Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN KELUARGA BERENCANA DAN ALAT KONTRASEPSI DI DESA CATUR KECAMATAN KINTAMANI Jessica Putri Lulu Budiarsa; Ketut Ayu Widiantini; Eunike Grace Br. Sinambela; I Putu Krisna Indrayana; Luh Putu Melly Purnama Dewi; Jeany Ingnadea Sabuin; I Putu Darmawijaya
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 5 (2022): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.402 KB)

Abstract

ABSTRAKBertambahnya masyarakat akan berpengaruh pada kepadatan penduduk dan meningkatnya kasus-kasus penyakit. Maka dari itu perlu adanya upaya pengendalian kelahiran. Pemerintah membuat program Keluarga Berencana atau bisa disingkat KB untuk meningkatkan dan peran serta masyarakat melalui kedewasaan usia perkawinan, pengaturan usia kelahiran anak, pembinaan ketahanan dalam keluarga, peningkatan kesejahteraan dalam keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Tujuan KB yang dirancang pemerintah adalah meningkatkan jumlah penduduk yang menggunakan kontrasepsi, menurunkan angka kelahiran bayi, meningkatkan kesehatan keluarga berencana dengan penjarangan kelahiran. Langkah dalam menyukseskan program tersebut adalah dengan penggunaan alat kontrasepsi. Penggunaan alat kontrasepsi merupakan hal yang belum diminati oleh masyarakat. Pengetahuan tentang KB dan Alat Kontrasepsi sebaiknya diberikan sejak dini yaitu saat remaja dan pemuda/i. Lokasi pengabdian masyarakat adalah Desa Catur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Alasan memilihi Desa Catur dikarenakan tidak adanya posyandu remaja dan kurangnya program kesehatan yang melibatkan remaja. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan remaja dan pemuda/i tentang KB dan Alat Kontrasepsi. Hasil pengabdian masyarakat ini adalah remaja dan pemuda/i dapat memahami tentang KB dan Alat Kontrasepsi.Kata kunci: : Remaja, Pemuda, Penyuluhan
PENDAMPINGAN MENGENAI HOAX DAN DIGITAL SAFETY KEPADA KARANG TARUNA DI DESA CATUR, KINTAMANI - BANGLI Ni Luh Putu Ari Santi Dewi; Ni Luh Putu Govi Gayatri; Maria Antonia Jehanu; Ni Kadek Ayu Asri Azhari; I Putu Darmawijaya; Yeyen Komalasari; Ni Luh Putu Suarmi Sri Patni
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 4 (2021): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (870.372 KB)

Abstract

ABSTRAKPenggunaan internet di Indonesia saat ini hampir melapisi seluruh masyarakat, segala kegiatanakan berhubungan dengan media digital. Arus informasi semakin cepat dan bebas di sebarluaskanke masyarakat tanpa pertanggung jawaban bahwa informasi tersebut benar adanya. Kehidupanmasyarakat saat ini sudah terbagi dua menjadi dunia maya dan dunia nyata, bahkan sebagianmasyarakat lebih aktif di dunia maya atau sosial media mereka sehingga tanpa kita ketahuikehidupan kita sudah menjadi konsumsi publik yang bisa diakses dimana saja dan oleh siapa saja.Maka dari itu tujuan dari kegiatan pendampingan dan pelatihan ini untuk membantu para generasimuda yang saat ini generasi muda sebagai tombak utama digitalisasi agar lebih memahami danmengerti pemilahan informasi yang benar dan sesuai fakta serta bisa memilah dan melindungikehidupan mereka agar terhindar dari kejahatan internet yang semakin mengarah ke kriminalitas.Metode yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik survey kepada paraSTT yang ada di desa Catur, Kintamani, Bangli. Dengan dilakukannya survey kami memperolehhasil bahwa sebagian besar anggota STT (Karang Taruna) mengetahui mengenai hoax dan digitalsafety akan tetapi tidak bisa menangani hal tersebut dengan cara yang tepat.Kata Kunci: literasi digital, hoax, digital safety, internet, karang taruna, Catur, Kintamani, Bangli
PENGEMBANGAN USAHA MIE NYONYOR DI BALI BERBASIS BUDAYA DAN TEKNOLOGI Dermawan Waruwu; I Putu Darmawijaya
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 1 (2018): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1634.936 KB)

