Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Physical Interaction Of Chitosan-Alginate Entrapping Extract Of Papaya Leaf And Formation Of Submicron Particles Dosage Form Untari, Budi; Wijaya, Dina Permata; Mardiyanto, Mardiyanto; Herlina, Herlina; Angraeni, Via; Firana, Ario
Science and Technology Indonesia Vol 4 No 3 (2019): July
Publisher : ARTS Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1814 KB) | DOI: 10.26554/sti.2019.4.3.64-69

Abstract

Research on physical interaction of chitosan-alginate entrapping extract of papaya leaf (Carica papaya L) into submicron particles formation has been performed. Preparation of papaya leaf extract into submicron particle dosage form of chitosan and sodium alginate polymer using ionic gelation method aimed to increase the solubility of extract. Submicron particles consisting of papaya leaf extract, chitosan, sodium alginate and CaCl2 were combined using variation of stirrer speed of 500, 750, and 1000 RPM. The optimum formula obtained has a speed of 1000 RPM with the percent EE value of 71.90%. The results of submicron particles characterization such as diameter and particle size distribution (PDI) using particle size analyzer (PSA) tools were 189.2 nm and 0.330. The results of XRD revealed the changes of type of crystalinity form to amorphous on submicron particles. The results of FTIR revealed the physical interaction without shifting of wave number of carbonyl, amine, and hydroxyl group which indicated that there were no chemical interactions occurred. These data indicated that papaya extract can be formulated into submicron particles of chitosan-alginate polymer.
Pengaruh Pemberian Variasi Gula Pasir Pada Minuman Daun Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) Terhadap Organoleptik dan Kadar β-Karoten Vitri Agustiarini; Fauziyah Fauziyah; Dina Permata Wijaya
Jurnal Penelitian Sains Vol 22, No 3 (2020)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.447 KB) | DOI: 10.56064/jps.v22i3.598

Abstract

Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) is a plant that contains compounds that can protect the body from free radicals. Pegagan leaves contain β-carotene. The purpose of this study was to determine the effect of giving variations of sugar in the drink Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) on organoleptic and β-carotene levelsThis study used an experimental method using a completely randomized design (CRD) with two factors, factor 1, namely the weight of pegagan leaves (P1 = 50 grams and P2 = 70 grams) and factor 2, namely sugar (G1 = 50 grams, and G2 = 100 grams). ) with 4 treatments and 2 repetitions. The results showed that the weight of pegagan leaves and sugar had an effect on the β-carotene content of pegagan leaf drink. The highest β-carotene content of pegagan leaf drink was treated with 70 grams of pegagan leaves and 100 grams of sugar (P2G2) which was 540.60 μg. The lowest β-carotene content of pegagan leaf drink in the treatment of pegagan leaves was 50 grams and sugar 50 grams (P1G1) was 216.97 μg. The organoleptic results of pegagan leaf drink were green, had a less distinctive aroma and pegagan leaf drink which was most preferred by panelists in the treatment of P1G1 (50 grams of pegagan leaves and 50 grams of sugar), P1G2 (50 grams of pegagan leaves and 100 grams of sugar) and P2G2 (leaves pegagan 70 grams and 100 grams of sugar).Keywords: pegagan, β-carotene, organoleptic
Pengaruh Pemberian Variasi Gula Pasir Pada Minuman Daun Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) Terhadap Organoleptik dan Kadar β-Karoten Vitri Agustiarini; Fauziyah Fauziyah; Dina Permata Wijaya
Jurnal Penelitian Sains Vol 22, No 3 (2020)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.447 KB) | DOI: 10.56064/jps.v22i3.598

