Paul Joae Brett Nito
Fakultas Kesehatan, Universitas Sari Mulia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengetahuan Orang Tua Berhubungan dengan Status Gizi pada Balita di Posyandu Rista Rista; Paul Joae Brett Nito; Eirene Eunike Meidiana Gaghauna
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 3 (2023): Jurnal Keperawatan: September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i3.990

Abstract

Status gizi merupakan ukuran keadaaan nutrisi yang dihasilkan antara asupan zat gizi yang masuk dalam tubuh dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Status gizi balita dapat tercapai dengan baik tidak lepas dari pengetahuan orang tua dalam penyelenggaraan makan untuk anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan orang tua dengan status gizi pada balita di posyandu UPT Puskesmas Bereng Kabupaten Pulang Pisau. Metode dalam penelitian kuantitatif ini menggnakan pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak balita. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling berjumlah 30 orang.. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner pengetahuan, timbangan berat badan, dan meteran pengukur tinggi badan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki pengetahuan sedang tentang status gizi (43,3%), mayoritas status gizi balita masuk kategori status gizi baik / normal  (53,3%). Hasil analisis data didapatkan adanya hubungan antara pengetahuan orang tua dengan status gizi balita di posyandu UPT Puskesmas Bereng Kabupaten Pulang Pisau dengan p-value (0,014<0,05). Maka dalam penelitian ini disimpulkan ada hubungan antara pengetahuan orang tua dengan status gizi balita di posyandu UPT Puskesmas Bereng Kabupaten Pulang Pisau.
Tindakan Bullying Berhubungan dengan Self Esteem pada Remaja SMA Leny Priyanti; Paul Joae Brett Nito; Malisa Ariani
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.3.2023.545-554

Abstract

Bullying dipandang sebagai tindakan kriminal atau ketidakberdayaan. Dimana adanya perilaku yang negatif yang sering kali dilakukan dengan sengaja dan adanya ketidakseimbangan kekuatan diantara pelaku dan korban. Adanya bullying memberikan dampak pada kecemasan, depresi, serta rendahnya self esteem. Pada penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan tindakan bullying dengan self esteem pada remaja di SMA Negeri Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain analitik korelasi menggunakan chi-square. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling didapatkan sebanyak 82 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas responden pernah menjadi pelaku maupun korban bullying. Mayoritas responden masuk kategori self esteem tinggi adanya hubungan yang sigtinifikan antara bullying dengan self esteem  p-value 0,000. Simpulan pada penelitian menunjukkan bahwa tindakan bullying mempengaruhi self esteem seseorang dikarenakan prilaku bullying dapat menyakiti orang lain dan diulangi terus menerus sehingga berdampak pada self esteem.
Tipe Kepribadian Berhubungan dengan Kejadian Bullying pada Remaja Fazriani Safitri; Paul Joae Brett Nito; Dini Rahmayani
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.3.2023.555-564

Abstract

Bullying merupakan tindakan negatif yang berdampak pada aspek emosional. Bullying dapat terjadi pada anak dan remaja yang berupa tindakan kekerasan di sekolah. Dampak negatif bullying dapat terjadi baik pada pelaku maupun korban yaitu akan mengalami masalah gangguan kesehatan mental hal ini menyebabkan terjadinya pengaruh pada tipe kepribadian seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tipe kepribadian terhadap kejadian bullying pada remaja di SMA “X” Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan desain analisis  chi-square. Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling, jumlah keseluruhan sampel dalam penelitian ini sebanyak 82 responden. Data dikumpulkan dengan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tipe kepribadian dan bullying p-value = 0.000. Simpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa tipe kepribadian berhubungan dengan kejadian bullying pada remaja di SMA “X” Banjarmasin.
Hubungan Tindakan Bullying dengan Kepercayaan Diri pada Remaja di SMA “X” Banjarmasin Nor Hadijah; Paul Joae Brett Nito; Malisa Ariani
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.3.2023.573-580

Abstract

Semakin meningkatnya kejadian bullying pada remaja semakin meresahkan dunia pendidikan. Kasus bullying menimbulkan dampak negatif secara psikis pada pelaku dan korban. Masalah psikis yang dapat muncul pada pelaku yaitu rasa percaya diri yang tinggi dengan harga diri yang tinggi. Sedangkan pada korban dapat menyebabkan pengasingan diri dari lingkungan dan kepercayaan diri menurun. Pada penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tindakan bullying dengan kepercayaan diri pada remaja di SMA “ X ” Banjarmasin. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain analitik korelasi. Menggunakan stratified random sampling dalam penentuan sampel didapatkan sebanyak 82 responden. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Instrument pengambilan data menggunakan kuesioner. Hasil yang didapat dalam penelitian ini yaitu mayoritas responden adalah sebagai pelaku bullying sebanyak 41 orang (56,1%) dan minoritas sebagai korban bullying sebanyak 41 orang (50,0%). Mayoritas remaja sebagai pelaku bullying memiliki kepercayaan diri tinggi sebanyak 41  orang (50,0%) dari 46 orang (56,1 %) dan mayoritas remaja sebagai korban bullying memiliki kepercayaan diri rendah sebanyak 36 orang (43,9%) dari 41 orang (50,0%). Hubungan antara tindakan bullying dengan kepercayaan diri (p=value=0.000<0.05). Simpulan dalam penelitian ini yaitu mayoritas pelaku bullying memiliki kepercayaan diri yang tinggi sedangkan korban bullying mayoritas memiliki kepercayaan diri yang rendah. Dari hasil analisa dinyatakan terdapat hubungan tindakan bullying dengan kepercayaan diri remaja.
Permainan Puzzle Mempengaruh Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Harmila Harmila; Umi Hanik Fetriyah; Paul Joae Brett Nito
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.3.2023.581-590

Abstract

Tumbuh kembang anak adalah bentuk perubahan kemampuan anak yang dapat dipantau guna memaksimalkan potensi diri yang dimiliki. Salah satu aspek pemantauan tumbuh kembang adalah perkembangan motoric halus. Masalah keterlambatan perkembangan menyebabkan kesusahan anal dalam melakukan aktivitas ringan seperti mengancing baju dan berjalan tidak seimbang. Permainan puzzle adalah salah satu upaya untuk meningkatkan perkembangan motorik halus. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh permainan puzzle terhadap perkembangan motorik halus anak pada usia 4-5 tahun di TK Wilayah Kelurahan Sungai Lulut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif pre experimental dengan pre-post test design. Populasi penelitian yaitu anak di TK wilayah Kelurahan Sungai Lulut, sampel sebesar 29 anak usia 4-5 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengambilan data menggunakan observasi ceklist dan SOP. Analisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berjenis kelamin perempuan sebesar 52% dan berusia 5 tahun sebesar 66%. Perkembangan motorik halus sebelum diberikan perlakuan rata-rata nilai sebesar 3.69 kategori meragukan, setelah diberikan perlakuan rata-rata nilai sebesar 6.59 kategori sesuai. Pengaruh permainan puzzle terhadap perkembangan motorik halus dengan nilai p value 0,000 (<0,05). Analisa hasil menunjukkan adanya peningkatan perkembangan motorik halus sebesar 2.9. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh permainan puzzle terhadap perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun dengan peningkatan perkembangan motorik halus.