M. Asrurifak, M.
Mahasiswa Program Doktor Geoteknik ITB.

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Penurunan Kekuatan Geser Tanah Lempung Indramayu Akibat Pupuk Kimia Suratman, Ilyas; Asrurifak, M.
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 1 (2007)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.467 KB)

Abstract

Abstrak. Revolusi hijau yang dimulai tahun 1960 dan masuk ke Indonesia tahun 1972, telah dapat menanggulangi ancaman kekurangan pangan global, tapi efek samping dari pelaksanaannya juga bisa dirasakan saat ini yaitu keseimbangan ekosistim alam. Pemberian pupuk kimia yang terus-menerus dan tidak terkontrol telah banyak merubah komposisi tanah sehingga perilaku tanah juga ikut berubah. Untuk itulah penelitian ini dibuat, yaitu mengetahui pengaruh kandungan pupuk kimia dalam tanah terhadap kuat geser tanah. Contoh tanah diambil dari salah satu daerah rawan longsor di Jawa Barat yaitu Indramayu. Jenis tanah adalah lempung dengan kadar halloysite 45,92 montmorillonite 25,34%, specific gravity 2,58, batas cair (LL) 74,26% dan Indeks Plastisitas 46,39%. Contoh tanah yang diuji dibuat dengan kadar air optimum dan jenis pupuk kimia yang digunakan adalah Urea, TSP dan NPK dengan kadar 0,01%, 0,1%, 0,5% dan 1%, serta masa pemeraman 0, 1, 3, 7, dan 14 hari. Pengujian kuat geser tanah yang dipakai adalah kuat tekan bebas (UCS) dan sebagai kontrolnya digunakan triaxial UU. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya kandungan pupuk kimia dalam tanah telah mempengarui plastisitas dan kuat geser tanah. Pengaruh kuat geser tanah yang terjadi akibat pupuk kimia ini adalah semakin banyak kandungan pupuk kimia dalam tanah maka semakin menurun nilai kuat geser tanah tersebut dan penurunan ini bertambah seiring dengan bertambahnya waktu pemeraman. Penurunan nilai kuat tekan bebas (qu) terbesar terjadi pada tanah yang mengandung pupuk TSP, disusul oleh tanah yang mengandung pupuk Urea, kemudian tanah yang mengandung pupuk NPK. Abstract. Green revolution which is started on 1960 and came into Indonesia on 1972, have earned to overcome threat lacking of global food, but side effects of its execution also can be felt in this time that is balance of natural ecosystem. Using of chemical fertilizer continuously without controlled have been changed soil composition so that behavior of the soil also follow to change. To thats this research is made, that is knowing effects of chemical fertilizer content in the soil to shear strength of soil. Samples of soil taken from land one of the gristle slide area in West Java that is Indramayu’s clay. Type of soil is clay with rate 45,.92% Halloysite, 25,34% montmorillonite, specific gravity 2,58, liquid limit (LL) 74,26% and Plasticity Index 46,39%. Samples of soil made with optimum water content and chemical fertilizer type used are Urea, TSP and NPK with rate 0,01%, 0,1%, 0,5% and 1%, and period of curing 0, 1, 3, 7 and 14 day. Shear strength test for samples used unconfined compression test (UCS) and UU Triaxial test used as control. Resulting from this research indicate that with existence of chemical fertilizer content in the soil have change plasticity and strength of soil. Shear strength effect of soil that happened from this chemical fertilizer is more chemical fertilizer content in soil more reduce value of shear strength progressively and this degradation increase along with increasing time of curing. Degradation of value of qu biggest happened on soil with TSP, caught up by soil with Urea, then soil with NPK.
ANALISIS DAN EVALUASI FAKTOR AMPLIFIKASI PERCEPATAN PUNCAK GEMPA DI PERMUKAAN TANAH Aldiamar, Fahmi; Ridwan, M; Asrurifak, M.; Irsyam, Masyhur
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 27 No 3 (2010)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (17279.096 KB)

Abstract

Perencanaan infrastruktur tahan gempa, umumnya memerlukan data percepatan di permukaan tanah. Saat ini American Society of Civil Engineers (ASCE) 07-2010 memberikan faktor amplifikasi untuk kebutuhan perencanaan bangunan tahan gempa sehingga perencana bisa mendapatkan percepatan dipermukaan dengan mengalikan nilai percepatan Peta Gempa Indonesia 2010 dengan faktor amplifikasi tersebut. Untuk mengetahui kesesuaian faktor amplifikasi tersebut terhadap analisis seismic hazard menggunakan piranti luak PSHA-07-USGS maka dilakukan kajian dengan analisis grid di Sumatera menggunakan variasi kecepatan gelombang geser (VS) yang mewakili Klasifikasi jenis tanah ASCE 07-10 untuk tanah sangat padat dan batuan luak (SC), tanah sedang (SD) dan tanah lunak (SE). Perbandingan faktor amplifikasi antara hasil analisis dan ASCE 07-2010 terhadap 2 (dua) tinjauan periode (PGA dan 0.2 detik) menunjukkan bahwa utuk site SC dan SD, hasil analisis menunjukkan hasil yang cukup mendekati ASCE 07-2010. Untuk site SE dan periode T = 1 detik, untuk permodelan dengan VS30 < 175m/detik diperoleh deviasi yang cukup besar antara analisis dan ASCE 07-2010. Hal ini kemungkinkan disebabkan oleh keterbatasan permodelan, yaitu hanya dapat menggunakan persamaan atenuasi tertentu yang hanya mewakili sumber gempa sesar. Untuk mendapatkan faktor amplifikasi yang baik disarankanuntuk melakukan analisis respon dinamik spesifik berdasarkan kondisi tanah lokal yang sesuai dengan klasifikasi ASCE 07-2010. Kata kunci : Analisis seismic hazard, faktor amplifikasi, percepatan puncak di permukaan, respon spektra di permukaan.