Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

DISEMINASI BUKU PANDUAN MAGANG KEPADA MAHASISWA DALAM MENUNJANG KEBIJAKAN MBKM KEMDIKBUDRISTEK Al Zuhri; Riezky Purnama Sari; Giovanni Oktavinanda; Siti Jahria Sitompul; Mirza Anggriawin; Agus Pratama
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2: Mei 2022
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) merupakan manifestasi konsep baru di dunia perguruan tinggi yang memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk belajar selama tiga semester di luar program studinya. Tren belajar seperti ini dianggap lebih fleksibel, otonom, dan relevan di zaman sekarang. Ini dianut dengan maksud membantu mahasiswa agar lebih mantap dalam ancang-ancang memasuki dunia kerja. Namun begitu, kebijakan yang tergolong baru ini memunculkan banyak polemik dalam benak mahasiswa, terutama bersinggungan dengan prasyarat, prosedur, dan benefit mengikutinya. Adapun magang atau praktik kerja merupakan salah satu item dari kebijakan MBKM tersebut yang menjadi bahasan khusus dalam artikel ini. Berakar dari masalah yang telah diuraikan, maka penulis memandang krusial untuk mengadakan pengabdian ini. Tujuan pelaksanaannya adalah membantu mahasiswa khususnya Prodi Ilmu Komunikasi, Univesitas Teuku Umar untuk lebih paham secara totalitas menyangkut berbagai ihwal yang masih mengganjal. Diseminasi dan dialog interaktif menjadi metode utama dalam pelaksanaan pengabdian ini, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: (1). Minat dan keingintahuan mahasiswa terhadap magang tinggi; dan (2). Banyak mahasiswa masih minim pengetahuan tentang prasyarat, prosedur, dan benefit magang, sehingga banyak dari mereka sangsi antara lebih baik memilih magang atau tidak. Merespons temuan ini, maka para pembicara menjelaskan secara detail tentang apa yang dianggap penting dan apa yang ingin diketahui oleh peserta diseminasi dengan mengacu pada buku panduan. Selanjutnya, alternatif tambahan untuk mewanti-wanti jika masih ada hal urgen yang belum tuntas tersampaikan, maka pembicara mengarahkan mahasiswa untuk mencari jawabannya melalui buku panduan yang telah disusun dan diunggah di web Prodi yang dapat diakses siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.
Uji Cemaran Mikroba pada Produk Makanan Ikan mirza anggriawin; Novriaman Pakpahan
Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Microbes can grow and reproduce in almost a variety of environmental conditions. Food products are one of the environmental conditions suitable for microbial growth. Food products that contain high protein, such as fish food products, can be contaminated by microbes, because they contain nutrients that are suitable for microbial growth and environmental conditions that support growth. Microbial contamination test can be carried out by growing microbes on certain test media such as Mannitol Salt Agar/MSA media which is used to detected Staphylococcus aureus and Eosin Methylene Blue/EMB media to detected bacteria from the coliform group and the presence or absence of Escherichia coli bacteria.
Penilaian dan Evaluasi Kelayakan Dasar pada Rumah Potong Hewan Ruminansia Saat Meugang di Aceh Barat Novriaman Pakpahan; Mirza anggriawin
JURNAL KAJIAN VETERINER Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Kajian Veteriner
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jkv.v10i2.7464