Abstract

ABSTRACTNyonyor noodle business in Abianbase Village - Bali was developed through cultural and technological value approaches. Nyonyor noodles become an alternative food menu for by consumers, besides consuming rice. The Dhyana Pura University Community Partnership Program (PKM) implementation team provided training, assistance, and equipment assistance to nyonyor noodle entrepreneurs (partners). Partners use technology tools to develop their businesses, so the process of making raw materials for noodles is faster and hygiene than before. In presenting nony nyonyor partners always pay attention to cultural values, ethics, religion, and friendliness so that consumers are more comfortable when consuming these noodles. The use of technology and the application of cultural values have the potential as a source of income for the community, both nyonyor noodle business owners, employees, gojek, chili farmers, onion farmers, chicken farmers, and so on. Thus, increasing income through the nyonyor noodle business provides inspiration to the younger generation for entrepreneurship, thereby increasing the economy and welfare of the Balinese and Indonesian people.Keywords: Development, Mie Nyonyor, Culture, Technology, BaliABSTRAKUsaha mie nyonyor di Desa Abianbase – Provinsi Bali dikembangkan melalui pendekatan nilai budaya dan teknologi. Mie nyonyor menjadi alternatif pilihan menu makanan bagi masyarakat, selain mengkonsumsi nasi. Tim pelaksana Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Dhyana Pura memberikan pelatihan, pendampingan, dan bantuan alat kepada pengusaha mie nyonyor (mitra). Mitra menggunakan alat teknologi dalam mengembangkan usahanya, sehingga proses pembuatan bahan baku mie nyonyor lebih cepat dan hygiene dari sebelumnya. Dalam menyajikan mie nyonyor mitra selalu memperhatikan nilai-nilai budaya, etika, agama, dan keramahan agar konsumen semakin nyaman pada saat mengkonsumsi mie nyonyor tersebut. Penggunaan teknologi serta penerapan nilai budaya berpotensi sebagai sumber pendapatan masyarakat, baik pemilik usaha mie nyonyor, karyawan, gojek, petani cabai, petani bawang, peternak ayam, dan sebagainya. Dengan demikian, peningkatan pendapatan melalui usaha mie nyonyor ini memberikan inspirasi kepada generasi muda untuk berwirausaha, sehingga meningkatkan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat Bali maupun Indonesia.Kata kunci: Pengembangan, Mie Nyonyor, Budaya, Teknologi, Bali
PELATIHAN MASSAGE KEBUGARAN PADA PEMUDA PEMUDI DI DESA CATUR-KINTAMANI Putu Febby Sisilia Meliniawati; I Made Bagiada Okta Nugraha; Luh Putu Gina Safitri; Adam Samudra Humaidy; I Putu Darmawijaya
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 5 (2022): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.429 KB)

