Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Optimasi Konsentrasi Ninhidrin Dalam Analisis Aspartam Secara Spektrofotometri Uv-Visible Dan Aplikasinya Untuk Analisis Minuman Energi Zimon Pereiz; Chuchita Chuchita; Meiyanti Ratna Kumalasari; Zahrotun Nafisah
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Indonesia Sosial Teknologi
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jist.v4i4.612

Abstract

Dalam penelitian ini telah dilakukan optimasi konsentrasi ninhidrin dan validasi metode analisis aspartam secara spektrofotometri UV-Visible menggunakan pereaksi ninhidrin. Prosedur analisis ini juga diaplikasikan untuk penentuan aspartam dalam produk minuman energi. Optimasi kondisi analisis meliputi panjang gelombang dan konsentrasi ninhidrin. Validasi metode analisis terdiri dari penentuan sensitivitas, presisi, linearitas, limit deteksi, dan limit kuantifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ninhidrin yang optimum adalah 0,084 M untuk 2 mL, yang setara dengan  0,168 mmol untuk setiap mol aspartam. Kurva kalibrasi memberikan hubungan yang linear antara absorbansi dengan konsentrasi dengan rentang 0 – 19 mM dengan koefisien regresi 0,997. Metode ini memiliki sensitivitas serta presisi yang cukup  tinggi, dengan limit deteksi sebesar 1,83x10-3 mol/L dan limit kuantifikasi sebesar 6,10x10-3 mol/L. Hasil penentuan kandungan aspartam dalam minuman energi dengan metode yang telah dioptimasi dan divalidasi menunjukkan hasil untuk sampel serbuk sebesar 618,05 mg/g sampel dan untuk sampel cair sebesar 11,69 mg/mL sampel.
Konstruksi Pustaka Metagenom Prokariot Dari Permukaan Eucheuma Cottonii Untuk Mencari Gen Penyandi Κ-Karaginase Zahrotun Nafisah; Afaf Baktir; Zimon Pereiz
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Indonesia Sosial Teknologi
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jist.v4i4.613

Abstract

κ-Karaginan adalah koloid hidrofilik yang diekstrak dari makroalga Eucheuma cottonii. κ-karaginan mempunyai berat molekul yang sangat besar sehingga pemanfaatannya terbatas. Namun, dalam bentuk Carrageenan Oligosaccharide (COs), κ-karaginan mempunyai aktivitas fisik dan biologi yang bervariasi, termasuk anti tumor, anti oksidan dan anti angiogenik. Enzim κ-karaginase berperan memutus ikatan β-(1,4) pada κ-karaginan untuk menghasilkan κ-COs (κ-carrageenan oligosaccharide). Ada berbagai macam bakteri yang hidup di permukaan Eucheuma cottonii, namun hanya ada 1% bakteri yang dapat dikultur. Metode alternatif untuk eksplorasi bakteri di alam adalah metode metagenomik. Dalam penelitian ini dilakukan eksplorasi gen κ-karaginase dari DNA metagenom prokariot yang menempel di permukaan Eucheuma cottonii. Konstruksi pustaka metagenom prokariot dilakukan terhadap kumpulan fragmen DNA hasil digesti dengan enzim restriksi SfiI. Kemudian fragmen DNA diligasi dengan fag λTriplEx2 dan dilakukan penentuan titer. Titer tertinggi didapatkan dari campuran ligasi dengan perbandingan DNA dan fag yaitu 3:2 sebesar 10,3 x 107. Kemudian plak positif diekspresikan melalui E.coli BM25,8 untuk mencari gen penyandi enzim κ-karaginase. Aktivitas positif enzim κ-karaginase ditandai dengan terbentuknya daerah halo. Kemudian klon rekombinan yang membentuk halo dikultivasi untuk produksi enzim κ-karaginase, dan diuji aktivitasnya untuk menentukan suhu dan pH optimum. Berdasarkan uji aktivitas ekstrak κ-karaginase terhadap suhu dan pH didapatkan 4 profil suhu dan pH optimum yang berbeda, dengan demikian telah didapatkan 4 macam gen penyandi enzim κ-karaginase.
Mengurangi Emisi Gas Metana Dengan Mengolah Limbah Cair Tempe Menjadi Biogas Zimon Pereiz; Zahrotun Nafisah; Sudarman Rahman; Meiyanti Ratna Kumalasari
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 6 (2023): September
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8393970

Abstract

Biogas merupakan salah satu bentuk energi alternatif yang terbaharukan dan dapat diterapkan kepada masyarakat sebagai bentuk efisiensi penggunaan bahan bakar minyak ataupun gas dalam keperluan rumah tangga. Bahan bakunya diambil dari bahan yang mudah didapat dan sudah tidak dapat dipakai lagi, tetapi dapat di recycle menjadi biogas yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Dalam industri tempe yang berkembang di masyarakat terdapat limbah cair yang biasanya tidak dimanfaatkan dan dibuang begitu saja dilingkungan yang kemudian dapat mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan. Padahal sebagian besar kandungan dalam limbah cair tempe dapat dimanfaatkan menjadi biogas. Kelurahan Habaring Hurung, memiliki sebuah industry rumah tangga pembuatan tempe yang menghasilkan limbah cair dengan kuantitas yang cukup berlimpah, maka berpotensi sebagai penghasil biogas. Pelatihan pembuatan biogas di kelurahan Habaring Hurung, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya, ini bertujuan memberikan bekal kepada masyarakat, tentang pemanfaatan limbah cair tempe menjadi biogas. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan gambaran berupa metode pembuatan biogas, bahannya yang berasal dari limbah cair tempe, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar. Metode pelaksanaan terbagi dalam beberapa tahapan diantaranya persiapan yang meliputi menerbitkan surat tugas dan identifikasi masalah, wawancara yang meliputi survei kondisi lingkungan dan pemaparan rencana kepada mitra, perakitan reactor yang meliputi pengumpulan alat dan perakitan biogas digester, diakhiri dengan penyerahan biogas digester kepada pemilik industri tempe. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah warga masyarakat Kelurahan Habaring Hurung semakin memiliki wawasan yang terbuka untuk mengolah limbah cair tempe menjadi biogas, sehingga keberadaan limbah cair tempe yang awalnya mencemari lingkungan sekitar industri saat ini menjadi sebuah potensi energi terbaharukan yang mudah untuk dikembangkan.
Mengurangi Emisi Gas Metana Dengan Mengolah Limbah Cair Tempe Menjadi Biogas Zimon Pereiz; Zahrotun Nafisah; Sudarman Rahman; Meiyanti Ratna Kumalasari
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 6 (2023): September
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8393970