Abstract

Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) is a plant that contains compounds that can protect the body from free radicals. Pegagan leaves contain β-carotene. The purpose of this study was to determine the effect of giving variations of sugar in the drink Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) on organoleptic and β-carotene levelsThis study used an experimental method using a completely randomized design (CRD) with two factors, factor 1, namely the weight of pegagan leaves (P1 = 50 grams and P2 = 70 grams) and factor 2, namely sugar (G1 = 50 grams, and G2 = 100 grams). ) with 4 treatments and 2 repetitions. The results showed that the weight of pegagan leaves and sugar had an effect on the β-carotene content of pegagan leaf drink. The highest β-carotene content of pegagan leaf drink was treated with 70 grams of pegagan leaves and 100 grams of sugar (P2G2) which was 540.60 μg. The lowest β-carotene content of pegagan leaf drink in the treatment of pegagan leaves was 50 grams and sugar 50 grams (P1G1) was 216.97 μg. The organoleptic results of pegagan leaf drink were green, had a less distinctive aroma and pegagan leaf drink which was most preferred by panelists in the treatment of P1G1 (50 grams of pegagan leaves and 50 grams of sugar), P1G2 (50 grams of pegagan leaves and 100 grams of sugar) and P2G2 (leaves pegagan 70 grams and 100 grams of sugar).Keywords: pegagan, β-carotene, organoleptic
Preparation, Characterization, and Wound Healing Activity of Papaya Leaves Extract on Spray Gel Dina Permata Wijaya; Herlina Herlina; Najma Annuria Fitri; Mardiyanto Mardiyanto; Mustikasanti Mustikasanti; Firnando Firnando
Majalah Obat Tradisional Vol 25, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mot.53690

Abstract

Papaya leaves have been using for wound healing that contains flavonoids, saponins, phenolics, chymopapain, and papain enzymes. The aim of this research were preparation, characterization, and wound healing activity of papaya leaves extract on spray gel. Spray gel was formulated with variation of gelling agent such as carbopol 940, HPMC, gellan gum, and hydroxyethylcellulose. The spray gel were characterizated by organoleptic, pH, stickiness test, viscosity, homogeneity, weight, and wound healing activity in rats. The results showed were all of formula spray gel have brown and homogeneous, pH between 5,947-6,347 within pH range of skin, stickiness test between 1,92-8,12 s, viscosity between 880-1740 cPs. Papaya leaves extract on spray gel has wound healing activity in rats faster than extract and positive control that is 16 days. The wound healing of papaya leaves extract on spray gel exhibited significantly different (p<0,05) than negative control.
EDUKASI MELINDUNGI KULIT DARI SINAR UV DAN PEMANFAATAN TUMBUHAN PACHYRHIZUS EROSUS SEBAGAI TABIR SURYA DI DESA PULAU SEMAMBU INDRALAYA Dina Permata Wijaya
Jurnal Pengabdian Sriwijaya Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Lembaga Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37061/jps.v7i3.10223

Abstract

Sinar matahari merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Namun sinar matahari dapat menyebabkan beberapa kerugian pada kulit manusia yang akan menimbulkan efek yang merugikan seperti kulit terbakar bahkan bisa lebih parah dapat menyebabkan kanker kulit jika terpapar terlalu lama. Dalam sinar matahari terkandung sinar ultraviolet yang dapat berdampak buruk pada kulit. Tidak semua sinar ultraviolet dapat merusak jaringan kulit manusia tergantung dari rentang panjang gelombang nergi sehingga kerusakan yang timbul terjadi dalam beberapa tahap. Untuk melindungi bahaya dari radiasi ultraviolet maka kulit perlu dilindungi meskipun kulit memiliki sistem perlindungan alami. Sistem perlindungan alami pada kulit adalah melanin yang berperan memberikan warna kulit. Salah satu perlindungan tehadap sinar ultraviolet yaitu menggunakan tabir surya. Masyarakat Pulau Semambu Indralaya perlu untuk melindungi kulitnya dari sinar ultraviolet karena rata-rata temperatur sekitar 28-33oC. Semakin tinggi temperatur udara maka paparan sinar ultraviolet akan semakin tinggi. Maka dari itu, masyarakat sekitar Pulau Semambu perlu mengetahui cara melindungi kulit dari sinar ultraviolet dan cara pembuatan tabir surya yang memanfaatkan tanaman sekitar yaitu bengkoang. Masyarakat sangat antusias dengan penyuluhan dan demonstrasi yang dibagikan di Pulau Semambu Indralaya.
SOSIALISASI UPAYA PENINGKATAN IMUNITAS TUBUH DAN PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) SEBAGAI MINUMAN KESEHATAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA PULAU SEMAMBU INDERALAYA Dina Permata Wijaya
Jurnal Pengabdian Sriwijaya Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37061/jps.v9i1.13155