Abstract

ABSTRAKKebugaran adalah kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari – hari tanpa merasakan sakit dan kelelahan. Massage merupakan salah satu perawatan tubuh yang mengguakan teknik pijatan di seluruh area tubuh seperti kepala, badan, punggung, tangan dan kaki. Pemberian massage dapat memberikan manfaat berupa memelihara kebugaran tubuh, memberikan efek relaksasi, mengurangi nyeri dan memulihkan keadaan tubuh yang sakit. Ada beberapa jenis massage yang ada seperti massage kecantikan, massage kesehatan dan massage olahraga. Dengan mendapatkan massage dapat melancarkan peredaran darah, tubuh menjadi relaks, dan berpengaruh ke peningkatan kesehatan dan kebugaran tubuh. Massage kebugaran bertujuan untuk pengobatan atau terapi orang – orang yang menderita sakit atau keluhan tertentu agar bisa melakukan kegiatan sehari – hari kembali seperti sediakala. Beberapa teknik yang ada di massage kebugaran meliputi (1) efflurage (gerakan menggosok), (2) petrissage (gerakkan memijat), (3) friction (gerakkan menggerus), (4) shaking (gerakkan menggoncangkan), (5) tapotement (gerakkan memukul), (6) vibration (gerakkan menggetarkan), (7) stroking (gerakkan mengurut). Kegiatan pelatihan massage ini dilakukan oleh mahasiswa fisioterapi kepada pemuda-pemudi desa catur untuk memberikan pengetahuan mengenai massage kebugaran ini. Dimana nantinya kemampuan yang dimiliki oleh pemuda – pemudi desa catur ini dapat membuka peluang usaha bagi mereka di desa catur. Metode yang dilakukan selama pelatihan berupa sosialisasi, pemberian post-pre test dan juga praktek. Kesimpulan kegiatan pelatihan ini berjalan dengan baik dan lanaer sesuai dengan rencana dan tujuan yang diharapkan. Dan juga antusias pemuda – pemudi yang sangat besar akan kegiatan ini.Kata kunci: pelatihan, massage, kebugaran, fisioterapi.
KOMBINASI SENAM OTAK DAN AKTIVITAS FUNGSIONAL REKREASI (AFR) TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK AUTIS DI YAYASAN MENTARI FAJAR JIMBARAN BADUNG BALI Enny Wulandari; I Putu Darmawijaya; Agung Wahyu Permadi
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 2, No 1 (2018): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.241 KB)

Abstract

ABSTRAKAutis merupakan suatu kondisi di mana anak menunjukkan gejala gangguan kompleks, salah satunya adalah gangguan motorik halus. Anak autis memiliki kecakapan motorik yang rendah sehingga kesulitan menyelesaikan tugas yang koordinasi motorik dan keterampilan gerak yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian kombinasi senam otak dan aktivitas fungsional rekreasi (AFR) dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak autis di Yayasan Mentari Fajar, Jimbaran. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan One Group Pretest-Posttest Design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 16 orang yang telah diukur sebelumnya menggunakan tes kemampuan motorik halus untuk mendapatkan data pretest. Intervensi dilakukan selama 24 kali pertemuan. Setelah itu kembali sampel diukur menggunakan parameter yang sama untuk mendapatkan data posttest. Selanjutnya data pretest dan posttest diuji beda menggunakan uji t berpasangan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh. Data dalam penelitian ini dianalisis secara statistik menggunakan uji t berpasangan dengan rata-rata yang didapat sebelum pemberian kombinasi senam otak dan AFR (pretest) adalah 54,00 dan untuk rata-rata sesudah pemberian kombinasi senam otak dan AFR (posttest) adalah 58,94. Uji hipotesis berdasarkan hasil uji t berpasangan diperoleh nilai p = 0,001 (p < 0,05). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian kombinasi senam otak dan AFR dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak autis di Yayasan Mentari Fajar, Jimbaran.Kata Kunci : Autis, Senam Otak, Aktivitas Fungsional Rekreasi (AFR)ABSTRACTAutism is a condition in which a child exhibits some complex syndrome, one of which is a fine motor development delay. Children with autism disorder have poor motor skills cause difficulty in completing tasks which need complex coordination in motor and movement skills. The study aims to determine the combination of brain gym and functional activity and recreation may improve fine motor skills in children with autism disorder at Yayasan Mentari Fajar, Jimbaran. This research is an experimental study with One Group Pretest-Posttest Design. The sample in this study amounted to 16 autistic children who have been measured use Fine Motor Skill’s Test to obtain pretest data. Intervention is conducted for 24 times. After that, the samples are measured use the same parameters one more to get the posttest data. Furthermore the pretest and posttest data are tested use paired t test to determine if it has the significant influence. Data’s study is analyzed statistically use paired t test in which average range of pretest is 54.00, and posttest is 58.94. Test of hypothesis which based on paired t test has obtained value p = 0,001 (p<0,05). The results of the study can be concluded that the giving of brain gym and AFR combination can increase fine motor skills in children with autism disorder at Yayasan Mentari Fajar, Jimbaran..Keyword : Autism, Brain gym, Functional Activity of recreation (AFR)
PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT PINGGANG PADA PETANI SAYUR GONDA LANSIA WANITA DI DESA TIMPAG TABANAN I Made Rai Putra Adnyana; I Putu Darmawijaya; I Made Astika Yasa
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Terpadu
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.128 KB)

