basuni Basuni
Tarbiyah Darussalam: Jurnal Ilmiah Kependidikan dan Keagamaan Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Darussalam Martapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58791/tadrs.v3i2.13

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar tema Pahlawanku Kebanggaanku dan aktifitas siswa serta aktifitas guru dengan menggunakan model pembelajaran tipe Example Non Example ini dalam kegiatan pembelajaran. Setting penelitian ini dilaksanakan di SDN Kelampaian Ilir 1 Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar dengan sobjek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 13 orang. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Action Research. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus,setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dan setiap 2 pertemuan setiap siklus diadakan 1 kali evaluasi. Instrumen yang digunakan dalam tindakan kelas ini adalah format observasi aktifitas siswa dan aktifitas guru dalam pembelajaran,dan juga tes formatif. Berdasarkan hasil penelitian,dapat disimpulkan bahwa pembelajaran koopratif tipe Example Non Example pada tema Pahlawanku Kebanggaanku dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN Kelampaian Ilir 1 Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan belajar klasikal pada siklus 1 mencapai 78,76 dan meningkat menjadi 84,46 pada siklus 2 melebihi kreteria ketuntasan minimal yaitu 75. Aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran tema Pahlawanku Kebanggaanku melalui model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example dan aktivitas siswanya termasuk pada katagori baik. Berdasarkan hasil temuan penelitian ini,pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar tema Pahlawanku Kebanggaanku.Kata kunci : Hasil Belajar, Pahlawanku Kebanggaanku, Example Non Example.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KUBIS BUNGA AKIBAT PEMBERIAN BOKASHI LIMBAH SAYUR DAN RED MUD PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING Meylani Dwi Jayanti; Rini Susana; Basuni Basuni; Agustina Listiawati; Wasi’an Wasi’an
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3498

Abstract

       Red-yellow podzolic soil has constraints for cauliflower cultivation because of its low soil fertility and acid soil.  One effort to fix this is by adding vegetable waste bokashi and red mud. This study aims to obtain the best interaction dose of bokashi vegetable waste and red mud for the growth and yield of cauliflower on red-yellow podzolic soil. This study used a completely randomized design (CRD) with two factors. The first factor is bokashi vegetable waste (S) consisting of s1 = 10 tons/ha, s2 = 20 tons/ha and s3 = 30 tons/ha. The second factor, namely red mud (R) consists of r1 = 0.5 ton/ha, r2 = 1 ton/ha and r3 = 1.5 ton/ha. The variables observed in this study were the number of leaves, root volume, plant dry weight, flower fresh weight, and flower diameter. The results showed that there was an interaction between the addition f vegetable waste bokashi and red mud on fresh weight of flowers with an effective dose of 30 tons/ha of vegetable waste bokashi and 1.5 tons/ha of red mud. Keywords: Cauliflower, Red Mud, Red-Yellow Podzolic,Vegetable Waste Bokashi INTISARITanah podsolik merah kuning memiliki kendala untuk budidaya kubis bunga karena tingkat kesuburan tanahnya rendah dan reaksi tanah yang masam. Satu diantara upaya untuk memperbaikinya adalah dengan pemberian bokashi limbah sayur dan red mud. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis interaksi bokashi limbah sayur dan red mud yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil kubis bunga pada tanah podsolik merah kuning. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Faktor pertama, yaitu bokashi limbah sayur (S) terdiri dari s1 =  10 ton/ha, s2 = 20 ton/ha dan s3 = 30 ton/ha. Faktor kedua, yaitu red mud (R) terdiri dari r1 = 0,5 ton/ha, r2 = 1 ton/ha dan r3­­ = 1,5 ton/ha. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah daun, volume akar, berat kering tanaman, berat segar bunga, dan diameter bunga. Hasil penelitian  menunjukkan terjadi interaksi antara  pemberian bokashi limbah sayur dan red mud terhadap berat segar bunga dengan dosis efektif 30 ton/ha bokashi limbah sayur dan 1,5 ton/ha red mud. Kata Kunci: Bokashi Limbah Sayur, Kubis Bunga, Podsolik Merah Kuning, Red Mud
PENGARUH PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) DENGAN SISTEM SALIBU Emmy Widyaningsih; Radian Radian; Basuni Basuni
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3303

