Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Analisis Pengaruh Penggunaan Endorsement Instagram Terhadap Minat Beli Untuk Brand Wlack And Bhite Salman Akbar Kusuma; Rosad Ma’ali El Hadi; Ully Yunita Nafizah
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Wlack and Bhite merupakan merk baju lokal premium yang lahir di Kota Bandung pada September 2017. Wlack and Bhite memiliki karya-karya berupa kaus, jaket, sweater, dan totebag yang mengutamakan kualitas dari bahan yang digunakan, desain-desain simpel yang memiliki nilai-nilai tertentu yang sesuai dengan tema yang diangkat yaitu nasionalisme, dan berfokus pada penggunaan warna monokrom. Produk-produk Wlack and Bhite difokuskan untuk pria, namun secara umum dapat digunakan juga oleh wanita atau dapat dikatakan unisex. Sepanjang tahun 2018 penjualan yang dihasilkan melalui pemasaran secara daring hanya 28% atau 43 produk, karena hanya melakukan pemasaran dengan cara membuat akun di Instagram, Facebook, dan Website. Pandji Pragiwaksono merupakan seorang selebriti dan komedian yang sering mengangkat tema nasionalisme dalam setiap komedinya. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur, untuk menentukan besarnya pengaruh Pandji Pragiwaksono sebagai selebriti terhadap penjualan secara daring Wlack and Bhite melalui Instagram, dengan memerhatikan variabel VisCAP yang dimiliki Pandji. Diagram jalur dibuat menggunakan draw.io dan perhitungannya dilakukan menggunakan IBM SPSS. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa faktor pengaruh paling besar dari Pandji Pragiwaksono adalah kekuatan mengajak dan penampilan fisiknya. Dari faktor tersebut dapat dibuat saran strategi bagi Wlack and Bhite untuk meningkatkan penjualan secara daringnya. Kata kunci: Wlack and Bhite, Pandji Pragiwaksono, Analisis Jalur, VisCAP Abstract Wlack and Bhite is a premium clothing brand born in Bandung in September 2017. Wlack and Bhite have works in the form of T-shirts, jackets, sweaters, and totebags that prioritize the quality of the materials used, simple designs that have certain values which is nationalism, and focuses on the use of monochrome colors. Wlack and Bhite products are focused on men, but generally can be used by women or can be said to be unisex. Throughout 2018, sales were generated through marketing online only 28% or 43 products, because they only do marketing by creating an account on Instagram, Facebook and Website. Pandji Pragiwaksono is a celebrity and comedian who often raises the theme of nationalism almost in everytime he did a stand up comedy. The methodology used in this study is path analysis, to determine the magnitude of the influence of the Pragiwaksono Pandji as a celebrity on Wlack and Bhite's online sales through Instagram, taking into account the VisCAP variable owned by Pandji. The path diagram is madeusing draw.io and the calculation is done using IBM SPSS. The results of the study show that the greatest influence factor of the Pandji Pragiwaksono is the inviting power and physical appearance. From these factors a strategy suggestion can be made for Wlack and Bhite to increase online sales. Keywords: Wlack and Bhite, Pandji Pragiwaksono, Analisis Jalur, VisCAP
Perancangan Pengembangan Bisnis Di Korohouse Dengan Menggunakan Pendekatan Business Model Canvas Aryananda Astungkoro; Endang Chumadiyah; Rosad Ma’ali el Hadi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

- KoroHOUSE merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri kreatif dengan konsep menjadi platform media dan promosi properti dengan menguatkan unsur kreatif seperti membuat video review, kontenkonten lain yang berkaitan dengan properti. KoroHOUSE dimulai pada tahun 2018, KoroHOUSE memiliki beberapa permasalahan yang dihadapi. Pada faktor internal, KoroHOUSE masih belum mendapatkan hasil dari bisnisnya kemudian KoroHOUSE masih kesulitan untuk mendapatkan client untuk kerjasama promosi properti. Pada segi eksternal perusahaan KoroHOUSE, terdapat hubungan pelanggan yang kurang memuaskan dan juga masih belum maksimalnya pelayanan yang bisa diberikan oleh KoroHOUSE kepada calon buyer dan client.Model bisnis merupakan cara untuk merancang strategi bisnis dengan cara memetakan dan memvisualisasikan peta model bisnis secara keseluruhan. Salah satu metode yang digunakan adalah pendekatan business model canvas (BMC) melalui analisis SWOT terhadap sembilan blok pada BMC, yaitu customer segments, value propositions, channels, customer relationships, revenue streams, cost structure, key activities, key partnerships dan key resources. Tujuannya adalah untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki KoroHOUSE. Selanjutnya adalah merancang strategi model bisnis usulan dengan mempertimbangkan aspek analisis lingkungan, customer profile untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan atas produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang akan mempengaruhi model bisnis. Langkah terakhir pada penelitian adalah merancang model bisnis baru dengan Sembilan blok BMC. Kata kunci: Bisnis Model, Business Model Canvas, SWOT, Customer profile, Value propositions canvas.
