Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Analisis Kelayakan Pendirian Konveksi Dan Toko Pakaian Pria Hans Company Di Kota Bandung Anindhito Bayu Sanjaya; Endang Chumaidiyah; Maria Dellarosawati
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hans Company merupakan sebuah perusahaan di bidang fesyen laki-laki yang memproduksi berbagai macam produk fashion tren masa kini. Saat ini, Hans Company memasarkan setiap produknya secara online dan belum membuka toko offline, walaupun pada kenyataannya banyak konsumen yang menanyakan hal tersebut. Karena didukung oleh keadaan masyrakat Bandung yang selalu mengikuti tren berpakaian masa kini, membuka sebuah toko pakaian sekaligus pabrik konveksinya di Kota Bandung merupakan sebuah peluang yang sangat bagus. Dalam rangka mengambil kesempatan tersebut dan meningkatkan penjualan setiap produk untuk memenuhi permintaan konsumen maka pemilik usaha memutuskan untuk membuat toko offline Hans Company. Aspek pasar pada penelitian ini didapatkan dengan menyebarkan kuesioner kepada 300 responden yang berjenis kelamin laki-laki dan sebagian besar adalah mahasiswa. Dari hasil kuesioner yang disebar pemilik dapat menentukan besarnya pasar potensial, pasar tersedia, dan pasar sasaran. Hasil penyebaran kuesioner menunjukkan persentase pasar potensial untuk produk celana jeans sebesar 88.67%, produk polo shirt sebesar 89%, dan sabuk sebesar 85%. Persentase pasar tersedia untuk produk celana jeans sebesar 82.67%, produk polo shirt sebesar 86%, dan sabuk sebesar 78.33%. Pasar sasaran untuk produk celana jeans 2%, polo shirt 1%, dan sabuk 1%. Adapun hasil perhitungan yang ada di dalam aspek finansial yang menunjukkan nilai tingkat investasi NPV sebesar Rp. 88.181.562, IRR = 30.76% dan PBP = 3,440 tahun. Pendirian konveksi dan toko pakaian pria Hans Company dinyatakan layak karena nilai IRR yang diperoleh lebih besar dari nilai MARR, dan NPV bernilai positif. Kata kunci: Hans Company, NPV, IRR, PBP
Strategi Penetapan Harga Air Minum Dalam Kemasan Di Pt. Syahid Global International Dengan Menggunakan Customer Value Map Dan Price Sensitivity Meter Nurtyo Widya Kurniawan; Husni Amani; Maria Dellarosawati
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada dewasa ini industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) berkembang pesat. Salah satu perusahaan yang bergerak di industri AMDK adalah PT. Syahid Global Internat ional. Awal beroperasi, PT. SGI bekerja sama dengan PT. Fenishelo Suryawijaya yang memiliki merek air minum Suli 5. Selama beberapa bulan beroperasi PT. SGI belum mencapai target karena adanya berbagai masalah. Salah satu masalah yaitu tidak adanya penentuan harga jual produk ditingkat agen kepada konsumen. Melalui hasil evaluasi PT. SGI menghentikan kerja sama dengan PT. Fenishlo Suryawijaya dan mengeluarkan brand baru dengan nama Tirta One. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan usulan harga dengan mengevaluasi value yang dimiliki oleh produk dan benefit yang dirasakan pelanggan ketika mengonsumsi produk Tirta One. Benefit yang dirasakan oleh pelanggan juga menjadi dasar untuk menentukan kemauan bayar pelanggan agar harga yang ditetapkan tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh customer value map yang menunjukan bahwa produk Tirta One berada di disadvantage area. Pada pengolahan price sensitivity meter untuk harga galon pembelian perdana acceptable price range ada pada range Rp 38.000,00 – Rp 52.000,00 dan untuk harga galon isi ulang acceptable price range ada pada range Rp 15.800,00 – Rp 18.500,00. Dengan mempertimbangkan harga kompetitor, customer value map, dan price sensitivity meter harga pembelian galon perdana ditetapkan sebesar Rp 48.000,00 dan harga galon isi ulang sebesar Rp 14.000,00. Kata Kunci: Harga, Value-Based Pricing, Customer Value Map, Customer Willingness To Pay, Price Sensitivity Meter
Analisis Pembuatan Produk Teh Dalam Kemasan Botol (tastea) Pada Pt Aghnia Sinergi Mandiri Ditinjau Dari Aspek Pasar, Aspek Teknis Dan Aspek Finansial Aditya M. Nugraha; Budi Praptono; Maria Dellarosawati