Abstract

The aim of the study was to determine the effect of NPK fertilizer and its varieties and their interactions on the growth and production of rice with the salibu system. The research was conducted in Kubu Raya Regency from June to September 2022. The research design used a factorial randomized block design. The first factor was the provision of NPK with 3 levels (NPK fertilizer dose of 200 kgha-1, 400 kg ha-1, 600 kg ha-1) and the second factor was the use of various types of varieties with 8 levels (Inpari 22, Inpari 24, Inpari 30, Inpari 32, Cilosari , Jeliteng, Baromah, Sulutan). The results showed that the NPK fertilization of various rice varieties in the crusading system was only able to affect plant height at the age of 5-6 WAC. NPK fertilization at a dose of 600 kg ha-1 can increase the growth and yield of rice in the crusader cultivation system in the variables of the number of productive tillers, the weight of harvested dry grain per clump, the weight of dry harvested and milled dry grain per plot and the potential for crop production per hectare. Not all rice varieties can produce good crosses. Varieties with high production potential per hectare are Inpari 32, Inpari 22, Sulutan, Baroma, Inpari 24, and Jeliteng varieties, respectively. Meanwhile, Inari 30 and Cilosari have milled dry unhusked rice and the lowest production potential, so it is not recommended to plant with the cruciferous system. The success of the cruciferous rice depends on the main crop, which is shown by the results of the main crops that align with the crusader rice yields. Keywords: NPK fertilizer, salibu, varietyINTISARITujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh interaksi pupuk NPK dan varietas terhadap pertumbuhan dan produksi padi dengan sistem salibu. Penelitian dilakukan di Kabupaten Kubu Raya pada bulan Juni-September 2022. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktorial. Faktor pertama pemberian NPK dengan 3 taraf (dosis pupuk NPK 200 kg/ha, 400 kg/ha, 600 kg/ha) dan Faktor kedua penggunaan berbagai jenis varietas dengan 8 taraf (Inpari 22, Inpari 24, Inpari 30, Inpari 32, Cilosari, Jeliteng, Baromah, Sulutan). Hasil penelitian diperoleh bahwa pemupukan NPK berbagai varietas padi pada sistem budidaya salibu hanya mampu mempengaruhi tinggi tanaman pada umur 5-6 MSP. Pemupukan NPK dengan dosis 600 kg/ha dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil padi pada sistem budidaya salibu pada variabel jumlah anakan produktif, berat gabah kering panen per rumpun, berat gabah kering panen dan kering giling per petak serta potensi produksi tanaman per hektar. Tidak semua Varietas padi dapat menghasilakn salibu yang baik. Varietas yang mampu menghasilkan potensi produksi per hektar yang tinggi yaitu secara berturut-turut pada varietas Inpari 32, Inpari 22, Sulutan, Baroma, inpari 24, dan Jeliteng. Sedangkan Inpari 30 dan Cilosari memiliki Gabah Kering Giling dan  potensi produksi terendah sehingga tidak dianjurkan ditanam dengan sistem salibu. Keberhasilan padi salibu tergantung dari tanaman utamanya, yang ditunjukkan hasil tanaman utama yang sejalan dengan hasil padi salibu. Kata Kunci: pupuk NPK, salibu, varietas
PENGARUH KOMBINASI PUPUK KANDANG AYAM DAN NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG PADA SISTEM BUDIDAYA JENUH AIR M HARDIAN; basuni basuni; mulyadi safwan
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v10i1.43861

