Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Sistem Kamera Pengamatan Bawah Laut Pramana, Rozeff; Irawan, Henky
Jurnal Sustainable: Jurnal Hasil Penelitian dan Industri Terapan Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Sustainable: Jurnal Hasil Penelitian dan Industri Terapan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (986.306 KB) | DOI: 10.31629/sustainable.v6i1.422

Abstract

Observation cameras have been widely applied in various sectors of human life. Cameras are widely used for offices, schools, hospitals, and other public services. They are functioned as security, vehicle traffic monitor, and observation of a certain area. The use of the cameras as an observation is not only used on land but can also be used at sea and air. Areas which are dominated by oceans need to apply the right and effective surveillance cameras. Through this study, the cameras are designed for underwater observation. The cameras used are IP cameras which enable to be operated for surveillance systems up to dozens of meters below sea level. Underwater observation cameras also use an independent power supply through solar panels. Data delivery from cameras which are on the bottom of sea to users who are on land using a Wireless system in the form of a router located on sea surface. With addition of other supporting devices i.e. camera housing, and a computer/ a laptop, this research produces effective and efficient observation cameras. The purpose of this research is to design a camera system which can monitor images/videos under the sea remotely wirelessly by using computer/smart phone.
LEGAL ANALYSIS OF MANGROVE DAMAGE COMPENSATION WITH ECONOMIC VALUATION IN BINTAN Lia Nuraini; Henky Irawan; Rizki Yuli Sari
Journal of Law and Policy Transformation Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jlpt.v7i2.7196

Abstract

Bintan, the only conservation area at the district level, was established through the Regent's Decree No. 58/II/2009 and has an area of ​​472,905 ha, with a fairly high area of ​​mangroves and seagrass beds, especially in the southern region of Bintan Island. One interesting and sustainable phenomenon on Bintan Island is that beach destruction is often found in the form of lumps of dirty oil (sludge oil) during the north wind season along the northern coast of Bintan Island, stretching from Lagoi beach to Berakit beach. This study discusses the legal analysis of mangrove damage compensation with the economic valuation in Bintan. Research method This research uses empirical juridical research with qualitative and quantitative data types, from a qualitative perspective analyzing the legislation on the protection of mangrove ecosystems, and quantitative data analysis to measure the level of damage to mangroves in the Bintan area. The perpetrators of mangrove destruction can be subject to strict liability which imposes proof on the perpetrators. To provide a deterrent effect and save the environment as well as economic losses to Mangroves. Based on Ministerial Regulation Number 7 of 2014 concerning Environmental Losses Due to Pollution and/or Environmental Damage, describes community losses due to environmental damage, namely those that have an impact on community losses. Economic valuation of compensation due to mangrove destruction. As an ecotourism area in Bintan Regency, it can be calculated using the travel cost method, so that the action of the valuation in 1 month is as follows: Pengudang Village Tourism Rp. 20,000,000, Teluk Sebong Village Tourism Rp. 2,000,000, Penaga Village Tourism Rp. 29,040. 000, Lagoi Tourism Rp 834,000,000. The economic valuation due to mangrove damage in Bintan experienced by marginal fishermen is estimated at IDR 2,600,000 per month.
Laju pertumbuhan jenis lamun Thalassia hemprichii dengan teknik transplantasi sprig anchor dan polybag pada jumlah tegakan yang berbeda dalam rimpang di Perairan Kabupaten Bintan Rani Seprianti; Ita Karlina; Henky Irawan
Intek Akuakultur Vol. 1 No. 1 (2017): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1044.663 KB) | DOI: 10.31629/intek.v1i1.70

