Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Jurnal InTent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu

ANALISA KUALITAS COOLING WATER PADA COOLING WATER SYSTEM DI BUTADIENE PLANT PT XYZ DENGAN METODE SIX SIGMA DAN PDCA Ivan Renaldi; Anita Dyah Juniarti; Arif Budi Sulistyo
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 1 No 1 (2018): industrial
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/intent.v1i1.252

Abstract

Butadiene Plant merupakan site plant PT XYZ yang memproduksi 1,3 Butadiene dan mempunyai sistem pendinginan produksi bernama cooling water system. Terdapat suatu masalah di cooling water system yaitu timbulnya defect berupa sampel cooling water yang off spec. Jenis penelitian ini adalah pengendalian kualitas dengan metode kuantitatif menggunakan Six Sigma, Analisis ABC dan PDCA. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis defect dalam sampel cooling water, mengidentifikasi akar penyebab timbulnya defect, serta merencanakan langkah perbaikan untuk mengurangi defect. Dari hasil pengolahan data diketahui bahwa jenis defect dalam sampel cooling water meliputi parameter pH, Free Residual Chlorine dan Total Hardness. Ketiganya ditentukan sebagai CTQ penelitian ini. Perhitungan tingkat sigma terhadap ketiga CTQ diperolah hasil sebesar 2,3251. Setelah dilakukan Analisis ABC, free residual chlorine adalah CTQ paling dominan. Hasil analisa akar penyebab dengan Diagram Fishbone didapatkan 4 faktor penyebab terjadinya off spec pada free residual chlorine. Perbaikan yang dilakukan untuk mengurangi off spec free residual chlorine sampel cooling water adalah dengan membuat dan mensosialisasikan standar baru yang diimplementasikan pada aktivitas proses produksi. Setelah diterapkan metode Six Sigma, Analisis ABC dan PDCA dapat diketahui bahwa defect free residual chlorine sampel cooling water mengalami penurunan sebesar 50,18%, dari data awal sebelum perbaikan dengan rata-rata sampel off spec parameter free residual chlorine adalah 22,08 sampel/bulan (tahun 2017) menjadi 11 sampel/bulan (Mei-Juni 2018).
ANALISA OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DALAM MENGURANGI SIX BIG LOSSES PADA COOLING PUMP BLOWER PLANT PT. PABRIK BAJA TERPADU Restyoko Adham Kameiswara; Arif Budi Sulistyo; Wawan Gunawan
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 1 No 1 (2018): industrial
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/intent.v1i1.260

Abstract

PT. Pabrik Baja Terpadu adalah perusahaan baja terpadu dengan menggunakan proses produksi single line dari hulu ke hilir dari bahan mentah hingga bahan jadi. Penelitian ini terfokuskan pada Cooling Pump yang berada pada Blower Plant guna menunjang fasilitas produksi dari Axial Compressor, lubrikasi sistem dan hidrolik sistem. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) dengan beberapa faktor penunjangnya dan juga guna mengetahui berapa nilai Six Big Losses yang sangat mempengaruhi kinerja Cooling Pump. Diperoleh nilai rata-rata OEE Cooling Pump adalah sebesar 84,78%, dan pada Six Big Losses faktor yang paling tinggi ada pada Idle and Minor Stoppage sebesar 15,64%. Masalah yang ada pada Cooling Pump yaitu terdapat pada motor penggerak yang mengalami trip karena sensor membaca indikasi temperatur tinggi pada bearing, diketahui masalah tersebut dari penggunaan metode 5 Why Analysis sebagai alat untuk mencari akar masalah yang ada. Usulan penyelesaian masalah dengan cara melakukan pelumasan secara terjadwal 4000 jam beroperasi dan melakukan inspeksi rutin harian.
ANALISIS OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS MESIN VERTICAL ROLLER MILL (VRM) DI PT. CEMINDO GEMILANG Arif Budi Sulistyo; Tatan Zakaria; Riyandi Riyandi
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 2 No 1 (2019): industrial
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/intent.v2i1.504