Abstract

Meugang is a tradition of consuming meat as a form of joy for the people of Aceh in welcoming the month of Ramadan or Eid. The quality and safety of meat is determined by the implementation of good methods of processing meat products in Slaughterhouse. The government has set standard rules that need to be carried out in the management of Slaughterhouse to produce safe, healthy, whole and halal fresh meat products through Regulation of the Minister of Agriculture of the Republic of Indonesia number II of 2020 concerning Certification of Veterinary Control Numbers of Animal Products Business Units. This study was intended to examine good manufacturing procedure in the animal product production chain in the Ruminant Slaughterhouse Business Unit (RPH-R) Aceh Barat district. The results showed that overall meat processing activities in RPH-R had a total of 22 major deviations and 23 minor deviations. This amount does not meet the Veterinary Control Number Level for the RPH-R Business Unit. The number of deviations is very large and the presence of microbial contamination in the meat samples is very worrying, so the relevant parties are advised to improve the implementation of animal slaughtering activities at the RPH-R Aceh Barat in accordance with the standard regulations that have been set.
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP ASAM LEMAK BEBAS CRUDE PALM OIL (CPO) YANG TERDAPAT PADA VACUUM DRYER DI PT SOCFINDO KEBUN SEUNAGAN Zakiyul Amra; Mirza Anggriawin
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar air dengan kadar asam lemak bebas (ALB) yang terdapat pada VACUUM DRYER di PT SOCFINDO Kebun Seunagan. Parameter mutu dari unit vacuum dryer telah diuji untuk kadar air dan asam lemak bebas. Observasi lapangan dilakukan untuk mengamati proses pengolahan CPO di vacuum dryer Pabrik Kelapa Sawit PT SOCFINDO Kebun Seunagan. Analisa kadar asam lemak bebas dilakukan dengan metode titrasi asam basa dengan menggunakan larutan standar NaOH 0.2551 N, sedangkan analisa kadar air menggunakan metode oven. Hasil perhitungan untuk waktu 10 hari diperoleh rata-rata kadar asam lemak bebas (ALB) yaitu 2,24%, dan rata-rata kadar air yaitu 0,15%. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa nilai korelasi antara kadar air  dengan kadar asam lemak bebas (ALB) sebesar 0,0788% dan nilai tersebut menunjukkan hubungan antara kedua variabel tersebut sangat rendah. 
PENYULUHAN MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN TERNAK KAMBING PADA MASYARAKAT PENERIMA BANTUAN TERNAK KAMBING DI DESA ALUE DAWAH KECAMATAN BABAH ROT Desi Susanti; Nanda Triandita; Suci Rahmi; Sri Maryati; Mirza Anggriawin; Hasanuddin Husin; Jasmi .
ABDI WINA JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 2 No 2 (2022): Abdi Wina Edisi Desember 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2953.826 KB) | DOI: 10.58300/abdiwina.v2i2.240

Abstract

One of the keys to success in livestock farming is the provision of appropriate animal feed, especially goat farming. The feed ingredients for goats consist of forage in the form of fresh grass and silage, concentrate, supplementary feed and additional feed. The purpose of this activity is to increase knowledge about the management of goat feed for the recipients of goat livestock assistance from APBG funds in Alue Dawah Village, Babah Rot District, Southwest Aceh Regency. The method used in this service is the extension method, in the form of material exposure and introduction to the types of goat feed and management of feeding according to the life phases of goats, namely the growth, pregnancy and lactation phases. This activity was attended by 38 participants. Counseling is in the form of material presentation and introduction of forage forage, then followed by discussion or question and answer. The participants were able to understand how good goat feed management is and know the right way to cultivate goats.
Studi Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) Pada Pabrik Kopi Green Bean di Koperasi Baitul Qiradh Baburrayyan Aceh Tengah Risa Elfia; Mirza Anggriawin
Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jtpp.v5i1.6902

