Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Analisis Kelayakan Toko Bahan Bangunan Tb Cangkiran Semarang Ditinjau Berdasarkan Aspek Pasar, Aspek Teknis, Dan Aspek Keuangan Alfi Ramdhani Putrakoranto; Budi Praptono; Rosad Ma’ali El Hadi
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis kelayakan ekspansi toko bangunan TB Cangkiran ini bertujuan untuk menentukan layak atau tidaknya perluasan investasi yang akan dilakukan pemilik perusahaan. Adapun analisis kelayakan ekspansi usaha ini dikaji dengan menggunakan aspek-aspek studi kelayakan seperti : aspek pasar diketahui sebesar 237 Kepala Keluarga PADA 1 Developer (Citraland BSB), aspek teknis dengan luas tanah total usulan sebesar 475m² dan aspek keuangan dengan nilai NPV sebesar Rp 985.996.470,70, IRR 40,75% dan PBP selama 2 tahun 6 bulan 5 hari. Dari aspek-aspek tersebut menunjukan bahwa ekspansi usaha layak dan dapat diterima. Untuk metode yang digunakan dalam penelitian kelayakan investasi adalah : Pertama, metode Net Present Value diperoleh berdasarkan selisih antara cash flow yang dihasilkan terhadap investasi yang dikeluarkan sebesar Rp 985.996.470,70. Kedua, metode Internal Rate of Return, diperoleh tingkat bunga 40,75% yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan. Dengan kata lain tingkat bunga yang diperoleh lebih besar dari tingkat bunga yang diisyaratkan pemilik yaitu 19,25 %. Ketiga, metode Payback Period, diperoleh waktu yang dibutuhkan untuk menutup pengeluaran investasi selama 2 tahun, 6 bulan , 5 hari yang berarti lebih pendek dari waktu yang diisyaratkan pemilik yaitu selama 3 tahun. Hasil perhitungan dari keempat metode tersebut menyatakan bahwa ekspansi toko bangunan TB Cangkiran layak dan dapat diterima. Kata Kunci : Bahan Bangunans, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return
Perancangan Bauran Komunikasi Pemasaran Pada Produk Pupuk Padat Organik Di Telkom University Bandung Menggunakan Metode Benchmarking Amelia Hegista Frizia; Rosad Ma’ali El Hadi; Maria Dellarosawati Idawicaksakti
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Telkom University merupakan salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Kabupaten Bandung yang memiliki lahan yang luas dan ditumbuhi oleh pepohonan dan tanaman. Banyaknya pepohonan dan tanaman menyebabkan sampah dedaunan dan potongan rumput liar berserakan di lingkungan sekitar Telkom University. Pengelola pupuk organik Telkom University berupaya untuk memanfaatkan sampah organik tersebut untuk diolah menjadi pupuk padat organik. Pupuk organik memiliki banyak manfaat untuk tanaman, salah satunya adalah dapat meningkatkan kesuburan tanah. Pengelola pupuk organik Telkom University ingin memasarkan produk pupuk padat organik tersebut, namun masih memiliki keterbatasan pengetahuan dalam komunikasi pemasaran. Penelitian ini dilakukan untuk merancang bauran komunikasi pemasaran yang sesuai dengan kompetensi dan dapat diimplementasikan oleh pengelola pupuk organik Telkom University. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode benchmarking. Benchmarking yang dilakukan adalah benchmarking kompetitif dan fungsional. Perusahaan/mitra usaha yang dijadikan sebagai objek benchmarking adalah CV. Agro Duta dan PT. CVSK. Benchmarking dilakukan terhadap aspek pasar dan bauran komunikasi pemasaran yang meliputi media dan konten komunikasi pemasaran. Komponen tersebut dianalisis untuk mencari gap agar dapat menentukan best practice. Best practice digunakan untuk menetapkan target yang dipilih untuk diimplementasikan. Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan hasil benchmarking, yaitu mendapatkan rekomendasi bauran komunikasi pemasaran yang meliputi wilayah pemasaran, target pasar, media dan konten komunikasi pemasaran, serta langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pengelola pupuk organik Telkom University untuk mengimplementasikan bauran komunikasi pemasaran yang dirancang. Kata kunci: Benchmarking, Pengelola Pupuk Telkom University, Bauran Komunikasi Pemasaran, Pupuk Padat Organik ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.5, No.1 Maret 2018 | Page 1221 ABSTRACT Telkom University is one of the Private Universities in Bandung Regency which has a large land and overgrown by trees and plants. The large number of trees and plants cause the garbage of leaves and weeds littered in the environment around Telkom University. Organizer of organic fertilizer of Telkom University strives to utilize organic waste to be processed into organic solid fertilizer. Organic fertilizers have many benefits