Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Cytotoxic Activity of Volatile Compounds in Cymbopogon nardus’ Essential Oils Rizki Fitria; Djarot Sasongko Hami Seno; Bambang Pontjo Priosoeryanto; Najmah Najmah; Waras Nurcholis
Justek : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 5, No 2 (2022): November
Publisher : Unversitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/justek.v5i2.10194

Abstract

Abstract:  Plants produce a variety of secondary metabolites, one of which is essential oils that contain a variety of volatile compounds and are useful for humans. Cymbopogon nardus contains volatile compounds that can inhibit the proliferation of cancer cells. This research aims to explore the antiproliferation activity of C.nardus’ essential oils with different concentrations against breast cancer Michigan Cancer Foundation-7 (MCF-7) cells. Antiproliferation test was carried out with total cells method using trypan blue and cells were calculated using a microscope. Gas Chromatography-Mass Spectrometer (GC-MS) was performed to identify the volatile compounds. The results showed that the Inhibitory Concentration 50 (IC50) value was 359.6 ppm with an inhibition percent of 44.49% at 170 ppm. Meanwhile, inhibition percent against Vero normal cell was 29.04%, compared to Doxorubicin 35.23%. The dominant volatile compound in C. nardus’ essential oil were Geraniol and Citronellol.Abstrak Tanaman menghasilkan berbagai macam metabolit sekunder, salah satunya dalam bentuk minyak atsiri yang mengandung berbagai macam senyawa volatil yang berguna bagi manusia. Cymbopogon nardus mengandung senyawa volatil yang dapat menghambat proliferasi sel kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktifitas antiproliferasi minyak atsiri C. nardus dengan beberapa konsentrasi terhadap sel kanker payudara Michigan State Foundation-7 (MCF-7). Uji antiproliferasi dilakukan dengan metode total sel menggunakan trypan blue dan sel dihitung menggunakan mikroskop. Gas Chromatography-Mass Spectrometer (GC-MS) dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa volatil. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi penghambatan 50 (IC50) sebesar 359.6 ppm dengan persen penghambatan sebesar 44.49% pada konsentrasi 170 ppm. Sementara itu, persen ihibisi terhadap sel normal Vero sebesar 29.04%, dibandingkan dengan Doksorubisin yang sebesar 35.23%. Senyawa volatil dominan yang terdapat pada C. nardus adalah Geraniol dan Citronellol.           
Pelatihan Pembuatan Hand sanitizer Alami di SD Islam Creative Banjarbaru Utami Irawati; Dewi Umaningrum; Dwi Rasy Mujiyanti; Rizki Fitria
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 2, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v2i3.6381

Abstract

Coronavirus varian baru (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2/SARS-COV2) mulai muncul di dunia dan menyebar di Indonesia pada awal tahun 2020 dan penyakitnya lebih dikenal dengan nama Coronavirus Disease-2019 (COVID-19). Jumlah kasus yang tinggi menyebabkan pemerintah mengambil kebijakan penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan). Penggunaan hand sanitizer menjadi alternatif pilihan untuk menjaga higienitas dan kebersihan pribadi. Hand sanitizer komersial yang beredar di pasaran sebagian besar mengandung alkohol karena kemampuannya membunuh mikroorganisme patogen. Sementara itu, banyak bahan alami yang memiliki sifat antiseptik dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan hand sanitizer. Sasaran dalam kegiatan pengabdian ini adalah siswa Sekolah Dasar (SD). Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, siswa SD dapat mengembangkan keterampilan entrepreneurship dan membantu dalam mengolah bahan-bahan yang ada disekitar lingkungan menjadi lebih berguna, bahkan bernilai jual. Hal ini membuka peluang untuk memproduksi hand sanitizer alternatif dalam skala kecil atau skala rumah tangga. Maka dari itu diperlukan pelatihan pembuatan hand sanitizer dari bahan alami ini. Dalam pelaksanaannya, program pengabdian pada masyarakat ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu tahap persiapan, pelatihan secara daring dan praktek secara luring. Dalam pelatihan tersebut terdapat beberapa hasil positif diantaranya produk hand sanitizer alami yang dilengkapi dengan label kemasan dan label protokol kesehatan pada kotak tools kit serta pemahaman siswa mengenai cara pembuatan hand sanitizer alami.
Kajian Isoterm Adsorpsi Metilen Biru pada Biochar Kulit Sagu (Metroxylon sagu) Henny Amelia; Rizki Fitria; Sunardi Sunardi
Justek : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 6, No 1 (2023): Maret
Publisher : Unversitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/justek.v6i1.13746