eProceedings of Engineering Vol 4, No 1 (2017): April, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Aghnia Sinergi Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak dibidang consumer goods dengan upaya menghasilkan produk berkualitas dan dapat bersaing didunia industri. Melihat kondisi persaingan dan juga peluang dalam membuat produk minuman teh dalam kemasan disamping Negara Indonesia merupakan Negara penghasil teh terbesar ke-7 di dunia. Dalam rangka mengambil kesempatan tersebut dan menjawab kebutuhan konsumen perusahaan memutuskan untuk membuat produk minuman teh dalam kemasan yaitu TASTEA. Aspek pasar pada penelitian ini didapatkan dengan menyebarkan kuesioner kepada 270 responden yang tinggal di kota Bekasi. Dari hasil kuesioner yang disebar perusahaan dapat menentukan besarnya pasar potensial, pasar tersedia, dan pasar sasaran. Hasil penyebaran kuesioner menunjukkan persentase pasar potensial untuk produk TASTEA sebesar 85%. Persentase pasar tersedia untuk produk TASTEA sebesar 83%. Pasar sasaran untuk produk TASTEA sebesar 3%. Adapun hasil perhitungan yang ada di dalam aspek finansial yang menunjukkan nilai tingkat investasi NPV sebesar Rp. Rp 115.569.105 IRR = 28,22% dan PBP = 3,163 tahun. Pembuatan produk minuman teh dalam kemasan (TASTEA) pada perusahaan PT Aghnia Sinergi Mandiri dinyatakan layak karena nilai IRR yang diperoleh lebih besar dari nilai MARR, dan NPV bernilai positif. Kata kunci: TASTEA, Analisis Kelayakan NPV, IRR, PBP
Analisis Kelayakan Pembukaan Outlet Kentang Goreng Mr Popo Di Bandung Ditinjau Dari Aspek Pasar, Aspek Teknis Dan Aspek Finansial Rizki Fathoni Akbar; Budi Praptono; Maria Dellarosawati
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kentang goreng Mr Popo merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang kuliner dengan konsep street food yang menjual produk berbahan dasar kentang dengan kentang goreng sebagai menu utamanya. Kentang goreng merupakan cemilan yang praktis dan banyak diminati. Maka dari itu pemilik ingin melakukan inovasi terhadap kentang goreng yang selama ini sudah ada. Lokasi usaha terletak di Bandung, dimana daerah kampus menjadi tujuan utama dari Mr Popo. Dalam penelitian ini aspek pasar didapatkan dengan menyebar kuesioner kepada 270 responden yang berada di Kota Bandung yang berumur 15-24 tahun untuk mengetahui berapa banyak pasar potensial, pasar tersedia, dan pasar sasaran. Sedangkan untuk aspek teknis dan finansial digunakan data sekunder yang didapat dari berbagai sumber. Hasil penyebaran kuesioner menunjukkan presentase pasar potensial sebesar 97,41%, pasar tersedia 85,55%, dan untuk pasar sasaran perusahaan membidik 3% dari pasar tersedia. Hasil perhitungan finansial menunjukkan bahwa nilai NPV untuk periode 2017-2021 adalah Rp 53.155.268,00 presentase IRR sebesar 97,15%, dan PBP 0,967 tahun. IRR yang diperoleh lebih besar dari nilai MARR yaitu 20% dan NPV bernilai positif. Dari parameter tersebut, maka pembukaan outlet kentang goreng Mr Popo di kota Bandung dapat dikatakan layak. Kata kunci: Outlet Kentang Goreng Mr Popo, Analisis Kelayakan, NPV, IRR, PBP
Analisis Kebutuhan Kemasan Produk Dodol Stroberi Ukm Shagy Lestari, Kab. Bandung Dengan Menggunakan Model Kano Dan Product Packaging Sabrina Ayu Hermawati; Yati Rohayati; Maria Dellarosawati
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UKM Shagy Lestari adalah salah satu penghasil stroberi di daerah Rancabali, Jawa Barat. Bapak Soemantri dan Ibu Nunung adalah pemilik dan pendiri UKM Shagy Lestari. Memproduksi olahan stroberi merupakan salah satu cara yang ditempuh pemilik UKM, dikarenakan UKM Shagy Lestari memiliki lokasi pemasaran yang strategis, dikawasan wisata Kawah Putih. Dodol stroberi, sambal stroberi dan selai stroberi adalah produk yang dihasilkan UKM Shagy Lestari. Berdasarkan data penjualan, pihak UKM mengalami kerugian penurunan penjualan pada tahun 2013 dan 2014. Melihat adanya penurunan penjualan produk dodol stroberi, peneliti menjadikan produk UKM Shagy Lestari sebagai objek penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 150 responden dengan menggunakan teknik sampling non-probability sampling yaitu purposive sampling. Terdapat dua jenis kuesioner pada