Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Relevansi Kebijakan Kurikulum Merdeka Dengan Pendidikan Abad 21 Pada Pembelajaran IPS di SD Ai Nurul Nurohmah; Dewi Kartini; Tin Rustini
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 3 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.433 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7594483

Abstract

The purpose of this study is to find out whether there is relevance to the independent curriculum policy with 21st century education in social studies learning. During the Covid 19 pandemic, learning became less effective due to distance learning (PJJ). That's why there was a learning crisis or commonly known as learning loss and also a learning gap which is commonly referred to as the learning gap. Efforts to overcome this, the Ministry of Education and Culture officially launched a new curriculum, namely the independent curriculum. This independent curriculum has begun to be implemented in schools. In social studies learning in elementary schools in the independent curriculum there is a change, namely the enactment of natural sciences, namely the combination of science and social studies subjects. Education currently requires students to have 21st century competencies, namely communication, creativity and innovation, critical thinking and problem solving, and collaboration. Researchers use qualitative methods in answering problems, this research is also supported by literature studies such as books, scientific articles and sources that can be accounted for. The results of this study state that the independent curriculum in social studies learning in elementary schools is relevant to 21st century education, because it fulfills the principles of 21st century learning and can develop 21st century skills in accordance with the objectives of the independent curriculum, namely forming a profile of Pancasila students
Efektivitas Metode Hafalan melalui Program BERLIAN Guna Meningkatkan Kemampuan Menghitung Operasi Perkalian Matematika di Kelas V SD Ai Nurul Nurohmah; Ranu Sudarmansyah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karena kurangnya kemampuan siswa dalam belajar matematika khususnya mengoperasikan perkalian pada siswa kelas V yang disebabkan rendahnya minat belajar siswa dalam pelajaran matematika, khususnya dalam hitung menghitung. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan menghitung Operasi Perkalian dengan Metode hafalan. Terdapat 39 siswa Kelas V sebagai subjek penelitian ini yang terdiri dari 15 siswa perempuan dan 24 siswa laki-laki. Ada dua Teknik yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data yaitu tes dan nontes. Dalam menganalisis hasil observasi di setiap siklus peneliti menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. Sedangkan dalam menganalisis hasil penilaian kemampuan menghitung perkalian di setiap siklus peneliti menggunakan analisis data deskriftif kuantitatif. Dalam melihat efektivitas metode hafalan peneliti menggunakan dua siklus dalam penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa metode hafalan sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan menghitung perkalian di kelas V. Hal ini dapat dilihat dari adanya perubahan yang signifikan pada ketuntasan belajar siswa mulai dari siklus awal sampai siklus akhir. Tingkat ketuntasan siswa pada siklus awal mencapai 26% dan meningkat pada siklus akhir menjadi 82%. Peneliti menetapan kriteria ketuntasan sebesar 75%. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode hafalan perkalian mampu meningkatkan kemampuan dalam menghitung perkalian pada pelajaran matematika.
Penerapan Penilaian Pembelajaran Kurikulum 2013 Dalam Meningkatkan Partisipasi Aktif Siswa Siswa Di Sekolah Dasar Ai Nurul Nurohmah; Chendi Maulana Baharudin Yusuf; Jenisa Tasya; Prihantini Prihantini
Guruku: Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora Vol. 2 No. 1 (2024): Februari : GURUKU : Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora
Publisher : Politeknik Kampar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59061/guruku.v2i1.570

Abstract

Learning assessment is an important part of the learning process. Appropriate assessment can provide accurate information about student competency achievement. The 2013 curriculum (K-13) learning assessment emphasizes authentic assessment, namely assessment that reflects actual learning. Authentic assessment can increase students' active participation in learning. This research aims to determine the inhibiting and supporting factors for implementing the 2013 curriculum learning assessment in increasing students' active participation. The research uses descriptive qualitative methods using a literature study approach. Based on the research results, the implementation of the 2013 curriculum learning assessment in increasing students' active participation can be carried out well. This is proven by the existence of assessment variables based on indicators for assessing attitudinal competence, knowledge competence and skill competence that students have fulfilled. Apart from that, the implementation of learning assessment in the 2013 curriculum is considered quite influential in increasing students' active participation because it can be seen in students' attitudes, knowledge and skills when receiving or implementing the learning material provided.