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan lamun jenis Thalassia hemprichii yang ditransplantasi dengan metode Sprig anchor dan Polybag dengan jumlah tegakan yang berbeda sehingga didapatkan jumlah tegakan optimal bagi pertumbuhan lamun jenis Thalassia hemprichii yang di transplantasi dengan metode Sprig anchor dan Polybag. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Mei tahun 2016 di Kampe Desa Malangrapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental. Metode sprig anchor dan polybag diberi 5 perlakuan yaitu tegakan 1 hingga tegakan 5. Analisis data dengan One-Way ANOVA menunjukkan laju pertumbuhan daun lamun dengan hasil laju pertumbuhan pada metode sprig anchor terdapat pengaruh yang nyata terhadap perlakuan tegakan lamun yang berbeda dengan penambahan panjang daun berkisar 0,41 cm/minggu hingga 0,64 cm/minggu. Laju pertumbuhan daun lamun pada metode polybag tidak memberikan pengaruh yang nyata dengan penambahan panjang daun berkisar 0,43 cm/minggu hingga 0,72 cm/minggu. Pada tingkat kelangsungan hidup, data dianalisis dengan uji Kruskal Wallis. Tingkat kelangsungan hidup lamun Thalassia hemprichii menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata terhadap jumlah tegakan lamun yang berbeda dengan nilai rata-rata tingkat kelangsungan hidup metode sprig anchor 67,64 % dan metode polybag 99,2 %. Tegakan optimal Lamun Thalassia hemprichii pada metode sprig anchor yaitu tegakan 2 dan metode polybag yaitu tegakan 1. Penentuan tegakan optimal lamun berdasarkan tegakan yang paling sedikit, tetapi memiliki parameter laju pertumbuhan yang paling cepat ataupun yang tidak berbeda nyata dari perlakuan dengan parameter pertumbuhan tercepat atau tertinggi. Hasil dari tegakan optimal yang dicapai merupakan pertumbuhan lamun Thalassia hemprichii yang efisien dan efektif.
Laju Pertumbuhan Jenis Lamun Enhalus acoroides Dengan Teknik Transplantasi Polybag Dan Sprig Anchor Pada Jumlah Tunas Yang Berbeda Dalam Rimpang Di Perairan Bintan Netty Harnianti; Ita Karlina; Henky Irawan
Intek Akuakultur Vol. 1 No. 1 (2017): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1230.997 KB) | DOI: 10.31629/intek.v1i1.71

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan lamun dan tingkat kelangsungan hidup lamun Enhalus acoroides dan mengetahui tunas yang optimal yang ditransplantasi dengan metode Polybag dan Sprig Anchor. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Febuari sampai bulan mei tahun 2016 di daerah Kampe, Desa Malangrapat, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan. Metode yang dilakukan adalah metode transplantasi Polybag dan Sprig Anchor. Jumlah tunas lamun di beri 3 yaitu 1 tunas, 2 tunas dan 3 tunas dengan 3x pengulangan pada setiap tunas. Analisi data dengan menggunakan KRUSKAL WALLIS menunjukan tingkat kelangsungan hidup tidak memiliki perbedaan yang nyata (p<0.05). Analisis data menggunakan One Way ANOVA menunjukan hasil dari laju pertumbuhan daun lamun tidak memiliki perbedaan yang nyata (p<0.05). Jumlah tunas yang optimal didapat pada metode Polybag yaitu tunas 1 dengan nilai 2,0417 dan Sprig Anchor yaitu tunas 1 dengan nilai 2,0833, yaitu perlakuan dengan jumlah tunas yang sedikit namun memiliki kelangsungan hidup paling tinggi. Tunas optimal ini dinilai sebagai pertumbuhan lamun yang efektif dan efisien dalam kegiatan transplantasi lamun Enhalus acoroides.
Laju pertumbuhan jenis lamun (Syringodium isoetifolium) dengan teknik transplantasi Polybag dan Sprig anchor pada jumlah tegakan yang berbeda dalam rimpang di perairan Kampe Desa Malang Rapat Anggun Permatasari; Ita Karlina; Henky Irawan
Intek Akuakultur Vol. 1 No. 1 (2017): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1149.934 KB) | DOI: 10.31629/intek.v1i1.74

