Yulia Setia
Faculty of teacher education, Petra Christian University, Surabaya, East Java, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kajian Pandangan Martin Luther tentang Sinergi antara Gereja, Sekolah dan Keluarga dalam Pendidikan iman Anak di masa Pascapandemi Yulia Setia
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 21 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT (Southeast Asia Bible Seminary)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36421/veritas.v21i2.638

Abstract

Pendidikan iman bagi anak sangat penting. Berbagai upaya telah dilakukan oleh gereja, sekolah Kristen, dan rumah atau keluarga untuk memberikan pendidikan iman kepada anak. Namun, di masa pandemi banyak hal yang berubah, termasuk bagaimana pendidikan iman bagi anak dilakukan oleh setiap lembaga tersebut. Dalam artikel ini, penulis ingin mengkaji pandangan Martin Luther, khusunya mengenai sinergi antara gereja, sekolah dan keluarga dalam menyelenggarakan pendidikan iman. Semasa hidupnya, Luther juga mengalami pandemi yang sering dikenal dengan Black Death, yang menyebar di Eropa pada abad ke-14 hingga ke-17. Luther melihat kondisi pendidikan iman bagi anak-anak sangat jauh dari ideal. Kondisi gereja, sekolah dan keluarga ternyata sangat memprihatinkan terlihat dari rendahnya kualitas iman jemaat. Pada akhirnya, Luther banyak memberikan pandangannya melalui khotbah, surat, dan tulisan lainnya. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka yang akan memaparkan dan menelaah pandangan Luther mengenai peran gereja, sekolah dan keluarga, serta sinergi yang harus dilakukan. Setelah itu penulis akan mengkontekstualisasikan hasil penelitian ini pada konteks pascapandemi dan memberikan saran konstruktif apa yang bisa dilakukan oleh ketiga lembaga tersebut dalam mendidik iman anak. Kesimpulannya, sinergi antara gereja, sekolah dan keluarga untuk mendidik iman anak sangatlah penting. Anak mendapatkan pendidikan iman yang holistik jika ketiga lembaga pendidikan tersebut bekerja sama dalam menjalankan perannya.
HANDBOOK PENDAMPINGAN ANAK BERDUKA USIA 10-12 TAHUN BERBASIS ALKITAB Grasia Elsye Theresa Lanapu; Yulia Setia
Aletheia Christian Educators Journal Vol. 4 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Kristen Petra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/aletheia.4.1.9-15

Abstract

Berduka adalah respon alami terhadap peristiwa kehilangan karena kematian. Semua orang pada waktunya akan mengalami ke­hilangan seseorang termasuk anak-anak yang kehilangan orang tua. Sering kali orang dewasa mengabaikan anak-anak yang berduka. Padahal anak-anak perlu dibantu untuk memahami kedukaan dan kerangka berpikir tentang kematian agar tidak mengalami dampak kedukaan berkepanjangan. Memberikan waktu untuk berduka akan menolong anak-anak berbagi perasaan dan memahami kedukaan. Melalui studi literatur, wawancara dengan konselor dan terapis anak berduka, penulis mengumpulkan data untuk merancang se­buah produk. Keterbukaan adalah langkah awal anak-anak untuk berbagi perasaan. Buku yang dikemas untuk anak berduka dengan judul My Grief in God’s Story adalah bentuk pendampingan yang bisa dilakukan orang-orang di lingkungan sekitar anak. Menggu­nakan metode konseling dengan kerangka berpikir CFRC akan menolong anak melihat kedukaan dari perspektif Kristiani. Hasil dari uji coba yang dilakukan dengan tenaga ahli dan anak-anak berduka menunjukkan bahwa buku ini layak digunakan sebagai bentuk pendampingan anak-anak berduka dalam melihat harapan dalam Kristus di balik kedukaan yang mereka alami.
The Emergent Literacy Activities Through the Storytelling Method with Flashcard Media for Early Childhood Education Dani Puspitasari; Bella Vania Lim; Ribka Evelina; Yulia Setia
Journal of Digital Learning and Education Vol. 3 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : MO.RI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52562/jdle.v3i1.599

Abstract

Teachers have an important role in the development of children's language at school. The study period at Early Childhood Education is an excellent opportunity to improve literacy skills when children are experiencing a sensitive language learning period. Language skills have a role in improving social aspects and developing emotional and cognitive aspects. Children aged 2-4 years go through a concrete learning period. Using storytelling teaching methods with flashcard media can create a fun learning atmosphere and encourage children to learn optimally. This study aims to look at the application of the flashcard storytelling method to the language skills of children aged 2-4 years in support of an emergent literacy program.