Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PKM KELOMPOK TRANSPLANTASI LAMUN DI OHOI DIAN (PKM Seagrass Transplantation Group in Dian Village) Kadmaer, Evangelin M.Y.; Almohdar, Erna; Petrus P. Letsoin
Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS Vol 10 No 1 (2019): Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS
Publisher : Forum Layanan IPTEKS Bagi Masyarakat (FLipMAS) Wilayah Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program kemitraan masyarakat tentang transplantasi lamun telah dilaksanakan di Ohoi Dian dari bulan Maret – November 2018 pada 2 kelompok mitra yaitu mitra sinai dan mitra efrata. Tujuan dari kegiatan ini adalah 1). untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat lamun, 2). untuk melatih masyarakat dalam teknik transplantasi lamun dan 3). terbentuknya daerah perlindungan lamun. Kegiatan yang dilakukan adalah berupa penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan dalam bentuk : 1) teori yang disampaikan melalui presentasi, 2) metode diskusi dalam bentuk Focus Group Diskusi (FGD) dan melatih mitra dalam teknik pembuatan frame dan teknik transplantasi lamun, serta 3) persiapan penentuan lokasi donor dan lokasi penanaman, pengambilan bibit lamun, penanaman lamun dan pemantauan melalui demonstrasi/praktek, simulasi dan kunjungan lapangan. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan kelompok mitra, baik persiapan penentuan lokasi donor dan lokasi penanaman lamun, pengambilan bibit lamun, penanaman lamun dapat memberikan hasil yang cukup baik, terutama dalam hal peningkatan pengetahuan dan pertumbuhan lamun dengan baik.
DAMPAK PENANGKAPAN TERHADAP STRUKTUR DAN TINGKAT TROFIK HASIL TANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN MALUKU TENGGARA Erna Almohdar; Mulyono S. Baskoro; Roza Yusfiandayani; Am Azbas Taurusman
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 4 No 2 (2013): NOVEMBER 2013
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.595 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.4.131-138