penelitian ini, yaitu kuesioner product packaging dan model kano. Pada penelitian ini menggunakan metode Product Packaging dan model kano, yaitu objek dalam penelitian ini berupa packaging, dan peneliti akan menentukan kualitas dari sebuah packaging, untuk itu peneliti menggunakan metode product quality, sehingga didapatlah pengkombinasian terhadap metode penelitian dan objek penelitian yaitu product packaging. Hasil dari penyebaran 150 kuesioner didapatkan 100 kuesioner yang lulus screening dan menghasilkan 24 atribut kebutuhan product packaging dodol stroberi yang didapatkan dari hasil olahan kuesioner. Kedua hasil pengolahan data kemudian dilakukan pengintegrasian dan analisis data untuk mendapatkan True Customer Needs. Perumusan rekomendasi didapatkan dari hasil analisis prioritas rekomendasi yang dilakukan terhadap 8 atribut yang ditingkatkan. Kata kunci : UKM, Product Packaging, Kano, Desain kemasan
Analisis Pengembangan Model Bisnis Ukm Java Seven Dengan Pendekatan Business Model Canvas Mellisa Lasilkvie; Budi Praptono; Maria Dellarosawati
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Di era sekarang ini, perkembangan UKM didominasi dari golongan kuliner, travel dan juga fashion, dan yang berpotensi untuk melakukan pengembangan model bisnis yang tepat supaya dapat terus bertahan. Java Seven adalah UKM golongan fashion yang memiliki produk utama berupa sepatu yang akan sangat membutuhkan pengembangan model bisnis yang tepat supaya tidak kalah dengan para kompetitornya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan Analisis Pengembangan Model Bisnis Dengan Menggunakan Business Model Canvas. Dalam penelitian ini akan dilakukan penguatan model bisnis yang terjadi di Java Seven dengan menggunakan analisis business model canvas. Metode pengumpulan data yang dilakukan yakni dengan cara wawancara yang berasal dari pihak internal UKM Java Seven. Dan juga analisis melalui kuisoner yang berguna sebagai pelengkap data wawancara internal tersebut. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa bentuk model bisnis melalui analisis business model canvas yang dimiliki Java Seven masih belum lengkap atau kurang untuk memenuhi ke Sembilan elemen blok bangunan pada Business Model Canvas. Namun beberapa blok seperti value proposition, revenue streams, cost structure, customer segments dan channels memiliki ancaman yang tinggi dan mengancam model bisnis Java Seven sehingga perlu dilakukan pengembangannya. Sehingga, akhirnya Java Seven akan memiliki bentuk model bisnis yang baru supaya tetap bisa bertahan di pasar dan bisa bersaing dengan para pesaing. Kata Kunci: Pengembangan, Business Analyst, Business Model Canvas Abstract In today's development of SMEs are dominated from culinary, travel and fashion, so it needs reinforcement and development of the right business model in order to continue to survive. Java Seven is a fashion group SME that has a main product in the form of shoes and bags that require reinforcement and development of the right business model so as not to lose with its competitors. This study aims to perform Analysis of Business Model Strengthening Using Business Model Canvas. In this research will be strengthening business model that occurs in Java Seven by using business model analysis canvas. After getting the data fo’[rm the business model of Java Seven will then be used additional analysis of SWOT to strengthen the business model of SMEs Java Seven itself. After that will form the results of strengthening and development of business models Java Seven. Data collection method is done by interviewing two informants from Java Seven. And also analysis through kuisoner which is useful as complement of data to two informant. Based on the results of data processing can be seen that the form of business models through business model analysis canvas Java Seven owned is good enough because the business model currently owned able to meet the Nine element building blocks on Business Model Canvas. But some blocks such as value proposition, revenue streams, cost structure, customer segments and channels have a high threat and threaten the business model of Java Seven so it needs to be strengthened and development. And in the end Java Seven will have a new form of business model in order to stay in the market and can compete with competitors.. Keywords : development, Business Analyst, Business Model Canvas
