Umi Hanik Fetriyah
Fakultas Kesehatan, Universitas Sari Mulia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengalaman Keluarga dalam Merawat Anak dengan Asma di UGD Muhammad Ansyari; Muhammad Riduansyah; Malisa Ariani; Umi Hanik Fetriyah
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 13 No 3 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v13i3.1206

Abstract

Asma dapat terjadi karena munculnya inflamasi kronis pada jalan napas karena hiperaktivitas bronkus dan obstruksi jalan napas. Penyakit ini menganggu terbawanya oksigen ke paru-paru dan rongga dada. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tentang pengalaman keluarga dalam merawat anak dengan asma Di UGD Puskesmas Cempaka Kab Banjar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain kualitatif fenomenologi deskriptif. Populasi penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anak penyakit asma, Berdasarkan data yang diperoleh peneliti memilih partisipan sebanyak 4 partisipan. Teknik pengambilan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara mendalam. Hasil dianalisa dengan analisa tematik. Hasil penelitian didapatkan hasil 3 tema besar yaitu (1) Konsep Asma dimana Semua keluarga mengungkapkan bahwa asma ada sesak dan tidak tahu tentang jenis asma. Mereka umumnya memiliki pengetahuan yang sama tentang asma. (2) tindakan keluarga  yang langsung membawa anaknya kepelayananan kesehatan yang menjadi hal prioritas pada anak (3) Respon Tenaga Kesehatan langung memberikan respon cepat pada pasien anak yang datang dengan asma. Simpulan dari penelitian ini adalah pengalaman keluarga dalam merawat anak dengan asma di UGD yaitu memiliki pengetahuan yang kurang tentang asma namun telah memiliki respon yang sangat baik serta cepat dalam hal membawa kepelayananan kesehatan. Hasil penelitian ini didapatkan 3 tema yan dapat dikatakan mempengaruhi perawatan asma pada anak terutama yang memaparkan berbagai pengalaman keluarga yang mengalami asma pada anak antara lain tema konsep asma, tindakan keluarga dan respon tenaga kesehatan.
Permainan Puzzle Mempengaruh Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Harmila Harmila; Umi Hanik Fetriyah; Paul Joae Brett Nito
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.3.2023.581-590

Abstract

Tumbuh kembang anak adalah bentuk perubahan kemampuan anak yang dapat dipantau guna memaksimalkan potensi diri yang dimiliki. Salah satu aspek pemantauan tumbuh kembang adalah perkembangan motoric halus. Masalah keterlambatan perkembangan menyebabkan kesusahan anal dalam melakukan aktivitas ringan seperti mengancing baju dan berjalan tidak seimbang. Permainan puzzle adalah salah satu upaya untuk meningkatkan perkembangan motorik halus. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh permainan puzzle terhadap perkembangan motorik halus anak pada usia 4-5 tahun di TK Wilayah Kelurahan Sungai Lulut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif pre experimental dengan pre-post test design. Populasi penelitian yaitu anak di TK wilayah Kelurahan Sungai Lulut, sampel sebesar 29 anak usia 4-5 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengambilan data menggunakan observasi ceklist dan SOP. Analisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berjenis kelamin perempuan sebesar 52% dan berusia 5 tahun sebesar 66%. Perkembangan motorik halus sebelum diberikan perlakuan rata-rata nilai sebesar 3.69 kategori meragukan, setelah diberikan perlakuan rata-rata nilai sebesar 6.59 kategori sesuai. Pengaruh permainan puzzle terhadap perkembangan motorik halus dengan nilai p value 0,000 (<0,05). Analisa hasil menunjukkan adanya peningkatan perkembangan motorik halus sebesar 2.9. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh permainan puzzle terhadap perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun dengan peningkatan perkembangan motorik halus.
Perilaku Wanita Usia Subur dalam Skrining Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat Evaharnilawati Evaharnilawati; Umi Hanik Fetriyah; Asmadiannor Asmadiannor
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 13 No 4 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Oktober 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v13i4.1373

