Suseno Hadi Purnomo
Universitas Wahid Hasyim Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SELAI TALA BARAKKA SEBAGAI TEROBOSAN PENINGKATAN EKONOMI WARGA Muh. Akob; Herman Sjahruddin; Suseno Hadi Purnomo; Rasyid Rahman; M. Ikhsan; Maulana Muzakkar Hafid; Agustiawan Agustiawan; Yulvitri Dwi Wulan; Wirayanti Anwar
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.13538

Abstract

Selama 28 hari, Aktivitas PkM ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, diawali dengan observasi dan diakhiri dengan pemeriksaan manfaat operasional. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang membantu perekonomian masyarakat karena dilakukan bersama dengan desa-desa yang ada di wilayah sekitar kampus. Keberhasilan dengan suatu produk diperlukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Salah satu ilustrasi pemanfaatan aset tetap (SDA) untuk lebih mengembangkan perekonomian daerah setempat adalah lompatan maju Selai Tala Barakka, seperti yang akan dianggap normal untuk lebih mengembangkan kemampuan pengganti karena aset tetap yang melimpah. Buah lontar (Borassus Flabellifer) dihasilkan di Desa Canrego, Kecamatan Polongbangkeng, Kabupaten Takalar. Selain mencegah buah aren membusuk karena menumpuk selama proses penjualan, pengolahan buah aren menjadi selai juga mencegah harga buah aren jatuh setelah panen. Pada saat panen, nilai buah sawit meningkat karena kedua faktor tersebut. Pengawetan selai buah sawit dapat diperlambat. Selai yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengisi kue, roti, dan kue kering. Produksi Selai Tala Barakka telah berhasil meningkatkan perekonomian warga melalui eksperimen.
PENGELOLAAN BATANG PISANG MENJADI KERIPIK SEBAGAI KREATIVITAS DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN WARGA DESA SANROBONE Hasbiyadi Hasbiyadi; Mappamiring Mappamiring; Herman Sjahruddin; Bustam Bustam; Suseno Hadi Purnomo; Ulil Albab; Rahmat Hidayatullah; Muh. Fachri; Try Pamungkas; Erlianti Erlianti
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.22449

Abstract

Pengolahan batang pisang menjadi keripik kriuk merupakan salah satu bentuk pemanfaatan sumber daya alam, hal yang sama dilakukan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) pada Desa Sanrobone, belum dimanfaatkannya pohon pisang yang diambil buahnya oleh warga desa sehingga batangnya dibiarkan memPbusuk dan atau menjadi sampah menjadi alasan tambahan untuk dilakukannya pengelolaan batang pisang tersebut. PKM ini dilaksanakan dengan menggandeng Ibu-Ibu Desa sebagai mitra dengan jangka waktu pelaksanaan kegiatan selama kurang lebih satu bulan. Langkah awal pembuatan keripik batang pisang dilakukan dengan memilih sari batang pisang yang baru diambil buahnya (masih segar) yang kemudian dipotong sesuai dengan keinginan dan dilakukan proses pengeringan yang dilanjutkan dengan proses perendaman yang ditaburi garam halus dan kapur sirih secukupnya. Proses ini dilakukan selama kurang lebih sehari-semalam. Sebelum sari batang pisang di masukkan kedalam wajan penggorengan terlebih dahulu sari batang pisang dibubuhi terigu yang kering, pada tahapan akhir diberikan varian rasa yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar, sebelum dimasukkan kedalam kemasan (pouch). Produk memiliki ketahanan selama lima hari sebelum sampai ketangan konsumen. Keripik kriuk yang telah jadi oleh kelompok PkM bersama Ibu – Ibu warga desa melakukan pemasaran dengan cara menitipkannya ke pasar dan atau warung/ toko kelontong maupun dengan memanfaatkan sosial media. Produk ini dalam pelaksanaanya ternyata menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan, karena dengan biaya produksi sebesar Rp.1.580 per poach dengan harga jual Rp. 3.000 dapat diperoleh keuntungan ± 90 persen.