Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Isolasi, Identifikasi, Karakterisasi Dan Uji Toksisitas Senyawa Metabolit Sekunder Fraksi Nonpolar Akar Babandotan (Ageratum conyzoides L) Muhammad Irmawan; Frederyk Mandey; Seniwati Dali
Indonesian Journal of Chemical Research Vol 6 No 1 (2018): Edisi Bulan Juli (Edition For July)
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598//ijcr.2018.6-muh

Abstract

Ageratum Conyzoides L. has a toxic and bioactive component as anti-cancer and especially for the root, it has anti-tumor. In order to figure out the active component, it is necessary to do four steps; isolation, identification, characterization, and toxicity essay Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) of non-polar fraction Ageratum conyzoides L plant. Isolation method consist of four parts; extraction, partitioning of Kupchan method, fractionation, and purification. Fractionation method uses press column chromatography (KTT). Furthermore, purification process uses thin layer chromatography (TLC) and characterization with spectroscopy FTIR, 1H-NMR and 13C-NMR. Then characterization utilizes spectroscopy FTIR, 1H-NMR and 13C-NMR. The toxicity essay toward Artemia Salina Leach n-hexane fraction and dichloromethane fraction showed that the fraction had toxic properties with number of LC50 are 0,0237 and 4,642 µg/mL respectively. Moreover, n-hexane fraction has succeed in isolating Stigmasterol compound shaped white crystalline needles with 19.6 mg weight, 143-144 °C melting point and and had toxic properties with number of LC50 are 30,33 µg/mL.
Review: Potensi Bioaktivitas Tumbuhan Alam Gambut Sebagai Bahan Baku Obat Muhammad Irmawan; Septaria Yolan Kalalinggi; Yuni Nainggolan
JOURNAL OF NONCOMMUNICABLE DISEASES Vol 3, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jond.v3i1.673

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan di kawasan Asia Tenggara dengan sumber daya alam yang melimpah. Salah satu sumber daya alam hayati yang memiliki potensi bernilai tinggi adalah lahan gambut. Lahan gambut merupakan lahan yang terbentuk dari sisa-sisa bahan organik yang tertimbun dalam jangka waktu yang lama sehingga hanya tumbuhan tertentu yang dapat hidup di lahan tersebut. Tanah lahan gambut berbeda dengan tanah mineral, dimana lahan gambut memiliki karakteristik tersendiri sehingga hanya beberapa tumbuhan yang dapat hidup di kawasan lahan gambut. Review ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi tumbuhan kelakai, bajakah dan bawang dayak dari lahan gambut yang memiliki bioaktivitas untuk bahan baku obat, dengan menggunakan metode literature review. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tumbuhan tersebut memiliki bioaktivitas seperti antioksidan, antikanker, antibakteri, larvasida, afrodisiaka dan berpotensi dalam mengurangi gejala anemia. Kedepannya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai bioaktivitas spesifik yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut.Indonesia is an archipelagic state in Southeast Asia with abundant natural resources. One of the biological natural resources that has high potential value is peat land. Peatland is formed from the remains of organic matter that has accumulated over a long period of time, so only certain plants can live on the land. Peatland soil is different from mineral soil peatland has its own characteristics, so only a few plants can live in peatland areas. This review aims to explore the potential of peatland peat plants, which have bioactivity as medicinal raw materials, using the literature review method. The results obtained indicate that these plants have bioactivities such as antioxidants, anticancer, antibacterial, larvicidal, and aphrodisiac properties. These plants also have the potential to reduce the symptoms of anemia. In the future, further research will be carried out regarding the specific bioactivity possessed by these plants.
Sosialisasi Pembuatan Minyak Serai Sebagai Campuran Sabun Bath Bomb Untuk Masyarakat Usia Produktif Kota Palangka Raya Erwin Prasetya Toepak; I Nyoman Sudyana; Muhammad Irmawan; Ani Mahrita; Suherman
Gudang Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): GJPM - JANUARI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjpm.v2i1.129