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan lamun dan tingkat kelangsungan hidup lamun Syringodium isoetifolium dan mengetahui jumlah tegakan optimal bagi pertumbuhan lamun Syringodium isoetifolium yang ditransplantasi dengan metode Polybag dan Sprig anchor. Metode yang digunakan adalah metode transplantasi Polybag dan Sprig anchor. Jumlah tegakan lamun Syringodium isoetifolium diberi perlakuan yaitu 1 tegakan, 2 tegakan, 3 tegakan, 4 tegakan, dan 5 tegakan dengan 5 kali pengulangan tiap perlakuan. Analisis data dengan menggunakan Uji One-Way ANOVA menunjukkan laju pertumbuhan lamun Syringodium isoetifolium pada metode Polybag tidak terdapat perbedaan yang nyata terhadap perlakuan jumlah tegakan yang berbeda (p>0,05) dengan penambahan panjang daun lamun Syringodium isoetifolium ± 0,58 cm hingga 1,49 cm per-minggu dan untuk metode Sprig anchor terdapat perbedaan yang nyata terhadap perlakuan jumlah tegakan yang berbeda (p<0,05) dengan penambahan panjang daun lamun Syringodium isoetifolium ± 0,02 cm hingga 0,54 cm per-minggu sedangkan untuk tingkat kelangsungan hidup lamun Syringodium isoetifolium pada metode Polybag dan Sprig anchor menggunakan analisis data Kruskal Wallis tidak terdapat pengaruh yang nyata terhadap perlakuan jumlah tegakan yang berbeda (p>0.05) dengan rata-rata tingkat kelangsungan hidup lamun 100% metode Polybag dan 19,8% untuk metode Sprig anchor. Jumlah tegakan yang optimal lamun Syringodium isoetifolium didapat oleh perlakuan dengan jumlah tegakan 1 untuk metode Polybag dan Sprig anchor, yaitu perlakuan dengan jumlah tegakan sedikit mungkin, tetapi memiliki laju pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup tertinggi dan tidak memiliki perbedaan yang nyata di setiap perlakuan. Tegakan optimal ini dinilai sebagai pertumbuhan lamun yang efektif dan efisien dalam kegiatan transplantasi lamun Syringodium isoetifolium.
Aplikasi sig untuk pemetaan kesesuaian kawasan budididaya ikan kerapu menggunakan keramba di perairan laut Desa Genting Pulur Kabupaten Kepulauan Anambas Rofizar A; Yales Veva Jaya; Henky Irawan
Intek Akuakultur Vol. 1 No. 1 (2017): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1521.127 KB) | DOI: 10.31629/intek.v1i1.75

Abstract

Judul penelitian adalah Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Kesesuaian Kawasan Budidaya Ikan Kerapu Menggunakan Keramba di Perairan Laut Desa Genting Pulur Kabupaten Kepulauan Anambas dengan tujuan untuk mengetahui kawasan yang sesuai untuk meletakkan wadah budidaya berdasarkan kualitas air secara fisika dan kimia. Dalam penelitian ini menggunakan metode sampling untuk mendapatkan data dari perameter yang digunakan sebagai kriteria kesesuaian kawasan budidaya untuk selanjutnya di analisis dan diolah dengan menggunakan sistem informasi geografis (SIG). Dari penelitian tersebut di dapat hasil faktor pembatas alur kapal dengan lebar 35 m, kedalaman 20,50 m, keterlindungan semi terbuka, tinggi gelombang 0,15 m, arus 140 cm/dtk, kecerahan 988 cm, suhu 31 °C, salinitas 38 ‰, Oksigen terlarut 7,7 mg/l dan pH 8,4. Setelah diolah menggunakan SIG maka di dapat luas area untuk budidaya ikan kerapu menggunakan keramba jaring apung adalah 304,61 ha dan untuk keramba jaring tancap 681,90 ha, dapat disimpulkan lokasi budidaya ikan kerapu menggunakan keramba jaring apung memiliki kawasan lebih luas dari pada budidaya ikan kerapu menggunakan keramba jaring tancap dari total seluruh kawasan penelitian adalah 987 ha.
PENERAPAN TEKNOLOGI PEN CULTURE PADA BUDIDAYA PERIKANAN PERAIRAN DALAM DAN DANGKAL DI PERAIRAN LAUT KEPULAUAN NATUNA Henky Irawan
Intek Akuakultur Vol. 1 No. 2 (2017): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/intek.v1i2.257