Abstract

Sikap kerja pada lansia dalam bertani sayur gonda pada umumnya berdiri dan posisi membungkuk terus-menerus yang mengakibatkan otot abdominal bekerja secara memendek menahan berat badan ke depan dan otot pinggang bekerja seperti secara memanjang untuk mempertahankan tubuh.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Core Stability Exercise terhadap peningkatan daya tahan otot pinggang pada petani Di Desa Timpag Tabanan. Penelitian ini menggunakan metode pre-experimental. Sampel dalam penelitian ini yang berjumlah 8 orang lansia. Pengukuran sampel menggunakan MMCT. Daya tahan otot pinggang dengan latihan core stability exercise diberikan 3 x seminggu selama 1 bulan. Hasil analisis data uji normalitas menunjukkan nilai signifikan p > 0.05 yaitu nilai pretest p = 0,078 dan nilai posttest p=0.077, yang berarti data berdistribusi normal. Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai signifikan p
LATIHAN MENGANCING BAJU UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK SANTI KUMARA Luh Ayu Windayani; I Putu Darmawijaya; Agung Wahyu Permadi
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 5, No 1 (2021): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.186 KB)

Abstract

Pada masa anak prasekolah (3-6 tahun) anak akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan fisik yang stabil, perkembangan psikologi yang pesat, serta rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Prevalensi keterlambatan motorik anak masih tergolong tinggi yaitu sekitar 60%, walaupun keterlambatan motorik ini tidak disebabkan oleh suatu penyakit, namun kondisi ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari anak. Mengancing baju adalah salah satu indikator pencapaian motorik halus, dimana gerakannya merupakan gerakan manipulasi dengan teknik latihan yang sangat sederhana dan dapat dilakukan setiap hari.Rancangan penelitian yang diterapkan pada penelitian ini adalah pre-eksperimental dengan one group pretest-postest design. Sampel yang menjadi subyek penelitian berjumlah 17 orang. Analisis dengan menggunakan uji wilcoxon diperoleh nilai p value 000 (
Hubungan Masa Kerja terhadap Daya Tahan Kardiorespirasi (VO2Max) pada Pekerja Penyapu Jalan I Gusti Ayu Dewi Antari; Agung Wahyu Permadi; I Putu Darmawijaya
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol 1, No 2 (2022): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.948 KB)

