This Author published in this journals
All Journal Agrikultura
Melanie Melanie, Melanie
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Subletal Nanosuspensi Lantana camara Linnaeus dalam Menghambat Perkembangan dan Lolos Hidup Larva Croccidolomia pavonana Fabricius (Lepidoptera: Crambidae) Melanie, Melanie; Hermawan, Wawan; Rustama, Mia Miranti; Malini, Desak Made; Husodo, Teguh; Panatarani, Camellia; Joni, I Made
Agrikultura Vol 34, No 1 (2023): April, 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v34i1.43164

Abstract

Aplikasi insektisida sintetik pada tanaman kubis seringkali mendapatkan kendala, salah satunya karena insektisida tidak dapat merekat dengan baik pada permukaan daun kubis yang mengandung lapisan lilin. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan formulasi nanosuspensi bioinsektisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan larva Crocidolomia pavonana pada tanaman kubis. Nanosuspensi Fraksi Etil Asetat (FEA) daun Lantana camara telah diketahui berpotensi sebagai antifidan terhadap larva C. pavonana. Formula nanosuspensi dengan rasio surfaktan (SOR 9, 11, 12, dan 14) di formulasikan dalam media air menggunakan metode emulsi sederhana energi rendah ditambah dengan interferensi ultrasonikasi. Uji bioassay dilakukan untuk menentukan kategori toksisitas dan bioaktivitas nanosuspensi pada konsentrasi subletal terhadap perkembangan larva hingga pupa C. pavonana. Formula nanosuspensi FEA L. camara  dengan variasi SOR 11 (D= 76,6 nm; PI= 0,589; Z = -4,4 mV) diketahui terdispersi dalam media air yang terbaik diantara variasi komposisi formula lainnya. Hasil uji toksisitas menunjukkan bahwa efek subletal nanosuspensi (SOR 11) LC50 48 jam (2.948 ppm) dan LC50 72 jam (3.897 ppm) dikategorikan sebagai toksikan sedang, dan secara nyata menghambat perkembangan dan lolos hidup larva C. pavonana instar 3 menuju pre-pupa (P<0,05), dengan rata-rata waktu perkembangan terlama 6,5 hari (SOR 11), dan persentase lolos hidup terendah instar 4 menuju fase pupa pada perlakuan SOR 11 (13,33%). Pupa diketahui tidak mampu berkembang ke tahap imago pada semua variasi SOR, yang diindikasikan melalui cacat dan kematian pupa. Dengan demikian, toksisitas nanosuspensi FEA L. camara  yang rendah menjadikannya formula yang efektif dan berpotensi utuk mencegah resistensi C. pavonana.