Abstract

PT. Cemindo Gemilang adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang industri semen, mempunyai permasalahan yaitu rendahnya produktivitas mesin penggilingan Vertical Roller Mill (VRM) pada tahun 2017, yang berakibat rendahnya efektivitas mesin tersebut. Untuk mengetahui seberapa besar efektivitas mesin ini maka dilakukan pengukuran dengan metode Overall Equipment Effectivenes (OEE) dan menguraikan nilai dari OEE tersebut kedalam 6 kerugian besar (six big losses). Kesimpulan yang dapat diambil dari proses pengolahan dan analisis data yang sudah dilakukan yaitu besar nilai OEE mesin VRM adalah 64,52% dengan nilai availability 68,84%, performance 95,67%, quality 97,96%. Bila dibandingkan dengan standar word class atau Japan Institute of Plant Maintenance (JIPM), nilai ke-efektif-an mesin ini sangat rendah, dan dari uraian six big losses bahwa nilai losses terbesar adalah pada faktor equipment failure loss/breakdown dalam availability yaitu sebesar 1684,02 jam. Melalui diagram sebab akibat diketahui akar permasalahan, diantaranya adalah dari proses perencanaan preventive maintenance yang tidak berjalan baik dan kurang adanya pelatihan terhadap operator yang bekerja. Dari analisis 5W+1H dapat diuraikan solusinya yaitu membuat jadwal preventive maintenance yang efektif dan efisien serta memberikan pelatihan terhadap operator yang bekerja agar mendapatkan skill yang baik untuk merawat dan menjaga mesin VRM.
PEMILIHAN KOMPOSISI BATUBARA GC-8 ATAU SMM UNTUK MENDAPATKAN KUALITAS DAN BIAYA PRODUKSI YANG OPTIMUM DI PT. VINYSEA Arif Budi Sulistyo; Aldi Rinaldi
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 3 No 2 (2020): industrial
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/intent.v3i2.951

