Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

THE PARENT PERCEPTION OF EARLY SEX EDUCATION IN CHILDREN AT SIMATAHARI VILLAGE, THE SUB DISTRICT OF KOTAPINANG, THE DISTRICT OF LABUHANBATU SELATAN Fauziah Nasution; Abdul Aziz Rusman; Putra Apriadi
INTERNATIONAL JOURNAL ON LANGUAGE, RESEARCH AND EDUCATION STUDIES Vol 3, No 1 (2019): Language, Research and Education
Publisher : State Islamic University of North Sumatra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sex education is one of the most effective ways to be done in the current generation and parents have a very important role as a place to exchange information with children, especially related to child sexual problems. This research is descriptive with quantitative research with cross-sectional design. The population is parents (father and mother) who have male and female adolescents in Simatahari Village, Kotapinang District, South Labuhanbatu Regency, as many as 55 respondents as respondents. Data analysis in this study only describes the frequency distribution of father and mother characteristics, father's perception and mother's perception of sex education for youth. The results of this study indicate that the majority of parents both father and mother who have adolescents have ages 41-50 years, have education in the junior high school graduation category. the majority of fathers have perceptions of sexual education in the category of negative perceptions of sexual education and the majority of mothers have perceptions of sexual education in the category of negative perceptions of sexual education. It is suggested to fathers and mothers to provide early sex education to their young men and women so that teenagers can avoid the risk of deviant sexual behavior and sexual violence. To parents both fathers and mothers should learn more about sex education in the Islamic view so that fathers and mothers understand better in providing information to their children about early sex education. Keywords: Perception, Parents, Sex Education, Youth
Strategi Guru Dalam Menangani Anak Yang Hiperaktif Melalui Terapi Permainan Puzzle Pada Kelompok A di Tk Swasta It Jabal Noor Medan Krio Nunzairina Nunzairina; Abdul Aziz Rusman; Dian Pertiwi
JURNAL RAUDHAH Vol 9, No 2 (2021): RAUDHAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/raudhah.v9i2.1301

Abstract

 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi guru dalam menangani anak yang hiperaktif melalui terapi permainan puzzle pada kelompok A di TK Swasta IT Jabal Noor Medan Krio. Penelitian yang digunakan adalah penelitian jenis kualitatif. Subjek yang digunakan yaitu hanya anak hiperaktif pada kelompok A usia 4-5 tahun TK Swasta IT Jabal Noor yang berjumlah 3 orang anak. Penelitian ini menggunakan strategi guru dalam menangani anak yang hiperaktif melalui terapi permainan puzzle. Hasil penelitian siklus I diperoleh data perubahan anak yang hiperaktif perkembangan anak masih rendah. Dari 3 orang anak, 2 orang anak dikategorikan mulai berkembang dan 1 orang anak berkembang  sesuai harapan . Pada siklus II dilaksanakan dengan memperbaiki kesulitan anak dalam mengukiti strategi guru dalam permainan puzzle untuk memperoleh peningkatan yang maksimal. Pada siklus ke II terjadi peningkatan yang signitifkan, dari 1 anak kriteria berkembang sangat baik sebanyak 2 orang , sedangkan kriteria berkembang sesuai harapan sebanyak 1 orang anak. Anak yang memperoleh kriteria mulai berkembang tidak ada dan anak yang memperoleh kriteria belum berkembang tidak ada.Kata Kunci : Anak Hiperaktif, Terapi, Permainan Puzzle AbstractThe purpose of this study was to determine the teacher's strategy in dealing with hyperactive children through puzzle game therapy in group A at the IT Jabal Noor Private Kindergarten Medan Krio. The research used is a qualitative type of research. The subjects used were only hyperactive children in group A aged 4-5 years in Jabal Noor IT Private Kindergarten, totaling 3 children. This study uses the teacher's strategy in dealing with hyperactive children through puzzle game therapy.  The results of the research cycle I obtained data on changes in children who are hyperactive, child development is still low. Of the 3 children, 2 children were categorized as starting to develop and 1 child developing as expected. In cycle II, it was carried out by correcting the difficulties of children in following the teacher's strategy in puzzle games to obtain maximum improvement. In the second cycle there was a significant increase, from 1 child the criteria developed very well as many as 2 people, while the criteria developed according to expectations as many as 1 child. There are no children who get the criteria for starting to develop and there are no children who get the criteria for not developing.Keywords: Hyperactive Child, Therapy, Puzzle Games 
Deskripsi Penyesuaian Diri Mahasiswa Selama Belajar Daring di Prodi BKPI FITK UIN Sumatera Utara Medan Fauziah Nasution; Abdul Aziz Rusman
Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol 11, No 2 (2021): Edisi Juli-Desember 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/al-irsyad.v11i2.10578