Abstract

Cymbopogon citratus, biasa disebut serai, adalah tanaman aromatik yang sangat serbaguna yang terkenal dengan sifat terapeutik dan kegunaannya yang luas. Aplikasi ini mencakup minyak pijat, aromaterapi, pengusir serangga, penyegar udara, parfum, kosmetik, dan bahkan tujuan pengobatan. Tanaman serai merupakan salah satu spesies tumbuhan yang mampu mensintesis minyak atsiri. Di Indonesia, pemanfaatan tanaman serai (Cymbopogon citratus) sebagian besar terfokus pada penerapannya sebagai bahan penyedap makanan. Namun, terdapat potensi besar yang belum dimanfaatkan untuk pengembangan minyak atsiri berkualitas tinggi yang berasal dari tanaman ini. Minyak atsiri biasa disebut demikian karena komposisinya yang mencakup esensi dasar dari masing-masing tanaman. Pemanfaatan minyak atsiri lazim dalam produksi sabun bath bomb. Sabun bath bomb telah mengalami lonjakan popularitas yang signifikan karena digabungkan sebagai pelengkap ritual mandi yang menyenangkan, menawarkan pengalaman sensorik multi-segi yang ditandai dengan produksi busa, warna cerah, dan aroma harum yang menyenangkan. Penyuluhan produksi minyak serai dilakukan pada demografi masyarakat di Palangka Raya yang berada pada rentang usia produktif, khususnya pelajar. Sesi pelatihan meliputi pemberian panduan produksi minyak serai melalui metodologi yang lugas. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berhasil dilaksanakan dan mendapat sambutan baik dari kalangan mahasiswa.
Edukasi Zat Karsinogen Sebagai Pemicu Kanker Kepada Siswa/Siswi SMAN 2 Palangka Raya Muhammad Irmawan; Marvin Horale Pasaribu; Miranti Maya Sylvani; Ysrafil Ysrafil
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karsinogenik merupakan zat atau senyawa yang berpotensi mengakibatkan kanker. Zat karsinogen berasal dari berbagai sumber seperti asap kendaraan, rokok, kosmetik, virus, sinar ultraviolet, obat-obatan, makanan dan minuman. Hingga saat ini Asia menjadi benua yang memiliki privalensi penderita kanker yang terbanyak di dunia untuk semua usia, jenis kelamin dan pekerjaan. Sehingga dibutuhkan suatu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan privalensi kanker yang ada di Asia, terkhususnya di Indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan edukasi zat karsinogen sebagai pemicu dari kanker. Oleh karena itu, melalui program kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang disasarkan kepada Siswa/Siswi SMAN 2 Palangka Raya, ini di harapkan dapat memberikan pemahaman dasar mengenai pencegahan risiko terkena kanker. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah penyuluhan interaktif, diskusi dan evaluasi melalui pre-test dan post-test. Berdsarkan hasil evaluasi, sebagian peserta dapat menerima materi yang disampaikan dan secara keseluruhan kegitan ini dapat berlajan dengan baik dan lancer. Pada akhir kegitan para peserta menyarankan agar program kegiatan ini dapat dilaksanakan diseluruh sekolah SMA/MA/SMK dan sederajat yang ada di Kota Palangka Raya.
SOSIALISASI PEMBUATAN MINYAK BUNGA KENANGA (CANANGA ODORATA) UNTUK BAHAN BAKU REED DIFUSSER UNTUK MASYARAKAT USIA PRODUKTIF Erwin Prasetya Toepak; I Nyoman Sudyana; Retno Agnestisia; Muhammad Irmawan
EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 11 (2023): EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat, November 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/ejoin.v1i11.1726

Abstract

A reed diffuser is an air freshener device that consists of a glass container containing essential oils inside and consists of rattan sticks which play an important role in spreading the fragrance. Essential oils come from plants that have a distinctive aroma, one of which is ylang ylang flower essential oil (Cananga odorata). Apart from its aroma, ylang-ylang flower essential oil provides relaxation, the aroma of ylang-ylang flower essential oil is also useful for reducing tension, so it is very suitable as the main ingredient in diffuser products. There are two methods for making ylang ylang flower essentials, namely by drying the flowers and soaking them in boiling water. The aim of this activity is to train students to produce products that are useful and have sales value.