Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Strategi Pengembangan Usaha Bagan (Lift Net) di Desa Sathean Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara Abu Samad Serang; Yoisye Lopulalan; Hurip Pratomo
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 13, No 1 (2020)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.13.1.108-115

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: mengkaji kondisi manajemen usaha bagan, menganalisis penerimaan usaha dan pendapatan nelayan pemilik, menganalisis kelayakan usaha bagan, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usaha bagan, dan merumuskan strategi pengembangan usaha bagan di Desa Sathean, Kecamatan Kei Kecil.  Metode yang digunakan terdiri atas survey descriptive (deskriptif survei)dansurvey explanatory (eksplanasi survei). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa, manajeman usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap bagan yang telah berjalan dengan baik adalah manajemen produksi dan manajemen pemasaran, sedangkan manajemen permodalan masih sulit untuk dijalankan. Pendapatan nelayan pemilik usaha bagan di Desa Sathean, Kecamatan Kei Kecil dengan rata-rata 264 trip adalah Rp 282.120.000,- hingga Rp 815.996.000,- atau rata-rata Rp 355.458.000,- tiap unit usaha. Usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap bagan di DesaSathean layak untuk diusahakan. Faktor-Faktor yang mempengaruhi produksi usaha bagan adalah frekuensi melaut, biaya operasional, waktu/lama melaut, dan umur. Strategi pengembangan usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap bagan di desa Sathean Kecamatan Kei Kecil Kebupaten Maluku tenggara, meliputi: 1). Pengembangan usaha bagan kepada lembaga pemberi kredit untuk menambah modal usaha; 2). Program kebijakan yang diarahkan pada pengembangan teknologi dan jumlah alat tangkap bagan; 3). Pelaksanaan penelitian yang diarahkan pada peningkatan hasil tangkapan usaha, pengelolaan permodalan, ketidak efisiensi penggunaan biaya opersional dan waktu melaut serta pengembangan pemasaran hasil tangkapan bagan; dan 4) Peningkatan fungsi manajemen produksi, yakni mengefisiensikan penggunaan biaya operasional dan waktu melaut, dan manajemen pemasaran.
Strategi Pengembangan Usaha Bagan (Lift Net) di Desa Sathean Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara Abu Samad Serang; Yoisye Lopulalan; Hurip Pratomo
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 13, No 1 (2020)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.13.1.108-115

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: mengkaji kondisi manajemen usaha bagan, menganalisis penerimaan usaha dan pendapatan nelayan pemilik, menganalisis kelayakan usaha bagan, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usaha bagan, dan merumuskan strategi pengembangan usaha bagan di Desa Sathean, Kecamatan Kei Kecil.  Metode yang digunakan terdiri atas survey descriptive (deskriptif survei)dansurvey explanatory (eksplanasi survei). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa, manajeman usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap bagan yang telah berjalan dengan baik adalah manajemen produksi dan manajemen pemasaran, sedangkan manajemen permodalan masih sulit untuk dijalankan. Pendapatan nelayan pemilik usaha bagan di Desa Sathean, Kecamatan Kei Kecil dengan rata-rata 264 trip adalah Rp 282.120.000,- hingga Rp 815.996.000,- atau rata-rata Rp 355.458.000,- tiap unit usaha. Usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap bagan di DesaSathean layak untuk diusahakan. Faktor-Faktor yang mempengaruhi produksi usaha bagan adalah frekuensi melaut, biaya operasional, waktu/lama melaut, dan umur. Strategi pengembangan usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap bagan di desa Sathean Kecamatan Kei Kecil Kebupaten Maluku tenggara, meliputi: 1). Pengembangan usaha bagan kepada lembaga pemberi kredit untuk menambah modal usaha; 2). Program kebijakan yang diarahkan pada pengembangan teknologi dan jumlah alat tangkap bagan; 3). Pelaksanaan penelitian yang diarahkan pada peningkatan hasil tangkapan usaha, pengelolaan permodalan, ketidak efisiensi penggunaan biaya opersional dan waktu melaut serta pengembangan pemasaran hasil tangkapan bagan; dan 4) Peningkatan fungsi manajemen produksi, yakni mengefisiensikan penggunaan biaya operasional dan waktu melaut, dan manajemen pemasaran.
NF-κB and TNF-α Expressions and Histological Image of White Rat’s, Rattus norvegicus, Ileum With Indomethacine-Induced IBD (Inflammatory Bowel Desease) After Mas Ngur Oyster (Atactodea striata) Extract Therapy Dullah Irwan Latar; Celcius Waranmaselembun; Yuliana Anastasia Ngamel; Abu Samad Serang; Anna Kartika Ngamel
Eduvest - Journal of Universal Studies Vol. 3 No. 3 (2023): Journal Eduvest - Journal of Universal Studies
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/eduvest.v3i3.763