Abstract

Penyesuaian diri adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk dapat memahami, menerima, dan berkolaborasi dengan lingkungan secara objektif, positif, dan dinamis. Penelitian ini berupaya mendeskripsikan penyesuaian diri yang dimiliki oleh mahasiswa BKPI FITK UIN Sumatera Utara medan pada masa pandemic Covid-19. Penelitian menggunakan metode kuantitaif deskriptif. Sampel berjumlah 123 dari mahassiwa BKPI FITK UIN Sumatera Utara Medan. Instrumen yang digunakan adalah angket yang disebarkan melalui google form. Data dianalisis menggunakan statistic deskrptif. Hasil penelitian menunjukkan diperoleh skor total 10,707, mean 87,05, median 87,00, mode 87, skkor tertinggi 92, skor terendah 82, standar deviasi 2,74. Sebanyak 17 responden atau 13,82% berada pada skor rata-rata, sebanyak 54 responden atau 43,90% berada pada skor di atas rata-rata, dan sebanyak 52 responden atau 42,28% berada pada skor di bawah rata-rata.
PENGARUH KONSELING KREATIF TEKNIK VISUAL ARTS DAN RELIGIUSITAS TERHADAP KEBAHAGIAAN MAHASISWA BKI FITK UIN SU MEDAN Abd. Aziz Rusman
Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol 9, No 2 (2019): Edisi Juli-Desember 2019
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/al-irsyad.v9i2.6758

Abstract

Kebahagiaan adalah cita-cita hidup setiap orang dalam kehidupan ini. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kebahagiaan, diantaranya adalah religiusitas dan upaya yang dilakukan untuk mencapainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling kreatif terhadap kebahagiaan mahasiswa BKI FITK UIN Sumatera Utara Medan. Populasi penelitian mahasiswa BKIFITK UIN Sumatera Utara Medan,Sampel diambil sebanyak 30 orang. Terdiri dari 15 orang kelompok eksperimen dan 15 orang kelompok kontrol. Data dianalisis menggunakan uji komparasi. Hsil penelitian menunjukkan bahwa: Ada perbedaan kebahagiaan mahasiswa Medan antara kelompok eksperimen [diberikan konsleing kreatif teknik visual arts] dengan kelompok kontrol [diberikan konsleing konvensional] dengan nilai F (fisher) .7,057>2,53 dan signifikansi 0,003<0,05. Ada perbedaan kebahagiaan mahasiswa Medan antara yang memiliki religiusitas tinggi dengan yang memiliki religiusitas rendah dengan nilai F (fisher) sebesar 0,053>2,53 dan signifikansi 0,001<0,05. Terdapat interaksi secara simultan antara teknik konseling [konseling kreatif teknik bisual arts dan koseling konvensional] dan tingkat religiusitas [religiusitas tinggi dan religiusitas rendah terhadap kebahagiaan mahasiswa Medan dengan nilai F sebesar 6,058 < 0.84. dan sig. sebesar 0,002 > 0,05.Kata Kunci: Kebahagiaan, konseling, religiusitas
Hubungan Religiusitas dan Dukungan Sosial dengan Perilaku Sopan Santun Siswa di SMK Negeri 2 Medan Fauziah Nasution; Abd Aziz Rusman
Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol 10, No 2 (2020): Edisi Juli-Desember 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/al-irsyad.v10i2.8938

Abstract

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara relisiusitas dan teman sebaya dengan sopan santun siswa SMK Negeri 2 Medan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tujuan untuk melihat hubungan antar variabel. Sampael diambil dengan cara proporsional menggunakan rumus Slovin. Adapun jumlah sampel sebanyak 107 orang. Data diambil melalui angket dalam bentuk Skala Likert dengan alternative jawaban 1-5. Data dianalisis menggunakan rumus regresi ganda.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut: 1) Ada hubungan antara religiusitas dengan sopan santun dengan koefisien sebesar 0,379 pada signifikansi 0,000. 2) Ada hubungan antara teman sebaya dengan sopan santun dengan koefisien sebesar 0,433 pada signifikansi 0,000. 3) Ada hubungan religiusitas dan teman sebaya dengan sopan santun sebesar 0,522 dengan signifikansi 0,000. Kata Kunci: religiusitas, teman sebaya, sopan santun, hubungan
Deskripsi Kecemasan Berbicara di Depan Umum pada Mahasiswa Sebagai Dampak dari Pembelajaran Daring Abd. Aziz Rusman; Fauziah Nasution
Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol 11, No 2 (2021): Edisi Juli-Desember 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/al-irsyad.v11i2.10574