Abstract

Peraiaran kepulauan Natuna memiliki potensi lahan budidaya laut yang besar, baik pada perairan dangkal di pesisir hingga perairan dalam. Pemanfaatan lahan budiaya perikanan laut masih terbatas pada keramba, rakit dan long line dengan biota ikan ekonomis tinggi dan rumput laut. Budidaya dengan teknologi pencultur dapat memanfaatkan lahan budidaya di perairan pesisir yang dangkal hingga ke dalam perairan di perairan dalam dengan biota budidaya yang beragam selain ikan juga bisa biota bethos bernilai ekonomis seperti teripang dan bulu babi. Penerapan teknlogi dalam budiaya perikanan laut pen cultur dapat menjadi alternativ pemberdayaan masyarakat di kepulauan Natuna
DEVELOPING SIMPLE PROTOCOL ON NATURAL FEED CULTURE FOR REARING SEAHORSE JUVENILE Henky Irawan; Tri Yulianto; Aidil Fadli Ilhamdy; Andre Jayardi
Intek Akuakultur Vol. 1 No. 2 (2017): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.907 KB) | DOI: 10.31629/intek.v1i2.258

Abstract

Seahorse already cultured by two societies, where the problem was the lack of knowledge, skill, difficulty in finding the materials and tolls, also the problem in managing the seahorse juveniles rearing. The simple protocol with the steps that can easily understand for the non-expert society knowledge and the accessible for materials and tolls that affordable was the solution.
PENGARUH PEMBERIAN FITOPLANKTON Tetraselmis chuii, Tetraselmis suecica DAN Nanochloropsis oculata YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN KOPEPODA Apocyclops sp Andre Jayardi; Henky Irawan; Tri Yulianto
Intek Akuakultur Vol. 1 No. 2 (2017): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.264 KB) | DOI: 10.31629/intek.v1i2.259

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan dan panjang tubuh kopepoda Apocyclops sp. yang diberi pakan alami N. oculata, T. chuii dan T. suecica. Mengetahui jenis pakan alami terbaik untuk pertumbuhan Apocyclops sp. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2017 dengan rancangan acak lengkap (RAL).Pertumbuhan panjang tubuh copepod pada jenis pakan T. chuii didapatkan nilai pertumbuhan rata-ratanya yakni 385,44 µm, untuk jenis perlakuan jenis pakan T. suecica laju pertumbuhan rata-ratanya yakni 273,22 µm, serta pada pakan alami N. oculata laju pertambahan panjang rata-ratanya adalah 242,28 µm. Dari 3 jenis perlakuan pakan pada kopepoda rata-rata pertumbuhannya adalah 300,31 µm. Pakan terbaik untuk menunjang pertumbuhan panjang copepod dari semua perlakuan pakan yakni pada jenis pakan T. chuii.
Pengaruh perbedaan suhu terhadap laju penyerapan kuning telur larva ikan bawal bintang (Trachinotus blochii) Risma Ariska; Henky Irawan
Intek Akuakultur Vol. 2 No. 2 (2018): Intek Akualultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (973.484 KB) | DOI: 10.31629/intek.v2i2.529

Abstract

Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 2 – 5 Maret 2018 di Desa Pengujan, Teluk Bintan II, Kabupaten Bintan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perlakuan suhu terbaik untuk perkembangan larva ikan bawal bintang. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 3 perlakuan, yaitu A (28°C), B (30°C), C (32°C) dan C (34°C) dengan 3 kali ulangan pada tiap perlakuan. Hasil penelitian didapatkan bahwa perlakuan A (28°C) memiliki penyusutan penyusutan volume kuning telur terbaik yaitu 84.432.467,5 µm3 dan laju penyerapan kuning telur terbaik yaitu 4.690.692,6 µm3/jam.