for plants, one of which is to increase soil fertility. Organizer of organic fertilizer of Telkom University wants to market the organic solid fertilizer product, but still have limited knowledge in marketing communication. This research is conducted to design marketing communication mix in accordance with the competence and can be implemented by organizer of organic fertilizer of Telkom University. The method used in this research is benchmarking method. The benchmarking types used are competitive and functional benchmarking. Companies / business partners that can be used as benchmarking objects are CV. Agro Duta and PT. CVSK. Benchmarking is done on the market aspect, marketing communications mix which includes media and marketing communication content. The components are analyzed to find gaps in order to determine best practice. Best practice is used to set the selected target to be implemented. Conclusions obtained based on benchmarking results, which get recommendations marketing communication mix covering marketing areas, target market, media and marketing communications content, as well as steps that must be done by organizer of organic fertilizer of Telkom University to implement marketing communication mix designed. Keywords: Benchmarking, Organizer of Organic Fertilizer of Telkom University, Marketing Communication Mix, Organic Solid Fertilizer
Perancangan Bauran Komunikasi Pemasaran Produk Pupuk Cair Organik Hasil Biodigester Di Universitas Telkom Bandung Menggunakan Pendekatan Benchmarking Puti Luita Dewi; Rosad Ma’ali El Hadi; Maria Dellarosawati Idawicaksakti
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penduduk Indonesia diperkirakan mengalami peningkata setiap tahunnya berdasarkan proyeksi sementara dari tahun 2010-2035. Bertambahnya penduduk, salah satunya mengakibatkan bertambahnya jumlah sampah. Sebanyak 75% sampah yang dihasilkan merupakan sampah organik. Sampah tersebut perlu ditanggulangi untuk mengurangi penyebab buruk akibat pembuangan sampah yang sudah tidak tertampung. YPT (Yayasan Pendidikan Telkom) yang memiliki lahan sebesar 499.670 m2 dengan luas lahan kosong sebesar 234.845 m2 menghasilkan banyak sampah organik yang diantaranya terdiri dari sampah tanaman dan sampah sisa makanan kantin. Bahan-bahan tersebut dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan biogas menggunakan biodigester yang dimiliki Universitas Telkom. Pada proses akhirnya, selain biogas, biodigester juga menghasilkan limbah cair yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair organik. Pupuk organik yang dihasilkan dapat dipasarkan sebagai produk baru dengan melakukan penelitian yang bertujuan untuk menentukan strategi pemasaran yang dapat diimplementasikan oleh pengelola pupuk cair organik Universitas Telkom. Penelitian ini menggunakan pendekatan benchmarking yaitu dengan membandingkan kinerja dan produk yang sudah pernah dipasarkan sebelumnya oleh mitra usaha. Mitra usaha yang menjadi objek adalah PT. CVSK dan CV. Agro Duta. Adapun sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder dari kedua mitra usaha dan searching internet. Data yang ada dianalisis dengan menentukan gap antara kedua mitra usaha sehingga didapatkan best practice yang dapat ditiru oleh pengelola pupuk cair organik Universitas Telkom. Landasan Teori yang digunakan adalah bauran komunikasi pemasaran, dan benchmarking. Kesimpulan yang diperoleh adalah didapatkannya rancangan bauran komunikasi pemasaran berdasarkan aspek pasar, saluran distribusi, bauran komunikasi pemasaran, media komunikasi pemasaran, dan konten pemasaran. Selain itu ditentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan bauran komunikasi pemasaran tersebut sesuai urutan prioritas yang dapat diimplementasikan dan disesuaikan dengan kemampuan pengelola dalam memasarkan produk pupuk cair organik hasil biodigester di Universitas Telkom. Kata kunci: benchmarking, pengelola pupuk cair organik Universitas Telkom, bauran komunikasi pemasaran, pupuk cair organik ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.5, No.1 Maret 2018 | Page 1234 Abstract Indonesia's population is estimated to increase every year based on temporary projections from 2010-2035. Increased population, one of which resulted in increasing the amount of waste. As many as 75% of waste generated is organic waste. The waste needs to be addressed to reduce the bad causes of waste disposal that has not been contained. YPT (Telkom Education Foundation) which has a land of 499,670 m2 with an empty land area of 234,845 m2 produces a lot of