Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMBERDAYAAN POTENSI LOKAL MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN TELA-TELA SINGKONG DIKAMPUNG BAINGKETE KABUPATEN SORONG Salmawati Salmawati; Arie Purnomo; Masni Banggu; Uswatul Mardliyah; Riskawati Riskawati
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 2: Februari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat di kampung Baingkete sebagian besar memiliki kebun singkong/ubi kayu. Namun keterampilan dalam mengolah bahan mentah singkong menjadi suatu produk masih rendah. Padahal pengolahan singkong dapat menambah nilai ekonomi dan pendapatan masyarakat. Tujuan kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pelatihan pembuatan tela-tela singkong di Kampung Baingkete, Kabupaten Sorong. Kegiatan dilakukan di Kampung Baingkete, Kabupaten Sorong yang dilaksanakan pada tahun 2020. Masyarakat yang mengikuti pelatihan yaitu ± 20 orang dan sangat antusias untuk mendapatkan penambahan keterampilan. Pelatihan ini membutuhkan beberapa alat dan bahan yang dapat dengan mudah ditemukan oleh masyarakat. Pelatihan ini juga bermanfaat bagi masyarakat Kampung Baingkete untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan/menumbuhkan jiwa kreatifitas dalam membuat produk olahan dari bahan mentah singkong menjadi tela-tela agar dapat menambah penghasilan atau pendapatan di kampung agar menjadi masyarakat mandiri atau kampung mandiri dan dapat menambah lapangan pekerjaan. Memberdayakan dan melibatkan masyarakat lokal yang ada di Kampung Baingkete merupakan salah satu pendekatan agar dapat bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Analisis Indeks Produktivitas Tanah Untuk Meningkatkan Pengembangan Kacang Tanah di Desa Cimaung, Banten Riskawati Riskawati; Latief Mahir Rahman
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/md.v15i1.2273

Abstract

Soil conditions need to be evaluated to determine the potential productivity index of the land. One of the food crops that has long been developed by farmers in Cimaung Village, Cikeusal District is peanuts. The decline in soil conditions is caused by more intensive land management, so it is necessary to analyze the potential productivity index of the soil. This study aims to determine the potential productivity index of the soil for peanut land use which can display soil productivity before burial. This research was conducted in a farmer's garden, in Cimaung Village, Cikeusal District, Serang Regency, Banten Province (Coordinates 6o12'14'' S and 106o11'52'' E). The magnification of the potential index of soil productivity used the modified Storie (1987) method, which was adjusted to the research location using several soil property parameters, which effective depth of soil, soil texture, permeability, C-organic, pH, N-total, P and CEC. The results showed that the potential productivity index of the resulting soil was in class IV with a value of 28% in the bad category with the limiting factor "having limitations on locational commodities". Suitability limitations are influenced by soil fertility and soil acidity, so it is necessary for wise land management managers to make improvements in the management of fertilization using organic matter.
PELATIHAN BUDIDAYA AKUAPONIK IKAN LELE DAN KANGKUNG PADA MAMA-MAMA PAPUA KAMPUNG KOKODA KELURAHAN MALAWELE KABUPATEN SORONG Nurul Fajeriana; Febrianti Rosalina; Sukmawati Sukmawati; Riskawati Riskawati; Salmawati Salmawati; Ponisri Ponisri; Retno Puspa Rini
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14536