Abstract

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa prodi BKPI adalah kecakapan dalam melakukan pembicaraan di depan umum, hal ini sebagai suber daya yang disiapkan dalam menghadapi peserta didiknya nanti setelah menjadi guru. Penelitian ini berupaya mendeskripsikan keterampilan berbicara di depan umum yang dimiliki oleh mahasiswa BKPI FITK UIN Sumatera Utara Medan. Metode penelitian adalah kuantitatif deskripsi, sampel berjumlah 123 orang. Angket penelitian adalah pernyataan tentang kecemasan berbicara yang disebar melalui google form. Data dianalisis dengan menggunakan rumus statistik deskripsi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecemasan berbicara diperoleh skor total 10,294, mean 83,69, median 84,00, mode 87, skor tertinggi 88, skor terendah 73, dan standar deviasi 3,33. Sebanyak 23 mahasiswa atau 18,70% memiliki skor rata-rata, sebanyak 57 mahasiswa atau 46,34% memiliki skor di atas rata-rata, dan sebanyak 43 mahasiswa atau 34,96% memiliki skor di bawah rata-rata.
Deskripsi Kebahagiaan Belajar Mahasiswa BKI Pada Masa Pandemi COVID-19 Abd. Aziz Rusman; Fauziah Nasution
Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol 10, No 1 (2020): Edisi Januari-Juni 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/al-irsyad.v10i1.7649

Abstract

Abstract: Masa pandemi covid-19 merubah banyak aspek kehidupan,termasuk di dalamnya dunia pendidikan. Mahasiswa sebagai pesertadidik di perguruan tinggi mengalami dampak dalam proses pembelajaran.Penelitian ini berupaya mendeskripsikan kebahagiaan belajar mahasiswaBKI masa pandemi covid-19.Penelitian ini menggunakan pendekatankuantitatif. Sampel berjumlah 191 orang mahasiswa. Instrumen yangdigunakan agket. Teknik pengambilan data melalui googleform yangdibagikan kepada seluruh responden. Data dianalisis dengan datadeskriptif. Hasil penelitian menunjukkan: 1) sebanyak 1,05%kebahagiaan belajar berada pada kategori tinggi, 95,29% berada padakebahagiaan belajar sedang, dan sebanyak 3,66% kebahagiaan belajarmahasiswa berada pada kategori rendah; 2) Kebahagiaan belajarmahasiswa semester II 1,49% tinggi, 67,02% sedang, 2,09% rendah.Semester IV, 0,00% tinggi, 95,52% sedang, 2,99% rendah. Semester VI,0,00% tinggi, 94,29% sedang, 5,71% rendah. 3) Kebahagiaan belajarmahasiswa laki-laki 0,00%tinggi, 100% sedang, dan 0,00% rendah.Kebahagiaan belajar mahasiswa perempuan 1,17% tinggi, 94,74%sedang, dan 4,09% rendah.Keywords: Kebahagiaan, belajar, pandemi
Hubungan Antara Self Efficacy dan Iklim Kelas Dengan Self Regulated Learning Siswa SMK Negeri 2 Medan Abd. Aziz Rusman; Fauziah nasution
Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol 10, No 2 (2020): Edisi Juli-Desember 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/al-irsyad.v10i2.8937

Abstract

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan natara variabel self efficacy dan iklim kelas dengan self regulated learning siswa SMK Negeri 2 Medan. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional, yaitu untuk menegtahui hubungan antar variabel penelitian. Populasi adalah seluruh siswa SMK Negeri 2 Medan. Sampel berjumlah 160 orang siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket Skala Likert. Analisis data dilakukan dengan rumus Regresi Linear berganda. Operasi hitung menggunakan bantuan SPSS 17.0.Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1) Hubungan antara variabel self efficacy dengan self regulated learning siswa sebesar 0,133 atau 13,3% pada signifikansi 0,002; 2) Hubungan antara iklim kelas dnegan self regulated learning siswa sebesar 0, 301 atau 30,1% pada signifikansi 0,000. 3) Total hubungan variabel self efficacy dan iklim kelas dengan self regulated learning siswa sebesar 0,381 atau 38,1% pada signifikansi 0,000. Kata Kunci: Self regulated learning, self efficacy, iklim kelas
Sinkronisasi Pendidikan Karakter dan Toleransi Masyarakat di Desa Marancar Julu, Kec. Marancar, Kab. Tapanuli Selatan Abdul Aziz Rusman; Ahmad Riadi
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 5 No 1 (2021): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.968 KB) | DOI: 10.33487/edumaspul.v5i1.2033