Abstract

Permasalahan kesehatan reproduksi pada wanita masih menjadi perhatian utama penggiat layanan kesehatan. Adanya dampak yang serius, memerlukan biaya yang besar bahkan dapat menyebabkan kematian sehingga pemerintah perlu memperhatikan hal ini. Kanker serviks merupakan salah satu masalah reproduksi wanita yang dapat menyebabkan kematian. Upaya pencegahan dengan skrining pemeriksaan inspeksi visual asam asetat dapat digunakan  untuk mengidentifikasi masalah kesehatan reproduksi. Pada penelitian ini memiliki tujuan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi perilaku wanita usia subur dalam pemeriksaan inspeksi visual asam asetat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling pada wanita usia subur yang telah menikah berusia 14-49 tahun dan didapatkan 94 orang. Instrumen pengambilan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas (> 0,361) dan reliabilitas (0,88). Data di analisis menggunakan Chi-Square test. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden mayoritas berusia kurang dari 35 tahun sebesar 54,26%, usia menikah beresiko rendah terhadap kanker serviks sebesar 63,83% dan tidak bekerja sebesar 74,47%. Minoritas responden memiliki pendidikan rendah, berdasarkan paritas beresiko tinggi terhadap kanker serviks dan menggunkaan kontrasepsi IUD. Faktor yang mempengaruhi perilaku wanita usia subur dalam pemeriksaan inspeksi visual asam asetat adalah pendidikan dengan nilai p 0,031, sikap dengan nilai p 0,005, akses informasi nilai p value 0,030 dan dukungan petugas kesehatan dengan nilai p value 0,020. Pada faktor usia, pekerjaan, pengetahuan, dukungan kader kesehatan serta dukungan suami tidak mempengaruhi perilaku pemeriksaan inspeksi visual asam asetat. Melihat hasil yang ada maka dapat disimpulkan pendidikan, sikap, akses informasi dan dukungan petugas kesehatan mempengaruhi perilaku wanita usia subur dalam pemeriksaan inspeksi visual asam asetat.
Resiliensi pada Orang Tua yang Memiliki Anak dengan Acute Lymphoblastic Leukemia Umi Hanik Fetriyah; Fitri Yuliana; Ayu Susanti
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan: Maret 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v16i1.1038

Abstract

Anak dengan Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) mengakibatkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Pengobatan ALL membutuhkan waktu sangat lama dan menimbulkan efek samping. Kondisi inilah yang menyebabkan permasalahan fisik, psikologis sosial dan spiritual baik pada anak maupun orang tuanya. Orang tua semestinya memiliki resiliensi atau ketahanan diri dalam menghadapi masalah dan tekanan yang muncul selama merawat anak dengan ALL. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi resiliensi orang tua yang memiliki anak dengan Acute Lymphoblastic Leukemia dan karakteristik anak dan orang tua. Jenis penelitian kuantitatif desain cross-sectional, consecutive sampling. Sampel penelitian 60 orang tua yang memiliki anak dengan ALL dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Corner Davidson Resilience Questionnaire memiliki validitas 0,30-0,70, reliabilitas 0,89, dan analisis data menggunakan uji univariate. Hasilnya sebagian besar anak berusia 0-5 tahun sebanyak 30 orang (50%), berjenis kelamin laki-laki sebanyak 39 orang (65%). Sebagian besar orang tua usia 30 - <40 tahun sebanyak 28 orang (46,67%), hubungan dengan anak yakni ibu sebanyak 48 orang (80%), tidak bekerja sebanyak 38 orang (63,33%) dan semuanya menikah (100%). Rata-rata resiliensi orang tua sebesar 73,75 dan sebagian kecil memiliki resiliensi rendah sebanyak 26 orang (43,33%). Perawat perlu mengkaji resiliensi dan faktor yang mempengaruhinya agar dpt segera dilakukan rencana intervensi yang tepat sehingga dpt meningkatkan kemampuannya dalam merawat anaknya.
Efektivitas Terapi Bermain Playdough terhadap Perkembangan Motorik Halus pada Anak Autisme Usia 6-12 Tahun Umi Hanik Fetriyah; Afni Anggraini; Dwi Sogi Sri Redjeki
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 4 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.4.2023.849-858

