Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pelatihan Menanam Kangkung dengan Sistem Hidroponik WICK di Kelurahan Tampa Garam Distrik Maladum Mes Kota Sorong Fajeriana, Nurul
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol 2, No 1 (2020): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v2i1.802

Abstract

Kelurahan Tampa Garam yang wilayahnya berada di wilayah pesisir Kota Sorong dengan keterbatasan pada jenis tanah, curah hujan yang tinggi, topografi dari landai hinga curam, kepemilikan lahan,  menjadi sulit untuk budidaya dalam bentuk pertanian konvensional. Sehingga untuk dapat memenuhi kemandirian pangan dalam hal sayuran maka dilakukan pelatihan budidaya kangkung dengan teknik hidroponik WICK yang lebih mudah dan murah. Kegiatan Pelatihan dilaksanakan pada hari Kamis, 25 April 2019 pukul 14.00 - 17.25 WIT, bertempat di Kantor Kelurahan Tampa Garam. Adapun peserta pelatihan terdiri dari ibu-ibu rumah tangga, anggota PKK Kelurahan Tampa Garam,dan juga bapak-bapak yang tidak ketinggalan turut ambil bagian dalam pelatihan. Total peserta pelatihan yakni 68 orang. Pelatihan dilakukan dengan memulai pemaparan atau pengenalan tentang Pertanian Hidroponik, yang dilajutkan dengan mempraktekkan tahapan budidaya, mulai dari cara melarutkan Pupuk ABmix, cara menyemai benih kangkung, dan cara menanam dengan teknik hidroponik WICK. Setelah mempratekkan, peserta kemudian diberi kesempatan untuk mencontohkan setiap tahapan. Antusiame warga yang luar biasa dalam pelatihan budidaya dengan teknik hidroponik yang merupakan hal yang baru bagi peserta sehingga seringkali tejadi diskusi disela-sela praktek yang dilakukan, dan pemateri masih terus mendampingi bahkan selalu mengulang rangkaian proses hingga peserta benar-benar mahir dan bisa melakukannya sendiri di rumah. Pelatihan dengan hidroponik WICK tidak memerlukan lahan yang luas melainkan pekarangan sempit yang dimiliki warga, sehingga tetap bisa bercocok tanam dan proses perawatan yang gampang dengan produksi yang banyak biasa membantu warga dalam menghemat pengeluaran atau belanja akan sayuran.  
Peningkatan Kemampuan dan Keterampilan Calistung Siswa Paud Katholik dan SD Unimuda Kokoda di Kelurahan Makbusun Abd Kadir, Muhammad Arifin; Fajeriana, Nurul
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol 4, No 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v4i1.1478

Abstract

Usia dini adalah masa keemasan (Golden Age) pada anak yang merupakan masa produktif untuk dilatih dan diasah dengan baik. Salah satu aspek perkembangan anak usia dini yaitu aspek perkembangan bahasa. Dalam perkembangan bahasa mencakup kemampuan membaca, menulis, menyimak, mendengarkan, berbicara dan berkomunikasi dan tingkat lanjutnya kemampuan dalam berhitung. Peningkatan Kemampuan dan keterampilan Calistung di Kelurahan Makbusun dilaksanakan pada PAUD Katholik dan SD UNIMUDA Kokoda pada tanggal 16-17 Maret 2021oleh Dosen Pembibing Lapangan, 9 orang mahasiswa peserta K2N dan para guru yang ikut mendampingi. Manfaat dari kegiatan PAUD Ceria ini adalah memaksimalkan potensi anak saat berada pada masa golden age di kelurahan Makbusun. Harapan kedepannya melalui kegiatan ini, PAUD dapat dijadikan tempat untuk memberikan pendidikan dan kebiasaan baik pada anak-anak usia dini, serta menjadikan PAUD sebagai tempat persiapan menuju pendidikan formal. Tentunya dengan meningkatkan kualitas PAUD dengan melengkapi dan memaksimalkan sarana dan prasarana yang tersedia. Manfaat kegiatan ini selain membantu anak-anak SD yang berkesulitan belajar juga menambah wawasan mereka terhadap pengetahuan-pengetahuan baru terakait dengan mata pelajaran yang diajarkan. Program Belajar mengajar di PAUD dan SD UNIMUDA Kokoda Kelurahan Makbusun mendapatkan respon dan dukungan yang sangat luar biasa dari peserta didik, para guru, Kepala Sekolah, Tokoh Masyarakat dan para orang tua.
Growth Response and Yield Of Lettuce (Lactuca Sativa L.) On Top Soil Alfisol Planting Media From Jamaimo Village, Mariat District, Sorong Regency To Bio Boost Fertilizer Treatment Nurul Fajeriana; Muzna Ardin Abdul Gafur; Iskandar Iskandar
JURNAL AGRONOMI TANAMAN TROPIKA (JUATIKA) Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Agronomi Tanaman Tropika (JUATIKA)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/juatika.v4i1.1798