Abstract

Penangkapan ikan memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap ekosistem perairan. Penangkapan ikan yang dilakukan nelayan di perairan Maluku Tenggara terhadap ikan cukup intensif. Nelayan umumnya menangkap ikan menggunakan jaring insang (gillnet), bagan dan pancing. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak penangkapan terhadap ekosistem, yakni struktur komunitas dan tingkat trofik hasil tangkapan berdasarkan alat tangkap. Pengambilan sampel ikan dilakukan dengan metode experimental fishing, yaitu berupa operasi penangkapan ikan menggunakan alat tangkap jaring insang (gillnet), bagan dan pancing di lokasi studi. Analisis data meliputi parameter kebiasaan makan hubungan panjang berat ikan, dan tingkat trofik hasil tangkapan. Hasil penelitian menunjukan tingkat trofik ikan pada alat tangkap bagan dan jaring berkisar 2,9 – 3,7 dan berada pada pengelompokan tingkat trofik (TL3) yakni didominasi oleh jenis omnivora yang cenderung pemakan hewan (zooplankton). Alat tangkap pancing berkisar 4,0 – 4,5 berada pada TL5 dan didominasi oleh jenis karnivora yang cenderung pemakan ikan dan cephalopoda. Ukuran rata-rata panjang total jenis ikan hasil tangkapan yang dominan menurut alat tangkap adalah ikan layang (18,2±12,5 cm), ikan lemuru (19,8±13,3 cm), ikan selar (21,9±14,2 cm), ikan lencam (20,1±13,3cm) dan ikan biji nangka (21,9±14,2 cm). Berat rata-rata hasil tangkapan utama adalah ikan layang (90 ±35gr), ikan lemuru (81 ± 28 gr), ikan selar (89 ± 40 gr), ikan lencam (92±28 gr) dan ikan biji nangka (90±30 gr). Hasil tangkapan oleh bagan, jaring insang dan pancing mengindikasikan bahwa terjadi eksploitasi yang tidak seimbang pada rantai makanan. Kelompok TL 3 dan 5 lebih dominan dieksploitasi. Hal ini secara teoritis berpotensi merusak keseimbangan ekologis sumberdaya ikan di habitat tersebut. Alat tangkap bagan dan jaring mempunyai dampak lebih besar terhadap keberlanjutan sumberdaya ikan dibandingkan dengan alat tangkap pancing (TL5), karena kedua alat tangkap tersebut cenderung lebih eksploitatif pada ukuran ikan yang belum layak tangkap.
PKM KELOMPOK TRANSPLANTASI LAMUN DI OHOI DIAN (PKM Seagrass Transplantation Group in Dian Village) Evangelin M.Y. Kadmaer; Erna Almohdar; Petrus P. Letsoin
Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS Vol. 10 No. 1 (2019): Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS
Publisher : Forum Layanan IPTEKS Bagi Masyarakat (FLipMAS) Wilayah Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program kemitraan masyarakat tentang transplantasi lamun telah dilaksanakan di Ohoi Dian dari bulan Maret – November 2018 pada 2 kelompok mitra yaitu mitra sinai dan mitra efrata. Tujuan dari kegiatan ini adalah 1). untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang manfaat lamun, 2). untuk melatih masyarakat dalam teknik transplantasi lamun dan 3). terbentuknya daerah perlindungan lamun. Kegiatan yang dilakukan adalah berupa penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan dalam bentuk : 1) teori yang disampaikan melalui presentasi, 2) metode diskusi dalam bentuk Focus Group Diskusi (FGD) dan melatih mitra dalam teknik pembuatan frame dan teknik transplantasi lamun, serta 3) persiapan penentuan lokasi donor dan lokasi penanaman, pengambilan bibit lamun, penanaman lamun dan pemantauan melalui demonstrasi/praktek, simulasi dan kunjungan lapangan. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan kelompok mitra, baik persiapan penentuan lokasi donor dan lokasi penanaman lamun, pengambilan bibit lamun, penanaman lamun dapat memberikan hasil yang cukup baik, terutama dalam hal peningkatan pengetahuan dan pertumbuhan lamun dengan baik.
Komposisi Jenis dan Tingkat Trofik (Trophic Level) Hasil Tangkapan Bagan di Perairan Desa Ohoililir, Kabupaten Maluku Tenggara Erna Almohdar; Fabian N. J Souisa
Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Vol 1 No 2 (2017): November
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.874 KB) | DOI: 10.30862/jsai-fpik-unipa.2017.Vol.1.No.2.39

Abstract

An effort to maintain biodiversity of species in ecosystem is essential considering the high demand of fish in the market which is related to the amount of exploration. Trophic level is position of a species or a group of species within a food chain or food web, where it showed phases of transfer energy and material inter and intra on each group. This study aimed to analyze species composition and trophic level of lift net catch in ohoililir village water, southeast maluku regency. Observation variables on this research were, species composition, length and weight of fish also trophic level of catch by using lift net. Experimental fishing was the methodology for data collecting. Results shows that, trophic level of fish which catch by lift net was categories included to trophic level three (TL3), means most of fish catch by lift net dominated by omnivorspecies, as the result the fish structure community and pyramid become unstable. In order to prevent this matter, better conservation of fish around the area based on trophic level by considering various ecosystem components like fish and its food chain.
Pola Sebaran Plankton Secara Horizontal Di Perairan Desa Ohoililir, Kabupaten Maluku Tenggara Fabian N. J Souisa; Erna Almohdar
Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Vol 1 No 2 (2017): November
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.995 KB) | DOI: 10.30862/jsai-fpik-unipa.2017.Vol.1.No.2.40

Abstract

Plankton is divided into two classes namely phytoplankton and zooplankton, where phytoplankton is microscopic plants that buoyant and float in the upper part of the ocean, whereas herbivor and carnivore zooplankton have more planktonic characteristic. This research aimed to figure plankton distribution pattern horizontally in Ohoililir water, Southeast Maluku Regency. Collecting data conducted on October, 2015 by using plankton net with 80 μm mesh size on four stations. Total Profusion plankton were around 1,785,000-3,015,000 sel/m3 which the most dominant zooplankton found were from crustacean class and Branchionusangularis genus as high as 49,000 sel/m3. The highest profusion was on second station and the lowest was on fourth station. Highest distribution pattern horizontally was on second station with profusion value more than 30.000 sel/m3.
POLA PERTUMBUHAN IKAN SELAR (Selaroides Leptolepis) DI PERAIRAN KABUPATEN MALUKU TENGGARA Eka Anto Supeni; Erna Almohdar
Fish Scientiae Vol 7 No 2 (2017): Issue December-Fish Scientiae Journal
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Resources of Lambung Mangkurat University-South Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.001 KB)