Abstract

Biogas merupakan salah satu bentuk energi alternatif yang terbaharukan dan dapat diterapkan kepada masyarakat sebagai bentuk efisiensi penggunaan bahan bakar minyak ataupun gas dalam keperluan rumah tangga. Bahan bakunya diambil dari bahan yang mudah didapat dan sudah tidak dapat dipakai lagi, tetapi dapat di recycle menjadi biogas yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Dalam industri tempe yang berkembang di masyarakat terdapat limbah cair yang biasanya tidak dimanfaatkan dan dibuang begitu saja dilingkungan yang kemudian dapat mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan. Padahal sebagian besar kandungan dalam limbah cair tempe dapat dimanfaatkan menjadi biogas. Kelurahan Habaring Hurung, memiliki sebuah industry rumah tangga pembuatan tempe yang menghasilkan limbah cair dengan kuantitas yang cukup berlimpah, maka berpotensi sebagai penghasil biogas. Pelatihan pembuatan biogas di kelurahan Habaring Hurung, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya, ini bertujuan memberikan bekal kepada masyarakat, tentang pemanfaatan limbah cair tempe menjadi biogas. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan gambaran berupa metode pembuatan biogas, bahannya yang berasal dari limbah cair tempe, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar. Metode pelaksanaan terbagi dalam beberapa tahapan diantaranya persiapan yang meliputi menerbitkan surat tugas dan identifikasi masalah, wawancara yang meliputi survei kondisi lingkungan dan pemaparan rencana kepada mitra, perakitan reactor yang meliputi pengumpulan alat dan perakitan biogas digester, diakhiri dengan penyerahan biogas digester kepada pemilik industri tempe. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah warga masyarakat Kelurahan Habaring Hurung semakin memiliki wawasan yang terbuka untuk mengolah limbah cair tempe menjadi biogas, sehingga keberadaan limbah cair tempe yang awalnya mencemari lingkungan sekitar industri saat ini menjadi sebuah potensi energi terbaharukan yang mudah untuk dikembangkan.
Pengenalan dan Pemanfaatan Tanaman Penghasil Karbohidrat Non Beras dan Gandum sebagai Bahan Dasar Usaha Kuliner untuk Siswa Sekolah Menengah Kejuruan: Introduction and Utilization of Non-Rice and Wheat Carbohydrate Yield Plants as Based Materials for Culinary Business for Vocational High School Students Mofit Saptono; Sri Endang Agustina Rahayuningsih; Ivone Christiana; Wijantri Kusumadati; Zahrotun Nafisah
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 5 (2023): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v8i5.5010

Abstract

Several carbohydrate source plants are well known to the people of Indonesia, seven of which are corn, bananas, sago, cassava, potatoes, sweet potatoes, and taro. Simultaneous efforts by introducing the potential of these plants to be used as culinary products is one thing that can be done. Vocational High Schools (SMK) with culinary expertise can help. Based on this, community service activities were carried out by a team from Palangka Raya University with a target of 40 students and teachers at SMK Negeri 3 Palangka Raya. Activities were carried out by outreach, consultation, interactive discussion, and hands-on practice of introducing and making cakes made from non-rice and wheat, as well as surveys of perceptions. This activity aims to provide socialization about non-rice and wheat carbohydrate source plants, nutritional value, and using safe chemicals for food. After this work was carried out, 51.40% of students were very satisfied, and 90.02% of students understood non-rice and wheat carbohydrate-producing plants and their processing. Students' understanding of the nutrition of non-rice and wheat commodities and the use of safe chemicals increased to 74.85% of the total number of students. Furthermore, guidance is needed so students can promote their culinary products and understand the flow of obtaining SPP-IRT.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Edukasi Pemanfaatan Limbah Cair Tempe Menjadi Biogas di Desa Habaring Hurung Zahrotun Nafisah; Sudarman Rahman; Zimon Pereiz; Meiyanti Ratna Kumalasari -
Journal of Appropriate Technology for Community Services Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jattec.vol5.iss1.art4

Abstract

The level of understanding among tempeh producers in Habaring Hurung Village on waste treatment remains significantly limited. Liquid waste from production is directly discharged into water bodies and causes various environmental problems. Consequently, a program was implemented to provide knowledge regarding suitable technology for effectively managing tempeh liquid waste to produce environmentally sustainable biogas. This initiative occurred in Habaring Hurung Village in the Bukit Batu District of Palangka Raya City. The community empowerment activity begins with a careful preparation process, followed by collaborative efforts with partners, the assembly of biogas reactors, and socialization initiatives, and concludes with an evaluation phase. The findings derived from this project indicate that the Habaring Hurung Village community has demonstrated proficiency in constructing biogas reactors. Moreover, there has been an obvious improvement in the community's understanding of liquid waste utilization and environmental management.