Abstract

Lettuce has great potential to be developed. However, the limited condition of agricultural land in Indonesia requires alternative for efficient cultivation systems that can maintain the yield and growth of lettuce plants. Therefore, the cultivation carried out in this study was cultivation on narrow land with polybags using planting media top soil Alfisoll from Jamimo Village, Mariat District, Sorong Regency. Considering this, a study was conducted to determine the effect of best concentration of liquid Bioboost organic fertilizer in increasing the growth and yield of lettuce on Alfisol top soil planting media. This research was conducted in Klawuyuk Village, Sorong City, and analyzed soil samples at the Chemistry and Soil Fertility Laboratory, Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, Hasanuddin University Makassar. This study used a Completely Randomized Design (CRD) with one treatment factor, namely the concentration of Bio-Boost liquid organic fertilizer which consisted of 4 treatment levels, namely 1) without Bio-Boost liquid organic fertilizer (control)); 2) 60 ml Bio- Boost liquid organic fertilizer + 1 liter of water 3) 80 ml Bio-Boost liquid organic fertilizer + 1 liter of water; 4)100 ml Bio-Boost liquid organic fertilizer + 1 liter of water. Observational data were analyzed statistically with analysis of variance at the 5% level. The dosage of Bio-Boost liquid organic fertilizer gave a very significant effect on the growth and yield of lettuce on Alfisol top soil planting media, where the concentration of B2 treatment (80 ml of Bio-Boost liquid organic fertilizer + 1 liter of water) resulted in variables growth and the highest yield, namely plant height 39.5 cm, several leaves 11, leaf area 91.3 cm, and wet weight 610, 4 gr.
The Effect Of Planting Distance On The Growth And Yield Of Cabbage (Brassica oleracea L.) In The Lowland's Klamalu Village, Mariat District, Sorong Regency Akhmad ali; Nurul Fajeriana
JURNAL AGRONOMI TANAMAN TROPIKA (JUATIKA) Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Agronomi Tanaman Tropika (JUATIKA)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/juatika.v4i1.1874

Abstract

The decline in production of cabbage in Indonesia is due to the lack of intensive and traditional cultivation of this plant, ie without the use of spacing and frequency that is not appropriate, resulting in a seizure of nutrients from the soil by plants and organ cover of the cabbage plant itself which inhibits the photosynthesis process. So this research was conducted to know the effect of effective spacing that can increase the growth and production of cabbage plants. This study used a single factor randomized block design consisting of 4 levels of treatment, namely 1) Without Planting Distance; 2) Planting distance 35 cm x 35 cm; 3) Distance to plant 45 cm x 45 cm; and 4) Planting distance 55 cm x 55 cm. Each treatment was repeated 3 times to obtain 12 experimental units. The plant spacing factor on cabbage had a significant effect on the observation of plant height, the number of leaves, and leaf length. While the results of observations on the fresh weight of cabbage buds did not have a significant effect on the spacing treatment. The planting distance at 25cm x 55cm gave the best effect on the growth and production of cabbage (Brassica oleraceae L.).
MAPPING OF CONSERVATION AREA PLAN IN NORTH POLOMBANGKENG DISTRICT, TAKALAR REGENCY Nurul Fajeriana; Muhammad Arifin Abd Kadir
BIOLINK (Jurnal Biologi Lingkungan Industri Kesehatan) Vol 7, No 1 (2020): August 2020
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/biolink.v7i1.3496

Abstract

North Polombangkeng District is one of the districts in Takalar Regency, South Sulawesi, where 44% of the total land area of 9495 ha out of 21225 ha are steeply sloped areas. Therefore we need a policy direction on the arrangement of the use of conservation areas to support the sustainability of the existing environment in the form of mapping conservation area plans. This study uses a soil survey method and evaluation of land capability. Physical Factors the environment is a limiting factor in determining land use policy, namely slope factors, soil sensitivity to erosion, and rainfall intensity. The research shows that Barugayya Village, Towata Village, and Kampung Baru Village are included in class IV land grade classification and Ko'mara Village in Class VI. At the same time, the Scoring Assessment of Physical Environmental Factors in Forest Areas has a range of values ranging from 160 to 215, the area of which is planned to be a conservation area. Determination of Conservation Area refers to the function criteria of forest area based on the scoring System of the Minister of Agriculture Regulation in Minister of Agriculture Decree No. 837/Kits/Um/11/80.
Pemanfaatan Nasi Basi Menjadi Pupuk Cair untuk Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) dengan Teknik Hidroponik Rakit Apung Nurul Fajeriana; Akhmad Ali; Pricilia Defi Manda
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 10 No 3 (2021)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v10i3.842