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis yang tepat pada kombinasi pupuk kandang ayam dan nitrogen terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pada sistem budidaya jenuh air. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kalimas Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya yang dimulai pada tanggal 02 Agustus – 17 Oktober 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. Variabel pengamatan terdiri dari tinggi tanaman, panjang daun, jumlah daun, volume akar, berat kering akar, berat kering tanaman, bobot tongkol berkelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol, diameter tongkol dan baris biji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam dan nitrogen pada tanaman jagung memberikan pengaruh yang nyata pada semua variabel pengamatan  kecuali pada variabel pengamatan jumlah baris biji. Hasil penelitian yang berpengaruh nyata menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan pupuk kandang ayam memberikan hasil yang berbeda nyata jika dibandingkan dengan perlakuan yang tidak diberikan pupuk kandang ayam. Pemberian 7,5 dan 15 ton/ha pupuk kandang ayam yang ditambahkan pupuk urea maupun tidak, memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan perlakuan pupuk urea tanpa pemberian pupuk kandang ayam.
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA SUBSTRAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PAKCOY SISTEM BUDIDAYA AKUAPONIK Fikri Irawan; Nurjani Nurjani; Basuni Basuni
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 12, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v12i3.63867

Abstract

Budidaya tanaman pakcoy sistem budidaya akuaponik perlu mendapatkan pertumbuhan dan produksi yang tinggi maka perlu didukung dengan memberikan  media tanam yang baik untuk pertumbuhan akar tanaman, salah satunya yaitu pemberian komposisi media substrat antara pasir kerang, arang sekam padi, dan cocopeat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media substrat dan untuk mengetahui komposisi media substrat yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil pakcoy sistem budidaya akuaponik. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian yang terletak di Jalan Kalimas Tengah, Desa Kalimas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Waktu penelitian dari semai benih sampai panen berlangsung pada tanggal 16 Agustus – 12 Oktober 2022. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri 1 faktor dengan 3 ulangan. Faktor yang dimaksud yaitu komposisi media substrat terdiri dari pasir kerang, arang sekam padi, dan cocopeat dengan 8 taraf perlakuan : A = 5% : 75% : 20%, B = 5% : 70% : 25%, C = 10% : 70% : 20%, D = 10% : 65% : 25%, E = 15% : 65% : 20%, F = 15% : 60% : 25%, G = 20% : 60% : 20%, dan  H = 20% : 55% : 25%. Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, volume akar, berat segar bagian atas tanaman, dan berat kering bagian atas tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi media substrat  berpengaruh terhadap tinggi tanaman pakcoy pada umur 35 HST dan komposisi media substrat yang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan pakcoy sistem budidaya akuaponik yaitu komposisi media substrat (pasir kerang : arang sekam padi : cocopeat) = 15% : 65% : 20%.
PENGARUH BOKASHI KOTORAN AYAM DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU PADA TANAH ALUVIAL Ridha Nugraha; Basuni Basuni; Nurjani Nurjani
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 11, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v11i3.57938

Abstract

Kacang hijau (Vigna  radiata L.) merupakan salah satu bahan pangan yang dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia karena mengandung unsur makro, mikro, asam amino yang dapat memperlancar peredaran darah, kaya akan serat, mengobati kolesterol, baik untuk ibu hamil, mengandung asam folat, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, protein, karbohidrat, kalsium, dan fosfor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan dosis terbaik dari interaksi pemberian bokashi kotoran ayam dan NPK terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau pada tanah aluvial. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian Desa Kalimas, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian dilaksanakan pada 6 Desember 2021 - 19 Maret 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu bokashi kotoran ayam sebanyak 3 taraf perlakuan dan faktor kedua pupuk NPK sebanyak 3 taraf perlakuan sehingga total kombinasi perlakuan sebanyak 9 dan diulang 3 kali. Setiap kombinasi perlakuan terdiri dari 4 sampel tanaman sehingga jumlah seluruh tanaman sampel 108 tanaman. Faktor pertama yaitu bokashi kotoran ayam (B) :b1 = 10 ton/ha (setara dengan 80 g/polybag), b2 = 15 ton/ha (setara dengan 120 g/polybag), b3 = 20 ton/ha (setara dengan 160 g/polybag). Faktor kedua yaitu pupuk NPK (N) : n1 = 200 kg/ha (setara dengan 1,6 g/polybag), n2 = 300 kg/ha (setara dengan 2,4 g/polybag) n3 = 400 kg/ha (setara dengan 3,2 g/polybag). Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi tinggi tanaman (cm), volume akar (cm3), berat kering tanaman (g), jumlah polong per tanaman (polong), jumlah biji per polong (biji), berat biji kering per tanaman (g) dan berat 100 biji kering (g). Peningkatan dosis bokashi kotoran ayam dan pupuk NPK memberikan pertumbuhan dan hasil yang baik pada kacang hijau. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah diduga terdapat pengaruh pemberian bokashi kotoran ayam 15 ton/ha dan pupuk NPK 200 kg/ha merupakan dosis terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau pada tanah aluvial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bokashi kotoran ayam 20 ton/ha dan pupuk NPK 400 kg/ha memberikan rerata tertinggi terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau pada tanah aluvial.Kata Kunci : Aluvial, Bokashi Kotoran Ayam, Kacang Hijau, NPK
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI TERHADAP BERBAGAI DOSIS DAN INTERVAL PENYIRAMAN AIR LIMBAH KOLAM IKAN LELE PADA TANAH ALUVIAL PUTRI LESTARI; Basuni Basuni; Purwaningsih Purwaningsih
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v10i1.43679