Abstract

                                                  Abstrak Daya tahan kardiorespirasi salah satu komponen kebugaran fisik yang diperlukan pekerja penyapu jalan untuk dapat melakukan pekerjaan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan masa kerja terhadap daya tahan kardiorespirasi (VO2Max). Penelitian ini dilakukan pada perempuan rentang umur 40-50 tahun. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan rancangan penelitian study cross sectional non eksperimental. Sampel penelitian terdiri dari 26 orang pekerja penyapu jalan yang dipilih secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Pengukuran masa kerja dilakukan dengan wawancara kepada sampel, sedangkan tes jalan 6 menit untuk mengukur daya tahan kardiorespirasi (VO2Max). Uji hipotesis menggunakan uji korelasi rank spearman untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel dengan nilai signifikan 0,000 yang menunjukan adanya korelasi antara kedua variabel serta angka koefisien korelasi -0,778 menunjukkan hubungan antara kedua variabel yang kuat. Hasil penelitian menunjukkan korelasi bertanda negatif yang berarti korelasi yang dihasilkan berbanding terbalik atau tidak searah.Kata kunci: masa kerja, daya tahan kardiorespirasi (VO2Max), tes jalan 6 menit                                              Abstract Cardiorespiratory endurance components of the road sweeper's physical fitness in order to work well. The purpose of this study was to determine the relationship between length of service and cardiorespiratory endurance (VO2Max). The study was conducted on women aged 40-50 years. The research method used is quantitative using a non-experimental cross-sectional research design. The research sample consisted of 26 street sweepers who were selected by purposive sampling based on inclusion and exclusion criteria. Measurement of working period was done by interviewing samples, and 6 minute walking test to measure cardiorespiratory endurance (VO2Max). Hypothesis testing uses Spearman rank correlation to determine the relationship between the two variables with a significance value of 0.000 which indicates a correlation between the two variables and the correlation coefficient of -0.778 indicates a strong relationship. The results of this study indicate that the correlation is negative, which means that the resulting correlation is inversely proportional.Keywords: working period, cardiorespiratory endurance (VO2 Max), 6 minute walking test
Pengaruh The Otago Home Exercise Programme Terhadap Keseimbangan Dinamis pada Lansia Putu Mariska Abdi Cahyani; I Putu Darmawijaya; Luh Putu Ayu Vitalistyawati
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol 1, No 2 (2022): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.603 KB)

Abstract

Abstract Balance is a person's skill or ability to maintain a stable body position or not fall when supporting against gravity in a certain field. Balance is influenced by many factors including age, gender, body mass index, and physical activity. The purpose of the study was to determine the effect of The Otago home exercise program on dynamic balance in the elderly. This research design uses the Pre-Experimental method with one group pre-test and post-test. The independent variable in this study is The Otago home exercise program and the dependent variable is balance. Determination of the sample using inclusion, exclusion and drop out criteria. The study was conducted for 4 weeks. The average value of balance in the pre-test is 14.18 seconds which indicates the balance is in the bad category, while the average value of balance in the post-test is 13.49 seconds which indicates an increase in balance of 4.86%. Analyzed by using the paired t-test with the result that the p value is 0.000 where the p value <0.05, the test results are significant. This shows The otago home exercise program can improve dynamic balance in the elderly Keywords:Elderly, Dynamic Balance, The otago home exercise program Abstrak Keseimbangan merupakan keahlian atau kemampuan seseorang untuk mempertahankan posisi tubuh supaya tetap stabil atau tidak jatuh pada saat menumpu melawan gravitasi pada bidang tertentu. Keseimbangan dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, dan aktivitas fisik. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh The otago home exercise programme terhadap keseimbangan dinamis pada lansia . Rancangan pada penelitian ini menggunakan metode Pre-Eksperimental dengan one group pre-test and post-test. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah The otago home exercise programme dan variabel terikat adalah Keseimbangan. Penentuan sampel menggunakan kriteria inklusi, eksklusi dan drop out. Penelitian dilakukan dalam kurun 4 minggu. Nilai rata – rata keseimbangan pada pre-test yaitu 14,18 detik yang menandakan keseimbangan dalam kategori buruk, sedangkan nilai rata – rata keseimbangan pada post-test yaitu 13,49 detik yang menunjukan adanya peningkatan keseimbangan sebesar 4,86%. Penelitian ini dianalisis dengan uji paired t-test dengan hasil nilai p adalah 0,000 dimana nilai p<0,05 maka hasil uji signifikan. Hal ini menunjukkan The otago home exercise programme dapat meningkatkan keseimbangan dinamis pada lansia. Kata kunci:Lansia, Keseimbangan Dinamis, The otago home exercise programme.
Pelestarian Jajanan Upakara Untuk Meningkatkan Nilai Kearifan Lokal I Putu Darmawijaya
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Paradharma
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376 KB) | DOI: 10.36002/jpd.v1i1.219