Abstract

Tanaman obat yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sangat bnayak dikonsumsi oleh masyarakat terutama pada masa pandemi covid-19 seperti saat ini. Virus corona (Covid-19) merupakan virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan di Cina pada akhir di tahun 2019. Kasus pasien yang teridentifikasi virus covid-19 ini terus meningkat tiap harinya baik di Indonesia maupun skala dunia. Pada masa pandemi covid-19 ini diharapkan masyarakat menerapkan hidup sehat, menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer serta menghindari kerumunan. Hampir diseluruh dunia berupaya untuk menemukan vaksin covid-19 agar bisa mencegah penyebaran virus ini secara cepat. Upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk bertahan dalam masa pandemi covid-19 ini yaitu dengan meningkatkan sistem kekbalan tubuh karena virus akan lemah jika sistem kekebalan tubuh kita lebih kuat. Salah satu cara untuk meningkatkan imunitas tubuh yaitu dengan memanfaatkan tanaman obat keluarg (TOGA) seperti kunyit dan jahe dikarenakan mudah ditemukan. Komposisi di dalam rempah tersebut telah terbukti secara klinis dapat meningkatkan imunitas tubuh. Maka dari itu, masyarakat sekitar Pulau Semambu perlu mengetahui cara meningkatkan imunitas tubuh dengan memanfaatkan tanaman obat keluarga (TOGA) menjadi minuman kesehatan. Masyarakat sangat antusias dengan penyuluhan dan demonstrasi yang dibagian di Pulau Semambu Inderalaya.
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol-Air (1:1) Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dengan Metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) Vitri Agustiarini; Dina Permata Wijaya
Jurnal Penelitian Sains Vol 24, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.714 KB) | DOI: 10.56064/jps.v24i1.679

Abstract

Senyawa radikal bebas merupakan produk metabolisme normal didalam tubuh yang dapat menyebabkan terjadinya oksidasi seperti kerusakan membran, modifikasi protein, kerusakan DNA, dan kematian sel.  Penggunaan antioksidan dapat meredam dan menangkap radikal bebas. Tumbuhan yang memiliki aktivitas antioksidan yaitu bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L).  Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol-air (1:1) bunga rosella dan vitamin C sebagai pembanding  metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazine) dengan parameter IC50. Penelitian ini menggunakan konsentrasi 20,40,60,80 dan 100 ppm. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai IC50 ekstrak etanol-air (1:1) bunga rosella sebesar 43µg/ml yang termasuk kedalam antioksidan sangat kuat sedangkan IC50 vitamin C sebesar 2,06 µg/ml. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ekstrak etanol air (1:1) bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L) memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat.
PELATIHAN PEMANFAATAN DAUN KELOR MENJADI PRODUK HOME INDUSTRY KAYA ANTIOKSIDAN UNTUK KESEHATAN TUBUH PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA PULAU SEMAMBU INDRALAYA Dina Permata Wijaya
Jurnal Pengabdian Sriwijaya Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37061/jps.v9i2.15939