Abstract

Kegiatan budidaya ikan lele menghasilkan limbah yang berasal dari feses dan sisa pakan yang mengandung protein tinggi. Air limbah kolam lele dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman, disamping itu ternyata air limbah kolam ikan lele ini memiliki kandungan hara yang dapat diserap oleh tanaman.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mencari dosis air limbah lele, interval penyiraman air limbah lele, serta interaksi antar keduanya yang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai di tanah aluvial. Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Parit Bugis, Gang Nusantara 1, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 15 Agustus - 30 Desember 2019. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan faktorial dengan pola RAL ( Rancangan Acak Lengkap ) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu dosis air limbah kolam lele (D) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan (250, 500 dan 750 ml) dan faktor kedua yaitu interval penyiraman air limbah kolam lele (P) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan (3, 5 dan 7 hari sekali). Variabel pengamatan yang diamati berupa tinggi tanaman, volume akar, berat kering tanaman, jumlah polong isi, berat biji per tanaman dan bobot 100 biji kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis air limbah lele tidak mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai di tanah aluvial. Interval penyiraman 7 hari memberikan pengaruh terbaik pada pertumbuhan berat biji per tanaman walaupun terhadap variabel yang lainnya tidak memberikan pengaruh yang nyata. Dan kombinasi pemberian dosis air limbah lele 750 ml dengan interval penyiraman 5 hari memberikan hasil bobot 100 biji kering terkecil.
EFFECT OF DOSAGE AND LENGTH OF INCUBATION DUCK MANURE ON GROWTH AND YIELD OF PURPLE EGGPLANT ON ALLUVIAL SOIL Korintus Putra; Basuni Basuni; Darussalam Darussalam
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 11, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v11i1.51158

Abstract

ABSTRACKEggplant is a vegetable plant that has prospects for cultivation and can alsogrow on various types of soil, one of which is alluvial soil. Utilization of alluvial soilfor purple eggplant cultivation is faced with various obstacles. Efforts can be made toimprove the level of soil acidity by liming, while to improve the physical andchemical properties of the soil was to apply duck manure. This study aims were todetermine the dose and length of incubation of duck manure that provides the bestgrowth and yield of purple eggplant grown in alluvial soil. This research wasconducted at Jl. Purnama 2 Pontianak City from March 18th to June 4th 2021. Thisstudy used a Complete Randomized Design (CRD) with two factors threerepications. The first factor was the dose of duck manure fertilizer (B), consisting of4 levels, namely 300, 450, 600, and 750 g / polybag equivalent to 10, 15, 20, and 25tons / ha. The second factor was the length of incubation (I), consisting of 3 levels, 1,2, and 3 weeks of incubation. Variables observed were plant height, root volume,plant dry weight, number of fruits per plant, weight of fruit, weight of fruit per plant,and diameter of fruit. The results of the study showed that there was no interactioneffect between the dose of duck manure and the length of incubation on allobservation variables. The best dose of duck manure was 750 g / polybag equivalentto gave 25 tons / ha on variable plant dry weight and fruit diameter. Incubationlength of 1 week of duck manure provide the best dry weight of the plant.Keywords: : Alluvial, duck manure, length of incubation, purple eggplant.
PENGARUH PACLOBUTRAZOL DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG PULUT HITAM PADA LAHAN SULFAT MASAM. Imam Permana; Basuni Basuni; Nurjani Nurjani
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 11, No 3
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v11i3.57852