Abstract

Permasalahan anak dengan autisme salah satunya berada pada perkembangan motorik halus seperti sulit mengontrol tangan, menggenggam dan menulis. Upaya memperbaiki masalah perkembangan anak dengan menggunakan terapi bermain playdough. Tujuan pada penelitian ini adalah menganalisis efektivitas pemberian terapi bermain playdough terhadap perkembangan motorik halus pada anak autisme usia 6-12 tahun di Pondok Terapi Autisma Anak Manis di Kota Banjarmasin. Pada penelitian kuantitatif ini menggunakan desain pre eksperimen dengan sampel yakni anak autisme berusia 6-12 tahun yang diambil secara teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan observasi berupa ceklis dan SOP. Analisis mengunakan uji statistik Wilcoxon. Hasil penelitian yang didapat adalah mayoritas anak autisme berjenis kelamin laki-laki sebesar 73% dan berusia 8-10 tahun sebesar 46%. Perkembangan motorik halus responden sebelum pemberian terapi bermain playdough rata-rata sebesar 39.62 yaitu dalam kategori kurang. Perkembangan motorik halus pada responden setelah pemberian terapi bermain playdough rata-rata sebesar 56.15 kategori baik. Nilai p-value pre-posttest pada uji statistik Wilcoxon adalah p<0,05 dengan nilai sebesar 16.53. Rekomendasi kepada orangtua dapat memberikan perhatian dan stimulasi yang tepat dalam meningkatkan perkembangan motorik halus pada anak autisme menggunakan media terapi bermain playdough. Simpulan dalam penelitian ini adalah pemberian terapi bermain playdough efektif terhadap perkembangan motorik halus pada anak autisme dengan peningkatan perkembangan motorik halus sebesar 16.53.
Pengetahuan, Budaya, Serta Media Massa Berhubungan dengan Kejadian Pernikahan Dini pada Remaja Putri Ririn Safitri; Latifah Latifah; Desilestia Dwi Salmarini; Umi Hanik Fetriyah
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 4 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.4.2023.973-982

Abstract

Persoalan klasik seperti tradisi pernikahan dini yang masih dipraktikkan di masyarakat dapat menjadi pemicu terjadinya permasalahan kesehatan. Masalah yang dapat muncul seperti kematian ibu, persalinan sulit, kanker serviks, dan penyakit lainnya. Masalah ini dapat terjadi jika dipengaruhi oleh faktor resiko internal maupun eksternal. Melihat masalah yang ada maka pada penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan faktor pengetahuan, budaya, serta media massa dengan pernikahan dini pada remaja putri. Metode case control digunakan dalam penelitian kuantitatif ini. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dan terdapat 40 case dan 40 control. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian yaitu pada kelompok case sebagian besar memiliki pengetahuan kurang sebesar 67,5%, budaya baik sebesar 92,5%, dan keterapaparan media massa tinggi sebesar 52,5%. Kelompok control sebagian besar memiliki pengetahuan baik sebesar 95%, budaya buruk sebesar 52,5%, dan keterpaparan media massa sedang sebesar 90%. Faktor yang mempengaruhi terjadinya pernikahan dini yakni pengetahuan (p value 0,000, OR 39,462), budaya (p value 0,000 OR 0,073), dan media massa (p value 0,000, OR 0,101). Pada penelitian ini disimpulkan pengetahuan, budaya, dan media massa memiliki hubungan dengan terjadinya pernikahan dini.