Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Fitokimia Jamur Endofit Tumbuhan Seluang Belum (Luvunga sarmentosa (Blume) Kurz) Asal Kabupaten Tabalong Kalsel Nashrul Wathan; Pratika Viogenta; Jehan Azizah; Fery Ramadhan; Sindwi Rinanda Sari
Jurnal Pharmascience Vol 10, No 1 (2023): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v10i1.14317

Abstract

Seluang belum adalah tumbuhan asal Kalimantan yang dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai afrodisiaka karena memiliki metabolit sekunder yang bervariasi. Endofit adalah mikroba yang hidup di dalam jaringan tumbuhan dan mampu menghasilkan metabolit sekunder yang serupa dengan inangnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan isolat jamur endofit dari akar Seluang belum (Luvunga sarmentosa (Blume) Kurz.) dan melakukan skrining fitokimia senyawa yang dikandungnya. Proses penumbuhan isolat jamur endofit dari akar seluang belum (L. sarmentosa) dilakukan pada media Potato Dextrose Agar (PDA) hingga didapatkan isolat terpisah. Jamur endofit murni yang dihasilkan kemudian diamati identitasnya secara makroskopik dan mikroskopik. Jamur endofit hasil isolasi lalu dibiakkan dalam media Potato Dextrose Broth (PDB), senyawa bioaktif yang terkandung lalu diekstraksi menggunakan etil asetat dan dilanjutkan identifikasi senyawa fitokimianya. Penelitian ini mendapatkan 6 isolat endofit yang diidentifikasi sebagai Rhizoctonia solani, Corynespora citricola Ellis, Arthrobotrys oligospora Fresenius, Alternaria Nees:Fr., Phytophthora capsici dan Tripospermum Speg. Kandungan senyawa fitokimia yang diskrining dari ekstrak etil asetat keenam jamur endofit hasilnya beberapa isolat positif mengandung golongan senyawa fenolik, flavonoid, steroid, dan terpenoid. Kata Kunci: Saluang Bilung, lavanga sarmentosa, Fungi Endofit, Herba Kalimantan, Suku Dayak   Seluang belum. is a plant from Kalimantan which commonly believes by local people as an aphrodisiac because it has various secondary metabolites. Endophytes are microbes that live in plant tissues and are able to produce secondary metabolites similar to their host. The purpose of this study is to isolating the endophytic fungus from Seluang belum (Luvunga sarmentosa (Blume) Kurz) root and to perform phytochemical screening of its metabolites. Endophytic fungi isolated from seluang belum roots then grown in PDA (Potato Dextrose Agar) media until obtained separate isolates. The obtained fungal isolates then identified macroscopically and microscopically to determine their identity. The isolated fungi then fermented in PDB (Potato Dextrose Broth) media, the secondary metabolites then extracted with ethyl acetate and identified its phytochemicals. The results showed that 6 endophytic isolates were identified as Rhizoctonia solani, Corynespora citricola Ellis, Arthrobotrys oligospora Fresenius, Alternaria Nees:Fr., Phytophthora capsici and Tripospermum Speg. The phytochemical content that screened from the ethyl acetate extract of 6 endophytic fungi was resulting some positive containing groups of phenolic compounds, flavonoids, steroids, and terpenoids.
Edukasi Beyond Use Date dan Expired Date pada Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Martapura Diah Aulia Rosanti; Sri Oktaviana Sari; Sindwi Rinanda Sari; Rachul Ridho Mahendra; Nahdha Nahdha; Helsawati Helsawati; Anggi Fridewini; Nadya Rahmi; Dita Ayulia Dwi Sandi; Okta Muthia Sari; Rina Astiyani Jenah; Noor Hafizah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 1, No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v1i4.10888

Abstract

Perilaku masyarakat dalam menyimpan dan membuang obat perlu dibarengi dengan pengetahuan yang benar agar tidak berdampak terhadap pengobatan yang tidak optimal. Oleh sebab itu, penting dilakukan promosi kesehatan memgenai batas penggunaan obat atau beyond  use date (BUD) dan expired date. Tujuan sosialisasi adalah untuk memberikan edukasi tentang Beyond Use Date (BUD) dan expired date kepada masyarakat dalam penyimpanan obat yang tepat. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan dibantu media seperti leaflet, banner, dan video edukasi. Sasaran edukasi adalah pasien dan/atau keluarga pasien yang sedang menunggu obat di rawat jalan rumah sakit. Evaluasi pengetahuan peserta terkait BUD diperoleh hasil 88% menjawab dengan tepat. Kesimpulannya pemberian edukasi memberikan dampak terhadap pengetahuan peserta terkait BUD dalam penyimpanan obat. Kata Kunci:  Kualitas Obat, Penggunaan Obat, Penyimpanan Obat, Sosialisasi   The behavior of the community in storing and disposing of drugs needs to be accompanied by correct knowledge so as not to have an impact on treatment that is not optimal. Therefore, it is crucial to conduct health promotion regarding the limitations of drug use or beyond use date (BUD) and expiration date. The goal of socialization is to inform the public about beyond use date (BUD) and expired date in regards to proper drug storage. The technique is counseling with the aid of media like flyers, banners, and instructional videos. Patients who are waiting for medications in hospital outpatient care and/or their families are the target audience for education. Evaluation of participants' knowledge related to BUD resulted in 88% answering correctly. In conclusion, the provision of education has an impact on participants' knowledge related to BUD in medicine storage.