Abstract

Abstract: Sago bark biomass waste was modified into biochar through pyrolysis with temperature variations of 500 ℃, 600 ℃ and 700 ℃ for 2 hours to increase the adsorption capability. This research aims is to know the adsorption isotherm model of methylene blue on sago bark biochar. The results showed that the adsorption capability of biochar increased comparing to the adsorption capability sago bark without pyrolysis process dan reached optimum adsorption condition at pH 9 for 10 minutes. The results of the analysis show that the adsorption of methylene blue on biochar is closer to the Freundlich isotherms model than to the Langmuir isotherm model. The adsorption capacity of methylene blue on pyrolysis biochar at temperature of 500 ℃, 600 ℃, and 700 ℃ respectively were 45,86; 46,22 and 46,90 mg/g.Abstrak: Limbah biomassa kulit sagu dimodifikasi menjadi biochar melalui pirolisis dengan variasi suhu 500 ℃, 600 ℃, dan 700 ℃ selama 2 jam untuk memperbaiki kemampuan adsorpsinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola isoterm adsorpsi metilen biru pada biochar kulit sagu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan adsorpsi biochar terhadap metilen biru meningkat dibandingkan adsorpsi sebelum proses pirolisis dan mencapai kondisi optimum adsorpsi pada pH 9 selama 10 menit. Hasil analisis menunjukkan bahwa adsorpsi metilen biru pada biochar lebih mendekati model isoterm Freundlich dibanding model isoterm Langmuir. Kapasitas adsorpsi metilen biru pada biochar hasil pirolisis pada suhu 500 ℃, 600 ℃, dan 700 ℃ berturut-turut sebesar 45,86; 46,22 dan 46,90 mg/g.
Perakitan Gas Chromatography Sederhana Untuk Pembelajaran Instrumen Pemisahan Senyawa Kimia Tanto Budi Susilo; Rahmat Yunus Yunus; Azidi Irwan Irwan; Oni Soesanto Soesanto; Arief Rahmad Maulana Akbar; Rizki Fitria Fitria; Muktiningsih Muktiningsih Muktiningsih
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 2, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v2i4.7682

Abstract

AbstrakGas Chromatography (GC) merupakan suatu metode standar dalam kurikulum pendidikan sains kimia. Metode ini berupa alat yang mampu memisahkan dan menganalisis senyawa multi komponen berdasarkan data fisiknya. Biasanya ukuran alat adalah besar dengan harga yang mahal. Namun, alat ini dapat dirangkai secara sederhana dengan menggunakan bahan-bahan disekitar (https://youtu.be/w9OMFAAPV0I). Metodologi perakitan mengunakan kompresor, pipa kapiler, elemen panas dan detektor alkohol. Bahan uji berupa fermentasi buah-buahan dan dipraktekkan kepada mahasiswa semester 5 Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat. Metode Structural Equation Modelling (SEM) digunakan untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap alat GC. Sebelumnya mahasiswa menganggap alat adalah GC rumit (74.4%), mahal (51.2%), tidak bisa dirakit sendiri (39.5%), berukuran besar (51.2%). Namun, setelah terlibat dalam kegiatan perakitan alat GC, persepsi mahasiswa terhadap alat tersebut berubah yaitu rumit (23.3%), mahal (11.6%), tidak bisa dirakit sendiri (0%), berukuran besar (16.3%), simpel (44.2%), biaya terjangkau (37.2%), bisa dirakit sendiri (65.1%) serta berukuran kecil (37.2%). Sehingga alat GC sederhana ini dapat menjadi alternatif pilihan ditengah mahalnya alat GC pabrikan. Kata kunci: gas chromatography; perakitan; pemisaha
SKRINING FITOKIMIA, TOTAL FLAVONOID DAN FENOLIK DAUN SEREH WANGI (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) Najmah Najmah; Rizki Fitria; Erga Kurniawati
Jurnal Crystal : Publikasi Penelitian Kimia dan Terapannya Vol. 5 No. 1 (2023): Penelitian Kimia dan terapannya 2023
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jc.v5i1.2642