Abstract

PT. Vinysea adalah perusahaan terkemuka di Indonesia yang bergerak pada industri baja. Salah satu bahan baku utama adalah batubara, yang diolah dengan pemanasan tinggi menjadi kokas. Selanjutnya kokas menjadi bahan baku proses pembuatan baja dalam blast furnace. Kualitas batubara sangat menentukan mutu dari kokas yang dihasilkan. Meskipun Indonesia memiliki sumber daya batubara yang berlimpah, dengan jumlah cadangan lima terbesar di dunia, namun memiliki kualitas yang rendah. Untuk mendapatkan kualitas yang bagus diperlukan pengembangan percampuran jenis batubara sebagai bahan baku pembuatan kokas, antara batubara lokal dan import, yang dikenal dengan metode coal blending. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kualitas kokas yang baik berdasarkan komposisi coal blending dari dua jenis batubara sehingga menghasilkan kokas dengan kandungan kimia yang sesuai dengan standar kualitas secara komersial. Setiap variasi komposisi dilakukan analisa proksimat (kadar air, kadar zat terbang dan kadar abu) untuk memverivikasi Certificate Of Analysis dari supplier, kemudian menghitung besarnya biaya yang dibutuhkan dalam pembelian setiap batubara tersebut. Dari tujuh variasi komposisi didapatkan komposisi SMM dan GC-8 sebesar 40/60 yang memenuhi spesifikasi dengan biaya yang paling rendah, yaitu $155.090/ton.
ANALISIS OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF Arif Budi Sulistyo; Muhammad Al Fikri
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 4 No 1 (2021): Industrial
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Saeba Konsulindo merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi yang bertanggung jawab dalam pengerjaan pembangunan Jalan Bandung-Gorda. Pengerjaan pembangunan tersebut mengalami keterlambatan pengerjaan pada beberapa tahap pekerjaan, sehingga secara keseluruhan penyelesaian proyek menjadi terlambat. Untuk mengurangi keterlambatan tersebut penulis mencari alternatif dengan cara menambah jam kerja (lembur) atau menggunakan 2 shift kerja, tetapi mempunyai konsekuensi biaya upah tenaga kerja yang dikeluarkan akan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kegiatan mana yang termasuk kategori jalur kritis, melakukan perbandingan upah tenaga kerja antara penggunaan jam kerja (lembur) dengan penggunaan 2 shift kerja dengan menggunakan metode Time Cost Trade Off, dan menentukan waktu yang paling optimal untuk menyelesaikan proyek tersebut. Tahapan penelitian kali adalah pencarian jalur kritis dengan menggunakan program Microsoft Project, melakukan analisis durasi dan biaya upah tenaga kerja pada jalur kritis dengan variabel penambahan jam kerja (lembur) dan penggunaan 2 shift kerja menggunakan pendekatan Time Cost Trade Off. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan, biaya upah tenaga kerja normal dengan durasi proyek 140 hari ialah sebesar Rp500,339,000.00. Kemudian percepatan dilakukan sehingga menghasilkan waktu optimal untuk penyelesaian proyek tersebut yaitu penggunaan 2 shift kerja, dengan durasi proyek menjadi 105 hari dengan biaya sebesar Rp 501,838,000.00 dengan menghemat waktu 35 hari dan selisih biaya sebesar Rp 1,499,000.00 dari biaya normal.
ANALISIS PERAWATAN ROTARY CEMENT PACKER LINE 1206D DI PT. VINYSEA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) Arif Budi Sulistyo; Hasymi Afif Afif
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 4 No 2 (2021): Industrial
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perawatan adalah suatu hal yang paling penting dalam meningkatkan kehandalan pada mesin proses produksi pada sebuah perusahaan. Rotary cement packer adalah alat yang digunakan untuk mengemas produk material dengan berat kemasan yang telah, 40 kg dan 50 kg. Selama periode bulan Mei 2020 hingga April 2021 diperoleh nilai OEE dengan rata-rata 84,11 %, nilai faktor six big losses tersebut adalah faktor Equipment Failure Losses 52 % dan Idle and Minor Stoppage 99 %. Menentukan faktor penyebab dengan mengunakan metode diagram Ishikawa, why-why analysis, dan Total Productive Maintenance (TPM). Lingkungan yang panas dan berdebu juga mempengaruhi kontrol panel dan komponen lainnya. Implementasi pencegahan kerusakan yang sesuai dengan metode TPM untuk edukasi semua karyawan yang bekerja di PT. Vinysea.
EVALUASI PROYEK FABRIKASI MATARBARI UNIT-02 DENGAN METODE CPM DAN PERT PT. DUI ESA UNGGUL Arif Budi Sulistyo; Insanur Rifki; Pugy Gautama
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 5 No 1 (2022): INDUSTRIAL
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelancaran jalannya sebuah proyek, dibutuhkan manajemen yang baik untuk mengelola proyek dari awal hingga proyek berakhir agar proyek dapat diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang telah ditentukan. Studi kasus pada penelitian ini yaitu proyek fabrikasi Matarbari Unit-02 untuk priority 3 yang dikerjakan oleh PT. Dui Esa Unggul yang merupakan perusahaan subkontraktor di PT. Cilegon Fabricators. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor yang mengakibatkan delay pada proyek dan untuk mengetahui berapa lama durasi serta biaya optimal pada proyek. Metode yang digunakan yaitu metode CPM (Critical Path Methode) dan PERT (Project Evaluation and Review Technique) yang bertujuan untuk mengetahui berapa lama proyek tersebut dapat diselesaikan dan mencari adanya kemungkinan percepatan waktu pelaksanaan proyek. Setelah dilakukan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara serta evaluasi dengan metode CPM dan PERT, hasilnya faktor terjadinya delay antara lain yaitu faktor cuaca, alat, repair, area kerja full, dan adanya keterlambatan mobilisasi juga proses inspeksi. Durasi waktu optimal proyek fabrikasi Matarbari Unit-02 pada priority 3 ini yaitu 42 hari dari waktu normal semula 51 hari dengan peluang sebesar 71,57%. Total biaya optimal proyek fabrikasi Matarbari Unit-02 pada priority 3 dengan durasi optimal tersebut yaitu sebesar Rp. 85.845.750.
OPTIMASI PERAWATAN MESIN OVERHEAD CRANE PADA PT KNSS DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) Arif Budi Sulistyo; Sibro Muhlis
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 5 No 2 (2022): INDUSTRIAL
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Overhead crane adalah salah satu mesin yang sangat penting dalam mendukung proses produksi agar dapat berjalan dengan lancar. PT Krakatau Nippon Steel Synergy merupakan perusahaan yang memproduksi produk lembaran baja berbentuk gulungan (coil) yang didukung dengan mesin dan peralatan yang saling berkaitan terintegrasi satu sama lain mulai dari pengangkutan bahan baku sampai pengiriman produk jadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis penyebab terjadinya kerusakan pada mesin Overhead Crane dengan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) dan melakukan manajemen suku cadang terhadap komponen kritis agar selalu terjaga ketersediaan Sparepartnya. Pada metode RCM menggunakan analisa mode kegagalan FMEA untuk menentukan komponen kritis pada mesin Overhead Crane. Berdasarkan Hasil perhitungan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) pada subsistem Coil Lifter terdapat 5 komponen kritis yaitu pertama Photo Sensor, kedua Connector Power, ketiga Rod Pin dan Touchbar, keempat adalah Motor Listrik, dan kelima adalah Lampu indikator . Dan didapatkan metode perawatan yang tepat beradasarkan Nilai RPN, Logic Tree Analysis (LTA), dan Task Selection yang diperoleh yaitu Connector Power dengan action plan Time Directed dan dengan metode perawatan Preventive Maintenance, Motor Listrik dengan Action Plan Finding Failure dan dengan metode perawatan Predictive Maintenance, kemudian 3 Komponen dengan Action Plan Condition Directed dan metode perawatan Preventive Maintenance yaitu komponen Photoelectric Sensor, Rod Pin & Touch Bar dan Lampu Indikator.
OPTIMASI BIAYA PRODUKSI PADA PT. XYZ DENGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU SODIUM TRYPOLYPHATE Arif Budi Sulistyo; Toha Ikhsan; Pugy Gautama
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 6 No 1 (2023): INDUSTRIAL
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/intent.v6i1.2591