Analisis Kelayakan Pembukaan Toko Kue Di Margonda Depok Ditinjau Dari Aspek Pasar Aspek Teknis Dan Aspek Keuangan Insani Azmi; Endang Chumaidiyah; Maria Dellarosawati
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Toko Quelita merupakan s ebuah toko yang namanya diambil dari nama s ang pemilik s erta kata dalam bahas a inggris quality. Toko Quelita menjulan kue bas ah (cak e) s erta kue kering (Cook ies). Sampai penelitian ini s eles ei dilakukan toko kue ini berjualan s ecara online s ert a melalui mulut ke mulut dengan s ys tem pes anan diantarkan ke alamat yang ada atau diambil dirumah s ang pemilik. Penurunan pendapatan yang terjadi s elama beberapa tahun membuat s ang pemilik memutus kan ingin membuka toko kue s ecara offline didaerah Depok. Penelitian ini dilakukan dengan menganalis is as pek pas ar as pek teknis s erta as pek keuangan. Data data yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari penyeberan kuis oner, wawancara s erta s urvei lapangan. Setelah mendapat data data yang diperlukan kemudian melakukan pengolahan data berbagai as pek. Berdas arkan Pengolahan data as pek pas ar diketahui bahwa 79% berminat untuk membeli kue kering s erta 91% berminat untuk membeli kue bas ah. Serta 79% res ponden menyanggupi untuk untuk membeli kue kering dan 89 % res ponden menyanggupi membeli kue bas ah. As pek teknis mengidetifikas i kebutuhan dana total berdas arkan nilai inves tas i s erta working capital. Kebutuhan dana untuk membuka toko kue di daerah margonda Depok adalah s ebes ar Rp3,361,255,482. Dalam penelitian ini dilakukan pula pengolahan as pek finans ial untuk mencari nilai dari NPV,IRR s erta PBP. NPV yang didapat dalam penelitian ini s ebes ar Rp. 3,386,324,428. Dalam penilitian ini juga didapat IRR s ebes ar 21.37%. Nilai PBP yang didapat dari penilitian ini adalah s ebes ar 3.456 tahun. Berdas arkan nilai nilai NPV, IRR s erta PBP maka Analis is kelayakan pembukaan toko Quelita didaerah margona Depok dikatakan layak. Kata kunci: Analis is Kelayakan, NPV, IRR, PBP, Toko Kue Quelita
Peningkatan Kualitas Program Pendidikan Jarak Jauh (pjj) Pascasarjana Program Studi Teknik Elektro Telkom Unversity Menggunakan Quality Function Deployment Mufti Zakiah Mulianti; Yati Rohayati; Maria Dellarosawati
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi sangat pesat saat ini. Hal tersebut dimanfaatkan oleh beberapa penyedia layanan pendidikan dengan membuka pendidikan jarak jauh. Telkom University memiliki program PJJ untuk Pascasarjana. Salah satu program PJJ yang dibuka adalah Prodi Teknik Elektro. PJJ Tel-U saat ini belum mampu memperluas pasar karena terkendala oleh rendahnya kualitas produk yang dikeluhkan dari beberapa pelanggan. Oleh karena itu, PJJ Tel-U melakukan peningkatan kualitas layanan PJJ Pascasarjana Prodi Teknik Elektro untuk menjadikan keunggulan bagi PJJ Tel-U. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi peningkatan kualitas produk berdasarkan 10 true customer needs. Penelitian ini menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Metode QFD merupakan salah satu teknik yang dapat menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam karakteristik produk dengan mempertimbangkan kemampuan Pihak PJJ Tel-U untuk mewujudkannya. Berdasarkan hasil pengolahan data, didapatkan 11 rekomendasi. Seluruh rekomendasi yang diusulkan telah diverifikasi oleh pihak penyedia layanan dan dinyatakan dapat direalisasikan. Kata kunci : Quality Function Deployment, True Customer Needs, PJJ
Strategi Pengembangan Bisnis Budidaya Ikan Lele Pada Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Umkm) Mitra Bahtera Di Kabupaten Bandung Muhammad Muflih Anugrah; Rosad Ma’ali El Hadi; Maria Dellarosawati
