p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Agrikultura
SIska Rasiska, SIska
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Respon Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) (Coleoptera: Curculinoidae: Scolytidae) terhadap Ekstrak Buah Kopi yang Terinfestasi Hama sebagai Atraktan di Perkebunan Kopi Rakyat Gunung Tilu Rasiska, Siska; Safira, Sania; Hidayat, Yusup; Yulia, Endah; Ariyanti, Mira
Agrikultura Vol 33, No 3 (2022): Desember, 2022
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v33i3.40277

Abstract

Penggerek buah kopi (PBKo), Hypothenemus hampei Ferr. adalah salah satu hama utama pada tanaman kopi. Persentase serangan hama PBKo pada buah kopi dapat mencapai 100% jika tidak ada pengendalian. Salah satu teknologi pengendalian hama PBKo yang dapat dilakukan adalah penggunaan ekstrak buah kopi yang terinfestasi hama PBKo sebagai atraktan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh esktrak buah kopi yang terinfestasi sebagai atraktan hama PBKo dan memperoleh konsentrasi ekstrak buah kopi terinfestasi yang paling efektif sebagai atraktan imago hama PBKo. Selain itu juga dipelajari serangga arthropoda lain yang tertangkap. Penelitian ini dilakukan di perkebunan kopi rakyat Gunung Tilu, Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada bulan November 2021 hingga Maret 2022. Pembuatan ekstraksi buah kopi terinfestasi dengan menggunakan teknik maserasi dan destilasi air dilakukan di Laboratorium Pestisida dan Toksikologi Lingkungan, sedangkan pengamatan hama dilakukan di Laboratorium Hama Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 8 perlakuan yaitu P0 = kontrol; P1 = 50 mL air sulingan, P2 = 100 mL air sulingan, P3 = 150 mL air sulingan, P4 = 50 mL ekstrak etanol, P5 = 100 mL ekstrak etanol, P6 = 150 mL ekstrak etanol dan P7 = etanol 10 mL dengan masing-masing perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak buah kopi terinfestasi dengan menggunakan teknik maserasi dan destilasi air tidak dapat menarik hama PBKo serta tidak menurunkan intensitas serangan hama PBKo. Namun, ekstrak buah kopi terinfestasi dapat menarik sejumlah serangga hama dari ordo Diptera famili Drosophilidae dan parasitoid dari ordo Hymenoptera famili Braconidae.
Keanekaragaman Tumbuhan Bawah dan Implikasinya terhadap Serangga di Kawasan Budi Daya Tanaman di Kawah Kamojang, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat Rasiska, Siska; Sudarjat, Sudarjat; Asdak, Chay; Parikesit, Parikesit; Gunawan, Budhi
Agrikultura Vol 34, No 2 (2023): Agustus, 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v34i2.46186

Abstract

Lanskap di Kawah Kamojang, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung terdiri dari kawasan konservasi, kawasan lindung dan kawasan budi daya yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman jenis tumbuhan bawah dan serangga yang terdapat di kawasan budi daya. Metode yang digunakan adalah eksploratif deskriptif dengan pengambilan sampel secara transek garis berjalur sejauh radius 500m di empat lokasi kawasan budidaya yang berbeda, yaitu di dekat Cagar Alam (CA), Taman Wisata Alam (TWA), lahan pertanian dan Hutan Lindung (HL). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga November 2022. Hasil penelitian menunjukkan ditemukannya 41 famili dan 96 spesies tumbuhan bawah serta tiga famili yang memiliki Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi, yaitu Asteraceae, Fabaceae, dan Poaceae. Tumbuhan bawah Ageratina riparia banyak ditemukan di dekat CA dan TWA, sedangkan Imperata cylindrica banyak ditemukan di dekat lahan pertanian dan HL. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah terkategori tinggi dan tersebar di semua lokasi secara merata. Kelompok serangga yang ditemukan termasuk ke dalam 9 ordo dan 78 famili dan tiga famili dengan nilai INP tertinggi yaitu Cicadellidae, Acrididae dan Drosophilidae.  Famili Cicadellidae banyak ditemukan di dekat CA dan HL, Acrididae di dekat TWA dan Drosophillidae di  dekat lahan pertanian. Sebagian besar serangga memiliki peran fungsional sebagai herbivor (32 famili) dengan INP tertinggi yaitu Cicadellidae, predator (11 famili) dengan INP tertinggi yaitu Formicidae, parasitoid (16 famili) dengan INP tertinggi yaitu Braconidae, dan polinator (3 famili) dengan INP tertinggi yaitu Syrphidae. Serangga lainnya memiliki peranan sebagai dekomposer, netral, hama ternak, serangga air, vektor entomopatogen, dan vektor penyakit. Keanekaragaman jenis serangga terkategori sedang dan menyebar secara merata.