Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisa Deformasi Pondasi dan Abutment Jembatan Melalui Small Scale Modelling di Laboratorium Arief Alihudien; Amri Gunasti; Naylah Sofia Elmadjid; Aditya Surya Manggala
HEXAGON Vol 7, No 2 (2022): HEXAGON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/hgn.v7i2.9112

Abstract

Jembatan Jadugan, terletak di Kecamatan Puger Kulon memiliki karakteristik tanah berupa pasir yang diketahui dari Cone Penetrometer Test (CPT). Berdasarkan kondisi tanah puger tersebut maka pada saat gempa sangat diperlukan analisa terhadap pondasi bangunan yang berada di daerah tersebut. Untuk meminimalisir terjadinya keruntuhan pondasi, salah satu yang akan dianalisa merupakan jembatan Jadugan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui  analisa deformasi pada pondasi sumuran (cyclops)  menggunakan small scale modeling shaking table dan plaxis 2000 3d frame dan mengetahui analisa daya dukung pondasi pada pondasi sumuran (Cyclops)  menggunakan shaking table. Metode penelitian menggunakan alat shaking table sebagai pemodelan dan analisa plaxis 2000 3d frame sebagai kontrol dari analisa percobaan penelitian di laboratorium. Berdasarkan hasil permodelan alat shaking table didapatkan hasil deformasi vertical sebesar 0,01 cm dan deformasi lateral 0,02 cm. Sedangkan untuk analisa Plaxis 2000 3d frame didapatkan hasil deformasi vertical sebesar 0,009 cm dan deformasi lateral 0,003 cm. Dari kedua hasil permodelan maka deformasi pada pondasi sumuran di Jembatan Jadugan Kecamatan Puger masih aman digunakan untuk beban yang bekerja diatasnya.Untuk daya dukung pondasi sumuran di Jembatan Jadugan, Kecamatan Puger, aman digunakan karena beban ultimate yang ditahan oleh pondasi beban izin (allowable) untuk pondasi sumuran tersebut, yaitu sebesar 1122,0 1101,9 kN.
PENINGKATAN KEAHLIAN TUKANG DALAM MENERAPKAN TEKNOLOGI FEROSEMEN DAN TULANGAN BETON DARI BAMBU Amri Gunasti; Muhtar Muhtar; Rofi Budi Hamduwibawa; Aditya Surya Manggala; Iskandar Umarie; Nely Ana Mufarida; Abadi Sanosra; Eko Budi Satoto; Erna Ipak Rahmawati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14923

Abstract

ABSTRAKHasil survey menunjukkan bahwa para tukang di Desa Sukogidri Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember belum memiliki keterampilan memanfaatan teknologi ferosemen dan beton bertulang bambu sebagai bahan bangunan yang tahan terhadap gempa. Solusi yang diberikan pada para Tukang diantaranya 1) memberikan informasi mengenai gempa dan dampak yang ditimbulkan terhadap rumah dan bangunan, 2) memberikan pelatihan pemanfaatan teknologi ferosemen, 3) memberikan tindak lanjut pelatihan pemanfaatan bambu sebagai tulangan beton. Mengingat intensitas terjadinya gempa sangat masif maka kegiatan  Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) mendesak untuk dilaksanakan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan tukang dalam menerapkan teknologi ferosemen dan beton bertulang bambu. Tahapan pelaksanaan kegiatan dilakukan mulai dari observasi, koordinasi lapangan, penyampaian teori teknologi ferosemen dan beton bertulang bambu, praktek membuat ferosemen, praktek membuat beton bertulang bambu, praktek membuat beton bertulang bambu, penguatan kelompok tukang. Untuk mengukur keberhasilan kegiatan, maka dilakukan pretest sebelum dimulai pelaksanaan program dan postest setelah kegiatan. Dari kegiatan  ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan tukang meningkat setelah dilakukan praktek membuat ferosemen dan praktek membuat beton bertulang bambu. Kata kunci: ferosemen; tulangan bambu; tukang; beton. ABSTRACTThe results of the survey indicated that the construction employees in Sukogidri Village, Ledokombo District, Jember Regency lacked the skills necessary to use ferrocement technology and bamboo-reinforced concrete as earthquakeresistant building materials. The solutions supplied to the construction workers included 1) providing information about earthquakes and their effects on buildings and residences, 2) providing training on the use of ferrocement technology, and 3) providing follow-up training on the use of bamboo as concrete reinforcement. Program kemitraan masyarakat stimulus (PKMS) must be implemented immediately due to the magnitude of the enormous earthquake. This activity aims to enhance the skills of construction employees in the application of ferrocement and bamboo-reinforced concrete. Observation, field coordination, delivery of ferrocement technology theory and bamboo reinforced concrete, practice of producing ferrocement, practice of producing bamboo reinforced concrete, practice of producing bamboo reinforced concrete, and strengthening of construction worker groups are the stages of implementing the activities. Before the program begins, a pretest and a post-test are administered to measure the efficacy of the activity. After practicing creating ferrocement and bambooreinforced concrete, the capability of construction employees will increase, according to this activity. Keywords: ferrocement; bamboo reinforcement; builders; concrete.