Abstract

This study aims to compare the Economic Order Quantity and Just In Time inventory methods to determine which inventory management strategy is best for PT XYZ. Observation, documentation, and interviews are the data collection methods used in this study. EOQ Formula, Safety Stock, Reorder Point, and Just In Time Formula are the data analysis techniques used in this study. The findings show that the component cost of raw material inventory using the EOQ method, storage costs IDR 2,312/order, and total inventory costs IDR 16,775,553. The JIT method reveals that the total cost of inventory is IDR 1,798,711. An inventory system with JIT that only has an inventory cost of 1,798,711 can reduce costs by about 43% more effectively, according to JIT and EOQ studies. The findings show that the component cost of raw material inventory using the EOQ method, storage costs IDR 2,312/order, and total inventory costs IDR 16,775,553. The JIT method reveals that the total cost of inventory is IDR 1,798,711. An inventory system with JIT that only has an inventory cost of 1,798,711 can reduce costs by about 43% more effectively, according to JIT and EOQ studies.
TINJAUAN PRODUCTIVE MAINTENANCE MESIN LAMINASI PACKAGING PADA PT. ULTRA PRIMA PLAST Fahrudin Fahrudin; Arif Budi Sulistyo
Jurnal Intent: Jurnal Industri dan Teknologi Terpadu Vol 6 No 2 (2023): INDUSTRIAL
Publisher : Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/intent.v6i2.2895

Abstract

This research was conducted to measure the effectiveness and application of the Total Productive Maintenance (TPM) method, especially on the Focused Improvement pillar on the Printing Packaging machine at PT. Ultra Prima Plast. The research was conducted using quantitative data and an Overall Equipment Effectiveness (OEE) analysis approach. The OEE value was analyzed using Six Big Losses (SBL) to find the dominant factor causing the loss. The loss factor is then classified with the 80/20% formula as a reference for making Fishbone Diagrams. Fishbone Diagram analysis is carried out to find the cause and effect or root causeof each loss. The root of the problem obtained is then given a suggestion for improvement and analyzed using the 5W+1H method. The results of the study obtained an average value of Overall Equipment Effectiveness (OEE) of 28%. Thisvalue is obtained from several calculations including the Availability Rate 97%, Performance Rate 20% and Quality Rate 98%. This value is still below the world category that has been seet by JIPM. which is 85%. The losses on the printing packaging machine are yield losses wich is 58% and reduce speed losses which is 23%. The roots on the problem found were the absence of planed maintenance and autonomus maintenance on Laminasi packaging machine and unmaintained environment inadequate knowlage of human resources and negligance of work procedures in the field.