Abstract

Masyarakat merupakan manusia yang senantiasa berhubungan (berinteraksi) dengan manusia lain dalam suatu kelompok. Kehidupan masyarakat yang selalu berubah (dinamis) merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari. Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhannya, sebuah keniscayaan manusia bisa hidup secara individual dalam lingkungannya. Manusia selalu memiliki rasa untuk hidup berkelompok akibat dari keadaan lingkungan yang selalu berubah atau dinamis. Perubahan-perubahan tersebut memaksa manusia memakai akal, inovasi dan kreatifitas. Menyusul masa renaisans, terasa perlu adanya perubahan metode pengkajian sumber-sumber keislaman, untuk memungkinkan menghadapi kecenderungan modern di bidang sains, filsafat, dan kebudayaan barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang sosial bermasyarakat, tingkat toleransi dinamika masyarakat di Desa Marancar Julu, serta peran pendidikan karakter anak terhadap toleransi terhadap perbedaan terkhusus perbedaan Agama di lingkungan Kabupaten Tapanuli Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan kualitatif dengan jenis penelitiannya adalah fenomologi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kerukunan umat beragama dapat diwujudkan dengan saling menghargai, faktor persamaan suku dan komunikasi antar warga yang baik. Toleransi beragama merupakan sikap saling menghormati dan menghargai atas kepercayaan agama masing-masing saling menerima dan keterbukaan terhadap agama yang lain.
Strategi Guru Dalam Menangani Anak Yang Hiperaktif Melalui Terapi Permainan Puzzle Pada Kelompok A di Tk Swasta It Jabal Noor Medan Krio Nunzairina Nunzairina; Abdul Aziz Rusman; Dian Pertiwi
JURNAL RAUDHAH Vol 9, No 2 (2021): RAUDHAH
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/raudhah.v9i2.1301

Abstract

 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi guru dalam menangani anak yang hiperaktif melalui terapi permainan puzzle pada kelompok A di TK Swasta IT Jabal Noor Medan Krio. Penelitian yang digunakan adalah penelitian jenis kualitatif. Subjek yang digunakan yaitu hanya anak hiperaktif pada kelompok A usia 4-5 tahun TK Swasta IT Jabal Noor yang berjumlah 3 orang anak. Penelitian ini menggunakan strategi guru dalam menangani anak yang hiperaktif melalui terapi permainan puzzle. Hasil penelitian siklus I diperoleh data perubahan anak yang hiperaktif perkembangan anak masih rendah. Dari 3 orang anak, 2 orang anak dikategorikan mulai berkembang dan 1 orang anak berkembang  sesuai harapan . Pada siklus II dilaksanakan dengan memperbaiki kesulitan anak dalam mengukiti strategi guru dalam permainan puzzle untuk memperoleh peningkatan yang maksimal. Pada siklus ke II terjadi peningkatan yang signitifkan, dari 1 anak kriteria berkembang sangat baik sebanyak 2 orang , sedangkan kriteria berkembang sesuai harapan sebanyak 1 orang anak. Anak yang memperoleh kriteria mulai berkembang tidak ada dan anak yang memperoleh kriteria belum berkembang tidak ada.Kata Kunci : Anak Hiperaktif, Terapi, Permainan Puzzle AbstractThe purpose of this study was to determine the teacher's strategy in dealing with hyperactive children through puzzle game therapy in group A at the IT Jabal Noor Private Kindergarten Medan Krio. The research used is a qualitative type of research. The subjects used were only hyperactive children in group A aged 4-5 years in Jabal Noor IT Private Kindergarten, totaling 3 children. This study uses the teacher's strategy in dealing with hyperactive children through puzzle game therapy.  The results of the research cycle I obtained data on changes in children who are hyperactive, child development is still low. Of the 3 children, 2 children were categorized as starting to develop and 1 child developing as expected. In cycle II, it was carried out by correcting the difficulties of children in following the teacher's strategy in puzzle games to obtain maximum improvement. In the second cycle there was a significant increase, from 1 child the criteria developed very well as many as 2 people, while the criteria developed according to expectations as many as 1 child. There are no children who get the criteria for starting to develop and there are no children who get the criteria for not developing.Keywords: Hyperactive Child, Therapy, Puzzle Games