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paclobutrazol dan pupuk Urea terhadap pertumbuhan dan hasil jagung pulut hitam di lahan sulfat masam. Penelitian dilaksanakan di Desa Kalimas, Kecamatan  Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Penelitian berlangsung dari tanggal 12 Juni 2021 sampai 14 Agustus 2021. Penelitian menggunakan metode eksperimen lapangan Rancangan Blok Terpisah (Split Block) terdiri dari 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah konsentrasi paclobutrazol dengan 2 taraf perlakuan yaitu : 0 dan 1500 ppm. Faktor kedua adalah dosis pupuk Urea dengan 3 taraf perlakuan yaitu 175, 350, dan 525 kg/ha. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan setiap petak terdiri dari 6 sampel tanaman. Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, diameter batang, panjang ruas batang, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol tanpa kelobot, jumlah baris biji per tongkol tanpa kelobot, dan diameter tongkol tanpa kelobot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi 1500 ppm paclobutrazol berpengaruh nyata terhadap variabel pertumbuhan tanaman jagung pulut hitam di lahan sulfat masam. Konsentrasi 1500 ppm paclobutrazol secara nyata menurunkan tinggi tanaman, panjang daun, dan panjang ruas batang, serta meningkatkan lebar daun. Meskipun demikian, pemberian paclobutrazol berpengaruh tidak nyata terhadap variabel hasil tanaman jagung pulut hitam di lahan sulfat masam. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pemberian berbagai dosis pupuk Urea berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan tanaman, namun berpengaruh pada hasil taman yaitu panjang tongkol. Dosis 350 kg/ha lebih efektif dalam meningkatkan panjang tongkol. Tidak ada pengaruh interaksi antara paclobutrazol dan pupuk Urea dalam mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pulut hitam.
Pengaruh Dosis Sludge dan Pupuk MKP Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Lobak Pada Tanah Gambut Seli Seli; Basuni Basuni; Muhammad Pramulya
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 11, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/plt.v11i1.53360

Abstract

Effect of Sludge and MKP Fertilizer Doses on Radish Plant Growth and Yield on Peatsoils. The development of the horseraean plant in peat land is faced with the number of obstacles in low, low ph, inlet, high c-organics with varying degrees of maturity and low - base base soils that are causing the growth and development of plants to be stunted, That would make a sludge delivery out of MKP fertilizer. The study is aimed at seeing the effect that doses of sludge given and MKP fertilizers have on the growth and growth of turnip plants in the peat soil. The research was conducted on KEP’S Agroland at Jl. Sui Raya Dalam, Pontianak City from March 12th to April 31th  2021. The study uses field experimental methods with comprehensive design prosecutions consisting of 2 treatment factors. The first factor is the sludge with the levels of treatment and the second factor is MKP fertilizer. Each factor is repeated 3 times, each denteronomy consisting of 4 plant samples, making the total number of plants 108. The first factor is the dose of sludge and the second is the dose of MKP fertilizer which has three levels of treatment each. Every treatment is repeated three times. A sludge dose consists of 0, 200, 320 g/polybag (equivalent to 0, 25, 40 tons /ha), while the MKP dosage consists of 0, 2, 4 g/polybag (equivalent to 0, 150, 250 kg/ha). The observed variabel is that of the number of leaves, the fresh weight of the plant, the fresh weight of the bulbous, the length of the tuber diameter and the plant’s dry weight. The research suggests and that there is no interaction between her and MKP for all variables. The treatment of sludge and MKP involving a dose of sludge 25 tons/hectares is equivalent to 200 g/polybag and MKP 150 kg/hectares is equivalent to 2 g/polybag is an efficient gift.