organic garbage which consists of plant waste and canteen food waste. These materials are utilized as raw materials in the manufacture of biogas using biodigester owned by Telkom University. In the final process, in addition to biogas, biodigester also produces liquid waste that can be utilized as organic liquid fertilizer. The resulting organic fertilizer can be marketed as a new product by conducting research that aims to determine the marketing strategy that can be implemented by the organizer of organic liquid fertilizer Telkom University. This study uses a benchmarking approach that is by comparing the performance and products that have been previously marketed by business partners. Partners who become the object is PT. CVSK and CV. Agro Duta. The data source used is primary and secondary data from both business partners and internet searching. Existing data are analyzed by determining the gap between the two business partners so that the best practice can be obtained by Organic Liquid Fertilizer Manager of Telkom University. Platform Theory used is marketing communication mix, and benchmarking. The conclusion obtained is the obtaining of marketing communication mix design based on market aspect, distribution channel, marketing communication mix, marketing communication media, and marketing content. In addition, steps should be taken to implement the marketing communication mix in order of priority that can be implemented and adapted to the capability of managers in marketing organic fertilizer products biodigester results at Telkom University. Keywords: benchmarking, organizer of organic liquid fertilizer Telkom University, marketing communication mix, organic liquid fertilizer
Usulan Pembuatan Kemasan Produk Sepatu Leveeburg Footwear Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd) Ali Reza; Rosad Ma’ali El Hadi; Ika Arum Puspita
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sepatu merupakan kebutuhan yang harus dimiliki oleh setiap individu pada umumnya. Semakin banyaknya inovasi gaya yang ditampilkan dalam perkembangan usaha sepatu, semakin banyak inovasi dalam pengemasan produk yang ditampilkan. Seperti halnya inovasi yang dilakukan oleh perusahaan sepatu PUMA pada salah satu kemasan produk yang dibuat untuk salah satu model sepatunya. Selain permasalahan inovasi sepatu yang ditampilkan, terdapat faktor lingkungan yang membuat kemasan dapat menjadi limbah sampah pada rumah tangga. Kemasan produk sepatu yang akan dibuat haruslah memiliki inovasi yang memiliki daya tarik tinggi terhadap konsumen dan pengurangan sampah yang dihasilkan dalam kemasan sepatu yang dibuat. Proses penentuan jumlah responden dengan menggunakan rumus slovin untuk menentukan jumlah sampel dari jumlah penduduk kota Bandung yang berkelamin perempuan dari umur 16 tahun hungga 39 tahun dengan jumlah penduduk 465.820 dan menggunakan batas toleransi sebesar 10%. Jumlah sampel yang telah ditentukan sebesar 100 orang untuk melakukan pengisian kuesioner Quality Function Deployment (QFD) merupakan salah satu metode yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk untuk menetapkan kebutuhan dan keinginan pelanggan. QFD terdapat 2 iterasi yang harus dilakukan. Iterasi pertama merupakan kombinasi antara voice of customer dengan karakteristik teknis dari sebuah produk yang akan dibuat, sehingga hal yang pertama dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan benchmarking pada produk yang serupa. QFD iterasi kedua dapat disebut juga sebagai matriks part deployment. Hasil desain kemasan yang didapat dari pengolahan data pada QFD berupa memiliki bahan kertas corrugated dengan menggunakan system pembuka tutup depan, memberikan nama informasi produk dan gambar produk pada kemasan, menggunakan tali pada proses pembawaan kemasan produk, dan memiliki bentuk depan persegi 8 untuk dapat memberikan ruang pada penyimpanan. Kata Kunci: Kemasan produk, Quality Function Deployment, desain kemasan produk. Abstract Shoes are a must-have for every individual in general. The more stylish innovations shown in the shoe business development, the more innovations in product packaging are displayed. As well as innovations made by the shoe company PUMA on one of the packaging products made for one of his shoe models. In addition to shoe innovation issues that are displayed, there are environmental factors that make the packaging can be a waste of household waste. Shoe product packaging to be manufactured must have innovations that have high appeal to consumers and the reduction of waste generated in