Abstract

Fish selar (Selaroides leptolepis) is one type of fish consumption that has high economic value and many caught in Southeast Maluku district waters. As an important resources, information on various aspects of fish biology is needed in order to support its management efforts. Therefore, this research is aimed to see the pattern of fish growth in Southeast Maluku waters. This research was conducted using data of catch in Sathean and Selayar village of southeast Maluku district collected during March until July 2017. The total samples of fish selar used were 877 individuals with total length size 100 t0 247 mm and means length 161.64 ± 0.82 mm and weight size 8.80 to 165.70 gram with means weight 46.39 ± 0.86 gram. The result of analysis between length and weight selar fish equation W = 0.0000008L3.044, with the growth pattern of selar fish in Southeast Maluku waters is isometric.
Penyuluhan dan Pelatihan Rehabilitasi Mangrove di Pantai Divur Desa Labetawi Kota Yanto Anwar; Abu Samad Serang; Erwin Tanjaya; M.M Makailaipessy; Erna Almohdar; Wiwien G. Hukubun; Maimuna Renhoran; Fatmawati Marasabessy; Edward J. Renrusun
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i8.10405

Abstract

ABSTRAK Ekosistem mangrove memiliki fungsi ekologis yang sangat bermanfaat bagi organisme-organisme di lingkungan pesisir termasuk manusia. Dengan sistem perakaran dan kanopi yang rapat serta kokoh, vegetasi mangrove juga berfungsi sebagai pelindung daratan dari aksi gelombang, tsunami, angin topan, dan perembesan air laut. Selain itu, mangrove juga berfungsi sebagai penyedia unsur hara, ekosistemnya merupakan tempat pemijahan (spawning grounds), tempat pengasuhan (nursery grounds) dan tempat mencari makan (feeding grounds) berbagai jenis ikan, udang, dan biota laut lainnya. Permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Labetawi adalah kurangnya informasi dan pengetahuan tentang arti pentingnya ekosistem mangrove bagi sumberdaya perikanan dan kelautan. Penyebab utama kerusakan hutan mangrove di  adalah karena tindakan manusia, berupa alih fungsi lahan menjadi tempat pemukiman masyarakat dan penebangan liar. Hutan mangrove ini dapat melindungi terumbu karang, padang lamun dari gempuran sendimentasi daratan, mengurangi erosi di daerah pesisir dan melindungi pantai dari dampak gelombang, angin dan ombak. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus dalam rehabilitasi mangrove ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam melestarikan lingkungan di Desa Lebetawi Kota Tual serta memupuk kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem mangrove. Kata Kunci: Mangrove, Pesisir  ABSTRACT Mangrove ecosystems have ecological functions that are very beneficial for organisms in the coastal environment, including humans. With a dense and sturdy root system and canopy, mangrove vegetation also functions as a land protector from wave action, tsunamis, hurricanes and seawater seepage. In addition, mangroves also function as nutrient providers, their ecosystems are spawning grounds, nursery grounds and feeding grounds for various types of fish, shrimp and other marine biota. The problem faced by the people of Labetawi Village is the lack of information and knowledge about the importance of mangrove ecosystems for fisheries and marine resources. The main cause of damage to mangrove forests in Indonesia is due to human actions, in the form of land conversion into community settlements and illegal logging. These mangrove forests can protect coral reefs, seagrass beds from the onslaught of land sedimentation, reduce erosion in coastal areas and protect beaches from the effects of waves, wind and waves. The implementation of community service activities that focus on mangrove rehabilitation is expected to be able to contribute to environmental restoration in Lebetawi Village, Tual City and increase public awareness of the importance of protecting mangrove ecosystems. Keywords: Mangroves, Coastal
Kelimpahan dan Pemanfaatan Siput Jala (Strombus Luhuanus) di Perairan Dullah Laut : Abundance And Utilization Of Mesh Snails (Strombus Luhuanus) In Dullah Sea Waters D. Theodora Silubun; Erna Almohdar
Jurnal Perikanan Kamasan : Smart, Fast, & Professional Services Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Perikanan Kamasan
Publisher : Akademi Perikanan Kamasan Biak Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58950/jpk.v2i2.44