Abstract

The demand for mustard plants has not met the demands of the community because its productivity is still relatively low. Agricultural land, especially in urban areas is getting narrower, less labor in agriculture, and reduced nutrient availability in the soil are the main reasons for low productivity. In addition, the use of chemical fertilizers by farmers and the high rainfall in Sorong City are also the cause of the low production so that the community's needs are not fulfilled. Therefore, research was conducted with the aim of increasing the yield and quality of mustard plants by using a floating raft hydroponic cultivation system by utilizing stale rice into liquid organic fertilizer. This study used a randomized block design (RAK) with 4 treatments each repeated 3 times. The treatment is by giving fermented stale rice, 0 gr (control), 100 gr, 150 gr, and 200 gr. The difference in the concentration of liquid organic fertilizer of stale rice has an effect on plant growth, namely the increase in plant height, number of leaves, root length, leaf area, and wet weight by the floating raft hydroponic technique. Liquid organic fertilizer treated with 200 g of fermented stale rice gave the best effect on the growth of mustard plants using floating raft hydroponics.
Pelatihan Menanam Kangkung dengan Sistem Hidroponik WICK di Kelurahan Tampa Garam Distrik Maladum Mes Kota Sorong Nurul Fajeriana
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol. 2 No. 1 (2020): January
Publisher : LP3M Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v2i1.802

Abstract

Kelurahan Tampa Garam yang wilayahnya berada di wilayah pesisir Kota Sorong dengan keterbatasan pada jenis tanah, curah hujan yang tinggi, topografi dari landai hinga curam, kepemilikan lahan,  menjadi sulit untuk budidaya dalam bentuk pertanian konvensional. Sehingga untuk dapat memenuhi kemandirian pangan dalam hal sayuran maka dilakukan pelatihan budidaya kangkung dengan teknik hidroponik WICK yang lebih mudah dan murah. Kegiatan Pelatihan dilaksanakan pada hari Kamis, 25 April 2019 pukul 14.00 - 17.25 WIT, bertempat di Kantor Kelurahan Tampa Garam. Adapun peserta pelatihan terdiri dari ibu-ibu rumah tangga, anggota PKK Kelurahan Tampa Garam,dan juga bapak-bapak yang tidak ketinggalan turut ambil bagian dalam pelatihan. Total peserta pelatihan yakni 68 orang. Pelatihan dilakukan dengan memulai pemaparan atau pengenalan tentang Pertanian Hidroponik, yang dilajutkan dengan mempraktekkan tahapan budidaya, mulai dari cara melarutkan Pupuk ABmix, cara menyemai benih kangkung, dan cara menanam dengan teknik hidroponik WICK. Setelah mempratekkan, peserta kemudian diberi kesempatan untuk mencontohkan setiap tahapan. Antusiame warga yang luar biasa dalam pelatihan budidaya dengan teknik hidroponik yang merupakan hal yang baru bagi peserta sehingga seringkali tejadi diskusi disela-sela praktek yang dilakukan, dan pemateri masih terus mendampingi bahkan selalu mengulang rangkaian proses hingga peserta benar-benar mahir dan bisa melakukannya sendiri di rumah. Pelatihan dengan hidroponik WICK tidak memerlukan lahan yang luas melainkan pekarangan sempit yang dimiliki warga, sehingga tetap bisa bercocok tanam dan proses perawatan yang gampang dengan produksi yang banyak biasa membantu warga dalam menghemat pengeluaran atau belanja akan sayuran.  
Peningkatan Kemampuan dan Keterampilan Calistung Siswa Paud Katholik dan SD Unimuda Kokoda di Kelurahan Makbusun Muhammad Arifin Abd Kadir; Nurul Fajeriana
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol. 4 No. 1 (2022): Januari
Publisher : LP3M Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v4i1.1478