shoe packaging made. The process of determining the number of respondents by using the slovin formula to determine the number of samples from the total population of Bandung city of female sex from the age of 16 years hungga 39 years with a population of 465,820 and using a tolerance limit of 10%. The number of samples that have been determined for 100 people to fill out the questionnaire Quality Function Deployment (QFD) is one of the methods used in product planning and development process to determine customer needs and wants. There are 2 iterations in QFD that must be done. The first iteration is a combination of voice of customer and the technical characteristics of a product to be created, so the first thing to do is to perform benchmarking activities on similar products. The second QFD iteration can be referred to as the part-deployment matrix. The result of the packaging design obtained from the data processing in QFD is to have corrugated paper material by using the front cover opening system, giving the product information name and product image on the packaging, using the rope on the packaging process of the product, and having the front shape of square 8 to be able to provide space on storage. Keywords : Packaging products, Quality Function Deployment, Product packaging design
Strategi Pengembangan Bisnis Budidaya Ikan Lele Pada Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Umkm) Mitra Bahtera Di Kabupaten Bandung Muhammad Muflih Anugrah; Rosad Ma’ali El Hadi; Maria Dellarosawati
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak UMKM Mitra Bahtera adalah usaha yang bergerak di bidang budidaya Ikan lele yang berlokasi di Jalan Soreang Banjaran Nomor 5 Kampung Bandawa Kabupaten Bandung. Seiring dengan semakin meningkatnya persaingan di dalam industri ini menyebabkan perlunya diadakan pengembangan usaha yang dimiliki oleh UMKM Mitra Bahtera. Oleh karena itu, dibutuhkan gambaran dan panduan dalam rangka mengarahkan usahanya. Perancangan model bisnis merupakan solusi dalam rangka memetakan, merancang, dan mengarahkan komponen apa saja yang dapat mendukung jalannya usaha budidaya ikan lele yang dimiliki oleh UMKM Mitra Bahrera ini. Perancangan model bisnis UMKM Mitra Bahtera pada penelitian ini dilakukan dengan pendekatan Business Model Canvas. Hasil dari penelitian ini adalah adanya sembilan komponen model bisnis UMKM Mitra Bahtera. Kesembilan komponen model bisnis tersebut yang pertama adalah pasar sasaran yang dituju oleh UMKM Mitra Bahtera. Kedua, proposisi nilai yang ditawarkan. Ketiga, saluran yang digunakan. Keempat, hubungan pelanggan. Kelima, arus pendapatan. Keenam, sumber daya yang harus dimiliki. Ketujuh, kegiatan utama yang harus dilakukan. Kedelapan, mitra yang harus dimiliki. Kesembilan, struktur biaya yang harus dikeluarkan. Kata kunci: UMKM, Budidaya ikan lele, Business Model Canvas. Abstract UMKM Mitra Bahtera is a business engaged in the field of catfish farming located in Soreang Banjaran Street Number 5 Kampung Bandawa Bandung regency. Along with the increasing competition in this industry led to the need for business development held by SMEs Mitra Bahtera. Therefore, it takes a picture and guide in order to direct its business. The design of business model is a solution in order to map, design, and direct what components can support the running of catfish farming business owned by SMEs Mitra Bahrera. The design of business model of UMKM Mitra Bahtera in this research is done with Business Model Canvas approach. The result of this research is nine components of MSME Partner business model. The nine components of the first business model is the target market targeted by SMEs Mitra Bahtera. Second, the proposition of value offered. Third, the channel used. Fourth, customer relations. Fifth, income stream. Sixth, a must-have resource. Seventh, the main activities to do. Eighth, a must-have partner. Ninth, the cost structure to be incurred. Keywords: UMKM, Catfish farming, Business Model Canvas
Usulan Peningkatan Perbaikan Kualitas Pelayanan Seriouscut Barbershop Menggunakan Metode Qfd (quality Function Deployment) Robertus Candra Putra; Budi Praptono; Rosad Ma’ali El Hadi