Abstract

Daun kelor merupakan tananaman yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh terutama pada masa pandemi covid-19 ini. Pada masa pandemi ini tubuh memerlukan makanan dan minuman yang bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh dengan cara mengkonsumsi tanaman yang kaya antioksidan. Daun kelor menjadi tanaman yang dapat dikonsumsi menjadi bahan dasar pengolahan makanan dan minuman karena mempunyai kandungan gizi yang tinggi dan memiliki aktivitas antioksidan yang diperlukan tubuh untuk meningkatkan imunitas tubuh. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada masyarakat sekitar Desa Pulau Semambu Indralaya Ogan Ilir. Metode yang digunakan pada pengabdian ini yaitu metode pemberian materi terkait pemanfaatan daun kelor serta memberikan pelatihan langsung pembuatan teh celup dan puding daun kelor. Peserta pengabdian ini didominasi oleh wanita karena memiliki potensi dalam pembuatan dan pengolahan produk minuman dan makanan dari daun kelor. Berdasarkan hasil dari pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan menghasilkan masyarakat yang memiliki daya tarik terhadap produk minuman dan makanan daun kelor yang memiliki nilai ekonomi yang baik sehingga dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa Pulau Semambu Indralaya
FORMULASI DAN UJI ANTIOKSIDAN GEL EKSTRAK DAUN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) Dina Permata Wijaya; Herlina Herlina; Regina Astryani
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v12i2.1106

Abstract

Daun kopi robusta (Coffea canephora) mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan. Pada Penelitian ini esktrak daun kopi robusta diformulasikan pada sediaan gel dengan variasi konsentrasi HPMC sebagai gelling agent yaitu 2%, 4%, dan 6%. Karakterisasi gel ekstrak daun kopi meliputi organoleptis, homogenitas, daya lekat, daya sebar, pH, viskositas dan stabilitas sediaan gel. Variasi konsentrasi HPMC dapat mempengaruhi penurunan daya sebar dan pH serta terjadi peningkatan daya lekat dan viskositas. Kadar flavonoid total pada ekstrak daun kopi robusta, F1, F2, dan F3 masing-masing sebesar 111,6 mg/g; 30,1 mg/g; 31,9 mg/g; dan 33,8 mg/g. Semua formula dianalisis aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrihidrazil) dan vitamin C sebagai pembanding. Nilai IC50 vitamin C, F1, F2, dan F3 masing-masing sebesar 11,14 µg/ml; 98,81 µg/ml; 78,65 µg/ml; dan 65,58 µg/ml. Terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) antara vitamin C dan semua formula sediaan gel ekstrak daun kopi robusta dan gel ekstrak daun kopi robusta menunjukkan aktivitas antioksidan kuat. Kata kunci:  kopi, DPPH, ekstrak, gel, HPMC
EFFECTS OF BREADFRUIT LEAF ETHANOL EXTRACT ON IN VIVO LOWERING BLOOD GLUCOSE LEVELS Herlina Herlina; Annisa Amriani; Dina Permata Wijaya; Filla Nur Oktriliansih
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jfb.v13i1.1114

Abstract

Breadfruit plant is traditionally used as a medicine for diabetes mellitus. Research has been conducted on the effects of ethanol extract of breadfruit leaves (Artocarpus altilis) against a decrease in the blood glucose levels of diabetic rats induced by allocation at a dose of 130 mg/kg bb. Breadfruit leaf ethanol extract (BLEE) is given orally at doses of 50, 100, and 200 mg/kg BW for 20 days. The test was conducted by measuring the blood glucose levels of rats with the GOD-PAP method. The observed parameters are blood glucose levels, ED 5,0 and pancreatic histopathology. The results showed a percentage decrease in blood glucose levels of 38,785%, 39,918%, and 44,925% of BLEE with successive doses of 50, 100, and 200 mg/kg BB that had significantly differences between groups (p<0.05). From the data obtained it can be concluded that BLEE 200 mg/kg BW has a decreased activity of blood glucose levels in which the pancreatic histopathology shows the improvement of endocrine cells islets of Langerhans almost perfect. Based on the percentage relationship of decreased blood glucose levels to dose, the effective dose (ED50) of BLEE is 329,341 mg/kg BW.