Tujuan penelitiaan ini adalah untuk mengetahui penerapan teori Client Centered dalam konseling individual oleh guru pembimbing. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah: observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa: tidak semua guru pembimbing berlatar belakang pendidikan dari jurusan bimbingan konseling sehingga kurang mencerminkan konseling sebagaimana mestinya melainkan pragmatik. Pertama, kurang mahirnya dalam mengkolaborasikan teori sebagai akibat munculnya pengalaman kerja tersendiri bagi guru pembimbing baik dianggap sebagai polisi sekolah yang menghakimi sampai kepada rasa berjuang. Kedua, guru pembimbing belum memahami teori client centered secara teoritis di buku melainkan makna dari teori client centered seperti lemah lembut, menerima siswa tanpa syarat. Secara umum guru pembimbing sudah menerapkan teori client centered dalam konseling individual. Hambatan yang muncul lebih dikarenakan oleh siswa yang instrovet dan gangguan dari luar seperti guru ikut campur, situasi konseling yang kurang kondusif, hingga ruangan konseling yang kurang mendukung. Strategi yang digunakan untuk mengatasi hambatan dengan pendekatan dari luar yakni dengan menunggu kesadaran dari orang di luar guru pembimbing dan siswa bahkan teknik kedip mata dilakukan oleh guru pembimbing dalam mengatasi hambatan ketika dalam konseling. Kerjasama yang diciptakan oleh guru pembimbing dengan guru bidang studi, wali kelas, kepala sekolah dan orang tua sudah berjalan dengan baik.Kata Kunci : Teori Client Centered dan Konseling Individual.