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seriouscut Barbershop merupakan usaha yang bergerak dibidang pangkas rambut pria yang berada di sukapura kawasan kampus Telkom University.Saat ini Seriouscut mengalami penurunan kualitas pelayanan. Dapat dilihat dari jumlah pelanggan yang mengalami penurunan cukup banyak pada 6 bulan terakhir ini dan komplain yang terjadi juga sering terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan terhadap kualitas pelayanan usaha Seriouscut barbershop dengan menggunakan metode QFD. Dengan menggunakan SERVQUAL yang merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan atas jasa yang telah diterimanya yakni dengan cara membandingkan tingkat persepsi dan ekspektasinya. Servqual menilai kualitas pelayanan berdasarkan lima dimensi kualitas, yaitu dimensi empathy, assurance, reliability, responsivenes, dan tangibles. Hasil yang didapatkan dari atribut yang perlu diprioritaskan dalam rangka perbaikan pelayanan Seriouscut. Atribut kebutuhan tersebut diperoleh dari hasil wawancara kemudian hasil wawancara tersebut diterjemahkan ke dalam atribut-atribut kebutuhan. serta pertimbangan dari concept development yang telah ditetapkan. Maka diperoleh 15 atribut kebutuhan berdasarkan dimensi SERVQUAL. Dan terdapat 4 usulan yang paling prioritas berdasarkan rangking perhitungan HOQ diantaranya yang perlu dilakukan perbaikan waktu rata-rata mencukur, training pegawai, varian menu treatment, pengalaman pegawai. Kata kunci : QFD, kompetitor, UKM, kualitas pelayanan, SERVQUAL
Perancangan Indikator Kinerja Perusahaan Dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus : Pt. Denso Indonesia) Juwita Darmayanti; Rosad Ma’ali El Hadi; Rio Aurachman
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : PT. Denso Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang komponen otomotif. Pada kondisi existing perusahaan melakukan pengukuran kinerja dalam aspek karyawan sebagai acuan perbaikan kinerja dengan nama Performance Evaluation. Akan tetapi pengukuran kinerja dalam aspek ini tidak dapat mengontrol proses operasional yang ada di perusahaan, pelanggan dan keuangan. Maka itu, diperlukan pengukuran kinerja yang mencakup lini yang lebih luas dan dapat diselaraskan dengan strategi perusahaan untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun indikator kinerja yang tepat sebagai ukuran kinerja untuk tiap perspektif Balanced Scorecard dan menentukan bobot prioritas pada empat perspektif. Tahapan penyelesaian yang dilakukan adalah menentukan strategi berdasarkan visi dan misi setelah itu mendapatkan indikator kinerja. Kemudian melakukan pembobotan untuk mengetahui indikator mana yang lebih penting. Setelah melakukan pembobotan didapatkan bahwa perspektif finansial mendapatkan nilai 35.40%, perspektif customer 26.50%, perspektif proses bisnis internal 17.20%, perspektif learning and growth 20.90%. Perspektif finansial memiliki bobot tertinggi artinya adalah bahwa perspektif finansial lebih penting dibanding perspektif lain. Kata kunci : PT. Denso Indonesia, Balanced Scorecard, Indikator Kinerja dan Pembobotan Abstract: PT. Denso Indonesia is a company engaged in the field of automotive components. In the existing condition of the company perform performance measurement on the aspect of employees as a benchmark performance improvement by the name of Performance Evaluation. However, performance measurement in this aspect can not control the operational processes that exist in the company, customers and finance. Therefore, performance measurements that cover a broader line and can be aligned with the company's strategy to achieve the company's vision and mission. This study aims to develop appropriate performance indicators as performance measures for each Balanced Scorecard perspective and determine priority weights in four perspectives. Stages of completion is done to determine the strategy based on vision and mission after that get the performance indicators. Then do weighting to know which indicator is more important. After weighting is obtained that financial perspective get value 35.40%, customer perspective 26.50%, internal business process perspective 17.20%, learning and growth perspective 20.90%. The financial perspective that has the highest meanings is that the financial perspective is more important than other perspectives. Keywords : PT. Denso Indonesia, Balanced Scorecard, Performance Indicator and Weighting
Studi Kelayakan Pembentukan Kelompok Masyarakat Energi Mandiri Dengan Biogas Memanfaatkan Limbah Mendong Asrie Permata Dini; Rosad Ma’ali El Hadi; Rio Aurachman