Abstract

Inflammatory disease in gastric tract called Inflammatory Bowel Disease (IBD), particularly colon, in general, results from the use of non-steroid anti-inflammatory drug, such as indomethacine. The use of natural material, such as mas ngur oyster (Atactodea striata) as traditional medicine has been long known by people in Kei Islands–Southeast Mallucas. This study is aimed at measuring the ability of active compounds of this oyster extract in reducing NF-κB and TNF-α expression and showing the histological image of indomethacine-induced rat ileum with IBD after treatment with mas ngur oyster extract. It used 8-12 week old male rats (Rattus norvegicus) of 150 - 200 g BW. The rats were divided into 3 groups, healthy group, sick group (induced with 15 mg/kg BW of indomethacine), and treatment group (orally induced with indomethacine at a dose of 15 mg/kg BW then treated with mas ngur oyster extract at the dose of 100, 400, 700 mg/kg BW). Indomethacine induction at the dose of 15 mg/kg BW and mas ngur oyster extract therapy were orally administered. NF-κB and TNF-α expressions were measured using immunohistochemicals, and the histological image used Hematoksilin-Eosin staining. Results showed that extract therapy gave significant effect (P<0.05) at the effective dose of 400 mg/kg BW that could reduce 86.421% of NF-κB expression and 60.972% of TNF-α expression in the rat ileum and result in tissue recovery of the IBD rat’s ileum after the therapy.
Penyuluhan dan Pelatihan Rehabilitasi Mangrove di Pantai Divur Desa Labetawi Kota Yanto Anwar; Abu Samad Serang; Erwin Tanjaya; M.M Makailaipessy; Erna Almohdar; Wiwien G. Hukubun; Maimuna Renhoran; Fatmawati Marasabessy; Edward J. Renrusun
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i8.10405

Abstract

ABSTRAK Ekosistem mangrove memiliki fungsi ekologis yang sangat bermanfaat bagi organisme-organisme di lingkungan pesisir termasuk manusia. Dengan sistem perakaran dan kanopi yang rapat serta kokoh, vegetasi mangrove juga berfungsi sebagai pelindung daratan dari aksi gelombang, tsunami, angin topan, dan perembesan air laut. Selain itu, mangrove juga berfungsi sebagai penyedia unsur hara, ekosistemnya merupakan tempat pemijahan (spawning grounds), tempat pengasuhan (nursery grounds) dan tempat mencari makan (feeding grounds) berbagai jenis ikan, udang, dan biota laut lainnya. Permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Labetawi adalah kurangnya informasi dan pengetahuan tentang arti pentingnya ekosistem mangrove bagi sumberdaya perikanan dan kelautan. Penyebab utama kerusakan hutan mangrove di  adalah karena tindakan manusia, berupa alih fungsi lahan menjadi tempat pemukiman masyarakat dan penebangan liar. Hutan mangrove ini dapat melindungi terumbu karang, padang lamun dari gempuran sendimentasi daratan, mengurangi erosi di daerah pesisir dan melindungi pantai dari dampak gelombang, angin dan ombak. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus dalam rehabilitasi mangrove ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam melestarikan lingkungan di Desa Lebetawi Kota Tual serta memupuk kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem mangrove. Kata Kunci: Mangrove, Pesisir  ABSTRACT Mangrove ecosystems have ecological functions that are very beneficial for organisms in the coastal environment, including humans. With a dense and sturdy root system and canopy, mangrove vegetation also functions as a land protector from wave action, tsunamis, hurricanes and seawater seepage. In addition, mangroves also function as nutrient providers, their ecosystems are spawning grounds, nursery grounds and feeding grounds for various types of fish, shrimp and other marine biota. The problem faced by the people of Labetawi Village is the lack of information and knowledge about the importance of mangrove ecosystems for fisheries and marine resources. The main cause of damage to mangrove forests in Indonesia is due to human actions, in the form of land conversion into community settlements and illegal logging. These mangrove forests can protect coral reefs, seagrass beds from the onslaught of land sedimentation, reduce erosion in coastal areas and protect beaches from the effects of waves, wind and waves. The implementation of community service activities that focus on mangrove rehabilitation is expected to be able to contribute to environmental restoration in Lebetawi Village, Tual City and increase public awareness of the importance of protecting mangrove ecosystems. Keywords: Mangroves, Coastal
Komposisi Hasil Tangkapan Bagan Apung Pada Perairan Desa Tayando, Kota Tual: Catch Composition Of Lift Net In Tayando Village Waters, Tual City Saiful Bahri Matdoan; Abu Samad Serang; Wiwien Gaby Hukubun
Jurnal Rosenberg Teknologi Penangkapan Ikan Vol. 1 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Politeknik Perikanan Negeri Tual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Tayando Yamtel merupakan salah satu Ohoi (Desa) penghasil ikan pelagis kecil di Kabupaten Maluku Tenggara yang menggunakan alat tangkap bagan apung. Metode penangkapan yang digunakan masih manual dan alat tangkap yang digunakan tersebut tidak membahayakan nelayan dan orang lain di laut. Hasil tangkapan ikan bagan apung di desa Tayando Yamtel memiliki komposisi hasil tangkapan dan manfaat ekonomi perikanan yang berbeda menurut musim penangkapan. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, ikan yang tertangkap legal, dan tidak menimbulkan konflik dengan kegiatan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang komposisi hasil tangkapan dan analisis ekonomi perikanan bagan apung rakit skala kecil di desa Tayando yamtel, Kabupaten Maluku Tenggara. Penelitian ini dilaksanakan pada perairan Desa Tayando pada bulan Oktober 2021 sampai Maret 2022. Metode yang digunakan yaitu observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Data yang diperoleh ditabulasi kemudian dianalisis secara deskriptif untuk memperoleh suatu kesimpulan. Hasil penelitian yaitu unit penangkapan bagan apung terdiri dari armada, konstruksi alat tangkap, alat bantu penangkapan, sedangkan sistem pengoperasian terdiri dari persiapan, pengoperasian, dan pengeringan hasil tangkapan. Hasil tangkapan terbanyak adalah ikan teri (Stolephorus, sp.) sebanyak 62% (2.650 kg). Sedangkan yang terendah adalah ikan selar kuning (Sardinela sp.) sebanyak 5% (230 kg).