Abstract

Sereh wangi (Cymbopogon nardus (L.) Rendle) memiliki banyak manfaat dan telah lama dibudidayakan di Indonesia. Senyawa metabolit sekunder terdapat pada semua bahan alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui skrining fitokimia, total fenolik, dan total flavonoid ekstrak dan fraksi daun sereh wangi. Daun sereh wangi dimaserasi kemudian difraksinasi dengan pelarut N-heksana, air, dan etil asetat. Uji terdiri dari skrining fitokimia, uji total fenolik dengan standar asam galat, dan total flavonoid menggunakan standar kuersetin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak mengandung tanin, alkaloid, triterpenoid/steroid, saponin, fenolat, dan flavonoid. Total fenolik pada ekstrak adalah 81,67 mg GAE/sampel; fraksi N-heksana adalah 466,67 mg GAE/sampel; fraksi etil asetat sebesar 369,44 mg GAE/sampel dan fraksi air sebesar 268,89 mg GAE/sampel. Total flavonoid pada ekstrak adalah 161,11 mg QE/g sampel; fraksi N-heksana adalah 239,85 mg GAE/sampel; fraksi etil asetat sebesar 129,48 mg GAE/sampel dan fraksi air sebesar 74,52 mg GAE/sampel.
Pengembangan Urban Permaculture di Kelompok Wanita Tani (KWT) Permata Bersemi Banjarbaru Rizki Fitria; Sunardi Sunardi; Abdullah Abdullah; Wiwin Tyas Istikowati
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v3i2.10291

Abstract

Kelompok Wanita Tani (KWT) Permata Bersemi di Kelurahan Sungai Ulin mengelola lahan kosong di area komplek untuk ditanami sayuran. KWT ini menanam sayuran untuk memenuhi kebutuhan sayur harian. KWT beranggotakan 19 orang warga dengan beragam latar belakang dan tinggal di Komplek Bukit Permata Indah (BPI) Kelurahan Sungai Ulin, Banjarbaru. KWT telah terbentuk setelah pandemi COVID-19 mereda. Mitra menanami lahan di komplek BPI dengan menggunakan media tanah dan pengolahan tanah seadanya. Pengetahuan dalam memelihara tanaman juga masih terbatas. Penanaman sayuran juga belum dikonsep dengan baik sehingga terlihat berantakan. Dari hasil olahan lahan, mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka sendiri akan sayuran. Hal ini berdampak pada pengeluaran harian yang seharusnya digunakan untuk membeli sayur dapat dialihkan ke kebutuhan lain. Akan tetapi, usaha yang dijalankan oleh KWT masih belum ditekuni dengan serius karena mereka hanya ingin mengisi waktu luang. Anggota KWT juga hanya memilih jenis sayuran yang cepat panen seperti bayam, kangkung, sawi, dll. Berdasarkan pengamatan tersebut, usaha mereka memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Namun, mitra belum mengerti tentang persiapan lahan, penataan tanaman, dan sistem pemeliharaan. Sehingga, pada program pengabdian masyarakat ini dilakukan pelatihan sistem pertanian terintegrasi model urban permaculture pada lahan garap dan pelatihan dalam pemeliharaan tanaman (pelatihan pembuatan ecoenzim dan pupuk organik cair). Hasil dari pelatihan ini adalah mitra KWT menjadi mengetahui mengenai pengolahan lahan dan cara pemeliharaan tanaman yang lebih baik diantaranya dengan menggunakan ecoenzim dan pupuk organik cair, lahan mitra menjadi lebih tertata dan mitra juga mengetahui cara pembuatan ecoenzim dan pupuk organik cair tersebut.