Strategi Pemasaran Produk Olahan Jeruk Lemon (degomon) Di Sawahlunto Sumatera Barat Menggunakan Metode Matrix QSPM Febri Harlen; Rosad Ma’ali El Hadi; Maria Dellarosawati
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Sektor perkebunan di Indonesia terus berkembang setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan Sumatera Barat, didapat grafik PDB sektor perkebunan terus meningkat. Sumatera Barat merupakan salah satu daerah penghasil jeruk lemon lokal. Usaha agrobisnis perkebunan jeruk lemon merupakan komoditi yang sedang giat dikembangkan di Kota Sawahlunto dan Kabupaten Dharmasraya. Banyaknya manfaat kesehatan dari buah jeruk lemon menggiat kan para petani di Sumatera Barat untuk berkebun jeruk lemon lokal, untuk tahun 2018 perkebunan jeruk lemon mencapai luas 25 hektar. Harlen Group merupakan start up pengolahan jeruk lemon lokal yang berlokasi di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Harlen Group didirikan melihat potensi melimpahnya buah jeruk lemon lokal dan guna membantu para petani lemon lokal di Kota Sawahlunto dan Kabupaten Dharmasraya. Selaku perusahaan yang memproduksi produk olahan jeruk lemon skala rumahan, belum mampu meraih target penjualan setiap bulannya. Untuk meraih target penjualan yang sudah ditetapkan. Harlen Group, perlu menentukan faktor kekuatan dan kelemahan utama dari lingkungan internal perusahaan serta faktor peluang dan ancaman utama dari lingkungan eksternal perusahaan. Keseluruhan faktor-faktor internal dan eksternal juga digunakan untuk mengetahui posisi perusahaan menggunakan matriks IE (internal, eksternal) dan menjadi bahan pertimbangan dalam membuat beberapa alternatif strategi pemasaran berdasarkan kekuatan,kelemahan perusahaan untuk menghadapi peluang dan ancaman yang ada dengan menggunakan matriks SWOT, dari beberapa alternatif strategi pemasaran hasil matriks SWOT dan ditambah alternatif strategi pemasaran eksisting, maka dipilih strategi terbaik dari hasil analisis menggunakan metode Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Hasil penelitian didapat kan faktor kekuatan utama internal Harlen Group adalah variasi produk DeGoMon dan kelemahan utama internal Harlen Group adalah pertumbuhan pendapatan. Sedangkan untuk faktor peluang utama eksternal Harlen Group yaitu belum ada pesaing di Sumatera Barat dan faktor utama ancaman Eksternal Harlen Group adalah belum keluarnya izin PIRT. Posisi perusahaan berdasarkan matriks IE berada pada kuadran V atau berada pada posisi hold and maintain. Hasil matriks SWOT menghasilkan 10 alternatif strategi pemasaran dan di analisis menggunakan QSPM. Strategi-strategi yang sudah di ranking disesuaikan kembali dengan kesanggupan Harlen Group untuk segera mengimplementasikan strategi yang sudah ada. Pengelompokkan strategi Harlen Group menjadi 2 yaitu strategi utama untuk segera implementasi dan strategi Harlen Group kedepannya. Dari strategi utama atau strategi jangka pendek yang bisa segera di realisasikan oleh Harlen Group, 4 strategi teratas dengan skor TAS tertinggi yaitu menerbitkan izin PIRT untuk memastikan kualitas produk DeGoMon teruji, agar bisa bersaing dengan produk sejenis, kedua bekerja sama dengan warga sekitar untuk menjaga ketersediaan bahan baku jeruk lemon lokal dengan meningkatnya target produksi, ketiga outsourcing SDM yang mumpuni dalam hal desain kemasan dan konten untuk sosial media produk DeGoMon untuk mengoptimalkan penjualan dan promosi lewat sosial media, terakhir memanfaatkan perkembangan internet dengan mendaftarkan produk DeGoMon di market store dan sosial media untuk memperkenalkan dan menjual produk DeGoMon ke masyarakat luas. Keywords: Matriks IFE, EFE, IE, SWOT, Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) ABSTRACT Plantation sectors in Indonesia continue to grow annually. Based on data from the West Sumatera Plantation Office, the GDP graph of plantation sector continues to increase. West Sumatra is one of the local lemon producing regions. Business agribusiness of Lemon Plantation is a commodity that is actively developed in the city Sawahlunto and Dharmasraya district. The abundance of the health benefits of lemon fruit entertains farmers in West Sumatra to gardening local lemons, for the year 2018 lemon plantations reach an area of 25 hectares. Harlen Group is a start up processing of local lemons located in Sawahlunto, West Sumatera. Harlen Group was established to see the potential of the abundance of local lime fruit and to help local lemon farmers in Sawahlunto and Dharmasraya district. As a company that produces