Abstract

ABSTRAKKoperasi Baitul Qiradh Baburrayyan merupakan koperasi berskala nasional yang menjadi salah satu koperasi dari Indonesia yang mampu mengeskpor kopi ke Amerika dan Eropa. Salah satu faktor pendukung keberhasilan mengekspor kopi ke pasar mancanegara adalah terjaganya mutu dan kualitas kopi, dimulai dari proses penerimaan kopi, proses pengolahan di pabrik, proses pengiriman, hingga sampai ketangan pembeli. Untuk terus menjaga mutu dan kualitas kopi, dapat dilakukan dengan menerapkan Good Manufacturing Practices (GMP). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kesesuaian penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) yang sudah diterapkan di KBQ Baburrayyan dengan standar GMP yang ditetapkan oleh pemerintah. Metode penelitian yang digunakan pengumpulan data primer melalui observasi yang dilakukan secara langsung, dokumentasi dan wawancara. Aspek GMP yang diamati meliputi lokasi pabrik, bangunan, fasilitas sanitasi, alat produksi, bahan baku, proses pengolahan, pengemasan, pelabelan, produk akhir, laboratorium, karyawan, penyimpanan, dan pemeliharaan. Secara umum Koperasi Baitul Qiradh Baburrayyan sudah menerapkan aspek-aspek GMP, akan tetapi masih terdapat beberapa aspek yang belum optimal seperti aspek kesehatan dan higiene karyawan serta aspek pemeliharaan. Aspek higiene karyawan meliputi aturan penggunaan atribut kelengkapan kerja (masker, sarung tangan, topi, sepatu dan baju). Aspek pemeliharaan terkait dengan proses pemeliharaan dan pembersihan peralatan serta kebersihan langit-langit bangunan. KBQ Baburrayyan telah menerapkan aspek-aspek GMP di setiap tahapan proses produksi. Namun, masih ada beberapa aspek yang belum optimal seperti penerapan higiene karyawan mengenai aturan memakai kelengkapan atribut seperti masker, sarung tangan, topi, sepatu dan baju khusus untuk bekerja pada saat melakukan kegiatan produksi serta penerapan pemeliharaan khususnya pada bagian langit-langit bangunan dan kebersihan peralatan. Secara keseluruhan KBQ Baburrayyan sudah optimal dalam menjalankan aspek-aspek GMP dipabrik sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan standar mutu.Kata kunci: Good Manufacturing Practices (GMP), kopi, green bean, Takengon
KARAKTERISTIK KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PADA PRODUK JUS JERUK Laila Marfirah; Sri Maryati; Mirza Anggriawin
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fruit juice drinks are drinks obtained by mixing drinking water, fruit juice/a mixture of unfermented fruit juices, with other parts of one or more types of fruit, with or without the addition of sugar, other permitted food ingredients. This research aims to obtain data and information regarding the chemical, microbiological and organoleptic properties of orange juice samples (A), (B) and (C). The sampling technique was carried out by purchasing juice samples from 3 vendors, namely juice (A), juice(B) and juice(C). The sample criteria taken were orange juice from Siamese orange raw materials with the addition of water and sugar and sampling was carried out three times, with a production interval of once a week. The results of the research for chemical analysis of the three juice samples tested in the form of TPT, pH and vitamin C levels met the SNI standards set for the fruit juice drink category. Vitamin C levels are greatly influenced by the addition of water volume as a solvent. Bacterial culture testing using the ALT method on all of the orange juice samples tested had the number of microorganism colonies below the threshold set by SNI and was safe for consumption, namely below 10×10² CFU/ mL . Salmonella microbial contamination. Sp was identified positively only in the orange juice sample (A) and E. coli microbial contamination was positively identified in two orange juice samples, namely samples (A) and (B). The results of the organoleptic test using the hedonic method for taste, color, aroma parameters and the overall value scale ranged from 2.5 – 3.4 in the somewhat like category. Overall, the organoleptic tests of the three juice samples tested by the panelists preferred the orange juice sample (C). Keywords: Orange juice, microbiology, organoleptic, vitamin C INTISARIMinuman sari buah adalah minuman yang diperoleh dengan mencampur air minum, sari buah/campuran sari buah yang tidak difermentasi, dengan bagian lain dari satu jenis buah atau lebih, dengan atau tanpa penambahan gula, bahan pangan lainnya yang diizinkan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi mengenai sifat kimia, mikrobiologi dan organoleptik jus jeruk sampel (A), (B) dan (C). Teknik sampling dilakukan pembelian sampel jus pada 3 vendor yaitu Jus (A), jus (B) dan Jus (C). Kriteria sampel yang diambil adalah jus jeruk dari bahan baku jeruk siam dengan penambahan air dan gula serta pengambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali, dengan selang waktu produksi seminggu sekali. Hasil penelitian untuk analisis kimia dari ketiga sampel jus yang di uji berupa TPT, pH dan kadar vitamin C memenuhi standar SNI yang ditetapkan untuk katagori minuman sari buah. Kadar vitamin C sangat dipengaruhi oleh penambahan volume air sebagai bahan pelarut. Pengujian kultur bakteri dengan metode ALT pada sampel jus jeruk yang diuji seluruhnya memiliki jumlah koloni mikroorganisme di bawah ambang batas yang ditetapkan SNI dan aman untuk dikonsumsi yaitu dibawah 10 10² CFU/mL. Cemaran mikroba Salmonella. Sp teridentifikasi positif hanya pada sampel jus jeruk (A) dan cemaran mikroba E. coli teridentifikasi positif pada dua sampel jus jeruk yaitu sampel (A) dan (B). Hasil uji organoleptik dengan metode hedonik untuk parameter rasa, warna, aroma dan keseluruhan skala nilai berkisar 2,5 – 3,4 masuk dalam katagori agak suka. Secara keseluruhan uji organoleptik dari ketiga sampel jus yang diuji panelis lebih menyukai sampel jus jeruk (C). Kata kunci: Jus jeruk, mikrobiologi, organoleptik, vitamin C