Abstract

ABSTRAKBali merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang sangat terkenal dengan kekentalan adat istiadat dan kebudayaan daerahnya. Apabila mendengar kata ‘Bali’ pasti yang akan diingat adalah upacara keagamaan. Dalam melaksanakan upacara keagamaan, umat Hindu di Bali menggunakan sarana sebagai persembahan kepada Tuhan yang biasa disebut dengan upakara/sesajen. Sesajen tersebut terdiri atas hasil bumi, yang diolah menjadi jajanan upakara. Jajanan upakara mengandung unsur lambang atau simbolisme sehingga keberadaan jajanan upakara dalam membuat sesajen sangat penting. Namun, sayangnya pada zaman sekarang, keberadaan jajanan upakara sudah mulai terdesak oleh keberadaan jajanan modern, yang banyak digunakan sebagai bahan pembuatan upakara. Hal ini sangat dikhawatirkan akan menyebabkan kehilangan makna dan simbol dari sebuah sesajen. Pelatihan dan pendampingan pembuatan jajanan upakara dilakukan untuk mengatasi masalah yang terjadi di masyarakat. Pelatihan ini dilaksanakan di Desa Wanasari Tengah Kabupaten Tabanan yang diikuti oleh anggota PKK dengan kegiatan selama 2 hari. Jenis jajajan upakara yang diajarkan cara pembuatannya dalam pelatihan ini adalah jajan uli, jajan matahari, jajan begina (rengginang) dan pie susu. Dalam pelatihan dan pendampingan pembuatan jajanan upakara ini dilakukan pula pendampingan mengemas produk jajanan upakara untuk bisa dijual sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Melalui kegiatan ini, mitra dapat memahami cara pembuatan jajanan upakara yang mengacu pada kaidah yang benar. Peserta sangat senang mendapatkan pelatihan ini karena sangat bermanfaat untuk dirinya sendiri karena memiliki wawasan tetang cara pembuatan jajanan upakara mengingat selama ini mereka hanya membeli jajan yang sudah jadi. Demikian pula, melalui pelatihan pengemasan produk yang diberikan para peserta diyakini akan dapat menjual produk yang dihasilkannya sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarga.Kata kunci : Jajanan upakara, pelatihan dan pendampingan, sesajen.ABSTRACTBali is one of the most famous provinces in Indonesia with its customs and cultural density. When hearing the word 'Bali', the thing that will be remembered must be its religious ceremony. In performing religious ceremonies, Hindus in Bali use the means as offerings to God, commonly called upakara/sesajen. The offerings consist of crops, which is then processed into upakara snacks. These snacks contain elements of symbols or symbolism so that the existence of upakara snacks in making offerings is very important. However, unfortunately in the present day, the existence of upakara snacks already urged by the existence of modern snacks, which are widely used as ingredients for making sesajen. This is very worrying will cause the loss of meaning and symbols of an offering. Training and mentoring of upakara snacks is done to overcome the problems that occur in the community. The training was held in Wanasari Tengah Village, Tabanan District, followed by PKK (Family Welfare Organization) members for 2 days. Types of snacks which are taught how to manufacture in this training is uli snack, matahari snack, begina snack (rengginang) and milk pie. In the training of making upakara snacks the participants are also assisted to package upakara snacks products to be sold so as to increase family income. Through this activity, partners can understand how to make upakara snacks, which refers to the correct rules. Participants are very happy to get this training because it is very useful for themselves because they have an insightful way of making upakara snacks. During this time they buy ready products sold in the market. Similarly, through productpackaging training, it is expected that they will be able to sell the snacks they produce so as to improve the family economy.Key words : Upakara snacks, training, offering to God (sesajen)