Abstract

Sumber daya perikanan yang sering dimanfaatkan karena mudah untuk memperolehnya adalah seperti moluska. Jenis moluska yang sering dimanfaatkan masyarakat pesisir di Maluku adalah kerang dan siput seperti kerang darah (Anadara granosa), kerang bulu (Anadara antiquata), lola (Trochus niloticus), abalone (Haliotis spp.) dan siput jala (Strombus luhuanus). Adanya aktivitas pemanfaatan yang dilakukan manusia terus-menerus tanpa memperhatikan lingkungan akan mengakibatkan penurunan potensi sumber daya dan degradasi habitat, tidak terkecuali bagi spesies Strombus luhuanus. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini yaitu : mengetahui sebaran ukuran siput jala di perairan Dullah Laut, karakteristik lingkungan hidup siput jala, intensitas tangkap siput jala dan kandungan nutrisi siput jala. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 sampai Desember 2021. Pengambilan sampel di lapangan menggunakan metode plot. Ukuran siput jala yang tertangkap tergolong berukuran besar dan dikategorikan dewasa. Karakteristik lingkungan perairan Dullah Laut tergolong cocok untuk kelangsungan hidup siput jala. Belum terjadi tangkap lebih dari siput jala di perairan Dullah Laut. Siput jala memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi dibandingkan beberapa hewan moluska yang lain.
Status Trofik Ikan Karang Pada Rumah Ikan Di Perairan Pulau Ohoieuw Kei Kecil Maluku Tenggara : Trophic Status Of Coral Fish In Fish Apartment In The Waters Of Ohoieuw Island, Kei Kecil, Southeast Maluku Jacomina Tahapary; Erna Almohdar; Fatmawati Marasabessy
Jurnal Rosenberg Teknologi Penangkapan Ikan Vol. 1 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Politeknik Perikanan Negeri Tual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aktivitas makan ikan karang yang teramati di rumah ikan berdasarkan status tropisnya. Rumah ikan sebagai lokasi pengamatan terletak pada dua stasiun, di bagian utara Pulau Ohoieuw, dimana pada lokasi tersebut berada di bagian teluk dan terdapat terumbu karang yang masih dalam kondisi baik dan di bagian barat yang merupakan wilayah rusaknya ekosistem terumbu karang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensus visual bawah air stasioner. Berdasarkan status trofiknya maka ditemukan 8 kelompok ikan karang yakni herbivora (pemakan alga) meliputi famili Scaridae, Acanthuridae, dan Siganidae. Kelompok intertivivora (pemakan intervebrata), meliputi famili Balistidae, Labridae, Nemiptiridae, dan Apogonidae. Kelompok koralivora (pemakan polip karang) adalah famili Chaetodontidae. Kelompok Detritivora (pemakan bahan organik), yakni famili Mullidae. Kelompok predator yang ditemukan adalah karnivora (pemakan ikan besar) meliputi famili Serranidae dan Carangidae, sedangkan kelompok piscivora (pemakan ikan kecil) meliputi famili Lutjanidae, Haemulidae, Platycephalidae. Kelompok planktivora (pemakan plankton), yaitu Caesionidae, dan kelompok omnivora (pakan alami bervariasi), meliputi famili Pomacentridae, Blenniidae, dan Scorpanidae. Pada lokasi terumbu baik ikan herbivora yang teramati berjumlah 10 spesies (43.44%), intertivora 16 spesies (70.71%), koralivora 8 spesies (46.75%), detritivora 4 spesies (63.22%), predator 1 spesies (80%), piscivora 3 spesies (47,22%), dan Omnivora 10 spesies (55,58%). Pada lokasi terumbu rusak ikan herbivora yang teramati berjumlah 13 spesies (56.56%), intertivora 15 spesies (29.29%), koralivora 9 spesies (53.25%), detritivora 4 spesies (36.78%), karnivora 1 spesies (20%), piscivora 2 spesies (52.78%), dan Omnivora 13 spesies (44.42%).