Abstract

ABSTRAKPelatihan Aquaponik dilrancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya teknologi tanpa tanah yang berfokus pada penggabungan budidaya perikanan dan pertanian yang ramah lingkungan dengan dengan modal yang sedikit dan dapat dengan mudah dilakukan oleh masyarakat.. Pelatihan Aquaponik ini dilakukan pada hari Sabtu, 04 Maret 2023, bertempat di  gedung aula masyarakat Kampung Kokoda, Kelurahan Malawele, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong. Peserta pelatihan akuaponik mempelajari cara penyemaian benih tanaman, peralatan dan bahan yang diperlukan, cara dalam merakit media tanam dan cara pemeliharaan dan pemanenan ikan dan sayur. Tujuan pelatihan akuaponik kepada masyarakat yaitu; (1) melatih masyarakat untuk produktif walau dalam keadaan lahan yang terbatas; (2) menambah wawasan dan keterampilan pada masyarakat tentang budidaya tanpa tanah yang murah dan mudah dilakukan. Metode yang dilakukan pada pengabdian kepada masyarakat  ini  berupa  kombinasi penyuluhan, pembinaan dan pelatihan secara langsung sehingga masyarakat memahami materi dan praktek budidaya dengan baik. Budikdamber atau aquaponik  dalam ember adalah cara budidaya tanpa menggunakan lahan yang luas dan tentunya lebih efisien. Sistem kerja Akuamber adalah membudidaya ikan dan sayuran dalam satu ember yang merupakan sistem aquaponik (polikultur ikan lele dan sayur kangkung). Akuamber/budikdamber tidak memerlukan lahan yang luas melainkan perkarangan sempit milik warga juga bisa dimanfaatkan, sehingga bisa melakukan budidaya dan proses perawatan yang mudah dengan produksi yang banyak sehingga membantu masyarakat dalam menghemat pengeluaran atau belanja akan sayuran dan ikan. Dalam pelatihan yang dilakukan oleh Tim, peserta yakni masyarakat Kampung Kokoda yang terdiri dari Mama-mama Papua sangat antusias dan tertarik bercocok tanam dengan sistem akuaponik. Kata kunci: akuaponik; budikdamber; mama-mama papua; kampung kokoda. ABSTRACTAquaponics training is designed to provide knowledge and skills in cultivating landless technology that focuses on combining aquaculture and agriculture that are environmentally friendly with little capital and can be easily carried out by the community. This Aquaponic training will be held on Saturday, 04 March 2023, located in the community hall building of Kokoda Village, Malawele Village, Aimas District, Sorong Regency. Aquaponics training participants learn how to sow plant seeds, the equipment and materials needed, how to assemble planting media, and how to care for and harvest fish and vegetables. The purpose of aquaponics training for the community is; (1) to train the community to be productive even in limited land conditions; (2) to add insight and skills to the community about cultivation without soil which is cheap and easy to do. The method used in community service is a combination of direct counseling, coaching, and training so that the community understands the material and cultivation practices well. Budikdamber or aquaponics in a bucket is a way of cultivating without using large areas of land and of course, it is more efficient. Akuamber's work system is cultivating fish and vegetables in one bucket which is an aquaponic system (polyculture of catfish and kale). Aquaponic does not require a large area of land but narrow yards belonging to the residents, so that it can carry out cultivation and an easy maintenance process with a lot of production so that it helps the community in saving expenses or spending on vegetables and fish. In the training conducted by the Team, the participants, namely the Kokoda Village community consisting of Papuan mothers, were very enthusiastic and interested in farming with the aquaponics system. Keywords: aquaponics; budikdamber; papuan women; kokoda village.
SOSIALISASI PEMANFAATAN LIMBAH SAGU DALAM MENDORONG PERTANIAN BERKELANJUTAN DAN PENGEMBANGAN EKONOMI INDUSTRI KREATIF BAGI MASYARAKAT KAMPUNG BATU LUBANG Febrianti Rosalina; Rais Dera Pua Rawi; Mohammad Arief Nur Wahyudien; Riskawati Riskawati; Muzna Ardin Abdul Gafur
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 29, No 4 (2023): OKTOBER-DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v29i4.50662

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan serta keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah menjadi produk pertanian, serta menumbuhkan semangat jiwa kewirausahaan dalam mengembangkan dan menunjang perekonomian masyarakat yang ada di Kampung Batu Lubang. Metode yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian terdiri dari beberapa tahap kegiatan diantaranya adalah Survei lapangan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi keberhasilan program. Berdasarkan hasil kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan, diperoleh data bahwa tingkat pengetahuan pengolahan limbah sagu menjadi pupuk organic meningkat dari 31,43% menjadi 88,57%, tingkat keterampilan pembuatan pupuk organic meningkat dari 28% menjadi 85,14%, tingkat pengetahuan terkait pengolahan lahan dan budidaya tanaman meningkat dari 38,29% menjadi 80,57%, dan tingkat pengetahuan terkait pengembangan sumber daya manusia dalam mendorong pertanian berkelanjutan berbasis ekonomi industry kreatif meningkat dari 28% menjadi 77,14%. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang pembuatan pupuk kompos secara langsung terkait dengan kemampuan mereka dalam memanfaatkan sumber daya lokal, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dan menciptakan peluang ekonomi di sektor industri kreatif. Oleh karena itu, sosialisasi, pelatihan, dan penyuluhan yang lebih baik dalam hal ini dapat menjadi kunci dalam mendukung pertumbuhan perekonomian lokal dan industri kreatif yang berkelanjutan.