Abstract

Usia dini adalah masa keemasan (Golden Age) pada anak yang merupakan masa produktif untuk dilatih dan diasah dengan baik. Salah satu aspek perkembangan anak usia dini yaitu aspek perkembangan bahasa. Dalam perkembangan bahasa mencakup kemampuan membaca, menulis, menyimak, mendengarkan, berbicara dan berkomunikasi dan tingkat lanjutnya kemampuan dalam berhitung. Peningkatan Kemampuan dan keterampilan Calistung di Kelurahan Makbusun dilaksanakan pada PAUD Katholik dan SD UNIMUDA Kokoda pada tanggal 16-17 Maret 2021oleh Dosen Pembibing Lapangan, 9 orang mahasiswa peserta K2N dan para guru yang ikut mendampingi. Manfaat dari kegiatan PAUD Ceria ini adalah memaksimalkan potensi anak saat berada pada masa golden age di kelurahan Makbusun. Harapan kedepannya melalui kegiatan ini, PAUD dapat dijadikan tempat untuk memberikan pendidikan dan kebiasaan baik pada anak-anak usia dini, serta menjadikan PAUD sebagai tempat persiapan menuju pendidikan formal. Tentunya dengan meningkatkan kualitas PAUD dengan melengkapi dan memaksimalkan sarana dan prasarana yang tersedia. Manfaat kegiatan ini selain membantu anak-anak SD yang berkesulitan belajar juga menambah wawasan mereka terhadap pengetahuan-pengetahuan baru terakait dengan mata pelajaran yang diajarkan. Program Belajar mengajar di PAUD dan SD UNIMUDA Kokoda Kelurahan Makbusun mendapatkan respon dan dukungan yang sangat luar biasa dari peserta didik, para guru, Kepala Sekolah, Tokoh Masyarakat dan para orang tua.
The Effect of Various Treatment of Bio Boost Fertilizer On The Growth and Yield of Melon (Cucumis melo. L) Zulkarnain Sangadji; Nurul Fajeriana; Akhmad Ali
Agrologia Vol 10, No 2 (2021): Agrologia: Jurnal Ilmu Budidaya Tanaman
Publisher : Faculty of Agriculture, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ajibt.v10i2.1428

Abstract

Bio boost is a biological fertilizer containing superior soil microorganisms, useful for increasing soil fertility as a result of soil biochemical processes. Bio boost biofertilizer contains Azotobacter sp., Azospirillum sp., Bacillus sp., Pseudomonas sp., and Cytophaga sp. One of the applications of organic cultivation is the use of biological fertilizers in the cultivation of melons. Melon is a horticultural commodity that has a fairly high economic value and is profitable to be cultivated as a source of farmers' income. This research was conducted in Jamaimo Village, Mariat District, Sorong Regency from July to November 2020. This study used a single factor with a randomized block design consisting of 4 levels of treatment. Each treatment was repeated 4 times so that 16 experimental units were obtained. The concentration of Bio boost treatment is as follows: P1 = Treatment with a concentration of 500 ml bio boost + 1000 ml water; P2 = Treatment with a concentration of 700 ml bio boost + 800 ml water; P3 = Treatment with a concentration of 900 ml bio boost + 600 ml water; P4 = Treatment with a concentration of 1100 ml bio boost + 400 ml water. The results of the study found that the application of bioboost with various concentrations affected the length of the vine, the number of leaves, the weight of the fruit and the fruit diameter of the melon plant. Treatment with a concentration of 1100 ml bioboost + 400 ml water (P4) can increase the length of the tendrils up to 108.34 cm, the number of leaves 42.75, fruit weight 1.61 kg, and melon diameter 17.56 cm.Keywords: Organic_fertiliser; Bioboost; Melon
Hasil Dan Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Dalam Sistem Akuaponik Ikan Nila, Ikan Lele Dan Ikan Pelangi Ranti Wijaya; Nurul Fajeriana M
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 10 No. 3 (2018): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.375 KB) | DOI: 10.33506/md.v10i3.178

Abstract

ABSTRAKSelada (Lactuca sativa) merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Oleh karena itu budidaya selada memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Akan tetapi, kondisi lahan pertanian di Indonesia yang terbatas, mengharuskan memilih alternatif sistem budidaya yang efisien sehingga mampu tetap menjaga hasil dan pertumbuhan tanaman selada. Sistem akuaponik merupakan sistem yang cukup menjanjikan. Selain mendapatkan hasil dari tanaman selada juga dapat memanfaatkan secara langsung limbah ikan yang dibudidayakan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan ikan nila, ikan lele dan ikan pelangi dalam sistem akuaponik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Hasil dari penelitian diharapkan bisa berkontribusi dalam pengembangan teknik budidaya tanaman selada.Sistem akuaponik yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuaponik ikan nila (A1), akuaponik ikan lele (A2), akuaponik ikan pelangi (A3) dan kontrol (A0). Pelaksanaan penelitian dilakukan di Kebun Hidroponik Aimas Unit 1, Kabupaten Sorong, pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2018.Terdapat pengaruh perlakuan sistem akuaponik Ikan Nila, Ikan Lele dan Ikan Pelangi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada umur 35 hari setelah tanam. Perlakuan akuaponik Ikan Hias memiliki nilai tertinggi dan berpengaruh nyata pada karakter jumlah daun tanaman selada pada semua perlakuan kecuali perlakuan akuaponik Ikan Nila. Sedangkan perlakuan akuaponik Ikan Lele memiliki nilai terbaik pada pengamatan nisbah pupus akar.