processed lemon products in home scale, has not been able to reach the sales target every month. To achieve a pre-defined sales target. Harlen Group, needs to determine the main strengths and weaknesses factors of the company's internal environment as well as the opportunities and key threats of the company's external environment. Overall internal and external factors are also used to know the position of the company using the IE matrix (internal, external) and be a consideration material in making some alternative marketing strategy based on its strengths, Company weaknesses to face the opportunities and threats that exist by using the SWOT matrix, from some alternative marketing strategy results of the SWOT matrix and plus alternative existing marketing strategy, then selected the best strategy of the results The analysis uses the Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) method. Research results obtained the main strength factor internal Harlen Group is a variation of the product DeGoMon and the main drawback of internal Harlen Group is the growth of revenues. As for the main opportunity factor external Harlen Group is no competitor in West Sumatera and the main factor of the external threat Harlen Group is not yet to exit PIRT permit. The company's position based on the IE matrix is on the V quadrant or in the hold and maintain position. The results of the SWOT matrix produce 10 alternative marketing strategies and in the analysis using QSPM. The strategies that have been ranked are adjusted again with the ability of the Harlen Group to quickly implement existing strategies. Grouping Harlen Group strategy to be 2 namely the main strategy for immediate implementation and strategy of Harlen Group in the future. From a key strategy or short-term strategy that can be immediately realised by the Harlen Group, the top 4 strategy with the highest score BAG is to issue PIRT clearance to ensure the product quality DeGoMon tested, in order to be competitive with similar products , both cooperate with local residents to maintain the availability of locally sourced lemon raw materials with increased production target, the third outsourcing HR that is capable in terms of packaging design and content for social media products DeGoMon to optimize Sales and promotion through social media, lastly utilize the development of the Internet by registering products DeGoMon in the market store and social media to introduce and sell products DeGoMon to the wider community. Keywords: IFE Matrix, EFE Matrix, IE Matrix, SWOT, Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)
Perancangan Dan Pembuatan Alat Pengering Oven Blower Pada Proses Produksi Industri Tepung Tapioka Menggunakan Quality Function Devloyment Dede Wildan Ginanjar; Rosad Ma’ali El Hadi; Budi Praptono
eProceedings of Engineering Vol 8, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tepung tapioka merupakan suatu jenis tepung yang terbuat dari batang aren yang kaya akan kandungan karbohidrat. Pabrik tepung tapioka Sancang bergerak dibidang produksi tepung tapioka menyadari bahwa proses pengeringan pada produksi tidak berjalan dengan efektif dikarenakan masih memanfaatkan energi sinar matahari, sehingga dilakukan perancangan alat pengering yang lebih efektif untuk digunakan yaitu pengering oven blower dengan bantuan heater dan blower, metode yang digunakan adalah metode Quality Function Devloyment. Hasil dari penelitian ini adalah terbentuknya sebuah prototipe oven blower dengan 7 komponen yang mampu mengeringkan 1 Kg tepung tapioka dengan waktu 30 menit lebih baik dibandingkan dengan pengering eksisting yang mampu mengeringkan 1 Kg tepung tapioka menghabiskan waktu dengan 6 jam. Kata kunci : Tepung Tapioka, Perancangan Alat, Quality Function Devloyment Abstract Tapioca flour is a type of flour made from palm stem which is rich in carbohydrates. The Sancang tapioca flour factory is engaged in the production of tapioca flour and realizes that the drying process in production is not running effectively because it still utilizes sunlight energy, so the design of a dryer that is more effective to use is a blower oven dryer with the help of a heater and a blower, the method used is Quality Function Devloyment method. The result of this research is the formation of a prototype oven blower with 7 components which is able to dry 1 kg of tapioca flour in 30 minutes better than the existing dryer which is able to dry 1 kg of tapioca flour which takes 6 hours. Keywords: Tapioca Flour, Tool Design, Quality Function Devloyment