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Masalah utama pada kerajinan mendong di Tasikmalaya adalah limbah mendong yang menumpuk. Penanganan terhadap limbah mendong dapat dilakukan salah satunya dengan penerapan energi mandiri berupa biogas.Dalam studi kelayakan ini akan dibahas secara mendalam kelayakan instalasi biogas yang akan diimplementasi di kampung Lembur Sawah desa Kamulyan Kabupaten Manonjaya Kota Tasikmalaya. Analisis dilakukan dengan meninjau kelayakan dari aspek pasar sebanyak 92 responden di kampung Lembur Sawah, aspek teknis produksi biogas disesuaikan dengan kapasitas mesin digester dan ketersediaan limbah mendong dari pengrajin., aspek lingkungan pengelolaan limbah biogas dapat diolah kembali menjadi pupuk cair dan padat sehingga limbah dapat bermanfaat bagi masyarakat, dan aspek finansial berdasarkan perhitungan NPV, BCR, dan PBP dengan proyeksi selama periode 5 tahun. Studi kelayakan ini menunjukkan bahwa implementasi pembangunan biogas layak untuk dijalankan. Kata kunci : limbah mendong, biogas, studi kelayakan, NPV, BCR, PBP
Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Budidaya Ayam Ras Petelur Maya Rolet Ratih Iba Gustin; Rosad Ma’ali El Hadi; Maria Dellarosawati
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maya Rolet merupakan salah satu perusahaan budidaya ayam ras petelur yang berada di daerah Yogyakarta. Berdiri sejak pertengahan 2015 dengan jumlah ayam 1.600 ekor. Maya Rolet seringkali tidak mampu memenuhi jumlah permintaan pasar yang lebih tinggi dari jumlah produksi perusahaan. Maka dari itu Maya Rolet hendak mengembangkan usahanya dengan menambah jumlah ayam sebanyak 2.000 ekor dan membuka toko penjualan. Sebelum dilaksanakan, rencana pengembangan usaha Maya Rolet memerlukan analisis untuk mengetahui kelayakan dari rencana pengembangan usaha tersebut. Perhitungan analisisis kelayakan yang dilakukan meliputi aspek pasar, aspek teknis, aspek legal, aspek lingkungan, serta aspek finansial. Setelah dilakukan perhitungan laba rugi, arus kas dan neraca maka rencana pengembangan usaha Maya Rolet dinyatakan layak dengan besar NPV Rp168.924.611 lebih besar dari 0 diakhir tahun kelima, IRR sebesar 32,51% lebih besar dari MARR yaitu 12% , serta PBP 3,152 tahun. Serta dari analisis sensitifitas yang dilakukan pada biaya bahan baku, harga jual dan biaya tenaga kerja diketahui bahwa faktor yang paling mempengaruhi kelayakan usaha adalah penurunan harga jual produk. Rencana pengembangan usaha menjadi tidak layak ketika harga jual produk mengalami penurunan sebesar 9%. Kata kunci : NPV, IRR, PBP, Maya Rolet, Ayam Petelur
Studi Kelayakan Budidaya Puyuh Di Desa Rajamandala Kulon Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat Yulian Mutiara; Rosad Ma’ali El Hadi; Sari Wulandari
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pekerjaan merupakan sebuah aktivitas untuk memenuhi kebutuhan. Keterbatasan lapangan pekerjaan menyebabkan jumlah pengangguran semakin meningkat. Wirausaha (enterpreneurship) merupakan salah satu cara untuk mengurangi jumlah pengangguran. Selain dapat meningkatkan segi ekonomi dari pemilik wirausaha, kegiatan wirausaha dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara langsung maupun tidak langsung. Wirausaha dapat dikategorikan menjadi Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Usaha Besar. Jumlah UKM di Kabupaten Bandung Barat meningkat pada tahun 2014-2015 sehingga dapat membantu pemerintah untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru. Berternak merupakan salah satu usaha yang mudah dikembangkan dan dapat menyerap banyak tenaga kerja. Salah satu usaha berternak yang mudah dikembangkan dan memiliki gizi yang tinggi yaitu budidaya burung puyuh. Dalam studi kelayakan ini akan dibahas secara mendalam kelayakan budidaya burung puyuh di UKM Ikhlas Quail Farm (IQF) yang terdapat di Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Analisis dilakukan dengan meninjau kelayakan dari aspek pasar, aspek teknis, aspek lingkungan, aspek legal dan aspek finansial. Berdasarkan aspek pasar didapatkan bahwa pasar potensial telur burung puyuh sebesar 94,5%, untuk pasar tersedia sebesar 77,5%, dan pasar sasaran sebesar 7,69%. Dari aspek teknis, produksi telur burung puyuh disesuaikan dengan kapasitas kandang. Aspek lingkungan, limbah dari budidaya burung puyuh dapat diolah kembali menjadi pakan ikan lele sehingga limbah dapat bermanfaat bagi masyarakat. Aspek legal, UKM IQF telah mendapatkan surat izin usaha dari pemerintah. Berdasarkan hasil aspek finansial dengan proyeksi selama periode 5 tahun menunjukkan bahwa nilai NPV yaitu Rp 68.460.286, nilai IRR yaitu 31,86% , dan nilai payback periode 3,866 tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa budidaya burung puyuh dikatakan layak, karena NPV bernilai positif dan IRR lebih besar dari MARR. Kata kunci: budidaya, telur burung puyuh, studi kelayakan