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak UMKM Mitra Bahtera adalah usaha yang bergerak di bidang budidaya Ikan lele yang berlokasi di Jalan Soreang Banjaran Nomor 5 Kampung Bandawa Kabupaten Bandung. Seiring dengan semakin meningkatnya persaingan di dalam industri ini menyebabkan perlunya diadakan pengembangan usaha yang dimiliki oleh UMKM Mitra Bahtera. Oleh karena itu, dibutuhkan gambaran dan panduan dalam rangka mengarahkan usahanya. Perancangan model bisnis merupakan solusi dalam rangka memetakan, merancang, dan mengarahkan komponen apa saja yang dapat mendukung jalannya usaha budidaya ikan lele yang dimiliki oleh UMKM Mitra Bahrera ini. Perancangan model bisnis UMKM Mitra Bahtera pada penelitian ini dilakukan dengan pendekatan Business Model Canvas. Hasil dari penelitian ini adalah adanya sembilan komponen model bisnis UMKM Mitra Bahtera. Kesembilan komponen model bisnis tersebut yang pertama adalah pasar sasaran yang dituju oleh UMKM Mitra Bahtera. Kedua, proposisi nilai yang ditawarkan. Ketiga, saluran yang digunakan. Keempat, hubungan pelanggan. Kelima, arus pendapatan. Keenam, sumber daya yang harus dimiliki. Ketujuh, kegiatan utama yang harus dilakukan. Kedelapan, mitra yang harus dimiliki. Kesembilan, struktur biaya yang harus dikeluarkan. Kata kunci: UMKM, Budidaya ikan lele, Business Model Canvas. Abstract UMKM Mitra Bahtera is a business engaged in the field of catfish farming located in Soreang Banjaran Street Number 5 Kampung Bandawa Bandung regency. Along with the increasing competition in this industry led to the need for business development held by SMEs Mitra Bahtera. Therefore, it takes a picture and guide in order to direct its business. The design of business model is a solution in order to map, design, and direct what components can support the running of catfish farming business owned by SMEs Mitra Bahrera. The design of business model of UMKM Mitra Bahtera in this research is done with Business Model Canvas approach. The result of this research is nine components of MSME Partner business model. The nine components of the first business model is the target market targeted by SMEs Mitra Bahtera. Second, the proposition of value offered. Third, the channel used. Fourth, customer relations. Fifth, income stream. Sixth, a must-have resource. Seventh, the main activities to do. Eighth, a must-have partner. Ninth, the cost structure to be incurred. Keywords: UMKM, Catfish farming, Business Model Canvas
Analisis Kelayakan Pembukaan Toko Tas Esgotado Ditinjau Dari Aspek Pasar, Aspek Teknis, Dan Aspek Finansial Suryo Azdkiyo Abe Abe; Budi Praptono; Maria Dellarosawati
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Esgotado small and medium-scale company that stood since November 2012. Esgotado located in the city of Bandung, at this location Esgotado produce and sell their products online. During this time Esgotado been doing promotions through social media such as websites, twitter & facebook that keep running until ini.Since information technology is growing rapidly and proved to be very supportive and helpful to the process of marketing and selling products, but with the number of shopping destinations in the cities greater then the conventional sales process through transactions on shopping remains an important issue in improving product sales. with many opportunities that can be optimized by the company Esgotado that one of the huge market potential of the region, the city of Bandung as one of the opportunities that can be exploited by management Esgotado to improve profoit. Companies Esgotado want to increase sales revenue by opening stores ofline to market its products, the need to store opens investment feasibility analysis Esgotado bag In this study, the financial aspect is calculated in the form of investment funds, expected revenues, operating costs, state revenue, cash flow and balance sheet to assess the level of investment as PBP, NPV, IRR. Periods in making financial projections is set for 5-year financial projections by MARR = 14%. The result of the calculation of the level of investment that is: NPV = Rp. 225,922,772 IRR = 59% and PBP = 1.50 years. ofline store openings feasible or greater than MARR IRR and NPV positive. Keywords: Feasibility Analysis , NPV , IRR , PBP , Esgotado Ofline Store